Anda di halaman 1dari 76

RPL BK

KELAS VII
SEMESTER GANJIL
PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
Jalan Ipik Gandamanah No.33 Kab. Purwakarta

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Nilai suatu sikap kejujuran
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami tentang nilai suatu
sikap kejujuran yang akan membawa pada kesuksesan
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli memahami tentang jujur atau kejujuran
2. Peserta didik/konseli dapat memahami arti kejujuran dalam
kehidupan sehari-hari
3. Peserta didik/konseli memahami kiat untuk terus menjaga
kejujuran
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 1. Jujur atau kejujuran
2. Kejujuran dalam kehidupan sehari-hari
3. Kiat untuk dapat terus menjaga kejujuran
I Waktu 1 Kali Pertemuan x 45 Menit
j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu Mudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra a
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Nilai suatu sikap kejujuran
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
b. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Purwakarta, Agustus 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Fullday Al-Muhajirin Guru BK

Drs. H.Wawan Suherwan, M.Pd Syifa Maulina, S.Pd


Uraian Materi

NILAI SUATU SIKAP KEJUJURAN


Apakah Jujur atau Kejujuran itu ?

Jujur menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah tulus, tidak culas, dan lurus hati.
Dalam praktiknya, jujur terbagi tiga, yaitu jujur dalam berucap, jujur dalam niat, dan jujur
dalam bertindak.

1. Jujur dalam niat adalah berniat dengan tulus ikhlas, baik kepada Allah mauapun kepada
manusia.
Misalanya dalam memberikan sumbangan, kita harus ikhlas melakukannya. Kita
menyumbang karena berniat untuk menyumbang, buka karena hal-hal lain yang dapat
menguntungkan diri sendiri dan/atau merugikan orang lain
2. Jujur dalam berucap adalah berkata benar dan tepat.
Lawan jujur dalam berucap adalah berbohong. Berbohong adalah mengucapkan sesuatu
yang bertentangan dengan apa-apa yang kita ketahui. Seseorang dilarang untuk
berbohong karena bisa menyesatkan dan menyengsarakan orang lain. Orang yang
berbohong adalah orang yang lemah, orang yang takut dan memiliki jiwa yang sakit.
3. Jujur dalam bertindak adalah melakukan segala tindakan dengan tidak merugikan orang
lain demi keuntungan pribadi.
Jujur dalam tindakan juga berarti tidak curang, tidak menipu, serta tidak memanipulasi
fakta dan data. Dalam bertindak, selain kita harus benar juga juga harus tepat. Misalnya,
dalam bertindak melawan kejahatan, bagi kita sebagai warga negara tindakan yang jujur
adalah melaporkan kejahatan kepada pihak kepolisian. Tidak jujur apabila kita main
hakim sendiri

Kejujuran adalah kebijakan terbaik, demikian kata pepatah. Kejujuran membuat


orang lain senantiasa percaya kepada kita. Kejujuran juga membuat orang berpikir bahwa
kita dapat diandalkan. Teman-taman memandang kita sebagai seorang sahabat. Orangtua
melihat kita sebagai anak yang membanggakan. Guru, masyarakat akan mengenal kita
sebagai seorang yang berintegritas tinggi dan dapat diandalkan.
Ada banyak alasan untuk selalu berkata jujur. Pamela Espeland, melalui Buku Pintar
Remaja Gaul mengungkapkan sebagai berikut :
1. “Kamu tidak akan terperangkap dalam kebohongan kalau kamu berkata jujur”.
2. Berkata jujur berarti tidak ada orang lain yang bakal disalahkan atas perbuatanmu.
3. Kebenaran selalu merupakan argumen yang paling kuat
4. Berkata jujur memberimu kesempatan untuk menjelaskan apa yang sesungguhnya
terjadi
5. Berkat jujur biasanya tidak akan menjerumuskan ke dalam masalah sedalam jika kamu
berbohong
6. Berkata jujur pada seseorang adalah tindakan penuh cinta
7. Berbohong menyebabkan stress lebih berat daripada berkata jujur.
8. Berkata jujur membantu orang-orang yang kamu sayangi lebih percaya dan hormat
kepadamu.
9. Berkata jujur membantumu merasa tenang di dalam hati. Berbohong membuat
perutmu melilit tidak karuan.
10. Kebohongan adalah sebuah jebakan. Kebenaran bisa membebaskanmu dari jebakan itu
dan memungkinkanmu terus melangkah maju dalam hidup
11. Kamu tidak akan pernah menemukan siapa dirimu sebenarnya sampai kamu berani
menghadapi kebenaran.

