Anda di halaman 1dari 18

ANALISA SWOT

BAB II
TINJAUAN TEORI

1.1 Pengertian
Wijdajakusuma dan Yusanto (2003) berpendapat bahwa analisis swot adalah suatu
instrumen eksternal dan internal perusahaan yang sudah banyak dipakai. Analisis ini fokus
pada basis data perkembangan organisasi atau perusahaan menggunakan pola 3-1-5. Arti dari
pola tersebut adalah analisa dilakukan berdasarkan data perkembangan perusahaan atau
organisasi tiga tahun sebelum analisis, kemudian tahun analisis dilakukan dan pasca analisis
untuk perkembangan lima tahun ke depan. Kegiatan analisis ini dilakukan agar strategi yang
diambil organisasi bisa dipertanggungjawabkan berdasarkan fakta dan dasar yang kuat.
Menurut Robinson dan Pearce (1997) analisis SWOT merupakan salah satu komponen
penting dalam manajemen strategik. Analisis SWOT ini mencakup faktor intern perusahaan.
Dimana nantinya akan menghasilkan profil perusahaan sekaligus memahami dan
mengidentifikasikan kelemahan dan kekuatan organisasi. Kelemahan dan kekuatan ini
kemudian akan dibandingkan dengan ancaman ekstern dan peluang sebagai dasar untuk
menghasilkan opsi atau alternatif strategi lain.
Pendapat lain dikemukakan Rangkuti (1997) yang menyatakan bahwa pengertian swot
adalah proses identifikasi berbagai faktor yang dilakukan secara sistematis agar bisa
merumuskan strategi organisasi dengan tepat. Analisis dilakukan berdasarkan logika yang
bisa mengoptimalkan kekuatan atau Strengths serta peluang atau Opportunities. Tapi secara
beriringan, analisis ini juga harus bisa meminimalkan ancaman atau Threats dan kelemahan
atau Weaknesses. Proses dalam pengambilan keputusan strategis diketahui memang selalu
berhubungan langsung dengan kebijakan perusahaan, strategi, tujuan dan pengembangan misi.
Artinya, perencana strategis harus menganalisa berbagai faktor strategis organisasi atau
perusahaan mulai dari kekuatan, peluang, ancaman dan kelemahan. Tidak mengherankan jika
analisa swot juga disebut dengan nama Analisis Situasi.
2.2 Tujuan
a) Untuk memberikan gambaran hasil analisis keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman
perusahaan secara menyeluruh yang digunakan sebagai dasar atau landasan penyusunan
objective dan strategi perusahaan dalam corporateplanning.
b) Untuk mencocokkan “fit” antara sumber daya internal dan situasi eksternal perusahaan.
Pencocokkan yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan dan
meminimumkan kelemahan dan ancamannya. Asumsi sederhana ini mempunyai implikasi
yang kuat untuk design strategi yang sukses.

2.3 Landasan Pemahaman Analisis Intern atau Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi
kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman
(threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang
membentuk akronim SWOT (strengths,weaknesses, opportunities, dan threats).
Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan
mengidentifikasi factor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam
mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan
memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya
dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths)
mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana
cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities)yang ada,selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi
ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan
sebuah ancaman baru.
Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada Universitas
Stanfordpada dasawarsa 1960-andan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-
perusahaan Fortune 500.
Menurut Freddy Rangkuti (1997, p19), SWOT adalah identitas berbagai faktor secara
sistematis untuk merumusakan strategi pelayanan. Analisis ini berdasarkanlogika yang dapat
memaksimalkan peluang namun secara bersamaan dapat meminimalkan kekurangan dan
ancaman. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal dan faktor internal.
Diagram analisis SWOT :

a. Kuadran I : Merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki


peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus
diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif.
(Growth oriented strategy).
b. Kuadran II : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang jangkapanjang dengan cara strategi diversifikasi
(produk/jasa).
c. Kuadran III : Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak,
ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus perusahaan ini adalah
meminimalkan masalah-masalah internal perusahaan sehingga dapat merebut peluang
pasar yang lebih baik.
d. Kuadran IV : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut
menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Menurut Ferrel dan Harline (2005, p43) fungsi dari Analisis SWOT adalah untuk
mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan
internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman).
Analisis SWOT tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang
akan membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat
rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang
diinginkan.

