Anda di halaman 1dari 19

KONFERENSI KASUS

Dos en : Hayu Stevani M.Pd.Kons

KELO MPO K 3

201701500231 ANIS RISMAW AT I

201701500310 AJENG EVA K.D

201701500329 RISKA O KT AFIANI

201701500285 VIVI NO VIANT I

201701500224 SIT I FAT IMAH

201701500319 T UT I ALW IYYAH

201701500349 AL FAJAR

201701500031 SANDI LESMANA

201701500286 NADIA O KT AVIA J .M

201701500192 RAISYAT UN NABILLAH

201601579013 SUG IART I

201601500383 PUT RI RAHAYU S.N


DESKRIPSI UMUM KONFERENSI
KASUS
Konferensi kasus merupakan forum terbatas yang
diupayakan konselor untuk membahas suatu kasus dan arah-
arah penanggulangannya.

Konferensi kasus direncanakan dan dipimpin oleh


konselor,dihadiri oleh pihak-pihak tertentu(secara terbatas)
yang terkait dengan penanggulangan kasus tersebut.Pihak-
pihak terkait tersebut diharapkan memiliki komitmen yang
cukup tinggi demi tertanganinya kasus dengan baik dan
tuntas.
Tujuan
Secara umum

konferensi kasus bertujuan


untuk mengumpulkan data
secara lebih luas dan akurat
serta menggalang komitmen
pihak-pihak yang terkait dengan
kasus (masalah tertentu) dalam
rangka pemecahan masalah
Tujuan konferensi kasus secara khusus

Tujuan konferensi kasus secara khusus yang berkaitan dengan


layanan bimbingan konseling, yaitu dengan fungsi pemahaman, semakin
lengkap dan akurat data tentang permasalahan yang dibahas, maka akan
semakin dipahami (fungsi pemahaman) secara mendalam permasalahan
itu oleh konselor dan pihak-pihak lain yang hadir dalam konferensi
kasus.
Pemahaman tersebut digunakan untuk menangani permasalahan
baik dalam arah pencegahan kemungkinan-kemungkinan terjadi hal-hal
yang lebih merugikan (fungsi pencegahan) maupun arah pengentasan
masalah yang dialami oleh klien ( siswa) .
Tiga komponen dalam konferensi
kasus
1. Kasus - kasus yang dibahas dalam 2. Peserta konferensi kasus , yaitu :
konferensi kasus dapat mencakup :
 Individu (seorang atau lebih) yang secara
 masalah klien yang sedang ditangani oleh langsung mengalami masalah.
konselor
 Orang-orang yang berperan penting
 masalah yang dialami seseorang atau berkenaan dengan masalah yang di
beberapa orang yang belum ditangani oleh bahas.
konselor
 Orang-orang yang dapat memberikan
 kondisi lingkungan yang terindikasi atau sumbangan bagi pencapaian tujuan
berpotensi bermasalah. konferensi kasus.
 Laporan terjadinya masalah tertentu  Ahli berkenaan dengan masalah yang
 Isu yang patut ditangani oleh memperoleh dibahas.
penanganan yang memadai.
3. Konselor

Konselor (pembimbing) merupakan


penyelenggara konferensi kasus mulai
perencanaan, pelaksanaan, penggunaan hasil,
hingga pelaporan secara menyeluruh.
ASAS
Asas yang digunakan dalam kegiatan
konferensi kasus , yaitu :
Asas Kerahasiaan

Asas Kesukarelaan

Asas Keterbukaan
PENDEKATAN DAN TEKNIK
1. Kelompok non-formal 2. Pendekatan Normatif

A. Penyebutan nama seseorang harus


Pertemuan KKA menggunakan
disertai asa kerahasiaan
format tidak resmi , dalam kata lain B. Pengungkapan sesuatu dan
pembahasannya harus didasarkan
tidak menggunakan cara-cara
pada tujuan positif yang

instruksional. Asas kesukarelaan dan menguntungkan semua pihak yang


terkait
keterbukaan mendominasi kegiatan ini.
C. Pembicaraan dalam suasana bebas
dan tebuka

D. Dinamika kelompok semangat


memberi dan menerima
3. Pembicaraan Terfokus

Konselor sebagai pemimpin harus mampu untuk setiap


kali mengarahkan dan memusatkan (kembali) pembicaraan
pada pokok bahasan.

