YAYASAN WIDIATMIKA
BADUNG
2022
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
2. Identitas Peneliti :
a. Nama : Ni Luh Anik Suryani, S.Pd
b. Unit Kerja : SMP Widiatmika
c. NIY : NIY.101/GW/2017
d. NUPTK : 7536767668230153
e. Mata Pelajaran : Bimbingan Konseling
Kuta Selatan,
Pembimbing Peneliti
Mengetahui,
Kepala SMP Widiatmika
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karuniaNya
penulis dapat menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK)
yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Perencanaan Karir Melalui Layanan
Informasi Karir Pada Siswa Kelas IX.2 SMP Widiatmika Tahun Pelajaran 2021/2022”.
Laporan PTBK ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk meningkatkan kompetensi
profesional guru. Penelitian ini memuat tentang perencanaan karir yang bertujuan untuk
membantu siswa kelas IX yang masih belum meiliki rencana dan belum mampu memutuskan
karir mereka ke depannya dalam hal ini adalah memutuskan sekolah lanjutan jenjang
berikutnya.
Penyusunan laporan PTK ini banyak dibantu oleh berbagai pihak, baik secara moril
maupun materiil. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Agus Suastika Adiputra, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala SMP Widiatmika yang
telah memberikan kesempatan, ijin, dan dukungan untuk menggunakan tempat yang
dipimpinnya sebagau tempat pelaksanaan praktik penelitian tindakan bimbingan
konseling (PTBK) sekaligus memberikan bimbingan kepada penulis dalam
pelaksanaan PTBK tersebut.
2. Bapak/Ibu dewan guru SMP Widiatmika yang telah memberikan dukungan dalam
pelaksanaan kegiatan penyusunan laporan PTBK ini.
3. Semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan penulisan laporan PTBK
ini. Semoga Tuhan selalu menyertai kita semua dan memberikan balasan pahala atas
kebaikannya.
Penulis menyadari bahwa laporan PTBK ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga laporan PTBK ini
dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………………………..… 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………………..………. 2
1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………………….…..……….. 2
1.4 Manfaat Penelitian …………………………………………………………..………. 2
1.5 Pembatasan Penelitian …………………………………………………………..…... 3
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan …………………………………………………………..………………… 54
5.2 Saran …………………………………………………………..…………………….. 55
Daftar Pustaka …………………………………………………………..………………. 56
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.
2.
1. Memperoleh kesadaran dan pemahaman diri. Dalam hal ini kesadaran dan
pemahaman diri merupakan penilaian dari kelebihan dan kelemahan yang dimiliki
individu. Langkah ini penting dalam memberikan penilaian yang realistis tentang
dirinya sendiri untuk dipergunakan dalam perencanaan karirnya agar diperoleh
arah yang efisien dalam kehidupan.
2. Mencapai kepuasan pribadi. Melalui karir yang di rencanakan terlebih dahulu,
diharapkan individu tersebut akan mendapatkan kepuasan pribadi dari karir yang
ditekuninya dalam kehidupannya.
3. Mempersiapkan diri untuk memperoleh penempatan dan penghasilan yang sesuai.
rencana karir ditunjukkan untuk mempersiapkan penempatan yang memadai dan
menghindarkan penempatan yang tidak diharapkan.
4. Efektivitas usaha dan penggunaan waktu. Tujuannya untuk memilih secara
sistematis, sehingga menghindarkan individu dari usaha coba-coba, sehingga
membentuk dalam penggunaan waktu secara efisien.
Siswa memang harus di bimbing dan dibekali dengan bimbingan karir agar ia dapat
menentukan masa depannya dan mengetahui jenis pekerjaan seperti apa yang cocok
untuk dirinya. Karena manusia harus menjadi maklhuk ciptaan Tuhan yang mandiri
dalam hal bekerja menafkahi diri sendiri maupun keluarga
Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa materi layanan informasi pada
dasarnya tidak terbatas. Khusus dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling, layanan
informasi yang diberikan kepada siswa dibedakan menjadi empat tipe yaitu, informasi dalam
bidang pribadi, sosial, belajar dan karir. Namun demi tercapainya tujuan dari layanan
informasi maka materi informasi sebaiknya disesuaikan dengan tujuan dari pelaksanaan
layanan informasi itu sendiri. Kaitannya dengan penelitian ini maka materi layanan informasi
yang akan diberikan adalah informasi karir tentang menentukan arak karir sesuai minat yang
sangat mungkin dibutuhkan oleh siswa untuk mengembangkan kemampuan siswa alam
menentukan pilihannya sebagai langkah menuju masa depan yang cerah.
