Anda di halaman 1dari 29

LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Belajar
Topik / Tema : Peminatan satuan Pendidikan SMA/SMK
Kelas / Semester : IX/1
Alokasi Waktu : 1 x 60 Menit

1 Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat memahami pengertian sekolah SMA dan SMK
2. Peserta didik/konseli dapat mengetahui perbedaan antara SMA dan SMK
2 Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point
3 Langkah – langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal / Pendahuluan
1.1 Membuka dengan salam dan berdoa
1.2 Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, pelajaran
sebelumnya, ice breaking)
1.3 Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4 Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1 Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
2.2 Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3 Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4 Guru BK memberi tugas kepada masing-masing peserta didik
2.5 Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
2.6 Masing-masing peserta mempresentasikan tugasnya kemudian dilanjutkan dengan
peserta yang lainnya
3. Tahap Penutup / Pengakhiran
3.1 Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2 Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat membedakan satuan pendidikan SMA
atau SMK
3.3 Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4 Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4 Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik dan sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : merasakan suasana
yang menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Kuta Selatan, 1 Juli 2021


Kepala Sekolah Guru BK

Agus Suastika Adiputra, S.Pd., M.Pd Ni Luh Anik Suryani, S.Pd.


Lampiran 1 : Uraian Materi

SATUAN PENDIDIKAN SMA/SMK

Sehabis kelulusan, agenda berikutnya yang tidak kalah menguras tenaga dan biaya adalah
melanjutkan sekolah ke tingkat menengah atas.Banyak siswa dan orang tua tidak mempunyai
bekal informasi yang cukup tentang sekolah menengah atas. Ini cukup serius karena
kesalahan mengambil keputusan dalam melanjutkan di sekolah menengah atas akan
berpengaruh terhadap masa depan anaknya. Saat ini banyak orang tua yang hanya melihat
SMA sebagai lanjutan sekolah anaknya dan memandang sebelah mata terhadap keberadaan
SMK. Untuk itu kami akan memberikan informasi perbedaan antara SMA dan SMK.

Pengertian SMA
Sekolah Menengah Atas atau biasa disingkat SMA merupakan salah satu bentuk satuan 
pendidikan setelah jenjang SMP yang menjadi wadah pengembangan kualitas dan mutu
peserta didik yang mengedepankan kemampuan teoritis dengan harapan lulusannya menjadi
seorang idealis ilmu pengetahuan. Di SMA biasanya terbagi menjadi 3 jurusan IPA, IPS, dan
Bahasa.

Pengertian SMK
Sekolah Menengah Kejuruan atau biasa disingkat SMK merupakan salah satu bentuk satuan
pendidikan setelah jenjang SMP yang menjadi wadah pengembangan kualitas dan mutu
peserta didik yang mengedepankan kemampuan praktik dengan harapan bahwa lulusannya
menjadi seorang ahli dalam suatu bidang. Di SMK memiliki lebih banyak pilihan jurusan dari
pada SMA.

Perbedaan SMA dan SMK


SMA
1. Lebih menekankan pada hal-hal yang berbau teoritis dibanding praktik
2. Lebih menekankan pada teori di banding praktek. Peserta didik SMA memiliki
kualitas yang lebih unggul dibandingkan peserta didik SMK. Sasaran utama SMA
yaitu menjadikan peserta didik sebagai seorang disiplin ilmu, sehingga berbagai mata
pelajaran akan diulas secara mendetail dan rinci. Hal ini tentu menjadikan peserta
didik kaya akan ilmu pengetahuan.
3. Siswa di SMA biasanya jumlahnya merata.
4. Biaya di SMA relatif lebih murah.
5. Tamatannya tidak siap kerja dan tidak mandiri
6. Tempat belajar hanya di sekolah

