Anda di halaman 1dari 28

NAMA : NI WAYAN ADNYASARI.S.

Pd
ASAL SEKOLAH : SMP N 1 MARGA
NO UKG : 201502522838

LK. 2.3 Perancangan Pembelajaran (rancangan layanan bimbingan klasikal dan rancangan konseling individual)

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


KONSELING INDIVIDUAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023/ 2024

Topik layanan Pengaruh teman sebaya Komponen layanan Layanan Responsif

PENGARUH TEMAN Pemilihan topik pada layanan Layanan Responsif


SEBAYA konseling individu ini dilihat dari
beberapa hal yaitu

1 Orang Peserta didik sering kali


tercatat dalam absensi atau
kehadiran mendapatkan Alpa
( Prilaku Membolos) atau tanpa
keterangan karena Pengaruh teman
sebaya.
Sasaran RA kelas IX.F Bidang layanan PRIBADI

Metode/teknik Pendekatan konseling Individu dengan Fungsi layanan KURATIF


Teori Behavioral Contract
Tanggal Pelaksanaan - Waktu 1 X Pertemuan 40 Menit

1. Tujuan Umum :
a. Peserta didik mampu mengatasi Pengaruh Teman sebaya terhadap prilaku membolos. (P4)

Tujuan Khusus :
a. Selama pelaksanaan konseling individu, peserta didik dapat mengendalikan suasana hati yang mereka miliki dengan baik (P3)
b. Selama konseling individu, peserta didik dapat mempertahankan konsentrasi dengan baik (A4)
c. Selama layanan konseling berlangsung, peserta didik dapat mengelola gejala biologis yang muncul pada dirinya dengan baik
(P5)
d. Selama pelaksanaan layanan, peserta didik dapat menceritakan permasalahan yang dihadapinya secara terbuka (C2)
e. Peserta didik selama proses konseling dapat memilih solusi dari masalah yang terjadi secara tepat (A3)

SKKPD... Pengenalan Akomodasi Tindakan

Kematangan emosi: Mengenal cara cara Memahami keragaman Mengekspresikan perasaan atas dasar
kemampuan setiap manusia mengekspresikan perasaan secara ekspresi perasaan diri dan pertimbangan kontekstual
untuk mengutarakan dan wajar perasaan orang lain
mengekspresikan emosinya
dengan baik untuk hal yang
berguna tanpa menghiraukan
perasaan yang ada dalam
dirinya

Profil Pelajar Pancasila


Kreatif bernalar kritis adalah : kemampuan untuk berpikir secara logis dan sistematis ketika akan
mengambil suatu keputusan maupun dalam menyelesaikan permasalahan tertentu. Kemampuan bernalar kritis
ini merupakan softskill yang harus diasah termasuk kepada para pelajar
2. KEGIATAN LAYANAN
1. Tahap peralihan
a. Guru BK menjelaskan peran Guru BK dan peserta didik pada proses konseling individu yang akan dilaksanakan.
b. Guru BK menjelaskan pengertian, asas, tujuan dan manfaat konseling individu secara singkat kepada peserta didik
c. Guru BK menjelaskan aturan konseling individu dan mendorong peserta didik untuk berperan penuh dalam kegiatan
konseling
d. Guru BK memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik tentang hal-hal yang belum dipahami
e. Guru BK menyampaikan kesepakatan waktu.
f. Guru BK mengingatkan peserta didik bahwa kegiatan akan segera memasuki tahap inti dan menanyakan kesiapan konseli
g. Setelah peserta didik menyatakan siap, kemudian Guru BK memulai masuk ke tahap inti.