Kejujuran dalam Kehidupan Sehari-hari

Suatu perbuatan hanya bisa disebut baik apabila tujuannya baik, cara yang ditempuh
untuk mencapai tujuan itu juga baik, dan keadaan sekitar (termasuk orangnya) juga dalam
keadaan baik. Dalam kehidupan, kita harus berhati-hati dalam memahami kata jujur.
Terkadang kita menghadapi kesulitan karena batas antara jujur dan tidak jujur selalu jelas.
Perhatikanlah contoh yang diberikan oleh kees Bertens : Seseorang yang hendak menjual
mobilnya karena pernah menambrak orang sampai mati, tidak akan berkata hal yang
sebenarnya. Ia akan berkata bahwa ia menjual mobilnya karena ingin membeli mobil baru.
Ini tidak sepenuhnya bohong, karena memamng ia ingin mengganti mobilnya dengan yang
baru karena mobilnya yang lama pernah menambrak orang hingga mati.

Kepada Siapa saja kita harus Jujur ?

Pertama kali, harus jujur pada diri sendiri, kepada oang lain dan pada Allah

1. Jujur Kepada diri Sendiri


Adalah suatu sikap memperlakukan diri sendiri dengan baik. Kita tidak bisa membohongi
diri kita sendiri karena yang membohongi dan yang dibohongi adalah diri sendiri.
2. Jujur kepada orang lain
Adalah memperlakukan orang lain dengan semestinya. Informasi atau perilaku yang
dibuat tidak merugikan hak dan kepentingan orang lain, apalagi demi keuntungan atau
kepentingan pribadi. Orang yang selalu JUJUR kepada orang lain akan dipercaya dan
disenangi orang lain, sebaliknya.
3. Jujur pada Allah
Adalah mengakui fakta bahwa Allah itu Esa dalam segala sifat-Nya yang Agung, seperti
Maha Pemurah, Maha Penyayang. Dampak sebuah kejujuran ini adalah sebuah
keikhlasan dan ketulusan pada Allah dalam segala tindakan kita.

Kiat-kiat untuk dapat terus menjaga kejujuran adalah sebagai berikut :

a. Mencari teman yang jujur dan menghindari teman yang buruk


b. Mencari lingkungan yang jujur dan menghindari lingkungan buruk
c. Selalu mengingat dampak buruk darik ketidakjujuran
d. Selalu mengingat Allah.
PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
Jalan Ipik Gandamanah No.33 Kab. Purwakarta