SMK
1. Lebih menekankan pada hal-hal yang berbau praktik dibanding teori.
2. Berbeda dengan SMA, SMK lebih menekankan pada nilai-nilai praktik. Peserta didik
diajarkan kemampuan praktik secara langsung hingga akhirnya benar-benar mahir
dalam bidangnya. Nantinya kemampuan tersebut dapat digunakan masa depan (dunia
kerja).
3. Siswa di SMK biasanya jumlahnya tidak merata.
4. Biaya di SMK relatif lebih tinggi karena banyak biaya praktik.
5. Tamatannya siap kerja dan mandiri
6. Tempat belajar di sekolah dan dunia kerja
Melihat data perbedaan di atas, jelas terlihat bahwa SMK lebih menjanjikan masa depan
dibanding SMA. Hal ini disebabkan karena :
1. Kondisi perekonomian Indonesia yang belum bagus.
Minggu lalu harga BBM naik lagi. Kenaikan harga BBM ini memicu kenaikan harga
barang dan jasa yang lain. Harga kebutuhan pokok melonjak, biaya angkutan juga
merangkak naik tetapi pendapatan masyarakat tetap. Hal ini menyebabkan beban
ekonomi masyarakat semakin berat. Kondisi tersebut menyebabkan biaya untuk
pendidikan anak semakin susah untuk dipenuhi. Untuk itu, menyekolahkan anak
dalam jangka waktu yang lama tentu sangat memberatkan orang tua. Solusi untuk
mengatasi keadaan tersebut adalah dengan menyekolahkan anak di sekolah yang
lulusannya cepat dapat kerja tetapi tidak membutuhkan waktu lama. Sekolah tersebut
adalah SMK karena hanya butuh waktu 3 tahun untuk dapat bekerja atau
berwiramandiri. Sementara jika mengambil sekolah di SMA butuh waktu 8 tahun
untuk dapat bekerja yakni 3 tahun di SMA dan 5 tahun di PT.
2. Banyak lulusan SMA yang tidak melanjutkan kuliah di Perguruan Tinggi
Kurang dari 10 % lulusan SMA yang melanjukan kuliah di PT, padahal kurikulum
SMA disetting untuk melanjutkan sekolah di PT. Ini tentu sangat ironis karena hampir
90% tamatan SMA terjun di dunia kerja padahal kurikulum SMA tidak disiapkan
untuk bekerja. Akibatnya banyak lulusan SMA yang kalah bersaing dalam mencari
pekerjaan karena mereka memang tidak siap kerja. Oleh karena itu, pemerintah
mengambil kebijakan untuk menambah jumlah SMK daripada mengembangkan
SMA. Komposisi perbandingan yang dibuat adalah 70% SMK dan 30% SMA. Ini
tentu dengan tujuan untuk menjadikan lulusan sekolah menengah yang siap kerja dan
mandiri.
3. Dunia kerja yang semakin kompetitif
Kenaikan BBM menyebabkan banyak perusahaan yang mengurangi jumlah karyawan
sehingga terjadi PHK besar-besaran. Kondisi ini meyebabkan para pencari kerja
semakin banyak sementara lowongan kerja semakin sedikit. Sehingga persaingan
dalam memperebutkan lowongan pekerjaan semakin ketat. Ketatnya persaingan
mencari kerja menjadikan tamatan sekolah menengah harus orang yang kompeten di
bidangnya dan siap kerja. SMK sangat piawai dalam mencetak lulusan yang siap kerja
dibanding SMA.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Karir
Topik / Tema : Memilih sekolah lanjutan
Kelas / Semester : IX/1
Alokasi Waktu : 1 x 60 Menit

1 Tujuan Layanan
1. Peserta didik/konseli dapat merencanakan sekolah lanjutan
2. Peserta didik/konseli dapat memilih sekolah lanjutan
2 Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point
3 Langkah – langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal / Pendahuluan
1.1 Membuka dengan salam dan berdoa
1.2 Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, pelajaran
sebelumnya, ice breaking)
1.3 Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4 Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1 Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi
layanan
2.2 Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3 Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4 Guru BK memberi tugas kepada masing-masing peserta didik
2.5 Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
2.6 Masing-masing peserta mempresentasikan tugasnya kemudian dilanjutkan dengan
peserta yang lainnya
3. Tahap Penutup / Pengakhiran
3.1 Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2 Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat memilih sekolah lanjutan
3.3 Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4 Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4 Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing
peserta didik dan sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : merasakan suasana
yang menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Kuta Selatan, 1 Juli 2021


Kepala Sekolah Guru BK

Agus Suastika Adiputra, S.Pd., M.Pd Ni Luh Anik Suryani, S.Pd.


Lampiran 1 : Uraian Materi

SEKOLAH LANJUTAN

1. Pengertian Merencanakan Studi Lanjutan


Wajib belajar 9 tahun di Indonesia disosialisasikan sekitar tahun 1995 dan hanya
sampai pada tingkatan menengah pertama atau setelah tamat dan lulus dari sekolah
dasar, akan tetapi bukan tidak mungkin bahwa beberapa siswa yang akan melanjutkan
sekolah pada jenjang yang lebih tinggi sehingga mampu menunjang inteligensi dan
kompetensi yang dimilikinya.
Pada zaman globalisasi seperti ini tidak menutup kemungkinan bahwa setiap
pekerjaan membutuhkan tenaga yang profesional di bidangnya, untuk mewujudkan
semua itu maka individu harus memiliki kompetensi yang cukup. Berbicara tentang
pekerjaan tampaknya sulit untuk dipisahkan dari yang namanya persekolahan, sebab
sekolah sebagai wadah untuk mempersiapkan diri masuk pada kehidupan riil di
masyarakat, oleh karena itu sekolah harus bisa mempersiapkan peserta didiknya
sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat.
Oleh karena itu untuk memilih dan menentukan studi lanjutan suatu pekerjaan maka
dipandang perlu untuk melakukan suatu perencanaan, atau dalam suatu organaisasi
biasa disebut dengan planning yaitu merencanakan sesuatu sebelum suatu kegiatan itu
dilakukan. Hal ini dilakukan agar sesuai dengan apa yang diimpikan dan dicita-
citakan. Maka dari itu maksud dari perencanaan studi lanjutan ialah menyusun dan
mempertimbangkan segala sesuatunya sebelum memasuki sekoalah pada jenjang
selanjutnya.