Kemampuan perencanaan
karir yang rendah
1. Bingung memilih
sekolah lanjutan
2. Belum memiliki Siswa dengan
rencana memilih kemampuan perencanaan
Layanan Informasi
sekolah sekolah yang matang/tinggi
Karir
lanjutan 1. Mampu memutuskan
Siklus I
3. Tidak mengetahui sekolah lanjutan
Pertemuan 1
potensi atau 2. Megetahui potensi
Pertemuan 2
kemampuan, bakat atau kemampuan,
Pertemuan 3
dan minat yang bakat dan minat yang
Siklus II
dimiliki. dimiliki
Pertemuan 1
4. Tidak mengetahui 3. Mengetahui karir
Pertemuan 2
karir yang cocok yang cocok dengan
Pertemuan 3
sesuai dengan sekolah lanjutan
sekolah lanjutan yang dipilih
yang dipilih
Gambar 01. Kerangka Berpikir
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bagian ini akan dipaparkan metode penelitian yang mencakup (1) rancangan
penelitian, (2) subjek dan tempat penelitian, (3) variable penelitian (4) sumber dan teknik
pengumpulan data, (5) instrumen pengumpulan data, (6) prosedur penelitian (7) teknik
analisis data dan (8) kriteria ketuntasan. Masing-masing penjelasan bagian tersebut sebagai
berikut :
Perencanaan Perencanaan
Refleksi Tindakan Refleksi Tindakan
Observasi Observasi
3.4.2.3 Obervasi
Terdapat dua rumusan pengertian observasi secara sempit dan luas. Secara sempit,
observasi adalah pengamatan secara langsung terhadap gejala yang diteliti, dalam arti luas,
observasi meliputi pengamatan yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung
terhadap obyek yang sedang diteliti (Anwar, 2009:73).
Dalam pelaksanaan penelitian ini observasi dilakukan dengan menggunakan metode
observasi. Dalam pelaksanaan observasi, instrumen yang digunakan oleh peneliti adalah
anecdotal record. Anecdotal record merupakan catatan pengamatan informal memfokuskan
pada hal-hal spesifik yang menggambarkan kebutuhan, kelebihan, kekurangan, gaya belajar,
minat belajar, keterampilan, dan strategi yang digunakan peserta didik yang tampak dalam
pengamatan.
Penggunaan catatan dalam anecdotal sangat berguna bagi guru untuk megevaluasi dan
mendesain strategi pembelajaran yang sesuai bagi siswanya serta meningkatkan efektifitas
pembelajaran, catatan anecdotal juga mempunyai kegunaan dalam pengamatan terhadap
tingkah laku siswa selama mengikuti pemberian layanan informasi karir, sehingga peneliti
memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang siswa sebagai dasar pengentasan masalah
siswa. Catatan anecdotal disajikan dalam bentuk naratif tentang aktivitas siswa selama
mengikuti proses pemberian layanan informasi karir yang kemudian kejadian tersebut
dideskripsikan secara rinci dan lugas.
Keterangan :
% = nilai persentase/hasil
n = jumlah skor yang diperoleh
N = jumlah skor yang diharapkan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada Bab ini akan dibahas hasil penelitian disertai hasil analisis dan pembahasan
tentang meningkatkan kemampuan perencanaan karir siswa kelas IX.2 dengan pemberian
layanan informasi karir di SMP Widiatmika.