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN/KONSELING KELOMPOK
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019
A Komponen Layanan Layanan Dasar
B Bidang Layanan Pribadi
C Fungsi Layanan Pemahaman
D Tujuan Peserta didik/konseli memiliki sikap yang bertanggung jawab
E Topik Langkahku tanggung jawabku
F Sasaran Layanan Kelompok 1 Kelas 7
G Metode dan Teknik Disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan
H Waktu 1x 40 menit
I Media/Alat  
J Tanggal Pelaksanaan  
K Sumber Bacaan  
L Uraian Kegiatan
Tahap Awal
- Guru BK/Konselor menyampaiakan salam
a Pernyataan Tujuan Guru BK/Konselor menyampaiakan tujuan layanan yang
-
meliputi aspek afektif, kognitif dan psikomotor
Pembentukan
Kelompok (Penjelasan Guru BK/Konselor menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas
b
tentang langkah dan tanggung jawab siswa
kegiatan kelompok)
Mengarahkan Memberikan penjelasan tentang kegiatan secara operasional yang
c
kegiatan(konsolidasi) akan dilakukan
d Tahap Peralihan (Transisi)
Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan kelompok dalam
1 Guru BK/Konselor a
melaksanakan tugas
menanyakan kalau ada
Guru BK/Konselor memberi kesempatan bertanya kepada
siswa yang belum
- b setiap kelompok tentang tugas-tugas yang belum mereka
mengerti dan
pahami
memberikan
Guru BK/Konselor menjelaskan kembali secara singkat tentang
penjelasan (Storming) c
tugas dan tanggung jawab peserta dalam melakukan kegiatan
Guru BK/Konselor Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan para peserta untuk
a
menyiapkan siswa melaksanakan tugas
untuk melakukan
-
komitmen tentang Setelah semua menyatakan siap, selanjutnya Guru
b
kegiatan yang akan BK/Konselor memulai ke tahap kerja
dilakukannya (Norming)
2 Tahap Inti/Kerja
Eksperientasi
( proses/kegiatan yang
dialami peserta didik
Guru BK/Konselor memastikan keselarasan antara tujuan yang
a dalam suatu kegiatan
akan dicapai, metode yang dipilih dengan materi
bimbingan
berdasarkan teknis
tertentu)
b Refleksi 1 Refleksi Identifikasi. Guru BK/Konselor mengidentifikasi
(Pengungkapan respon anggota kelompok melalui pertanyaan yang
perasaan, pemikiran mengungkap pengalaman peserta tentang apa yang terjadi
dan pengalaman pada saat mengikuti kegiatan ( What Happened). Pertanyaan
tentang apa yang pada refleksi identifikasi mengacu pada pengukuruan
pencapaian apa yang diketahui (pengenalan)
Refleksi Analisis. Guru BK/Konselor mengajak konseli untuk
menganalisis dan memikirkan (think) sebab-sebab mengapa
2
mereka menunjukkan perilaku tertentu dan apa yang akan
dilakukan selanjutnya ( so what)
Refleksi Generalisasi. Guru BK/Konselor mengajak peserta
membuat rencana tindakan untuk memperbaiki perilaku yang
terjadi dalam kegiatan
dianggap sebagai kelemahan dirinya ( Plan). Kemudian Guru
bimbingan)
BK/Konselor mengajukan pertanyaan tentang rencana
tindakan untuk memperbaiki perilaku sebagai tanda peserta
3
didik memiliki kesadaran untuk berubah (Now What).
Contoh pertanyaan:
rencana apa yang akan dilakukan ?
kapan akan dimulai ?
langkah terdekat apa yang akan dilakukan ?
Tahap Pengakhiran (Terminasi)
Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan
a penguatan terhadap aspek-aspek yang ditemukan oleh
peserta dalam suatu kerja kelompok
3 Menutup kegiatan dan
Merencanakan tindak lanjut, yaitu mengembangkan
tindak lanjut b
aspek kerjasama
Akhir dari tahap ini adalah menutup kegiatan layanan secara
c
simpatik (Framming)
Evaluasi
Guru bimbingan dan konseling atau konselor terlibat dalam
a menumbuhkan antusiasme peserta dalam mengikuti
kegiatan.
Guru bimbingan dan konseling atau konselor membangun
1 Evaluasi Proses b
dinamika kelompok
Guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan
c penguatan dalam didik membuat langkah yang akan
M
dilakukannya
Mengajukan pertanyaan untuk mengungkap pengalaman
a
konseli dalam bimbingan kelompok
Mengamati perubahan perilaku peserta setelah bimbingan
b
2 Evaluasi Hasil kelompok.
Konseli mengisi instrumen penilaian dari guru bimbingan dan
c konseling atau konselor (seperti contoh dalam konseling
kelompok)

Purwakarta, Agustus 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Fullday Al-Muhajirin Guru BK

Drs. H.Wawan Suherwan, M.Pd Syifa Maulina, S.Pd


PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
Jalan Ipik Gandamanah No.33 Kab. Purwakarta

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL KELAS BESAR/LINTAS KELAS
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019
A Komponen Layanan Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
B Bidang Layanan Karir
C Topik / Tema Layanan Mengenal osis dan kegiataannya
D Fungsi Layanan Pemahaman
Peserta didik/konseli dapat mengenal osis dan
E Tujuan Umum
kegiataannya
1 Peserta didik/konseli dapat mengenal OSIS
Peserta didik/konseli dapat mengetahui
2
F Tujuan Khusus tugas OSIS
Peserta didik/konseli dapat mengikuti
3
kegiatan OSIS
G Sasaran Layanan Kelas 7...
1 Pengertian OSIS
H Materi Layanan 2 Jenis Kegiatan OSIS
3 Manfaat kegiatan di OSIS
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 40 Menit
1 Buku panduan OSIS
J Sumber
2 Kegiatan OSIS yang diputuskan oleh Sekolah
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
LCD, Power Point Tuhan Selalu Hadir dalam
L Media / Alat
Hidupku
M PELAKSANAAN
Tahap Awal/Pendahuluan
- Salam
- Menanyakan kabar
a Pernyataan Tujuan
- Ice breaker ( berbagai macam variasi).
- Menyampaikan tujuan yang akan dicapai
Memberikan langkah-langkah kegiatan,
-
tugas dan tanggung jawab peserta didik
Penjelasan tentang langkah-langkah Kontrak layanan ( kesepakatan layanan ),
1 b kegiatan hari ini kita akan melakukan kegiatan selama
-
1 jam pelayanan, kita sepakat akan
melakukan dengan baik.
Guru BK/Konselor memberikan penejelasan
c Mengarahkan kegiatan (konsolidasi) -
tentang topik yang akan dibicarakan
Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan
peserta didik melaksanakan kegiatan, dan
d Tahap peralihan ( Transisi) -
memulai ke tahap inti