2. Langkah-langkah Dalam Merencanakan Dan Memilih Studi Lanjutan


Untuk memilih suatu sekolah tak lepas dari prospek masa depan individu yang dapat
menunjang cita-citanya. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa ada semacam
perbedaan sekolah lanjutan antara sekolah umum dan sekolah kejuruan, yang mana
sekolah umum mempersiapkan siswanya untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
Sedangkan sekolah kejuruan mempersiapkan siswanya untuk masuk dunia kerja atau
siap kerja. Siswa sebagai peserta didik bila ditinjau dari segi usia, mereka tergolong
pada usia remaja, yang mana pada masa tersebut mempunyai karakteristik, kebiasaan,
harapan, cita-cita, kebutuhan tersendiri. Selain itu mengingat pada usia tersebut biasa
disebut dengan masa perkembangan. Kadang kala mereka dirisaukan pada suatu
pilihan tentang pendidikan keberhasilan belajar dan kelanjutan studi dan pekerjaan
setelah mereka tamat.
Untuk mengatasi semua itu diperlukan suatu bimbingan yang biasa disebut dengan
bimbingan karir. Oleh karena itu perlu adanya bimbingan karier di sekolah agar siswa
dapat memperoleh gambaran tentang berbagai jenis pekerjaan yang ada di
masyarakat, serta jenis-jenis pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan siswa, dan
mengetahui bagaimana cara menempuh atau memperoleh pekerjaan yang diinginkan.
Hal ini dapat dilakukan dengan memilih terlebih dahulu sekolah lanjutan yang
diinginkan dan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Pada umumnya bimbingan karier memang diberikan untuk anak sekolah menengah
Atas (SMA), sebagai bimbingan untuk menentukan dan memilih suatu pekerjaan,
akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa siswa SMP juga memerlukan adanya
bimbingan karier sebagai usaha untuk membantu siswa dalam memecahkan masalah
khususnya untuk sekolah lanjutan, karena dalam menentukan sekolah lanjutan
individu harus memahami sekolah yang akan dimasuki dengan bakat minat serta cita-
citanya.
Oleh sebab itu sudah menjadi tugas konselor untuk menyampaikan informasi tentang
hal tersebut sehingga siswa dapat memilih dan menentukan pilihannya sesuai dengan
dirinya. Dalam hal ini konselor tidak dapat mengerjakan sendiri karena membutuhkan
pemikiran dan waktu yang cukup, sehingga konselor dapat bekerja sama dengan
berbagai fihak dalam menyampaikan informasi ini. Karena itu tidak dapat dipungkiri
lagi bahwa informasi ini sangatlah penting dan bermanfaat bagi siswa dan orang tua
siswa.
Untuk dapat merencanakan studi lanjutan setelah SMP perlu adanya pertimbangan
serta langkah-langkah yang berkaitan dengan keadaan dirinya dan masa depannya,
antara lain :
a) Menyesuaikan dengan bakat minatnya
Dengan siswa menyesuaikan studi lanjutan dengan bakat dan minatnya maka
siswa akan merasa senang dan puas atas segala sesuatu yang mereka impikan.
Dan hasilnya pun akan lebih maksimal dibandingkan dengan pilihan orang lain
yang tidak sesuai dengan apa yang ada dalam dirinya.
b) Kemampuan fisik, akademis dan sosial ekonomi
Hal ini dipandang perlu, untuk dapat menentukan pilihan maka siswa harus bisa
memandang keadaan serta kemampuan yang ada dalam dirinya. Misalnya siswa
yang cacat berkeinginan untuk masuk TNI maka hal ini tidak mungkin karena
dalam pendidikan TNI banyak menggunakan gerakan fisik. Sehingga hal ini
perlu untuk melihat dan mempertimbangkan keadaan dirinya, baik secara fisik,
kemampuan dan ekonomi.
c) Keadaan sekolah lanjutan
Dalam memilih sekolah lanjutan, pasti tidaklah sembarangan. Oleh karena itu
perlu kita melihat keadaan sekolah bukan hanya secara fisik akan tetapi juga
secara administrasi.
d) Kesempatan dan peluang yang tersedia
Kesempatan dan peluang yang tersedia, setelah siswa melihat apakah sekolah
lanjutan yang diinginkan sesuai dengan bakat dan minatnya, maka harus melihat
adakah peluang atau adakah program yang siswa inginkan sehingga benar-benar
sesuai dengan yang diinginkan.