2. Tahap Inti
a. Konselor menanyakan mengenai permasalahan klien dan memberikan kesempatan kepada klien untuk dapat mengungkapkan
permasalahan yang dihadapinya secara terbuka
b. Konselor bersama-sama klien meninjau kembali permasalahan yang dihadapi klien dan memberikan penguatan – penguatan

3. Tahap Penutup
a. Guru BK menyampaikan bahwa kegiatan sudah memasuki tahapan akhir.
b. Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan kesimpulan berupa komitmen untuk
melaksanakan sebaik-baiknya alternatif pemecahan masalah yang telah ditentukan
c. Guru BK menyebarkan instrumen evaluasi hasil layanan konseling individu kepada peserta didik untuk diisi setelah
layanan selesai dilakukan.
d. Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan
e. Menyepakati bersama pertemuan selanjutnya sebagai tindak lanjut apabila dibutuhkan serta Guru BK membuka diri dalam
melayani peserta didik mengatasi permasalahan ke depannya.
f. Guru BK menyatakan bahwa kegiatan akan segera berakhir dan memberikan penguatan kepada peserta didik
g. Guru BK menutup dengan ucapan terimakasih, salam dan berdoa bersama
3. EVALUASI
Evaluasi proses Guru BK melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi :

1.Peserta didik merefleksikan pelaksanaan layanan (hal baik, hal yang perlu dibenahi, dan harapan kedepan)
2.Menyimak proses jalannya layanan tentang sikap dan keaktifan peserta didik dalam mengikuti layanan

Evaluasi hasil Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah mengikuti kegiatan konseling.

Tempat, tanggal

Ni Wayan Adnyasari
UKG:201502522838

Mengetahui
Dosen Pembimbing Guru Pamong

Dr.Muhamad Takiuddin,M.Si Mukminin,S.Pd


NIDN.0812097302 NIP.198112312022211042
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Lampiran Materi, Media dan LKPD

MATERI LAYANAN

Tujuan Umum

Peserta didik mampu mengatasi Pengaruh Teman sebaya terhadap prilaku membolos
(P4)

Tujuan Khusus

1. Selama pelaksanaan konseling individu, peserta didik dapat mengendalikan suasana hati yang mereka miliki dengan baik (P3)
2. Selama konseling individu, peserta didik dapat mempertahankan konsentrasi dengan baik (A4)
3. Selama layanan konseling berlangsung, peserta didik dapat mengelola gejala biologis yang muncul pada dirinya dengan baik (P5)
4. Selama pelaksanaan layanan, peserta didik dapat menceritakan permasalahan yang dihadapinya secara terbuka (C2)
5. Peserta didik selama proses konseling dapat memilih solusi dari masalah yang terjadi secara tepat (A3)

1. Pengertian Pengaruh teman sebaya


Pergaulan merupakan proses antar individu satu dengan individu yang terjalin secara langsung untuk melakukan hubungan interaksi dan jika
dilakukan dalam jangka waktu tertentu akan membentuk jalinan persahabatan atau pertemanan. Dari pergaulan yang dilakukan oleh siswa, maka
siswa mulai mengenal berbagai pihak yang terdapat dalam lingkungan pergaulan tersebut. Salah satunya adalah teman sebaya.

Pengertian Pengaruh teman sebaya menurut para ahli


Menurut Santrock teman sebaya adalah anak- anak dengan usia atau tikat kedewasaan yang kurang lebih sama. 10 Lingkungan teman sebaya
merupakan suatu interaksi dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia, status sosial, hobi dan pemikiran yang sama, dalam
berinteraksi mereka akan mempertimbangkan dan lebih memilih bergabung dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam hal-hal
tersebut. Dalam kelompok teman sebaya individu akan merasakan adanya persamaan satu dengan yang baik usia, status sosial, kebutuhan, dan
tujuan untuk memperkuat kelompok itu, sehingga individu didalam kelompok tersebut akan merasa menemukan dirinya dan akan
mengembangkan rasa sosialnya seiring dengan perkembangan kepribadiannya. Jadi pergaulan teman sebaya adalah hubungan interaksi sosial
yang didasarkan pada persamaan usia, status sosial, kebutuhan serta minat yang seiring berjalannya waktu akan membentuk pertemanan atau
persahabatan.