Tabel 4.1 Hasil Pretest Kemampuan Perencanaan Karir siswa Kelas IX.2
NO NAMA SISWA SKOR % KATEGORI
1 ALDIANO BRIAN 42 52,5 RENDAH
2 ARYA PUTRA WIBOWO 41 51,25 RENDAH
3 AXEL CLEMENS GUSTAF MEMAH 41 51,25 RENDAH
4 CAKRA DARMASATYA 46 57,5 RENDAH
5 CARLO BRAHMANTYO SAPUTRA 48 60 RENDAH
6 DEWA AYU MARSELINA PUTRI 63 78,75 TINGGI
7 I GUSTI AGUNG PUTU WIDYA CAHYA P 67 83,75 SANGAT TINGGI
8 I KOMANG JAYA ARTA WIGUNA 44 55 RENDAH
9 I MADE ADITYA 39 48,75 RENDAH
10 I MADE RANGGA KRISNA JULIANA P 41 51,25 RENDAH
11 I NYOMAN WIRA TEJA SUDHAKUMARA 58 72,5 TINGGI
12 I PUTU ALVIN WEDA AYUNA 57 71,25 TINGGI
13 IDA BAGUS INDRA DANANJAYA 64 80 TINGGI
14 KADEK BHERLYANA DELYNDA 65 81,25 SANGAT TINGGI
15 KADEK PANJI CAKRA NUGRAHA 39 48,75 RENDAH
16 KOMANG BAYU TRIAS GAUTAMA 59 73,75 TINGGI
17 LUH KOMANG CITRA SURYA PRATIWI D 63 78,75 TINGGI
18 NABILLA MAYANA PUTRI 40 50 RENDAH
19 NI LUH KOMANG PUTRI CAHYANI 54 67,5 TINGGI
20 NI NYOMAN DIANA PUTRI JAYANTI 64 80 TINGGI
21 NI PUTU KAYLA ISABELLE RAI 39 48,75 RENDAH
22 NI PUTU SOPHIA NIRMALA ANGGRENI 47 58,75 RENDAH
23 RADIVA XENAYA BAYU DWIPUTRI 66 82,5 SANGAT TINGGI
24 RAMONA ANGELIC IRAWAN 56 70 TINGGI
25 TYGER ALI ABDULLAH BENJAMINE 64 80 TINGGI
48%
50%
45% 40%
40%
35%
30%
25%
20%
12%
15%
10%
5% 0%
0%
Sangat Tinggi Tinggi Rendah Sangat Rendah
2. Pertemuan 2
Hari, Tanggal: Selasa, 18 Januari 2022
Materi Layanan : Karir
Tempat Layanan : Ruang Kelas IX.2
Pada pertemuan kedua ini peneliti melaksanakan pemberian layanan informasi dengan
topik karir. Kegiatan ini diawali dengan ucapan salam dan sapaan kepada para siswa dan
dilanjutkan dengan menjelaskan pengertian, tujuan, manfaat serta asas-asas layanan
bimbingan konseling kemudian memberikan permainan tebak gambar agar siswa merasa
senang dan tidak tegang selama mengikuti layanan bimbingan konseling ini. Pemberian
permainan tersebut bertujuan untuk memunculkan dinamika kelas.
Dalam tahap kegiatan guru BK memberitahukan pada siswa topik yang akan dibahas
pada pertemuan kali ini adalah karir. Selama kegiatan berlangsung siswa sudah lebih baik
dari sebelumnya dalam mengikuti pemberian layanan informasi. Ada beberapa siswa
yang sudah mulai aktif menyampaikan pendapat.
Pada pelaksanaan pemberian layanan informasi yang kedua, dinamika kelas tercipta
lebih baik dari sebelumnya namun dirasa masih kurang. Pemahaman siswa tentang topik
yang dibahas juga dirasa lebih baik dari sebelumnya. Namun masih ada siswa yang malu
dalam berpendapat. Siswa merasa sangat tertarik untuk mengikuti pelaksanaan layanan
informasi berikutnya.
Dalam tahap pengakhiran guru BK menyampaikan hasil kesimpulan dari tahap
kegiatan yang telah dilakukan dan meminta siswa mengisi laiseg serta menginformasikan
pelaksanaan kegiatan lanjutan yang akan segera dilaksanakan.
3. Pertemuan 3
Hari, Tanggal: Selasa, 25 Januari 2022
Materi Layanan : Pengenalan studi lanjut SMA dan SMK.
Tempat Layanan : Ruang Kelas IX.2
Pada pertemuan ketiga ini peneliti melaksanakan pemberian layanan informasi
dengan topik pengenalan studi lanjut SMA dan SMK. Pada tahap permulaan, guru BK
masih menjelaskan pengertian, tujuan, manfaat serta asas-asas layanan bimbingan
konseling. Hal ini bertujuan agar siswa semakin paham mengenai kegiatan layanan
informasi karir.
Pada tahap kegiatan, topik yang dibahas yaitu pengenalan studi lanjut SMA dan SMK.
Tujuan dari pembahasan topik ini, yaitu agar siswa mengetahui perbedaan SMA dan
SMK baik terutama jurusan-jurusan yang disediakan di SMA dan SMK. Proses
pelaksanaan pemberian layanan informasi pada pertemuan ketiga ini, semua siswa sudah
aktif dan lebih terbuka dalam berpendapat, dinamika kelas yang diharapkan sudah
muncul. Pemahaman siswa mengenai SMA dan SMK sudah cukup, ini terlihat dari siswa
sudah mampu menyampaikan perbedaan antara SMA dan SMK.
Dalam tahap pengakhiran guru BK menyampaikan hasil kesimpulan dari tahap
kegiatan yang telah dilakukan dan meminta siswa untuk mengisi penilaian segera (laiseg).