Sebagai orang yang paling berkepentingan dalam hasil


KKA, Konselor hrus mampu

a. Membangun suasana nyaman bagi seluruh peserta KKA

b. Mendorong seluruh peserta KKA berperan optimal dalam


pembahasan KKA

c. Mengambil inti dan menyimpulkan luruh isi pembicaraan


Terminasi dalam proses
Penyelenggaraan KKA berakhir sesuai jadwal yang
telah direncanakan. Terminasi ini mengakhiri sejumlah
pembicaraan kasus yang diagendakan oleh konselor. Ada
beberapa terminasi dalam proses KKA
WAKTU DAN TEMPAT
Satu kali penyelenggaraan KKA dappat
berlangsung satu jam atau lebih,
tergantung luas dan kedalaman masalah
yang dibahas.
Tempat penyelenggaraan KKA tergantung
oleh kesepakatan Konselor dan para
peserta
Matrik keterkaitan KKA dengan
layanan dan kegiatan pendukung lain
No Layananan dan Kandungan kasus
kegiatan
Masalah Masalah Masalah Masalah yang isu
pendukung
klien yang calon lingkunga dilaporkan
konseling
sedang klien n
ditangani
1 Orientasi

2 Informasi

3 Penempatan & penyalurn

4 Peguasaan konten

5 Konseling perorangan

7 Bimbingan kelompok

8 Konseling kelompok

9 Konsultasi

10 Mediasi
Lanjutan
11 Aplikasi instrumentasi

12 Himpunan data

13 Konferensi kasus

14 Kunjungan rumah

15 Tamppilan kepustakaan

16 Alih tangan kasus


OPERASIONALISASI KEGIATAN
1. Perencanaan 2. Pengorganisasian unsur-
a. Menetapkan kasus yang akan unsur dan sarana kegiatan
dibawa ke konferensi
a. Menyiapkan kelengkapan
b. Menyakinkan klien
bahan/materi untuk
(siswa),tentang pentingnya
konferensi kasus pembahasan KKA
c. Menetapakan peserta b. Menyiapkan fasilitas
konferensi kasus
penyelenggaraan KKA
d. Menetapkan waktu atau
c. Menyiapkan kelengkapan
tempat knoferensi kasus
administrasi
3. Pelaksanaan
a. Mengomunikasikan rencana konferensi kasus kepada para peserta

b. Menyelenggarakan knoferensi kasus,yang meliputi kegiatan :


◦ membuka pertemuan

◦ menyelenggarakan penstrukturan dengan asas kerahasiaan sebagai pokok


kasus

◦ meminta komitmen peserta untuk penanganan kasus

◦ membahas kasus

◦ menegaskan peran masing-masing peserta dalam penanganan kasus

◦ menyimpulkan hasil pembahasan,dan memantapkan komitmen peserta,dan

◦ menutup pertemuan
5. Tindak lanjut dan laporan
4. Penilaian
a. menggunakan hasil analisis untuk
a. mengevaluasi kelengkapan
melengkapi data dan memperuat
dan kemanfaatan hasil
komiten penanganan kasus
konferensi kasus , serta
komitmen peserta dalam b. mempertimbangkan apakah

penanganan kasus diperlukan KKA lanjutan

b. mengevaluasi proses c. menyusun laporan kegiatan KKA

pelaksanaan konferensi d. mengoptimalkan laporan kepada


kasus pihak-pihak yang terkait dengan
c. Melakukan analisis kasus yamg telah dibahas
terhadap efektifitas hasil Seluruh kegiatan KKA dikemas dalam
KKA terhadap penanganan LAPELKUNG (Laporan Pelaksanaan
kasus
Kegiatan Pendukung )
Contoh kasus
Seorang siswi kelas 2 SMK hamil diluar nikah dan
telah diketahui bahwa yang menghamilinya adalah
pacarnya sendiri yang juga berada di sekolah yang
sama namun berbeda tingkatan
Kesimpulan
Konferensi kasus merupakan kegiatan
pendukung atau perlengkapan dalam
bimbingan konseli untuk membahas
permasalahan siswa (konseli) dalam suatu
pertemuan, yang dihadiri oleh pihak-pihak
yang dapat memberikan keterangan,
kemudahan dan komitmen bagi
terentasnya permasalahan siswa(konseli)

Anda mungkin juga menyukai