2. Fungsi Pergaulan Teman Sebaya

Menurut Slamet fungsi kelompok teman sebaya adalah sebagai berikut:


1. Mengajarkan kebudayaan.
2. Mengajarkan mobilitas sosial.
3. Membantu peranan sosial yang baru.
4. Kelompok teman sebaya sebagai sumber informasi bagi orang tua, guru bahkan masyarakat.
5. Dalam kelompok teman sebaya individu dapat mencapai ketergantungan satu sama lain.
6. Kelompok teman sebaya mengajarkan moral orang dewasa.
7. Mencapai kebebasan sendiri.

Adapun fungsi positif dari teman sebaya adalah sebagai berikut:


1. Mengontrol impuls-impuls agresif.
2. Memperoleh dorongan emosional dan sosial serta menjadi lebih independen.
3. Meningkatkan keterampilan-keterampilan sosial, mengembangkan kemampuan penalaran dan belajar untuk mengekspresikan perasaan
dengan cara lebih matang.
4. Mengembangkan sikap terhadap seksualitas dan tingkah laku peran jenis kelamin.
5. Memperkuat penyesuaian moral dan nilai-nilai.
6. Meningkatkan harga diri.

Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan adalah adanya sebagian anak remaja yang ditolak atau diabaikan oleh teman sebaya yang dapat
menimbulkan permusuhan dan menimbulkan perasaan kesepian yang bisa mengganggu perkembangan anak tersebut, timbulnya rasa iri dan
persaingan pada anggota kelompok yang tidak memiliki kesamaan dengan dirinya, timbulnya pertentangan antar kelompok teman sebaya.

3. Indikator Pergaulan Teman Sebaya


Dari penjelasan kajian teori pergaulan kelompok teman sebaya, maka dapat diperoleh kesimpulan mengenai indikator Pergaulan kelompok
teman sebaya adalah sebagai berikut :
1. Teman sebagai pengganti keluarga Anak remaja lebih bergantung pada teman-teman mereka daripada dengan orang tua mereka untuk
memuaskan kebutuhan pertemanan, perasaan berharga dan keintiman kasih sayang.
2. Belajar memecahkan masalah Salah satu fungsi dan peranan teman sebaya menurut Slamet adalah belajar saling bertukar perasaan dan
masalah. Mereka saling menumpahkan perasaan dan permasalahan yang tidak bisa mereka ceritakan pada orang tua maupun guru mereka.
Dalam teman sebaya, individu dapat mencapai ketergantungan satu sama lain. Karena dalam teman sebaya ini mereka dapat merasakan
kebersamaan dalam kelompok, mereka saling tergantung satu sama lainnya.
3. Memperoleh dorongan emosional Salah satu fungsi positif dari teman sebaya adalah memperoleh dorongan emosional dan sosial serta
menjadi lebih independen.
4. Menjadi teman belajar siswa salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya kelompok teman sebaya adalah kegiatan atau aktivitas yang
sama, tinggal di lingkungan yang sama, bersekolah di sekolah yang sama dan berpartisipasi dalam organisasi yang sama. Salah satu bentuk
kegiatan atau aktivitas bersama berdasar lingkungan bersekolah ditempat yang sama adalah belajar bersama, sehingga teman sebaya akan
menjadi teman belajar siswa.
5. Meningkatkan harga diri siswa Menurut Desmita salah satu fungsi positif dari teman sebaya adalah meningkatkan harga diri.

Perilaku Membolos

1. Pengertian Perilaku Membolos


Perilaku adalah segala sesuatu yang dilakukan oleh individu yang berbeda antara individu yang satu dengan individu dengan yang lain
yang bersifat nyata. Menurut Keither perilaku membolos diartikan sebagai kehadiran siswa yang tidak teratur yang mana merupakan suatu
problema atau masalah yang besar disekolah pada masa kini,sehingga ketidakhadiran siswa ini kemungkinan dapat disebabkan oleh factor-faktor
luar atau dalam diri siswa itu sendiri. Membolos adalah tidak masuk bekerja atau sekolah, ini bisa diartikan bahwa saat belajar mengajar sedang
berlangsung dengan sengaja siswa tidak menghadirinya tanpa meminta ijin terlebih dahulu kepada guru yang bersangkutan(Sarwono, Psikologi
Remaja, (Jakarta, PT Raja Grafindo, 2002) hal : 20 (Kartono,Kepribadian : “Siapakah saya ?”, (Jakarta, CV. Rajawali, 1985) hal : 77 (Ali
Lukman, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 1995) hal : 141Perilaku membolos merupakan suatu bentuk penyimpangan
perilaku yang biasanya dilakukan oleh seorang siswa atau pelajar di sekolah, karena bahwasanya disebabkan oleh beberapa factor seperti
menerima pelajaran adanya faktor tekanan ekonomi keluarga dan factor hubungan antar personal yang tak menyenangkan baik dengan guru
maupun dengan sesame temanya.