Setelah kegiatan pemberian layanan informasi karir diakhiri, peneliti meminta siswa
untuk mengisi skala perencanaan karir, guna mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam
perencanaan karir setelah dilaksanakannya siklus 1 (post test 1).
Dan dari hasil post test 1 yang diberikan diperoleh hasil dari 12 siswa yang
sebelumnya kategori rendah dalam kemampuan perencanaan karir, berkurang menjadi 5
orang yang kategori rendah. Berikut data hasil post test 1 dan hasil persentase
kemampuan perencanaan karir siswa kelas IX.2
Tabel 4.4 Hasil Post test 1 Kemampuan Perencanaan Karir siswa Kelas IX.2
N SKO
O NAMA SISWA R % KATEGORI
1 ALDIANO BRIAN 48 60 RENDAH
2 ARYA PUTRA WIBOWO 49 61,25 RENDAH
3 AXEL CLEMENS GUSTAF MEMAH 46 57,5 RENDAH
4 CAKRA DARMASATYA 49 61,25 RENDAH
5 CARLO BRAHMANTYO SAPUTRA 56 70 TINGGI
6 DEWA AYU MARSELINA PUTRI 63 78,75 TINGGI
7 I GUSTI AGUNG PUTU WIDYA CAHYA P 67 83,75 SANGAT TINGGI
8 I KOMANG JAYA ARTA WIGUNA 52 65 TINGGI
9 I MADE ADITYA 53 66,25 TINGGI
10 I MADE RANGGA KRISNA JULIANA PUTRA 50 62,5 TINGGI
11 I NYOMAN WIRA TEJA SUDHAKUMARA 58 72,5 TINGGI
12 I PUTU ALVIN WEDA AYUNA 57 71,25 TINGGI
13 IDA BAGUS INDRA DANANJAYA 64 80 TINGGI
14 KADEK BHERLYANA DELYNDA 65 81,25 SANGAT TINGGI
15 KADEK PANJI CAKRA NUGRAHA 48 60 RENDAH
16 KOMANG BAYU TRIAS GAUTAMA 59 73,75 TINGGI
17 LUH KOMANG CITRA SURYA PRATIWI D. 63 78,75 TINGGI
18 NABILLA MAYANA PUTRI 55 68,75 TINGGI
19 NI LUH KOMANG PUTRI CAHYANI 54 67,5 TINGGI
20 NI NYOMAN DIANA PUTRI JAYANTI 64 80 TINGGI
21 NI PUTU KAYLA ISABELLE RAI 58 72,5 TINGGI
22 NI PUTU SOPHIA NIRMALA ANGGRENI 58 72,5 TINGGI
23 RADIVA XENAYA BAYU DWIPUTRI 66 82,5 SANGAT TINGGI
24 RAMONA ANGELIC IRAWAN 56 70 TINGGI
25 TYGER ALI ABDULLAH BENJAMINE 64 80 TINGGI
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Proses Pemberian Layanan Informasi Karir Pada Siklus 1
Pertemuan Indikator Hasil yang Dicapai
I Mampu menilai diri dan Siswa mulai mengenali bakat dan
mencari peluang kesempatan minatnya
Siswa mampu menyebutkan
kelebihan dan kekurangan dirinya
Siswa memiliki gambaran terkait
sekolah lanjutan dan mampu
memilihnya
II Mampu membuat keputusan Siswa bisa menetapkan pilihan
dan menetapkan tujuan karir jangka Panjang dan jangka
pendek
III Merencanakan Karir Siswa mampu membuat
perencanaan karir
Berdasarkan tabel di atas, pengamatan proses dan hasil layanan informasi karir berjalan
dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan pada awal pertemuan.
Sebagian siswa mengalami peningkatan pada indikator.
Keberhasilan pada siklus 1 ini diharapkan dapat dipertahankan dan semakin meningkat.
Namun pada siklus 1 ini peneliti juga sempat menemui beberapa hambatan berakibat pada
hasil layanan informasi karir, hambatan serta solusi tersebut antara lain:
a. Masih ada siswa yang kurang aktif dan malu-malu dalam mengemukakan pendapat.
b. Di awal proses pemberian layanan informasi karir, siswa masih nampak canggung dan
belum leluasa untuk berpendapat karena siswa belum paham tentang konsep layanan
informasi karir. Pada pertemuan berikutnya peneliti terus membina hubungan baik dan
menyampaikan kembali tentang konsep layanan informasi karir sehingga siswa mulai
terbiasa dan leluasa dalam berpendapat.
