JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2019
Analisis Kondisi Internal Perusahaan Melalui Tiga Pendekatan, dan Berikut Contohnya.
Menurut Rangkuty dalam menganalisa SWOT ada lima macam model pendekatan
yang digunakan. Model pendekatan dalam menganalisa SWOT tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Matrik SWOT
Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman
eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan.
2. Matrik Boston Consulting Group
Matrik ini diciptakan oleh Boston Consulting Group ( BCG ) yang mempunyai
beberapa tujuan diantaranya adalah untuk mengembangkan strategi pangsa
pasar untuk portofolio produk berdasarkan karakteristik cash-flownya. Matriks
ini juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja manajemen berdasarkan
kinerja produk di pasaran.
3. Matrik Internal dan Eksternal
Matrik ini dapat dikembangkan dari model Boston Consulting Group (GE-
Model) parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal
perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model
ini adalah untuk memperoleh strategis bisnis ditingkatkan korporat yang lebih
detail.
4. Matrik Space
Matrik ini untuk mempertajam analisis agar perusahaan dapat melihat posisi
dan arah perkembangan dimasa akan dating. Matriks space dapat
memperlihatkan dengan jelas kekuatan keuangan dan kekuatan industry pada
suatu perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut secara
financial relative cukup kuat untuk mendayagunakan keuntungan kompetitif
secara optimal melalui tindakan agresif dalam merebut pasar.
5. Matrik Grand Strategy
Matrik ini biasa digunakan untuk memecahkan masalah yang sering dihadapi
dalam penggunaan analisis SWOT yaitu untuk menentukan apakah perusahaan
ini memanfaatkan posisi yang kuat atau mengatasi kendala yang ada dalam
perusahaan.
Kerangka diatas membagi aktivitas dalam perusahaan menjadi dua kategori umum
yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Aktivitas utama adalah aktivitas yang
terlibat dalam penciptaaan pisik produk, pemasaran dan transfer ke pembeli, serta
layanan purna jual. Aktivitas pendukung adalah aktivitas yang membantu perusahaan
secara keseluruhan dengan menyediakan infrastruktur atau input yang memungkinkan
aktivitas-aktivitas utama dilakukan secara berkelanjutan. Rantai nilai ini mencakup
margin laba karena markup di atas`biaya perusahaan untuk menyediakan aktivitas
bernilai tambah umumnya merupakan bagian dari harga yang dibayar oleh pembeli-
menciptakan nilai yang melampaui biaya untuk menghasilkan imbalan atas upaya
tersebut. Dibutuhkan penilaian pribadi untuk setiap perusahaan dan industri yang berbeda
karena apa yang di pandang sebagai aktivitas pendukung oleh suatu perusahaan mungkin
merupakan aktivitas primer bagi perusahaan lain atau industri lain. Margin merupakan
selisih antara total value dan harga yang dikeluarkan dalam melaksanakan semua
aktivitas nilai tersebut.
Aktivitas nilai utama menurut Porter dikatagorikan sebagai berikut:
1. Inbound logistics adalah aktivitas yang terkait dengan penerimaan, penyimpanan,
dan mendistribusikan input ke barang atau jasa.
2. Operations adalah aktivitas yang terkait dengan pengolahan input menjadi barang
atau jasa.
3. Outbound logistics adalah aktivitas yang terkait dengan mengumpulkan,
menyimpan, dan mendistribusikan barang atau jasa yang dihasilkan.
4. Marketing and Sales (Pemasaran dan Penjualan) adalah aktivitas yang berkaitan
dengan bagaimana para pelanggan bisa membeli barang dan bagaimana
mempengaruhi mereka untuk membeli.
5. Service/ layanan adalah aktivitas yang berkaitan dengan menyediakan layanan
untuk meningkatkan atau menjaga nilai dari barang atau jasa yang dihasilkan.
Aktivitas nilai pendukung menurut Porter adalah sebagai berikut :
1. Procurement adalah bagian yang menjalankan fungsi sebagau pembelian atau
pengadaan input/bahan baku ke perusahaan.
2. Technology development adalah skill/ keahlian, prosedur, atau teknologi yang
dilekatkan ke dalam proses-proses yang dimaksudkan untuk meningkatkan barang,
layanan, dan/atau proses.
3. Human resource management adalah aktivitas yang berfungsi dalam perekrutan,
penyewaan, pelatihan, pengembangan tenaga kerja/karyawan.
4. Firm infrastructure adalah aktivitas yang memberi dukungan ke seluruh rantai nilai
( misalnya, urusan/bagian umum, perencanaan, keuangan, legal/ hukum/ lawyer,
urusan yang berkaitan dengan pemerintah, manajemen yang berkualitas ).
Dalam model RBV, sumber daya diberikan peran utama dalam membantu
perusahaan untuk mencapai kinerja organisasi yang lebih tinggi. Ada dua jenis sumber
daya, berwujud dan tidak berwujud. Aset berwujud adalah benda fisik. Tanah, bangunan,
mesin, peralatan dan modal semua asset ini nyata. Sumber daya fisik dapat dengan mudah
dibeli di pasar sehingga mereka memberi sedikit keuntungan kepada perusahaan dalam
jangka panjang karena pesaing dapat segera memperoleh asset yang identik. Aset tidak
berwujud adalah segala sesuatu yang tidak memiliki kehadiran fisik tetapi tetap dapat
dimiliki oleh perusahaan. Reputasi merek, merek dagang, kekayaan intelektual adalah
semua aset tidak berwujud. Tidak seperti sumber daya fisik reputasi merek dibangun
dalam waktu yang lama dan merupakan sesuatu yang tidak dapat dibeli oleh perusahaan
lain dari pasar. Sumber daya tak berwujud biasanya berada di dalam perusahaan dan
merupakan sumber utama keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.
Rangkuti, F. (2004). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis . Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
https://www.academia.edu/36804897/ANALISIS_INTERNAL_DAN_EKSTERNAL_DI_PE
RUSAHAAN_PIDOA_SEPUH_COLLECTION_Manajemen_Startegi
https://www.academia.edu/24136124/TUGAS_MANAJEMEN_STRATEGIK
file:///C:/Users/dell/Downloads/97-97-182-1-10-20180302.pdf