2. Faktor-Faktor Penyebab Perilaku Membolos


Banyak orang yang berpandangan bahwa apa yang ada adalah merupakan suatu aksi yang telah menimbulkan reaksi. Maksudnya bahwa
apa yang terjadi pada anak adalah semata-mata perilaku mereka sendiri yang lepas dari latar belakang yang menyebabkanya.
Ada beberapa faktor penyebab perilaku membolos diantaranya :
1. Sebab-sebab yang berasal dari keluarga
Dalam hal ini sebab yang berasal dari keluarga berupa :
a. Faktor tekanan ekonomi keluarga
Misalnya adalah seorang anak yang agak besar dibutuhkan oleh orangtua untuk membantu keluarganya, sehingga rasa tanggung jawab
anak terhadap anggota keluarganya menyebabkan dirinya tidak masuk sekolah.
b. Faktor kekerasan yang dilakukan orangtua
Misalnya adalah orangtua menganggap bahwa bersekolah itu hanya membuang waktu saja dan bahkan mereka juga menganggap bahwa
pendidikan tidak penting bagi anaknya, seperti mereka beranggapan bahwa pendidikan anak laki-laki penting dari pada pendidikan anak
perepuan, karena pada akhirnya anak putri hanya akan kawin sehingga mereka tidak memerlukan pendidikan.

2. Takut akan gagal


Dalam hal ini seringkali ketidakhadiran anak adalah keyakinan anak. Maksudnya adalah mereka pasti tidak akan berhasil di sekolah
karena dirinya tidak tahan merasa malu, gagal dan tidak berharga serta dicemooh sebagai akibat dari kegagalan.

3. Perasaan ditolak
Dalam hal ini orang tua tidak ingin ada ditempat dimana dirinya ditolak atau tidak disukai, karena seringkali anak dibuat merasa bahwa dirinya
tidak diinginkan atau diterima dikelasnya sehingga penolakan ini mungkin terasa sekali bagi anak, bila gurunya menyambut dengan kata-kata “
alangkah tenang dan tentramnya kemarin di kelas waktu kamu tidak masuk”

4. Sebab-sebab yang berasal dari masyarakat


Tindakan seseorang dipengaruhi oleh tuntutan dan harapan masyarakat, bila masyarakat tidak beranggapan bahwa pendidikan penting bagi
setiap orang, maka orang tertentu akan percaya bahwa mereka tidak harus bersekolah.
Faktor-faktor yang mendorong siswa berperilaku membolos dalam jurnal studi tentang perilaku membolos siswa ada 8 yakni :
a. Berdasarkan tahap perkembangan usia 12-20 tahun merupkan masa pencarian jati diri
atau identitas diri.
b. Tingkat intelektual dan motivasi belajar siswa mempengaruhi nilai.
c. Perasaan rendah diri dan tersisihkan dari teman-temanya mempengaruhi dalam hubungan sosisal.
d. Latar belakang keluarga mempengaruhi pribadi siswa dimana keluarga yang broken home cenderung anak menjadi nakal.
e. Status ekonomi keluarga
f. Pengaruh teman sebaya.
g. Pengaruh teknologi dimana sekarang ini siswa lebih suka bermain game dan pergi kewarnet. Disana siswa berjam-jam didepan komputer
hanya untuk bermain games saja.
h. Sikap guru yang tidak baik serta fasilitas sekolah yang kurang memadahi
Lampiran 2