2.4 Kepanjangan SWOT


SWOT merupakan singkatan dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan),
opportunities (peluang), dan threats (ancaman).
a. Strenghts (kekuatan)
Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
b. Weakness (kelemahan)
Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis
yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
c. Opportunities (peluang)
Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi
merupakan peluang dari luar organisasi bisnis itu sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan
pemerintah, kondisi lingkungan sekitar
d. Threats (ancaman)
Merupakan kondisi yang mengancam dari luar, ancaman ini dapat menggangu organisasi,
proyek, atau konsep bisnis itu sendiri.

2.5 Isi Analisis Lingkungan Internal (Strength dan Weakness)


a. Man
Merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi. Dalam
manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia yang membuat
tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan. Tanpa ada
manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk kerja. Oleh
karena itu, manajemen timbul karena adanya orang-orang yang berkerja sama untuk
mencapai tujuan.

b. Material
Terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam dunia usaha
untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam bidangnya juga
harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana. Sebab materi
dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil yang
dikehendaki.

c. Metode
Merujuk pada metode/prosedur sebagai panduan pelaksanaan kegiatan perusahaan.

d. Machine atau Mesin


Digunakan untuk memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih
besar serta menciptakan efesiensi kerja. Sedangkan metode adalah suatu tata cara kerja
yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer. Sebuah metode daat dinyatakan sebagai
penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai pertimbangan-
pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan penggunaan waktu, serta
uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik, sedangkan orang yang
melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai pengalaman maka hasilnya tidak
akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama dalam manajemen tetap manusianya
sendiri.

e. Money atau Uang


Merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan alat tukar
dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang
beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang penting
untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini
akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji
tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil yang akan
dicapai dari suatu organisasi.

f. Visi misi
Langkah awal dalam perumusan strategi (Strategy Formulation) adalah penetapan visi.
Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistic dan ingin
diwujudkan dalam kurun waktu tertentu . Visi harus dapat memberi kepekaan yang kuat
tentang area focus bisnis. Hal ini lebih lanjut diungkapkan oleh Hax dan Majluf dalam
Akdon (2007 : 95), bahwa visi adalah pernyataan yang merupakan sarana untuk :
1) Mengkomunikasikan alas an keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok.
2) Memperlihatkan framework hubungan antara organisasi dengan stakeholders (sumber
daya manusia organisasi, konsumen/citizen, pihak lain yang terkait).
3) Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan
perkembangan.

Pernyataan visi perlu diekspresikan dengan baik agar mampu menjadi tema yang
mempersatukan semua unit dalam organisasi, menjadi media komunikasi dan motivasi
semua pihak, serta sebagai sumber kreativitas dan inovasi organisasi. Kriteria-kriteria
pembuatan visi meliputi:
1) Visi bukanlah fakta, tetapi gambaran pandangan idial masa depan yang ingin
diwujudkan.
2) Visi dapat memberikan arahan mendorong anggota organisasi untuk menunjukkan
kinerja yang baik.
3) Dapat menimbulkan inspirasi dan siap menghadapi tantangan.
4) Gambaran yang realistik dan kredibel dengan masa depan yang menarik.
5) Sifatnya tidak statis dan tidak untuk selamanya.

Suatu visi akan menjadi realistik, dapat dipercaya, menyakinkan, serta mengandung
daya tarik, maka dalam proses pembuatannya perlu melibatkan semua stakeholders. Selain
keterlibatan semua pihak, visi perlu secara intensif dikomunikasikan kesemua anggota
organisasi sehingga mereka merasa sebagai pemilik visi tersebut. Selain itu visi dibuat
dalam kalimat yang singkat agar mudah diingat dan dijadikan komitmen.
Visi yang telah kita peroleh harus kita terjemahkan kedalam guidelines yang lebih
pragmatis dan kongkrit yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan strategi
dan aktivitas dalam organisasi. Untuk hal itu dibutuhkan misi. Pernyataan dalam misi lebih
tajam dan lebih detail, jika dibandingkan dengan visi. Misi adalah pernyataan mengenai
hal-hal yang harus dicapai oleh organisasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan di masa
yang akan datang. Pernyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu penjelasan yang
akan ditawarkan yang sangat diperlukan oleh masyarakat untuk pencapaian misi.
Pernyataan misi memperlihatkan tugas utama yang harus dilakukan organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi. Dalam pernyataan misi terkandung definisi yang jelas tentang
pekerjaan atau tugas pokok yang diemban suatu organisasi dan yang diinginkan dalam
kurun waktu tertentu. Pernyataan misi menunjukkan dengan jelas arti penting eksistensi
organisasi, karena misi mewakili alasan dasar untuk berdirinya organisasi. Banyak
organisasi gagal karena pernyataan misi yang dirumuskan hanya memperhatikan
kepentingan dirinya sendiri dan mengabaikan kepentingan masyarakat pelanggan maupun
stakeholder. Oleh karena itu, misi harus jelas menyatakan kepedulian organisasi terhadap
kepentingan pelanggan.
Pernyataan Misi harus :
1) Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi dan
bidang kegiatan utama dari organisasi yang bersangkutan.
2) Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya.
3) Mengandung partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan bidang utama yang
digeluti organisasi tersebut.