2. Evaluasi Hasil
Pemberian tindakan berupa kegiatan layanan informasi karir ternyata dapat
meningkatkan kemampuan perencanaan karir pada siswa. Setelah pemberian layanan
informasi karir, terjadi perubahan pada siswa yaitu siswa sudah mampu memiliki gambarana
karir sesuai dengan minat dan bakatnya. Indikator kemampuan perencanaan karir yang telah
tercapai dalam siklus 1 ini yaitu:
a. Mampu menilai diri dan mencari peluang kesempatan yaitu siswa mulai mengenali bakat
dan minatnya, siswa mampu menyebutkan kelebihan dan kekurangan dirinya dan siswa
memiliki gambaran terkait sekolah lanjutan dan mampu memilihnya
b. Mampu membuat keputusan dan menetapkan tujuan yaitu siswa bisa menetapkan pilihan
karir jangka panjang dan jangka pendek.
c. Merencanakan Karir yaitu siswa mampu membuat perencanaan karir
Indikator yang telah tercapai diharapkan mampu dipertahankan dan dikembangkan oleh
siswa, agar kemampuan perencanaan karir tetap bisa dilakukan oleh siswa. Dari keempat
indikator tersebut semuanya tercapai dalam layanan informasi karir pada siklus 1. Hal ini
dapat dilihat dari hasil skala kemampuan perencanaan karir yang diberikan setelah siklus 1
selesai, bahwa kemampuan perencanaan karir siswa sudah ada yang meningkat. Pada siklus 1,
dari 25 siswa ada 5 siswa yang termasuk dalam siswa yang memiliki kemampuan perencanaan
karir rendah dan 17 siswa kategori tinggi dan 3 siswa kategori sangat tinggi.
Berdasarkan keadaan tersebut, bahwa pemberian siklus 2 akan dilakukan sebanyak dua
kali pertemuan. Hal ini dikarenakan rata-rata peningkatan kemampuan perencanaan siswa
sudah meningkat sampai 50%, sehingga siklus 2 digunakan sebagai perbaikan dari siklus 1.
Tindakan yang akan dilakukan pada siklus 2 tidak jauh berbeda dengan siklus 1. Namun, yang
berbeda peneliti akan menggunakan permainan yang membutuhkan kemampuan konsentrasi
berkaitan dengan topik agar siswa dapat lebih semangat dan lebih fokus.
2. Pertemuan 5
Hari, Tanggal : Selasa, 8 Februari 2022
Materi Layanan : Prospek Karir SMA dan SMK
Tempat Layanan : Ruang Kelas IX.2
Pada awal pemberian layanan, guru BK masih menjelaskan pengertian, tujuan, manfaat,
serta asas-asas layanan bimbingan konseling. Hal ini dilakukan dengan maksud agar siswa
semakin paham mengenai kegiatan layanan bimbingan konseling yang dibahas. Kemudian
guru BK memberikan permainan mutiara dalam guci. Dalam permainan ini guru BK
menggambar sebuah guci dimana guci tersebut berisi batu, kerikil, pasir, dan terdapat satu
Mutiara. Siswa mencari tahu bagaimana cara mengeluarkan mutiara tersebut. Hal ini
bertujuan untuk ketepatan dan keberanian siswa dalam berpendapat.
Pada saat pemberian materi, topik yang dibahas yaitu prospek karir SMA dan SMK.
Tujuan dari pembahasan topik ini, yaitu untuk memberikan pemahaman dan pengembangan
kepada siswa mengenai prospek karir lulusan SMA dan SMK.
Pada kegiatan ini guru BK menanyakan kepada siswa tentang perbedaan SMA dan
SMK serta karir lulusan SMA dan SMK. Siswa terlihat sangat antusias serta terlihat sebagian
besar siswa aktif dan mampu berpendapat.
Pada akhir pemberian layanan, guru BK menanyakan pada siswa apa yang telah
diperoleh dari pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan konseling pada pertemuan ini.
Selanjutnya memberikan kesimpulan dari topik yang telah dibahas yaitu tentang prospek karir
lulusan SMA dan SMK.
Pada proses pelaksanaan layanan informasi karir pada pertemuan ini, dinamika kelas
sudah nampak dengan sangat baik. Semua siswa sudah aktif untuk berpendapat. Suasana
mulai terkondisi dan perhatian siswa terpusat pada kegiatan layanan bimbingan konseling.