MEDIA VIDEO
LAYANAN KONSELING INDIVIDU
Video yang ditayangkan adalah video yang mengajarkan tentang hubungan dan pengaruh teman sebaya. Video
tersebut diunduh dari platform youtube “D.A.Y’. Bias dilihat dan di tonton di link https
https://www.youtube.com/watch?v=ETIafY-If80

Deskripsi :
Video yang ditayangkan adalah video tentang hubungan dan pengaruh teman sebaya. Di dalam video siswa bias
memahami pengaruh hungan dan pengaruh teman sebaya. Klien nanti akan diajak untuk menonton video sebagai
gambaran tentang hubungan dan pengaruh teman sebaya yang berdampak dalam berbagai aspek salah satunya
hubungan social yang bedampak terhadap prilaku membolos siswa.
2. Lampiran Evaluasi Proses dan Hasil

LAMPIRAN PENILAIAN EVALUASI HASIL LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL

Nama :
Kelas :
Petunjuk :

1. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan kondisi Anda saat ini, dengan caramemberikan tanda (√) pada kolom 1, 2, 3
2. Jawaban Anda akan kami rahasiakan, untuk itu jawablah dengan benar dan sungguh-sungguh.

SKOR
NO PERNYATAAN
1 2 3

1 Saya mudah putus asa setiap menghadapi kegagalan.

2 Saya belum paham cara meningkatkan motivasi belajar


3 Saya merasa belum memiliki kebiasaan untuk berpikir dan
bersikap positif

4 Saya belum mengenal macam-macam kepribadian manusia

5 Saya jenuh dan enggan masuk sekolah

6 Saya merasa sulit menghilangkan kebiasaan keluar malam


(bermain, begadang)

7 saya merasa khawatir/takut tidak dapat lulus sekolah

8 Saya masih merasa belum memiliki rasa percaya diri

9 Saya belum tahu cara menyelesaikan masalah (konflik)

10 Saya sering merasa tidak lancar dalam berkomunikasi dengan


teman

11 Saya belum paham pentingnya nilai-nilai kehidupan di


lingkungan sekolah

12 Saya belum tahu lebih banyak akibat dari perilaku bolos

13 Saya masih belum bisa menjaga sebuah persahabatan agar tetap


langgeng
14 Saya kadang masih lupa mengucapkan kata maaf, tolong dan
terimakasih dalam pergaulan

15 Saya kurang berminat memikirkan masa depan

Skor = Jumlah Skor X 100


48
Kriteria Kategori
86-100 Sangat baik
71-85 Baik
56-70 Cukup Baik
41-55 Kurang Baik
25-40 Sangat Tidak Baik

Mengetahui, Marga, November 2023


Guru BK Peserta Didik

Ni Wayan Adnyasari, S.Pd. ...................................


UKG:201502522838
3. Lembar Refleksi Kegiatan Bimbingan individual
PEDOMAN OBSERVASI
LAYANAN KONSELING INDIVIDU

Identitas
Kelas/Semester : IX / Ganjil
Sekolah : SMP Negeri 1 Marga
Tahun Pelajaran : 2023/2024
Tanggal Pelaksanaan :
Materi Bimbingan : Memahami hak dan kewajiban sebagai siswa dan memahami tugas-tugas perkembangan

Petunjuk
a. Bacalah dengan teliti.
b. Berilah skor pada kolom jawaban yang tersedia. Skor angka 1=kurang, 2 = cukup, 3 = baik, dan 4 = sangat baik.

Skor
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Konseli terlibat aktif
2. Konseli antusias dalam mengikuti kegiatan
3. Konseli kreatif
4. Konseli menghargai Guru BK
5. Konseli mengeluarkan pendapat
6. Konseli berargumentasi mempertahankan pendapat
7. Layanan terselenggara dengan menyenangkan
8. Layanan dilakukan sesuai alokasi waktu
Total Skor

Kesimpulan Penilaian:
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………

Keterangan:
a. Skor minimal adalah 1 x 8 = 8, dan skor tertinggi adalah 4 x 8 = 32
b. Kategori hasil
Sangat baik : 28 - 32
Baik : 23 - 27
Cukup : 18 - 26
Kurang : ≤ 17

Marga, November 2023


Guru BK

Ni Wayan Adnyasari , S.Pd.