e) Prospek ke depan
Sekolah lanjutan merupakan batu loncatan untuk kita meraih masa depan,
sehingga dalam memilih sekolah lanjutan hendaknya yang memiliki prospek ke
depan, yang mendukung masa depan yang dicita-citakan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan studi lanjutan ada beberapa faktor yang
mempengaruhi perencanaan studi lanjutan antara lain:
1. Faktor-faktor yang bersumber pada diri sendiri
a) kemampuan intelegensi
Secara luas diakui bahwa ada suatu perbedaan kecepatan dalam memecahkan
masalah, sehingga hal itu memperkuat bahwa seseorang yang memiliki taraf
intelegensi yang tinggi akan lebih cepat dalam memecahkan masalah
dibandingkan dengan seseorang yang memiliki intelegensi yang sedang-sedang
saja atau bahkan intelegensi di bawah rata-rata.
b) Bakat 
Bakat adalah suatu kualitas yang dimiliki individu untuk berkembang di masa
yang akan datang. Sehingga perlu adanya penanaman bakat sejak dini sehingga
seseorang dapat berkembang dengan baik, sesuai dengan bakat yang dimiliki.
c) Minat
Minat adalah seperangkat mental yang dimiliki oleh individu sehingga dapat
mengarahkan individu pada pilihan tertentu. Minat sangat berpengaruh dalam
pilihan karier atau sekolah lanjutan. Karena tidak akan pernah berkembang
seseorang apabila mereka tidak memiliki minat akan suatu pekerjaan. Sama
halnya dengan pemilihan studi lanjut, apabila siswa sudah tidak berminat
dengan sekolah atau jurusan itu maka itu akan membahayakan diri siswa
tersebut.
d) Sikap
Sikap adalah suatu kesiapan individu terhadap hal-hal tertentu. Dengan sikap
yang dimiliki maka individu mempunyai kecenderungan yang relatif stabil
dalam mereaksi terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungannya.
e) Kepribadian 
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda dari orang lain, bahkan tidak
ada seorangpun yang sama. Maka dalam memilih sekolah lanjutanpun akan
berbeda dengan kepribadiannya yang dipengaruhi oleh keadaan fisik maupun
psikis, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat.
f) Nilai
Nilai sebagai patokan untuk seseorang melakukan tindakan, individu yang
memiliki nilai moral yang tinggi maka akan lebih bertanggung jawab atas
pilihannya dan mengerti konsekuensi dari pilihannya.
g) Prestasi
Kegemaran pada suatu pelajaran di sekolah akan mempengaruhi siswa dalam
memilih sekolah lanjutan. Misalnya siswa yang senang pada pelajaran eksak
maka dia lebih memilih pada sekolah lanjutan umum, atau siswa yang gemar
pada pelajaran sosial yang berhubungan dengan seseorang maka dia akan
memilih sekolah kejuruan dengan jurusan yang sesuai dengan bakat dan
minatnya.
2. Faktor-faktor sosial
Dalam faktor sosial ini individu dapat di pengaruhi oleh keadaan keluarga (orang tua,
kakak ataupun adik) serta keadaan lingkungan masyarakatnya. Fungsi dari pada
keluarga sebagai peletak dasar pendidikan, keagamaan dan rasa kemauan dan
kesukaan, serta sebagai pendorong dan pemotifasi dalam menentukan dan memilih
sekolah lanjutan dan hasil dari studinya itu.
Sedangkan lingkungan masyarakat yang memang dipandang sebagai suatu kesatuan
yang tidak terlepas dari individu itu berada. Ketika individu pada lingkungan yang
selalu memandang bahwa pendidikan itu penting dan anak harus sekolah pada sekolah
yang bermutu, maka individu akan memilih sekolah yang menurut mereka sangat
bermutu dan berkualitas.
Sedangkan mereka yang memandang bahwa sekolah hanya sebagai modal untuk
berkualitas. Sedangkan mereka yang memandang bahwa sekolah hanya sebagai modal
untuk bekerja maka mereka akan memilih sekolah yang biasa-biasa saja, yang penting
bisa sekolah. Setelah lulus SMP, anda dapat memilih apakah akan melanjutkan ke
SMA / MA/ SMK atau cukup mengikuti kursus-kursus. 
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Karir
Topik / Tema : Informasi Karir, Pekerjaan dan Pendidikan
Kelas / Semester : IX/1
Alokasi Waktu : 1 x 60 Menit
1 Tujuan Layanan
1. Membantu peserta didik memahami informasi-informasi terkait pendidikan maupun karir
2. Membantu agar peserta didik lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi diri dalam dunia
kerja.
2 Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : LCD, Power Point
3 Langkah – langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal / Pendahuluan
1.1 Membuka dengan salam dan berdoa
1.2 Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
1.3 Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4 Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1 Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2 Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3 Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4 Guru BK memberi tugas kepada masing-masing peserta didik
2.5 Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
2.6 Masing-masing peserta mempresentasikan tugasnya kemudian dilanjutkan dengan peserta yang
lainnya
3. Tahap Penutup / Pengakhiran
3.1 Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2 Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat mengetahui informasi tentang karir
maupun pendidikan lebih dalam.
3.3 Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4 Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4 Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : merasakan suasana
yang menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Kuta Selatan, 1 Juli 2021


Kepala Sekolah Guru BK

Agus Suastika Adiputra, S.Pd., M.Pd Ni Luh Anik Suryani, S.Pd.


