Anda di halaman 1dari 7

SAP KONSELING SEBAYA

Disusun oleh :

Putri Nurul Fajriah

Retno Kurniawati

Mutiara Janna Azizah

Nanda Puspita Sari

Nadia Izzati

PRODI PROFESI KEBIDANAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG

Tahun 2022
A. Tujuan instruksional umum (TIU)
Setelah mengikuti pertemuan ini, diharapkan remaja wanita yang tinggal
di wilayah cakupan Puskesmas Solokan Jeruk dapat memahami tentang
bagaimana menjadi konselor sesama teman sebaya
B. Tujuan intruksional khusus (TIK)
Pada akhir pertemuan peserta dapat:
1. Menjelaskan prinsip prinsip konseling
2. Menjelaskan faktor penghambat KIP/K
3. Menjelaskan tujuan
4. Menjelaskan pengertian konselor sebaya
5. Menjelaskan syarat-syarat menjadi konselor
6. Menjelaskan keterampilan konselor
7. Menjelaskan langkah-langkah konseling

C. Materi
1. Prinsip-Prinsip Dalam Konseling
a. Pengertian
Proses komunikasi interpersonal (KIP) adalah interaksi dinamis antar
orang ke orang, dua arah, verbal dan non verbal, dan saling berbagai
informasi dan perasaan antara individu dengan individu atau antar
individu di dalam kelompok kecil. KIP bukan hanya dilakukan antara
dua orang tapi juga bisa dilakukan antara tiga orang atau lebih dengan
interaksi verbal dan non verbal yang menyangkut saling berbagi
informasi dan perasaan dalam suatu kelompok dimana masing-masing
anggota menyadari keberadaan anggota lain, memilikiminat yang
sama, dan atau bekerja untuk suatu tujuan.
b. Tujuan
Tujuan konseling adalah membantu klien melihat permasalahannya
supaya lebih jelas sehingga klien dapat memilih sendiri jalan
keluarnya. Konseling berbeda dengan pemberian nasehat. Konseling
berpedoman pada pandangan bahwa pengambilan keputusan adalah
tanggung jawab klien. Seorang konselor bukan yang mengatur,
mengkritik atau membuat keputusan yang kemungkinan tidak
diterapkan oleh klien setelah pertemuan konseling selesai. la menjadi
mitra/rekan dari klien, tetapi klien lah yang paling tahu masalahnya
sehingga dialah pembuat keputusan.
c. Faktor-faktor penghambat KIP/K
1) Faktor Individual
Merupakan keterikatan budaya yang dibawa seseorang dalam
melakukan interaksi. Misalnya faktor fisik, sudut pandang, nilai-
nilai, status sosial, dan bahasa
2) Faktor yang berkaitan dengan interaksi
a) Tujuan dan harapan
b) Sikap terhadap interaksi
c) Pembawaan diri terhadap orang lain (seperti: kehangatan,
perhatian, dukungan)
d) Sejarah hubungan 
3) Faktor Situasional, yaitu percakapan yang dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan.
4) Faktor Kompetensi
Agar efektif, suatu interaksi harus menunjukan perilaku kompeten
dari kedua belah pihak. Keadaan yang menyebabkan putusnya
komunikasi adalah kegagalan menyampaikan informasi penting,
bicara yang tidak lancar, dan salah pengertian.
4. Tujuan
a. Tujuan Pembelajaran Umum
Meningkatkan pemahaman tentang konseling
b. Tujuan Pembelajaran Khusus
1) Setelah mempelajari modul ini peserta diharapkan dapat :
2) Menjelaskan pengertian konseling
3)  Menjelaskan tujuan konseling
4) Menjelaskan keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki oleh
seorang Konselor Sebaya
5) Menjelaskan langkah-langkah dalam proses konseling
5. Pengertian Konselor Sebaya
Konselor Sebaya adalah Pendidik Sebaya yang punya komitmen
dan motivasi yang tinggi untuk memberikan konseling program PKBR
bagi kelompok remaja/mahasiswa sebayanya yang telah mengikuti
pelatihan konseling program PKBR dengan menggunakan modul dan
kurikulum standar
6. Syarat-syarat menjadi Konselor Sebaya
a. Berpengalaman sebagai pendidik sebaya.
b. Mempunyai minat yang sungguh-sungguh untuk membantu klien
c. Terbuka pada pendapat orang lain
d. Menghargai dan menghormati klien
e. Peka terhadap perasaan orang dan mampu berempati
f. Dapat dipercaya dan mampu memegang rahasia
g. Perasaan stabil dan kontrol diri yang kuat