UKG:201502522838
Pendekatan sama peserta didik Pedekatan sama teman sebayanya
wawancara sama guru mata pelajarannya
wawancara sama wali kelasnya wawancara sama guru senior BK
Wawancara sama Kepala sekolah dan waka kesiswaan
RANCANGAN/RENCANA KONSELING INDIVIDU

Pertemuan ke1
A. DESKRIPSI KASUS
Pergaulan merupakan proses antar individu satu dengan individu yang terjalin secara langsung untuk melakukan hubungan interaksi dan jika
dilakukan dalam jangka waktu tertentu akan membentuk jalinan persahabatan atau pertemanan. Dari pergaulan yang dilakukan oleh siswa, maka
siswa mulai mengenal berbagai pihak yang terdapat dalam lingkungan pergaulan tersebut. Salah satunya adalah teman sebaya.
Teman sebaya adalah anak- anak dengan usia atau tikat kedewasaan yang kurang lebih sama. 10 Lingkungan teman sebaya merupakan suatu
interaksi dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia, status sosial, hobi dan pemikiran yang sama, dalam berinteraksi mereka
akan mempertimbangkan dan lebih memilih bergabung dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam hal-hal tersebut. Dalam
kelompok teman sebaya individu akan merasakan adanya persamaan satu dengan yang baik usia, status sosial, kebutuhan, dan tujuan untuk
memperkuat kelompok itu, sehingga individu didalam kelompok tersebut akan merasa menemukan dirinya dan akan mengembangkan rasa
sosialnya seiring dengan perkembangan kepribadiannya. Jadi pergaulan teman sebaya adalah hubungan interaksi sosial yang didasarkan pada
persamaan usia, status sosial, kebutuhan serta minat yang seiring berjalannya waktu akan membentuk pertemanan atau persahabatan.

B. TUJUAN
Untuk Membantu anak didik memahami diri sendiri dan yang berkaitan dengan kebutuhan lingkungannya dan Agar anak dapat membantu
dirinya sendiri untuk mengadakan penyesuaian pribadi dan social

C. PERENCANAAN PELAKSANAAN KONSELING

1. Tahap peralihan
a. Guru BK menjelaskan peran Guru BK dan peserta didik pada proses konseling individu yang akan dilaksanakan.
b. Guru BK menjelaskan pengertian, asas, tujuan dan manfaat konseling individu secara singkat kepada peserta didik
c. Guru BK menjelaskan aturan konseling individu dan mendorong peserta didik untuk berperan penuh dalam kegiatan
konseling
d. Guru BK memberi kesempatan bertanya kepada peserta didik tentang hal-hal yang belum dipahami
e. Guru BK menyampaikan kesepakatan waktu.
f. Guru BK mengingatkan peserta didik bahwa kegiatan akan segera memasuki tahap inti dan menanyakan kesiapan konseli
g. Setelah peserta didik menyatakan siap, kemudian Guru BK memulai masuk ke tahap inti.

2. Tahap Inti
a. Konselor menanyakan mengenai permasalahan klien dan memberikan kesempatan kepada klien untuk dapat mengungkapkan
permasalahan yang dihadapinya secara terbuka
b. Konselor bersama-sama klien meninjau kembali permasalahan yang dihadapi klien dan memberikan penguatan – penguatan