Lampiran 1 : Uraian Materi

INFORMASI KARIR, PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN

A. PENJELASAN KARIR
Karir adalah suatu rangkaian perilaku dan sikap yang berhubungan dengan
pengalaman maupun aktivitas kerja selama rentang waktu pada kehidupan seorang
individu serta merupakan rangkaian aktivitas kerja berkelanjutan.
Karir yaitu kondisi yang dapat menunjukan adanya peningkatan status kepegawaian
seorang individu dalam organisasi sesuai dengan pekerjaan yang sudah ditentukan
oleh organisasi tersebut. Karir merupakan kedudukan, rangkaian pekerjaan dan posisi
yang pernah diduduki oleh seseorang selama masa kerjanya. Karir dapat menunjukan
peningkatan maupun perkembangan pegawai secara individu pada suatu jenjang yang
dicapai selama masa kerjanya di dalam organisasi.

B. MANFAAT PERENCANAAN KARIR


Adapun beberapa manfaat dari perencanaan karir, yang diantaranya sebagai berikut
ini:
1. Untuk mengembangkan pegawai yang nantinya dapat dipromosikan untuk naik
jabatan.
2. Untuk melihat potensi yang dimiliki oleh pegawai.
3. Untuk menurunkan perputaran pegawai.
4. Untuk memuaskan kebutuhan para pegawai.
5. Dan untuk membantu melaksanakan rencana kegiatan organisasi.

C. FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN KARIR


1. Faktor sosial
a) Faktor kelompok primer, yang diantaranya:
 Jenis penghasilan dan pekerjaan yang dimiliki oleh orang tua.
 Pendidikan yang dimiliki oleh orang tua.
 Tempat tinggal dan keadaan lingkungan sekitarnya.
 Jenis pekerjaan yang diinginkan oleh orang tua.
 Nilai maupun norma yang dimiliki, dan lain-lain.
b) Faktor kelompok sekunder, yang diantaranya:
 Kelompok politik, ahli, serikat kerja, dan lain-lain.
2. Faktor Individu
a) Kemampuan intelejesi
Setiap orang memiliki kemampuan itelejensi yang berbeda-beda.
Orang yang memiliki intelenjensi yang baik atau tinggi akan lebih
cepat dalam memecahkan masalah daripada orang rang memiliki
intelejensi yang tidak tinggi.
b) Minat
Minat merupakan perangkat mental yang di milik oleh seseorang
seperti prasangka dan perasaan. Minat dapat mengarahkan seseorang
kepada hal-hal tertentu yang dia inginkan.
c) Bakat
Bakat merupakan kualitas kemampuan yang dimiliki seorang individu,
bakat dapat berkembang dan memungkinkan individu yang memiliki
bakat dapat lebih cepat memecahkan masalah. Akan tetapi bukan
berarti orang yang tidak memiliki bakat tidak bisa lebih baik dari orang
berbakat.
d) Kepribadian
Merupakan cara seorang individu dalam berinteraksi maupun bereaksi
terhadap individu lainnya.
e) Sikap
Merupakan prilaku yang dimiliki seorang individu untuk melakukan
tindakan tertentu.
f) Nilai
Merupakan sifat ataupun hal-hal yang dianggap sangat penting bagi
dirinya.
g) Hobi
Merupakan kebiasaan atau kegemaran untuk melakukan sesuatu
dengan tujuan untuk mendapatkan kesenangan.

D. PENJELASAN PEKERJAAN
Pekerjaan merupakan suatu kegiatan yang wajib dilakukan oleh setiap orang demi
kelangsungan hidupnya atau untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya.
Setiap orang malakukan pekerjaan salah satunya untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya, karena kebutuhan pokok merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi dan
tidak bisa di tunda-tunda. Kebutuhan tersebut misalnya pokok seperti makan, minum,
pakaian, pendidikan dan lain-lain. Untuk mendapat memenuhi berbagai kebutuhannya
makan manusia membutuhkan uang, dan umumnya uang di dapatkan dari bekerja,
saat ini banyak sekali pekerjaan yang dilakukan manusia untuk menghasilkan uang.
Jadi yang dimaksud pekerjaan adalah aktivitas utama yang dilakukan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam arti yang sempit pekerjaan yaitu suatu
aktivitas yang dapat menghasilkan uang. Sedangkan dalam segi ekonomi pekerjaan
yaitu semua aktivitas yang dilakukan manusia, baik itu dilakukan secara individu
ataupun secara organisasi, baik secara tertutup ataupun secara terbuka kemudian dari
pekerjaan tersebut dapat menghasilkan suatu produk atau jasa sehingga dapat
mendapatkan uang dan dijadikan sebagai mata pencarian.