Pemahaman siswa mengenai prospek karir SMA dan SMK sudah baik. Pada pertemuan
terakhir pelaksanaan layanan bimbingan konseling, dinamika kelas sudah nampak dengan
sangat baik. Antusias siswa sangat tinggi, terlihat dari berbagai siswa yang berebut untuk
mengemukakan pendapat.
Setelah kegiatan pemberian layanan informasi karir diakhiri, peneliti meminta siswa
untuk mengisi skala perencanaan karir, guna mengetahui tingkat kemampuan perencanaan
karir setelah dilaksanakannya siklus 2 (posttest). Dan berikut hasil dari perhitungan skala
perencanaan karir pada posttest 2.
Tabel 4.8 Hasil Post test 2 Kemampuan Perencanaan Karir siswa Kelas IX.2
NO NAMA SISWA SKOR % KATEGORI
1 ALDIANO BRIAN 50 62,5 TINGGI
2 ARYA PUTRA WIBOWO 51 63,75 TINGGI
3 AXEL CLEMENS GUSTAF MEMAH 53 66,25 TINGGI
4 CAKRA DARMASATYA 52 65 TINGGI
5 CARLO BRAHMANTYO SAPUTRA 60 75 TINGGI
6 DEWA AYU MARSELINA PUTRI 66 82,5 TINGGI
7 I GUSTI AGUNG PUTU WIDYA C P 72 90 SANGAT TINGGI
8 I KOMANG JAYA ARTA WIGUNA 56 70 TINGGI
9 I MADE ADITYA 57 71,25 TINGGI
10 I MADE RANGGA KRISNA JULIANA P 55 68,75 TINGGI
11 I NYOMAN WIRA TEJA S 65 81,25 TINGGI
12 I PUTU ALVIN WEDA AYUNA 60 75 TINGGI
13 IDA BAGUS INDRA DANANJAYA 70 87,5 TINGGI
14 KADEK BHERLYANA DELYNDA 70 87,5 SANGAT TINGGI
15 KADEK PANJI CAKRA NUGRAHA 53 66,25 TINGGI
16 KOMANG BAYU TRIAS GAUTAMA 64 80 TINGGI
17 LUH KOMANG CITRA SURYA P D 66 82,5 TINGGI
18 NABILLA MAYANA PUTRI 60 75 TINGGI
19 NI LUH KOMANG PUTRI CAHYANI 58 72,5 TINGGI
20 NI NYOMAN DIANA PUTRI JAYANTI 68 85 TINGGI
21 NI PUTU KAYLA ISABELLE RAI 62 77,5 TINGGI
22 NI PUTU SOPHIA NIRMALA A 65 81,25 TINGGI
23 RADIVA XENAYA BAYU DWIPUTRI 66 82,5 SANGAT TINGGI
24 RAMONA ANGELIC IRAWAN 56 70 TINGGI
25 TYGER ALI ABDULLAH BENJAMINE 72 90 TINGGI
Berdasarkan skala perencanaan karir yang diberikan pada siklus 2 dan adapun
perbedaan hasil perhitungan skala perencanaan karir setelah mengikuti layanan informasi
karir pada siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.10 Perbedaan Hasil Persentase Kemampuan Perencanaan Karir Siswa
Setelah Pemberian Layanan Informasi pada Siklus 1 dan Siklus 2
Siklus 1 Siklus 2
(Posttest 1) (Posttest 2)
No Nama Siswa Peningkatan
Ke
∑ % Ket ∑ % t
1 ALDIANO BRIAN 48 60 R 50 62,5 T 2,5%
2 ARYA PUTRA WIBOWO 49 61,25 R 51 63,75 T 2,5%
3 AXEL CLEMENS GUSTAF MEMAH 46 57,5 R 53 66,25 T 8,8%
4 CAKRA DARMASATYA 49 61,25 R 52 65 T 3,8%
5 CARLO BRAHMANTYO SAPUTRA 56 70 T 60 75 T 5,0%
6 DEWA AYU MARSELINA PUTRI 63 78,75 T 66 82,5 ST 3,8%
7 I GUSTI AGUNG PUTU WIDYA C P 67 83,75 ST 72 90 ST 6,3%
8 I KOMANG JAYA ARTA WIGUNA 52 65 T 56 70 T 5,0%
9 I MADE ADITYA 53 66,25 T 57 71,3 T 5,1%
10 I MADE RANGGA KRISNA JULIANA P 50 62,5 T 55 68,8 T 6,3%
11 I NYOMAN WIRA TEJA S 58 72,5 T 65 81,3 ST 8,8%
12 I PUTU ALVIN WEDA AYUNA 57 71,25 T 60 75 T 3,8%
13 IDA BAGUS INDRA DANANJAYA 64 80 T 70 87,5 ST 7,5%
14 KADEK BHERLYANA DELYNDA 65 81,25 ST 70 87,5 ST 6,3%
15 KADEK PANJI CAKRA NUGRAHA 48 60 R 53 66,3 T 6,3%
16 KOMANG BAYU TRIAS GAUTAMA 59 73,75 T 64 80 T 6,3%
17 LUH KOMANG CITRA SURYA P D 63 78,75 T 66 82,5 ST 3,8%
18 NABILLA MAYANA PUTRI 55 68,75 T 60 75 T 6,3%
19 NI LUH KOMANG PUTRI CAHYANI 54 67,5 T 58 72,5 T 5,0%
20 NI NYOMAN DIANA PUTRI JAYANTI 64 80 T 68 85 ST 5,0%