Pernyataan misi yang jelas akan memberi arahan jangka panjang sehingga
memberikan stabilitas manajemen dan kepemimpinan organisasi. Misi berubah apabila
kehendak organisasi berubah atau karena adanya validasi langkah/komponen manajemen
strategik yang lain. Pernyataan misi mencerminkan tentang segala sesuatu untuk
mencapai visi.
Kriteria pembuatan misi meliputi :
1) Penjelasan tentang bisnis/produk atau layanan yang ditawarkan yang sangat
dibutuhkan oleh masyarakat.
2) Harus jelas memiliki sasaran publik yang akan dilayani.
3) Kualitas produk dan pelayanan yang ditawarkan memiliki daya saing yang
meyakinkan masyarakat.
4) Penjelasan aspirasi bisnis yang diinginkan pada masa datang juga manfaat dan
keuntungan bagi masyarakat dengan produk dan pelayanan yang tersedia.

g. Nilai
Ukuran Pembobotan Strenght : Ukuran Rating Kekuatan :
1 = sedikit penting 1 = sedikit kuat
2 = agak penting 2 = agak kuat
3 = penting 3 = kuat
4 = sangat penting 4 = sangat kuat

Ukuran Pembobotan Weakness: Ukuran Rating Kelemahan :


-1 = sedikit penting -1 = sedikit lemah
-2 = agak penting -2 = agak lemah
-3 = penting -3 = lemah
-4 = sangat penting -4 = sangat lemah
2.6 Isi Analisis Lingkungan Eksternal (Opportunity dan Threats)
a. Lingkungan politik dan hukum:
Mencakup faktor-faktor yang dikendalikan oleh pemerintah, terhadap dunia industri
atau peraturan perundangan, dan semua peraturan yang harus dipatuhi dan dijalankan
dimana perusahaan berada. Peraturan perundangan dapat membatasi dan atau memberikan
peluang bagi operasi perusahaan. Kebijakan pemerintah dapat menimbulkan peluang dan
ancaman bagi suatu perusahaan. Lingkungan politik dan hukum biasanya mencakup :
 Peraturan-peraturan pemerintah, seperti Upah minimum kebijaksanaan harga,
perlindungan tenaga kerja,
 Undang-undang seperti : UU. Perlindungan Konsumen, UU. Hak Paten, UU
Persaingan sehat, UU Perlindungan Lingkungan, dan UU lainnya.

Saat ini pandangan politik menekankan mengenai demokrasi, transparasi, dan


pengembangan peran serta masyarakat. Peran pemerintah diharapkan mencakup beberapa
hal antara lain sebagai regulator yang baik, sumber pembiayaan untuk melindungi yang
miskin dan pemberi pelayanan kesehatan. Peranan dalam aspek regulasi yaitu menetapkan
dan merumuskan standar-standar, melakukan monitoring secara teknis, mendefinisikan
paket-paket pemeliharaan kesehatan yang tepat, mengawasi melalui peraturan agar terjadi
efisiensi pelayanan kesehatan.

1) Faktor politik menentukan parameter hukum dan peraturan di empat operasi


perusahaan
2) Faktor politik  laba perusahaan

- Faktor politik mngurangi laba : aturan upah minimum, program pajak, kebijakan harga
serta kebijakan lain tentang perlindungan konsumen, karyawan, lingkungan dan
masyarakat umum

- Faktor politik yang menguntungkan : UU paten, subsidi pemerintah dan dana


penelitian produk

3) Aktivitas politik mempengaruhi 2 fungsi pemerintah

- Fungsi pemasok  ijin terhadap perusahaan swasta ke sumber daya alam nasional)

- Fungsi pelanggan  menciptakan investasi sangat besar dalam perusahaan


penerbangan

b. Analisis Lingkungan Eksternal (Geografi)