E. HAL-HAL YANG DIBUTUHKAN DALAM PEKERJAAN


Beberapa kemampuan yang di butuhkan untuk mendapatkan keberhasilan dalam
bekerja, diantaranya seperti:
1. Skill
Skill adalah kemahiran yang di miliki setiap orang, skill umumnya bisa di
peroleh melalui pelatihan dan pendidikan. Contoh keterampilan
atau skill misalnya seseorang yang mampu menoprasikan komputer atau
mesin produksi, seseorang yang mampu membuat program komputer dan
memperbaiki komputer jika terjadi masalah atau bahkan memiliki kemampuan
untuk memperbaiki mesin produksi jika terjadi masalah pada mesin tersebut.
2. Pengetahuan
Dapat di katakan pengetahuan merupakan pondasi dasar yang harus di miliki
dalam bekerja, karena pengetahuan dapat membangun skill seseorang dalam
bekerja dan tentunya pengetahuan juga dapat membantu menyelesaikan
masalah yang sedang di hadapi.
3. Dapat bekerjasama
Bisa bekerjasama dengan orang lain merupakan kemampuan yang dibutuhkan
dalam bekerja, karena ada beberapa pekerjaan yang tidak dapat di selesaikan
sendiri, jadi untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut harus dilakukan dengan
bekerja sama. Kemampuan bekerjasama juga harus di iringi dengan
kemampuan berkomunikasi yang baik dan dapat menghargai pendapat orang
lain dalam suatu tim. Karena dengan bekerjasama umumnya pekerjaan dapat
di selesaikan dengan mudah dan lebih cepat
4. Memiliki sikap jujur
Kejujuran sangat penting dalam bekerja, kenapa? karena dengan kejujuran kita
dapat dipercayai oleh banyak orang dan tentunya orang yang jujur sangat di
butuhkan oleh setiap perusahaan serta lebih di hormati dalam bekerja.
5. Sikap sopan santun
Sopan santun sangat perlu juga untuk mendapatkan keberhasilan kerja, karena
dengan sikap ini seseorang akan selalu di hargai dalam bekerja.
6. Sikap pantang menyerah dan berdaya juang
Sikap pantang menyerah atau sikap yang memiliki daya juang tinggi
merupakan salah satu sikap yang perlu dimiliki dalam bekerja, karena sikap ini
sangat penting sekali untuk mencapai keberhasilan kerja. Selalu
ada permasalahan tidak hanya dapat di selesaikan dengan skill dan
pengetahuan saja, tapi dalam menyelesaikan masalah harus di dukung juga
dengan sikap pantang menyerah dan berdaya juang tinggi.

F. PENJELASAN PENDIDIKAN
Dalam bahasa Inggris pendidikan berarti education. Sedangkan dalam bahasa latin
berarti educatumyang berasal dari kata E dan Duco, E berarti perkembangan dari luar
dari dalam ataupun perkembangan dari sedikit menuju banyak, sedangkan Duco
berarti sedang berkembang. Dari sinilah, pendidikan bisa juga disebut sebagai upaya
guna mengembangkan kemampuan diri.
Sedangkan, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan ialah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang ataupun kelompok dalam upaya
mendewasakan manusia melalui sebuah pengajaran maupun pelatihan.
Berikut pengertian pendidikan menurut para ahli Pendidikan:
a. Ki Hajar Dewantara, ia mengemukakan bahwa pengertian pendidikan ialah
tuntunan tumbuh dan berkembangnya anak. Artinya, pendidikan merupakan
upaya untuk menuntun kekuatan kodrat pada diri setiap anak agar mereka
mampu tumbuh dan berkembang sebagai manusia maupun sebagai anggota
masyarakat yang bisa mencapai keselamatan dan kebahagiaan dalam hidup
mereka.
b. Ahmad D. Rimba, pendidikan ialah bimbingan yang dilakukan secara sadar
oleh pendidik kepada peserta didik dengan tujuan membentuk kepribadian
yang utama secara jasmani dan rohani.
c. Martinus Jan Langeveld, pendidikan ialah upaya untuk membantu peserta
didik agar mereka mampu mengerjakan tugas kehidupan secara mandiri dan
bertanggung jawab secara oral dan susila. Dalam hal ini, pendidikan juga
diartikan sebagai upaya untuk membangun anak agar lebih dewasa.
d. Carter V. Good, pendidikan ialah sebuah upaya untuk mengembangkan
kecakapan individu, baik secara sikap maupun prilaku dalam bermasyarakat.
Dengan kata lain, pendidikan adalah proses sosial di mana lingkungan yang
teroganisir seperti sekolah dan rumah, mampu mempengaruhi seseorang untuk
mengembangkan kecakapan sikap dan prilaku dalam diri sendiri dan
bermasyarakat.
e. H. H. Horne, pendidikan ialah sebuah alat di mana komunitas sosial mampu
melanjutkan keberadaan dalam mempengaruhi diri sendiri dan
mempertahankan idealisme.
f. Stella Van Petten Henderson, pendidikan ialah sebuah kombinasi antara
pertumbuhan dan pengembangan diri serta warisan sosial.
g. Gunning dan Kohnstamm, pendidikan ialah sebuah proses pembentukan dan
pembangunan hati nurani, di mana seseorang mampu membentuk serta
menentukan diri secara etis berdasarkan hati nurani.