7. Keterampilan-keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang


Konselor Sebaya
a. Keterampilan Observasi
Hal-hal yang ada dalam keterampilan observasi yaitu:
1) Tingkah laku non verbal
2) Tingkah laku verbal
3)  Kesenjangan tingkah laku verbal dan non verbal
5. Keterampilan mendengar aktif
a. Mendengar pasif atau diam
Dilakukan bila klien sedang menceritakan masalahnya : berbicara
tanpa henti, menggebu-gebu, kesal atau sedih.  Konselor dapat
mendengar pasif untuk memberikan kesempatan kepada klien
untuk menenangkan diri.
b. Memberi tanda perhatian baik verbal maupun non verbal
Dilakukan antara lain sewaktu klien berbicara panjang tentang
peristiwa yang terjadi pada dirinya. Misalnya : hmm..., ya, lalu,
terus.
c.  Mengajukan pertanyaan untuk mendalami dan klarifikasi
Dilakukan bila konselor ingin mendalami apa yang diucapkan atau
diceritakan oleh klien
d. Mendengar aktif yaitu dengan memberikan umpan balik atau
merefleksikan isi ucapan dan perasaan klien.

6. Keterampilan Bertanya
a. Pertanyaan Tertutup
Menghasilkan jawaban “ya” atau “tidak”. 
b. Pertanyaan Terbuka
Jenis pertanyaan memakai kata “Bagaimana” atau “apa”
c. Memberikan kebebasan kepada klien dalam menjawab secara
aktif.
d. Pertanyaan terbuka merupakan cara yang efektif untuk menggali
informasi

7.  Langkah-Langkah Konseling
SA : Salam, memberi perhatian dan menciptakan hubungan dan
situasi nyaman.
T : Tanya. Mengajukan pertanyaan untuk mengetahui kebutuhan,
pengetahuan dan perasaan klien tentang masalah yang dihadapi dan
latar belakangnya, Identifikasi effek dari masalah terhadap klien dan
hal lain.
U : Uraikan. Menguraikan dan tawarkan informasi umum mengenai
alternatif pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan.
TU:  Bantu klien untuk mengambil keputusan yang diinginkan. Beri
waktu dan dorong klien untuk berpendapat
J : Jelaskan secara rinci mengenai alternatif pemecahan masalah yang
telah dipilih klien, konsekuensi-konsekuensi yang mungkin dihadapi.
Ajukan pertanyaan apakah klien sudah mengerti apa yang
disampaikan agar bisa membuat keputusan tanpa tekanan.
U : Rencanakan kunjungan ulang atau rujuk ketempat pelayanan
konseling bila diperlukan.

8. Tempat Konseling
Konseling dapat dilakukan dimana saja dengan syarat:
a. Terjamin privacy 
b. Nyaman
c. Tidak bising
d. Tenang

D. Media
Leaflet
E. Sasaran
Remaja putri
F. Tempat

G. Waktu
Hari/tanggal :
Jam :
Durasi 30 menit
H. Strategi

No Tahap/waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran

1 Pembukaan : 1. Memberikan salam pembuka Menjawab salam


2. Memperkenalkan diri
3 menit
3. Menjelaskan pokok bahasan dan
tujuan penyuluhan

Memperhatikan

2 Pelaksanaan : Pemaparan materi

10menit

Memperhatikan

3 Evaluasi : 1. Melakukan review dengan Tanya Menjawab


jawab pertanyaan
15 menit
2. Praktek konseling

4 Terminasi 1. Mengucapkan terima kasih atas Mendengarkan


peran serta peserta
2 menit
2. Mengucapkan salam penutup
Menjawab salam

I. Evaluasi
1. Melakukan tanya jawab
2. Praktek konseling

Anda mungkin juga menyukai