Letak rumah sakit secara geografis sangat berpengaruh terhadap posisioning suatu
Rumah Sakit. Posisi lahan rumah sakit terhadap kondisi wilayah sebelah utara, selatan,
barat dan timur beserta kondisi sarana dan prasarananya baik sarana kesehatan,
perumahan, pendidikan, aksesibilitas, dll, merupakan penentu posisioning Rumah Sakit
yang akan dibangun maupun melakukan pengembangan peningkatan Layanan Kesehatan
Rumah Sakit.

c. Analisis Lingkungan Eksternal (Sosial)


Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan nilai-
nilai, sikap, opine dan gaya hidup dari orang-orang dilingkungan eksternal perusahaan
yang dikembangkan dari kondisi cultural, ekologi, demografis, religious, pendidikan dan
etnis. Seandainya sikap sosial berubah, maka untuk berbagai tipe pakaian, buku, aktivitas
yang menyenangkan dan lain-lain berubah juga. Seperti kekuatan-kekuatan lain dalam
lingkunagn eksternal yang jauh, kekuatan sosial adalah dinamis, dengan perubahan yang
konstan yang diakibatkan oleh usaha individu untuk memuaskan keinginan dan keperluan
mereka dengan mengenali dan mengadaptasi terhadap faktor-faktor lingkungan. Faktor
perubahan sosial yang paling besar dalam tahun-tahun belakangan ini adalah masuknya
sejumlah besar tenaga wanita dalam pasar tenaga kerja. Ini tidak hanya mempengaruhi
kebijakan penerimaan dan kompensasi dan kemampuan sumber daya dari perusahaan
mereka, ini juga menciptakan atau memperluas secara besar permintaan untuk
serangkaian produk atau jasa luas yang diperlukan, karena absensinya tenaga wanita
tersebut dirumah.
Perubahan sosial besar yang kedua telah merupakan kepentingan yang diakselerasi
dari konsumen dan karyawan dalam masalah mutu kehidupan. Mesalnya banyak karyawan
perusahaan yang menuntut seminggu bekerja lima hari, kesempatan untuk pelatihan dan
lain-lain.

d. Analisis Lingkungan Eksternal (Culture)


Culture atau budaya, mempengaruhi suatu perusahaan mencakup keyakinan nilai –
nilai, sikap, opini dan gaya hidup dari orang – orang di lingkungan eksternal perusahan
yang dikembangkan dari kondisi cultural, ekologi, demografis, religious, pendidikan dan
etnis.

e. Analisis Lingkungan Eksternal (Economy)


Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah ekonomi suatu perusahaan
beroperasi. Faktor ekonomi berdampak langsung secara nyata pada berbagai strategi.
Karena pola konsumsi dipengaruhi oleh kesejahteraan relative berbagai segmen pasar,
didalam perencanaan strategis setiap perusahaan harus mempertimbangkan kecendrungan
ekonomi di segmen-segmen yang mempengaruhi industrinya. Misalnya, bila suku bunga
naik maka dana yang diperlukan untuk menambah modal akan lebih mahal atau bahkan
tidak tersedia, penghasilan yang dibelanjakan menurun dan barang yang di beli menurun.

f. Analisis Eksternal (Kekuatan Kompetitif)


Kemampuan sebuah organisasi untuk memformulasikan strategi yang
menempatkannya pada suatu posisi yang berkaitan dengan perusahaan
lainnya.Kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan berbagai sumber daya dan
kapabilitasnya sebagai aset strategik. Dengan nilai tambah yang dimiliki akan
meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan.
Jika suatu perusahaan memiliki keunikan tersendiri maka akan semakin meningkat
keunggulan bersaing yang dimiliki diantara pesaing. Tidak dapat ditiru dengan sempurna.
Perusahaan dengan produk yang tidak dapat ditiru pesaingnya dengan sempurna
telah memiliki nilai tambah dalam mencapai keunggulan bersaing. Harus tidak ada strategi
yang sama yang dapat menggantikan sumber daya. Jika tidak ada strategi yang dapat
menggantikan sumber daya maka suatu perusahaan akan mencapai keunggulan bersaing
tersendiri.

2.7 Pengertian dan Penjelasan Strength


Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek
atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam
tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut:
a) Kelebihan apa yang dimiliki oleh perusahaan atau organsiasi kita?

b) Apa yang membuat perusahaan atau organisasi kita lebih baik dari perusahaan atau
organisasi lainnya?

c) Keunikan apa yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi kita?

d) Apa yang menyebabkan perusahaan kita mendapatkan penjualan?

e) Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelebihan?