3. Tahap Penutup
a. Guru BK menyampaikan bahwa kegiatan sudah memasuki tahapan akhir.
b. Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan kesimpulan berupa komitmen untuk
melaksanakan sebaik-baiknya alternatif pemecahan masalah yang telah ditentukan
c. Guru BK menyebarkan instrumen evaluasi hasil layanan konseling individu kepada peserta didik untuk diisi setelah layanan
selesai dilakukan.
d. Guru BK memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan
e. Menyepakati bersama pertemuan selanjutnya sebagai tindak lanjut apabila dibutuhkan serta Guru BK membuka diri dalam
melayani peserta didik mengatasi permasalahan ke depannya.
f. Guru BK menyatakan bahwa kegiatan akan segera berakhir dan memberikan penguatan kepada peserta didik
g. Guru BK menutup dengan ucapan terimakasih, salam dan berdoa bersama
D. PENDEKATAN DAN TEKNIK KONSELING
- Guru BK memberikan salam/sapaan kepada peserta didik, kemudian mengajak peserta didik untuk mengawali kegiatan dengan
berdoa
- Guru BK mengucapkan rasa terima kasih pada peserta didik telah bersedia hadir dalam kegiatan konseling
- Guru BK menjelaskan asas-asas, tata cara dan peraturan dalam konseling
- Guru BK menjelaskan gambaran kegiatan konseling yang akan ditempuh
- Guru BK menanyakan tentang kesiapan peserta didik untuk kegiatan lebih lanjut

LAMPIRAN
Alat asesmen yang digunakan untuk menggali informasi konseling :
LAPORAN KONSELING
Pertemuan ke…
Hari/tanggal : .......................................................................................................
Konselor : ........................................................................................................
Konseli : ........................................................................................................

PROSES KONSELING menjelaskan tentang siswa didik tinggi badan dan cara bepakaian…..
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah menyangkut siapa individu atau sejumlah individu yang diduga bermasalah atau memerlukan layanan
bantuan. Berikut ini adalah siswa yang menjadi konseli :
Data Angket
a) Identitas individu
Nama Lengkap :
Kelas : IX
Sekolah : SMP Negeri 1 Marga
Jenis kelamin : Laki-laki
TTL : Marga 23 Mei 2009
Agama : Hindu
Cita-Cita :-
Hoby : Bermain
Alamat Rumah :
Kewarganegaraan: Indonesia
b) Keadaan Jasmani
Tinggi badan : 160 cm
Berat badan : 60 kg
Warna kulit : Sawo matang
Warna rambut : Hitam
Bentuk wajah : Bulat
c) Keterangan Keluarga
Nama Ayah : Rahman
Nama Ibu : Ramlah
Umur Ayah : 40 Tahun
Umur Ibu : 38 Tahun
Pendidikan Terakhir Ayah : SD
Pendidikan Terakhir Ibu : SD
Pekerjaan Ayah : Buruh harian
Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga
Alamat Ayah :
Alamat Ibu :
Anak Ke- :
Jumlah Saudara :
d) Keterangan Kesehatan
Penyakit yang pernah diderita :-
e) Fasilitas Belajar dan Pendukung
Buku paket : Tidak lengkap
Buku catatan : Tidak lengkap
Ruang belajar : Tidak punya
Waktu belajar : Tidak teratur
Bimbingan dari Ayah : Jarang
Bimbingan dari Ibu : Jarang
Bimbingan dari saudara : Jarang
f) Keterangan lainnya
Minat belajar : Kurang
Bakat : Bidang olahraga
Motivasi belajar : Rendah

DIAGNOSIS DAN PROGNOSIS


Diagnosis
Pengaruh teman sebaya pada diri siswa dalam kasus ini terjadi diduga karena beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal
yaitu sebagai berikut :
a) Faktor yang berasal dari dalam diri konseli (internal)
 Kurangnya kepercayaan diri
 Pola pikir konseli belum berkembang
 Perkembangan usia konseli
b) Faktor yang berasal dari luar (eksternal)
 Kurangnya perhatian dari orangtua
 Pergaulan bebas
 Lingkungan