21 NI PUTU KAYLA ISABELLE RAI 58 72,5 T 62 77,5 T 5,0%
22 NI PUTU SOPHIA NIRMALA A 58 72,5 T 65 81,3 ST 8,8%
23 RADIVA XENAYA BAYU DWIPUTRI 66 82,5 ST 70 87,5 ST 5,0%
24 RAMONA ANGELIC IRAWAN 56 70 T 60 75 T 5,0%
25 TYGER ALI ABDULLAH BENJAMINE 64 80 T 72 90 ST 10,0%
Untuk lebih jelasnya peningkatan kemampuan perencanaan karir pada siswa kelas
IX.2 SMP Widiatmika dari kondisi awal sampai mendapatkan layanan informasi karir pada
siklus 1 dan siklus 2 ini dapat digambarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
R1 R2 R3 R4 R5 R6 R7 R8 R9 R10 R11 R12 R13 R14 R15 R16 R17 R18 R19 R20 R21 R22 R23 R24 R25
Siklus 1 Siklus 2
Bagan 4.3 Grafik Peningkatan Kemampuan Perencanaan Siswa Siklus 1 dan Siklus 2
Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Proses Layanan Informasi Karir Pada Siklus 2
Pertemuan Indikator Hasil pencapaian
IV Mampu memilih sekolah lanjutan Siswa sudah mampu mengambil
keputusan sekolah lanjutan yang
akan dipilih sesuai dengan
kemampuan dan minat siswa
sendiri
V Mengetahui karir yang cocok dengan Siswa dapat mengenal dan
sekolah lanjutan yang dipilih memiliki gambaran karir yang
cocok dengan sekolah lanjutan
yang nantinya akan dipilih
4.1.2.2.4 Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan dengan mengisi form pemilihan karir yang nantinya diisi oleh
siswa. Pada dasarnya penerapan layanan bimbingan karir untuk meningkatkan perencanaan karir
individu siswa sudah berjalan sesuai dengan rencana yang dibuat. Siswa terlihat lebih antusias dan
serius dalam mendengarkan penjelasan guru Bimbingan dan Konseling. Dalam mengisi formulir
pemilihan karir dalam bimbingan karir siswa sudah mulai memahami dan tidak terlihat bingung lagi.
Hasil formulir tersebut pun, siswa sudah bisa memilih jurusan serta sekolah lanjutan yang diinginkan.
Dilihat dari hasil post-test II, pada siklus II sudah menunjukkan peningkatan pada perencanaan karir
siswa, terlihat dari skor skala perencanaan karir siswa yang sudah mencapai kategori tinggi.
Pada siklus II diperoleh hasil sebagai berikut siswa terlihat sudah mengalami peningkatan
karena siswa mulai antusias dan serius mendengarkan penjelasan guru Bimbingan dan Konseling
terlihat dari hasil pengisian formulir pemilihan karir yang sudah diisi oleh semua siswa
Oleh karena itu, guru Bimbingan dan Konseling mengambil kesimpulan bahwa peningkatan
perencanaan karir individu siswa melalui layanan informasi karir pada siswa kelas IX.2 SMP
Widiatmika telah berhasil dilaksanakan dengan tingkat pencapaian skor siswa dalam kategori tinggi.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian meningkatkan kemampuan perencanaan karir siswa
pada siswa kelas IX.2 SMP Widiatmika melalui layanan informasi karir didapat hasil bahwa
kemampuan perencanaan karir dapat ditingkatkan melalui layanan informasi karir. Layanan
informasi karir ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Siklus 2 digunakan sebagai
penyempurna pada siklus 1. Pelaksanaan layanan informasi karir diikuti oleh 25 siswa. Dari
25 siswa sejumlah 12 siswa yang memiliki kemampuan perencanaan karir yang rendah dan 10
siswa yang memiliki kemampuan perencanaan karir yang tinggi dan 3 siswa memiliki
kemampuan perencanaan karir sangat tinggi.