2.8 Pengertian dan Penjelasan Weakness


Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi,
proyek atau konsep bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang
terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Analisa ini dapat diisi menggunakan panduan berikut:

a) Apa yang dapat kita tingkatkan dalam perusahaan atau organisasi?


b) Apa saja yang harus dihindari oleh perusahaan atau organisasi kita?
c) Faktor apa saja yang menyebabkan kehilangan penjualan?
d) Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen sebagai suatu kelemahan perusahaan atau
organisasi kita?
e) Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari perusahaan atau
organisasi kita?

Faktor Lingkungan dalam Analisis SWOT


Walaupun terdapat beberapa metode penentuan faktor SWOT, secara umum
terdapat keseragaman bahwa penentuan tersebut akan tergantung dari faktor lingkungan
yang berada di luar institusi. Faktor lingkungan eksternal mendapatkan prioritas lebih
dalam penentuan strategi karena pada umumnya faktor-faktor ini berada di luar
kendali institusi (exogen) sementara faktor internal merupakan faktor-faktor yang lebih
bisa dikendalikan.

Faktor-faktor yang menjadi kekuatan-kelemahan peluang dan ancaman :


Kekuatan dan Kelemahan. Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam institusi yang
bisa digunakan untuk menggerakkan institusi ke depan. Suatu kekuatan / strenghth (distinctive
competence) hanya akan menjadi competitive advantage bagi suatu institusi apabila kekuatan
tersebut terkait dengan lingkungan sekitarnya, misalnya apakah kekuatan itu dibutuhkan
atau bisa mempengaruhi lingkungan di sekitarnya. Jika pada instutusi lain juga terdapat
kekuatan yang dan institusi tersebut memiliki core competence yang sama, maka kekuatan
harus diukur dari bagaimana kekuatan relatif suatu institusi dibandingkan dengan institusi
yang lain. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak semua kekuatan yang dimiliki institusi
harus dipaksa untuk dikembangkan karena adakalanya kekuatan itu tidak terlalu penting jika
dilihat dari lingkungan yang lebih luas. Hal-hal yang menjadi opposite dari kekuatan adalah
kelemahan. Sehingga sama dengan kekuatan, tidak semua kelemahan dari institusi harus
dipaksa untuk diperbaiki terutama untuk hal-hal yang tidak berpengaruh pada lingkungan
sekitar.

Faktor internal perusahaan


a) Perusahaan memiliki sosial value yang kuat
b) Visi perusahaan didukung oleh latar belakang keilmuan
c) Sistem produksi bebas dari penggunaan bahan kimia
d) Kapasitas produksi cukup untuk memenuhi kebutuhan ekspor
e) Memiliki potensi pengembangan produk hasil pertanian lainnya

2.9 Pengertian dan Penjelasan Opportunity


Opportunity merupakan situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau kesempatan di
luar organisasi yang bisa memberikan peluang untuk berkembang di kemudian hari. Unsur
peluang biasanya dibuat pada awal membangun bisnis. Ini karena bisnis dibentuk berdasarkan
peluang atau kesempatan untuk meghasilkan keuntungan. Contoh peluang adalah competitor,
kebijakan pemerintah, dan kondisi lingkungan sekitar. Beberapa contoh analisis kesempatan
:
a) Kesempatan apa yang dapat kita lihat?
b) Perkembangan tren apa yang sejalan dengan organisasi kita?

2.10 Pengertian dan Penjelasan Threats


Threat merupakan kondisi yang mengancam dari luar, ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek, atau konsep bisnis itu sendiri. Ancaman adalah situasi penting yang tidak
menguntungkan dalam lingkungan organisasi. Sama dengan opportunity, contoh yang
termasuk ancaman adalah competitor, kebijakan pemerintah, dan lingkungan sekitar.
Beberapa contoh analisis ancaman:
a) Hambatan apa yang kita hadapi sekarang?
b) Apa yang dilakukan pesaing organisasi?
c) Adakah kebijakan pemerintah yang mengancam perkembangan organisasi?

2.11 Gambar Diagram SWOT


a. Pendekatan Kualitatif Matriks SWOT
Pendekatan kualitatif matriks SWOT sebagaimana dikembangkan oleh Kearns
menampilkan delapan kotak, yaitu dua paling atas adalah faktor eksternal (Peluang dan
Tantangan) sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal (Kekuatan dan
Kelemahan). Empat kotak lainnya merupakan isu-isu strategis yang timbul sebagai hasil
titik pertemuan antara faktor-faktor internal dan eksternal.