Prognosis merupakan prediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi apabila permasalahan yang dihadapi peserta didik tidak
segera mendapat bantuan dan apabila segera mendapat bantuan. Apabila permasalahan konseli tidak terselesaikan, maka kemungkinan
yang dapat terjadi yaitu :
a) Pengaruh pola pikir
b) Pergaulan kea rah negative jika tidak di awasi
c) Mengalami ketertinggalan dalam pelajaran
d) Terancam gangguan jiwa
e) Perilaku menyimpang
Apabila permasalahan konseli dapat terselesaikan, maka kemungkinan yang akan terjadi yaitu :
a) Perilaku yang positif
b) Dapat mengikuti pembelajaran
c) Dapat membagi waktu dengan baik antara bermain dan belajar
d) Dapat menggapai cita-cita atau karir yang diharapkan
HASIL KONSELING
Dari berbagai informasi yang telah diperoleh melalui pengumpulan data seperti angket kebiasaan siswa, daftar cek masalah, dan
wawancara, maka gambaran umum gejala permasalahan pengaruh teman sebaya pada konseli. Adapun gejalanya yaitu sebagai berikut :
a) Malas pergi ke sekolah
b) Perilaku yang menyimpang dari kebiasaan
c) Banyak bermain
d) Kehidupan keluarga yang kurang komunikasi dan kondisi ekonomi yang rendah
e) Prestasi belajar rendah
f) Kurang motivasi dalam belajar

EVALUASI PERKEMBANGAN
Berdasarkan data yang telah diperoleh melalui pengumpulan data seperti angket kebiasaan siswa, daftar cek masalah, dan wawancara,
dapat diketahui bahwa konseli mempunyai bakat dalam bidang olahraga. Namun konseli mempunyai pergaulan yang bebas suka
membolos idalam bidang akademik yang rendah. Bakat konseli dalam bidang non akademik ini dapat dikembangkan dan menjadi suatu
kelebihan pada diri konseli. Sementara itu, konseli terlihat mempunyai kesulitan dalam belajar karena dipengaruhi oleh berbagai hal
salah satunya pergaulan bebas karena pengaruh teman sehingga sering bolos . Kondisi keluarganya turut mempengaruhi perilaku. Dan
membuat konseli memiliki rasa percaya diri yang kurang.

RENCANA SESI SELANJUTNYA


a) Memberikan konseling individu kepada konseli dengan menciptakan suasana yang nyaman dan menumbuhkan sikap percaya kepada
konselor sehingga diharapkan konseli lebih terbuka dalam mengutarakan permasalahannya. Konseling individu dapat dilaksanakan
di sekolah, namun diluar jam pelajaran, misalnya setelah pulang sekolah. Waktu yang dibutuhkan pun tidak lama, hanya dalam 1-2
jam saja. Namun konseling individu sebaiknya dilakukan secara teratur sehingga konselor mengetahui perkembangan dari konseli.
Upaya ini hanya melibatkan konselor dengan konseli saja.
b) Melakukan kerjasama dengan guru mata pelajaran untuk membantu memecahkan permasalahan konseli dalam hal kesulitan belajar.
Ketika proses pembelajaran berlangsung, guru mata pelajaran membantu konseli agar tetap fokus pada pelajaran dan menjaga
semangat belajar konseli. Sehingga pada upaya ini hanya melibatkan guru mata pelajaran, konseli, dan peserta didik lain. Konselor
tetap memantau perkembangan konseli melalui guru mata pelajaran. Treatment ini dilaksanakan ketika proses pembelajaran di kelas
berlangsung.
c) Bekerjasama dengan orangtua konseli untuk lebih memperhatikan perkembangan konseli dan mengawasi pergaulannya

REFLEKSI KONSELOR
Adapun tindak lanjut yang dapat dilakukan terhadap permasalahan yang dihadapi konseli yaitu dengan memperhatikan perkembangan perilaku
konseli melalui pemantauan di sekolah dan informasi dari orang tua konseli, memberikan layanan konseling individu untuk mengetahui
perkembangan konseli, melalui bimbingan klasikal, melalui orangtua konseli dan pemantauan melalui guru yang mengajar di kelas

LAMPIRAN
1. Verbatim wawancara konseling
2. Kertas kerja atau homework yang digunakan (tergantung pada pendekatan dan teknik konseling yang digunakan)
3. Rekaman digital (audio visual)

Anda mungkin juga menyukai