Pendidikan juga bisa dijalani melalui 2 hal yakni pendidikan formal dan non formal.
a. Pendidikan formal ialah pendidikan yang bisa didapat dengan mengikuti
kegiatan atau program pendidikan yang terstruktur serta terencana oleh badan
pemerintahan misalnya melalui sekolah ataupun universitas
b. Pendidikan non formal ialah pendidikan yang bisa didapat melalui aktivitas
kehidupan sehari-hari yang tak terikat oleh lembaga bentukan pemerintahan,
misalnya belajar melalui pengalaman, belajar sendiri melalui buku bacaan
serta belajar melalui pengalaman orang lain.

G. Tujuan Pendidikan
Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3
disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara
yang demokratis juga bertanggung jawab.

H. Fungsi Pendidikan
Menurut pendapat Horton dan Hunt, lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi
yang nyata (manifest) yakni sebagai berikut:
a. Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.
b. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi
kepentingan masyarakat.
c. Melestarikan kebudayaan.
d. Menanamkan keterampilan yang perlu bagi partisipasi dalam demokrasi.

Fungsi lain dari lembaga pendidikan adalah sebagai berikut.


a. Mengurangi pengendalian orang tua terhadap anak-anaknya. Melalui
pendidikan, sekolah orang tua melimpahkan tugas serta wewenangnya dalam
mendidik anak kepada pihak sekolah.
b. Menyediakan sarana untuk pembangkangan. Sekolah mempunyai potensi
untuk menanamkan nilai pembangkangan di masyarakat. Hal ini tercermin
dengan adanya perbedaan pandangan antara sekolah serta masyarakat tentang
sesuatu hal, seperti pendidikan seks serta sikap terbuka.
c. Mempertahankan sistem kelas sosial. Pendidikan sekolah diharapkan bisa
mensosialisasikan kepada anak-anak didiknya guna menerima perbedaan
prestise, privilise, serta status yang ada dalam masyarakat. Sekolah pun
diharapkan menjadi saluran mobilitas siswa ke status sosial yang lebih tinggi
ataupun paling tidak sesuai dengan status orang tuanya.
d. Memperpanjang masa remaja. Pendidikan sekolah bisa pula memperlambat
masa dewasa seseorang sebab siswa masih tergantung secara ekonomi kepada
orang tuanya.

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Komponen : Layanan Dasar


Bidang Layanan : Karir
Topik / Tema : Penyaluran Peminatan Sekolah Lanjutan
Kelas / Semester : IX/1
Alokasi Waktu : 1 x 60 Menit
1 Tujuan Layanan
1. Membantu peserta didik memantapkan bakat dan minat yang ia dimiliki
2. Membantu agar peserta didik bisa memilih peminatan sesuai dengan bakat dan minatnya di
sekolah lanjutan
2 Metode, Alat dan Media
1. Metode : Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
2. Alat / Media : Power Point dan video layanan dari youtube
3 Langkah – langkah Kegiatan Layanan
1. Tahap Awal / Pendahuluan
1.1 Membuka dengan salam dan berdoa
1.2 Membina hubungan baik dengan peserta didik (menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice
breaking)
1.3 Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan Konseling
1.4 Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
2. Tahap Inti
2.1 Guru BK menayangkan media slide power point yang berhubungan dengan materi layanan
2.2 Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan materi layanan
2.3 Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2.4 Guru BK memberi tugas kepada masing-masing peserta didik
2.5 Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
2.6 Masing-masing peserta mempresentasikan tugasnya kemudian dilanjutkan dengan peserta yang
lainnya
3. Tahap Penutup / Pengakhiran
3.1 Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang terkait dengan materi layanan
3.2 Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat mengetahui informasi tentang karir
maupun pendidikan lebih dalam.
3.3 Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
3.4 Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
4 Evaluasi
1. Evaluasi Proses : Memperhatikan proses layanan dengan refleksi hasil masing-masing peserta didik
dan sikap atau antusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan layanan.
2. Evaluasi Hasil : evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain : merasakan suasana
yang menyenangkan, pentingnya topik yang dibahas, cara penyampaian yang menarik.