Keterangan :
1) Sel A : Comparative Advantages
Sel ini merupakan pertemuan dua elemen kekuatan dan peluang sehingga
memberikan kemungkinan bagi suatu organisasi untuk bisa berkembang lebih cepat
2) Sel B : Mobilization
Sel ini merupakan interaksi antara ancaman dan kekuatan. Disini harus dilakukan
upaya mobilisasi sumber daya yang merupakan kekuatan organisasi untuk
memperlunak ancaman dari luar tersebut, bahkan kemudian merubah ancaman itu
menjadi sebuah peluang.
3) Sel C : Divestment/Investment
Sel ini merupakan interaksi antara kelemahan organisasi dan peluang dari luar.
Situasi seperti ini memberikan suatu pilihan pada situasi yang kabur. Peluang yang
tersedia sangat meyakinkan namun tidak dimanfaatkan karena kekuatan yang ada
tidak cukup untuk menggarapnya. Pilihan keputusan yang diambil adalah (melepas
peluang yang ada untuk dimanfaatkan organisasi lain) atau memaksakan menggarap
peluang itu (investasi)
4) Sel D : Damage Control
Sel ini merupakan kondisi yang paling lemah dari semua sel karena merupakan
pertemuan antara kelemahan organisasi dengan ancaman dari luar, dan karenanya
keputusan yang salah akan membawa bencana yang besar bagi organisasi. Strategi
yang harus diambil adalah Damage Control (mengendalikan kerugian) sehingga
tidak menjadi lebih parah dari yang diperkirakan.

b. Pendekatan Kuantitatif Analisis SWOT


Data SWOT kualitatif diatas dapat dikembangkan secara kuantitatif melalui perhitungan
analisis SWOT yang dikembangkan oleh Pearce dan Robinson (1998) agar diketahui
secara pasti posisi organisasi yang sesungguhnya. Perhitungan yang dilakukan melalui
tiga tahap, yaitu :
1) Melakukan perhitungan skor (a) dan bobot (b) point faktor serta jumlah total perkalian
skor dan bobot (c = a×b) pada setiap faktor S-W-O-T.
Menghitung nilai (a) masing-masing poin unsur dijalankan secara saling bebas
(penilaian terhadap sebuah poin elemen tidak boleh dipengaruhi atau mempengaruhi
pengevaluasian kepada poin unsur lainnya. Opsi rentang besaran skor betul-betul
memastikan akurasi pengevaluasian tapi yang biasa diterapkan ialah dari 1 sampai 10,
dengan asumsi nilai 1 berarti skor yang paling rendah dan 10 berarti nilai yang paling
tinggi.
Perhitungan bobot (b) masing-masing point elemen dilaksanakan secara saling
ketergantungan. Artinya, penilaian kepada satu point faktor ialah dengan
membandingkan tingkat kepentingannya dengan point elemen lainnya.
Sehingga formulasi perhitungannya ialah nilai yang telah didapatkan (jangka nilainya
sama dengan banyaknya point unsur) dibagi dengan banyaknya jumlah point faktor).
2) Melakukan pengurangan antara jumlah total faktor S dengan W (d) dan faktor O
dengan T (e); Perolehan angka (d = x) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu
X, sementara perolehan angka (e = y) selanjutnya menjadi nilai atau titik pada sumbu
Y;
3) Mencari posisi organisasi yang ditunjukkan oleh titik (x,y) pada kuadran.

Keterangan :
1) Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang, Rekomendasi
strategi yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima
dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan ekspansi,
memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara maksimal.
2) Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi tantangan
yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Diversifikasi Strategi,
artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan
berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus
berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi
disarankan untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
3) Kuadran III (negatif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah namun sangat berpeluang.
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Ubah Strategi, artinya organisasi
disarankan untuk mengubah strategi sebelumnya. Sebab, strategi yang lama
dikhawatirkan sulit untuk dapat menangkap peluang yang ada sekaligus
memperbaiki kinerja organisasi.
4) Kuadran IV (negatif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang lemah dan menghadapi tantangan
besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah Strategi Bertahan, artinya
kondisi internal organisasi berada pada pilihan dilematis. Oleh karenanya
organisasi disarankan untuk meenggunakan strategi bertahan, mengendalikan
kinerja internal agar tidak semakin terperosok. Strategi ini dipertahankan sambil
terus berupaya membenahi diri..

Anda mungkin juga menyukai