2 Tahap Inti
a Kegiatan Peserta Didik - 1. Peserta didik menyimak paparan materi
yang disampaikan Guru BK/Nara sumber
2. Peserta didik menyampaikan pendapat
atau bertanya pada materi yang belum
dipahami
3. Peserta didik diberi kesempatan untuk
menyampaikan pengalamannya
berkaitan dengan OSIS

1. Guru Bimbingan dan


Konseling/Narasumber menyajikan
materi dengan menggunakan media BK
(bila ada)
b Kegiatan Guru BK/Konselor - 2. Guru BK/Narasumber melibatkan
peserta dengan cara bertanya tentang
OSIS kepada peserta.
3. Guru BK/Narasumber menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari peserta
Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
3 Tahap Penutup - memberikan penguatan terhadap
pengalaman belajar peserta didik
Evaluasi
Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta
- didik menuliskan di kertas yang sudah
disiapkan.
Sikap atau atusias peserta didik dalam
-
1 Evaluasi Proses mengikuti kegiatan
Cara peserta didik dalam menyampaikan
-
pendapat atau bertanya
Cara peserta didik memberikan penjelasan
-
N dari pertanyaan guru BK
Merasakan suasana pertemuan:
- menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak
menyenangkan
Topik yang dibahas:sangat penting/kurang
-
2 Evaluasi Hasil penting/tidak penting
Penyampaian Guru BK/Konselor: mudah
-
dipahami/sulit dipahami
Kegiatan yang diikuti:menarik/kurang
-
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Purwakarta, Agustus 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Fullday Al-Muhajirin Guru BK

Drs. H.Wawan Suherwan, M.Pd Syifa Maulina, S.Pd


PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
Jalan Ipik Gandamanah No.33 Kab. Purwakarta

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Cara Mengatur Waktu
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu mengatur kegiatan sehari-hari serta
waktu belajar yang menjadi tanggung jawab sesuai dengan
kondisi dirinya
F Tujuan Khusus 2. Peserta didik/konseli dapat memahami cara mengatur
kegiatan sehari-hari
3. Peserta didik/konseli dapat memahami cara mengatur waktu
belajar
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 1. Cara mengatur waktu kegiatan
2. Cara mengatur waktu belajar
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu Mudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Cara mengatur waktu
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
c. Kegiatan peserta 5. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 6. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
7. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
8. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
d. Kegiatan Guru 4. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
5. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
6. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
7. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
8. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
9. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
10. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 5. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
6. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
7. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
8. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Purwakarta, Agustus 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Fullday Al-Muhajirin Guru BK

Drs. H.Wawan Suherwan, M.Pd Syifa Maulina, S.Pd


CARA MENGATUR WAKTU
Mengatur Kegiatan Sehari-hari

Adalah sangat disayangkan apabila waktu yang kita miliki terbuang percuma. Apalagi bagi
anak-anak dalam usia remaja, karena banyak hal yang dilakukan dalam menggali sebanyak
mungkin potensi yang dimiliki sehingga kelak berguna bagi kesejahteraan hidup dimasa
mendatang. Namun banyak remaja yang tidak tahu bagaimana memanfaatkan waktu seefektif
mungkin. Terbukti masih banyak anak yang terihat melakukan kegiatan-kegiatan yang semestinya
tidak perlu dilakukan.Yakni kegiatan yang berbau iseng yang menunjukkan ketidak tahuan
mereka cara menggunakan waktu luang secara tepat. Untuk dapat melakukan kegiatan sehari-
hari secara tepat, maka perlu adanya jadwal kegiatan yang disusun sehingga apa yang dilakukan
tidak tanpa tujuan. Pada hakekatnya kegiatan anak-anak dibagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu :

1. Kegiatan rumah
2. Kegiatan sekolah
3. Kegiatan sosial
Kegiatan rumah mencakup mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi
kewajiban anak sebagai anggota keluarga, membantu kesibukan orang tua di rumah, antara lain :
memberesi pekerjaan rumah tangga sehingga dapat meringankan kesibukan orang tua sekaligus
menunjukkan darma bakti kita terhadap orang tua. Namun yang perlu diinggat disini bahwa,
jangan sampai kegiatan membantu pekerjaan orang tua ini menyita waktu dan tenaga anak
sehingga menyebabkan kegiatan lain yang semestinya diselesaikan anak menjadi terganggu.
Kegiatan sekolah mencakup 2 hal yaitu :

a. Kegiatan intra kurikuler, yaitu kegiatan belajar mengajar


b. Kegiatan ekstra kurikuler, yaitu kegiatan sekolah yang berkaitan dengan pengembangan dan
minat anak terhadap bidang ketrampilan tertentu, misalnya : bidang kesenian, kepramukaan,
dan sebagainya.
Disamping dua kegiatan tersebut masih terdapat satu kegiatan sekolah yang harus
diselesaikan oleh anak diluar jam pelajaran yakni berupa penyelesaian tugas-tugas yang diberikan
oleh guru mata pelajaran tertentu, misalnya: pemberian tugas pekerjaan rumah (PR).

Kegiatan sosial mencakup kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan pribadi anak
sebagai mahluk sosial. Kegiatan ini antara lain meliputi pergaulan anak dengan teman-temannya.

Kegiatan-kegiatan tersebut perlu dijaga kelangsungannya dan jangan sampai antara


kegiatan yang satu mengganggu kegiatan yang lain sehingga semuanya bisa saling mendukung
mewujudkan satu keberhasilan anak, baik dalam status sebagai siswa maupun sebagai anggota
keluarga dan masyarakat. Karena anak masih dalam status sebagai siswa yang tugas pokoknya
belajar ( menimba ilmu ) demi persiapan masa depannya, maka kegiatan utama yang perlu
diselesaikan dan memperoleh perhatian yang paling besar adalah meyelesaikan tugas-tugas yang
berkaitan dengan kegiatan sekolah. Dengan demikian dalam pembuatan jadwal kegiatan sehari-
hari pembagian porsi waktu terbanyak adalah menyelesaikan kegiatan sekolah. Sebagai contoh
jadwal kegiatan anak adalah sebagai berikut

WAKTU KEGIATAN

04.00 Bangun pagi, menunaikan sholat subuh (bagi mereka yang


menjalankan) dilanjutkan dengan membantu pekerjaan orang
tua.

05.30- 06.00 Berolah raga

06.00- 06.30 Persiapan berangkat sekolah

07.00- 13.30 Melakukan kegiatan belajar di sekolah

13.30- 15.30 Istirahat siang

15.30- 17.00 Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah


17.00- 18.30 Kegiatan membantu orang tu

19.00- 21.00 Belajar

21.00- 04.00 Tidur

Mengatur Waktu Belajar

Jadwal kegiatan tersebut berlangsung selama hari masuk sedangkan pada saat libur
kegiatan sekolah bisa diganti dengan kegiatan rekreasi atau membantu orang tua menurut
keadaan. Apabila jadwal kegiatan yang telah disusun tersebut ditaati pelaksanaannya secara
disiplin maka kecil kemungkinan bagi anak melakukan kegiatan iseng yang hanya menimbulkan
keresahan.

Kegiatan belajar merupakan kegiatan utama bagi seorang belajar. Untuk memperoleh
prestasi belajar yang tinggi harus didukung dengan kegiatan belajar yang rutin dengan frekuensi
yang tetap. Hukum Jost mengemukakan bahwa belajar empat hari masing-masing satu jam lebih
efektif dari pada 4 jam dalam 1 hari. Hal ini mengisaratkan kepada kita bahwa bukan masalah
banyaknya waktu belajar yang kita perlukan untuk meraih hasil yang maksimal melainkan
keajegan dalam belajar yang dibutuhkan dalam memperoleh hasil belajar yang maksimal. Oleh
karena itu, perlu kiranya menyiasati bagaimana mengatur waktu belajar sebaik mungkin agar
diperoleh hasil belajar yang maksimal.