Mengetahui, Kuta Selatan, 1 Juli 2021


Kepala Sekolah Guru BK

Agus Suastika Adiputra, S.Pd., M.Pd Ni Luh Anik Suryani, S.Pd.


Lampiran 1 : Uraian Materi

PENYALURAN PEMINATAN SEKOLAH LANJUTAN

SMA
sekolah yang mempersiapkan berbagai disiplin ilmu sebagai dasar untuk melanjutkan
kejenjang yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi, karena 90 % materi di SMA adalah
teori dan 10 % praktek. Jurusan : IPA, IPS, Bahasa
1. Mata Pelajaran Pemnatan
Mata pelajaran yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan minat masing-masing
peserta didik tersebut. Mata pelajaran peminatan terdiri dari 3 kelompok yaitu :
Peminatan matematika dan sains, peminatan sosial dan peminatan bahasa.
Memilih salah satu kelompok mata pelajaran peminatan ini sudah dilakukan di kelas
X. Pemilihan kelompok peminatan berdasarkan nilai rapor SMP, hasil tes
penempatan ketika mendaftar di SMA, nilai UN, rekomendasi dari guru BK SMP,
serta hasil tes bakat minat.
2. Mata Pelajaran Lintas Minat
Mata pelajaran yang dapat diambil oleh peserta didik di luar kelompok mata pelajaran
peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam kelompok peminatan lainnya. Misalnya
bagi peserta didik yang memilih kelompok peminatan bahasa dapat memilih mata
pelajaran dari kelompok peminatan sosial atau kelompok peminatan matematika dan
sains.
3. Mata Pelajaran Pendalaman
Untuk mempelajari salah satu mata pelajaran dalam kelompok peminatan untuk
persiapan ke perguruan tinggi
SMK
sekolah dengan karakter keterampilan, untuk memberi bekal bagi siswa yang langsung
bekerja, karena 60 % materi di SMK adalah praktek dan 40 % teori
A. Jenis-Jenis SMK
1. SMK BIDANG KEAHLIAN AGROBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI :
a. Program keahlian : Agrobisnis pengolahan hasil pertanian dan perikanan
b. Program keahlian : Agrobisnis produksi tanaman
c. Program keahlian : Agrobisnis produksi ternak
d. Program keahlian : Kehutanan
e. Program keahlian : kesehatan hewan
f. Program keahlian : Mekanisasi pertanian
2. SMK BIDANG KEAHLIAN BISNIS DAN MANAJEMEN :
a. Program keahlian : Administrasi
b. Program keahlian : Keuangan
c. Program keahlian : Tata niaga
3. SMK BIDANG KEAHLIAN KESEHATAN :
a. Program keahlian : pekerjaan sosial
b. Program keahlian : farmasi
c. Program keahlian : Keperawatan
4. SMK BIDANG KEAHLIAN PARIWISATA
a. Program Keahlian : Kepariwisataan
b. Program keahlian : Tata Boga
c. Program keahlian : Tata Busana
d. Program keahlian : Tata kecantikan
5. SMK BIDANG KEAHLIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN
a. Program keahlian : pelayaran
b. Program keahlian : teknologi dan produksi perikanan budidaya
c. Program keahlian : Teknologi penangkapan ikan
6. SMK BIDANG KEAHLIAN SENI PERTUNJUKKAN
a. Program keahlian : Seni kerawitan
b. Program keahlian : Seni musik
c. Program keahlian : Seni pedalangan
d. Program keahlian : Seni tari
e. Program keahlian : Seni teater
7. SMK BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA
a. Program keahlian : Geologi pertambangan
b. Program keahlian : geomatika
c. Program keahlian : teknik grafika
d. Program keahlian : teknik bangunan
e. Program keahlian : teknik elektronika
f. Program keahlian : teknik energi
g. Program keahlian : teknik furnitur
h. Program keahlian : teknik industri
i. Program keahlian : teknik instrumentasi industri
j. Program keahlian : teknik ketenagalistrikan
k. Program keahlian : teknik kimia
l. Program keahlian : teknik mesin
m. Program keahlian : teknik otomotif
n. Program keahlian : teknik perkapalan
o. Program keahlian : teknik perminyakan
p. Program keahlian : teknik pesawat udara
q. Program keahlian : teknik plambing dan sanitasi
r. Program keahlian : teknologi tekstil
8. SMK BIDANG KEAHLIAN SENI RUPA DAN KRIYA :
a. Program Keahlian : Desain dan produksi kriya
b. Program Keahlian : Seni Rupa
9. SMK BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
a. Program keahlian : teknik broadcasting
b. Program keahlian : teknik komputer dan informatika
c. Program keahlian : teknik telekomunikasi

Anda mungkin juga menyukai