Setelah diberikan layanan informasi karir pada siklus 1 sebanyak 3 kali pertemuan
dengan metode ceramah dan diskusi dan diakhiri dengan pengisian skala perencanaan karir
guna mengetahui tingkat kemampuan perencanaan siswa saat itu, adanya peningkatan
kemampuan perencanaan karir dengan menggunakan layanan informasi karir, dengan peningkatan
rata-rata dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 6,5% untuk kategori kemampuan perencanaan karir sangat
tinggi dan kenaikan 5,1% untuk kategori kemampuan perencanaan karir tinggi. Dan berdasarkan
wawancara dengan siswa, observasi dan memberikan skala psikologi bahwa pemberian layanan
informasi karir sangat memberikan perubahan dan peningkatan dalam kemampuan perencanaan karir
siswa.
Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat kemampuan perencanaan karir siswa pada
kelas IX.2 di SMP Widiatmika meningkat setelah mendapatkan layanan informasi karir.
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai penelitian ini, maka dapat
disimpulkan bahwa kemampuan perencanaan karir dapat ditingkatkan melalui layanan
informasi karir. Berdasarkan simpulan utama tersebut dapat dijabarkan menjadi 3 simpulan
yaitu sebagai berikut:
a. Kondisi awal tingkat kemampuan perencanaan karir siswa dari 25 siswa berdasarkan
pada hasil angket (pretest) adalah sejumlah 12 orang atau sebesar 48% belum
memiliki kemampuan perencanaan karir, hal itu dapat terlihat dari hasil pretest yang
diberikan yaitu termasuk kategori rendah.
b. Tingkat kemampuan perencanaan siswa pada siklus 1 masih belum mengalami
peningkatan secara maksimal. Ini dapat dilihat dari hasil pengisian skala perencanaan
karir siswa dimana diketahui 12% dengan jumlah 3 siswa memiliki kedisiplinan sangat
tinggi, 68% dengan jumlah 17 siswa memiliki kemampuan perencanaan karir ketegori
tinggi, dan 20% dengan jumlah 5 siswa memiliki tingkat kemampuan perencanaan
karir rendah. Dan setelah dilaksanakan pemberian layanan informasi karir pada siklus
2 ternyata mengalami peningkatan yaitu pada kemampuan perencanaan karir kategori
tinggi yaitu sejumlah 22 siswa dengan persentase 88% dan untuk yang kategori sangat
tinggi masih tetap dengan jumlah 3 siswa dengan persentase 12%. Sehingga kenaikan
persentase dari siswa yang memiliki kemampuan perencanaan karir rendah menjadi
memiliki kemampuan perencanaan karir tinggi mencapai 20%.
c. Ada perbedaan yang signifikan dalam kemampuan perencanaan karir siswa sebelum
dan setelah diberikan tindakan, dimana terjadi peningkatan kemampuan perencanaan
karir siswa setelah diberikan layanan informasi karir. Secara garis besar dapat
disimpulkan bahwa layanan informasi karir tepat dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan perencanaan karir siswa di SMP Widiatmika.
5.2 Saran-saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian di SMP Widiatmika di atas, maka dapat
direkomendasikan beberapa saran:
1. Bagi Siswa
Siswa SMP Widiatmika supaya dapat mengikuti kegiatan layanan informasi karir
untuk meningkatkan kemampuan perencanaan karir
2. Bagi Guru BK
Kepada guru BK dapat mengembangkan layanan informasi karir terhadap
peningkatan kemampuan perencanaan siswa.
3. Peneliti selanjutnya
Berdasarkan penelitian tentang meningkatkan kemampuan perencanaan karir
diharapkan peneliti berikutnya dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan
rujukan untuk penelitian selanjutnya serta sumbangan bagi pengembangan ilmu
pengetahuan dan kemajuan dunia pendidikan, khususnya bagi pengembangan
layanan bimbingan informasi karir dalam peningkatan kemampuan perencanaan
karir siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto Suharsimi, (2014),Prosedur Penelitian,Jakarta : Rineka Cipta
Arikunto Suharsimi, dkk, (2010), Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Dewa Ketut Sukardi. Psikologi Pemilihan Karir, 2004, Jakarta : Rineka Cipta
Munandir. 1996. Program Bimbingan Karier di Sekolah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Twi Tandar Atmaja, (2014), Upaya Meningkatkan Perencanaan Karir Siswa Melalui Bimbingan Karir