Pemilihan waktu belajar yang tidak tepat hanya akan menghasilkan kelelahan tanpa dapat
menghasilkan prestasi yang diharapkan. Sebagai contoh, apabila kita memilih waktu belajar
sehabis menonton acara televisi, misalnya maka kecenderungan mata menjadi lelah dan cepat
mengantuk, karena penglihatan telah terforsir pada saat menonton televisi akan semakin tersiksa
saat harus membaaa buku pelajaran. Belum masalah kesan yang diperoleh dari isi tayangan
televisi yang tidak mustahil akan lebih berkesan dan berpengaruh pada kejiwaan si anak sehingga
menghambat daya serap anak pada isi pelajaran yang dibacanya.

Belajar memerlukan suasana yang mendukung, antara lain badan yang segar, udara yang
tidak terlalu panas, lingkungan yang tidak terlalu bising serta suasana hati yang tenang. Tidak
mungkin seorang anak bisa belajar dengan baik apabila masih terdapat tugas dari orang tua atau
dari pihak lain yang dipercayakan kepadanya dan tugas tersebut belum terselesaikan. Demkian
pula keadaan ruangan serta lingkungan yang hiruk pikuk akan menyulitkan anak berkonsentrasi
pada materi yang dipelajari.

Ada beberapa contoh untuk dapat memilih waktu belajar yang baik antara lain :

- Seusai tidur siang sekitar jam 16.00 sampai jam 17.00


- Seusai subuh sekitar jam 04.30 sampai jam 05.30
- Seusai makan malam sekitar jam 19.00 sampai jam 20.00

Waktu belajar yang efisien antara lain 1 sampai 2 jam. Apabila ingin menambah jam belajar
maka harus ada rentang waktu istirahat untuk mengendorkan saraf otak yang terlalu tegang
sehingga saat meneruskan belajar tubuh terasa segar kembali.

Berikut ini kiat-kiat mengatur waktu yang ditulis leh Heanne Shay Schummm dalam buku
bejudual Sekolah? Siapa Takut ? berikut ini :

1. Tetapkan Prioritas !
Kalau banyak yang harus dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan dikerjakan. Lalu,
urutkan setiap tugas dalam urutan 1,2,3 dan seterusnya menurut tingkat urgensi.
2. Jangan Membenani diri dengan jadwal yang berlebihan !
Lakukanlah perubahan untuk mencapai prestasi secara bertahap. Kalau terlalu banyak yang
harus kita lakukan, kita dapat menjadi bingung dengan jadwal tersebut.
3. Luangkah waktu untuk membiasakan diri menjadi teratur !
Menjadi teratur membutuhkan pembiasaan yang cukup lama.
2. Luangkan waktu untuk refreshing !
Waktu untuk penyegaran membantu Anda agar tetap sehat secara mental dan fisik.
3. Jangan Menunda-nunda !
Banyak orang menunda-nunda karena suatu alasan. Mungkin tugas yang mereka hadapi
terlalu sulit atau pekerjaan tersebut membuat stress. Apapun penyebabnya, menunda-nunda
bisa menjadi kebiasaan buruk.
PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
Jalan Ipik Gandamanah No.33 Kab. Purwakarta

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Sosial
C Topik / Tema Layanan Mengenal Norma Kehidupan
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu berprilaku sesuai dengan norma
kehidupan yang ada
F Tujuan Khusus 4. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang norma agama
5. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang norma hukum
6. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang nomra
kesopanan
7. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang norma
kesusilaan
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 3. Norma agama
4. Norma hukum
5. Norma kesopanan
6. Norma kesusilaan
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu Mudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling bidang sosial, Yogyakarta, Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab serta penugasan
L Media / Alat LCD, Power Point, Mengenal norma kehidupan
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
e. Kegiatan peserta 9. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 10. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
11. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
12. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
f. Kegiatan Guru 11. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
12. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
13. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
14. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
15. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
16. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
17. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 9. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
10. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
11. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
12. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Purwakarta, Agustus 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Fullday Al-Muhajirin Guru BK

Drs. H.Wawan Suherwan, M.Pd Syifa Maulina, S.Pd


MENGENAL NORMA-NORMA KEHIDUPAN

Kita sebagai manusia tak hidup sendirian. Sebagai makhluk sosial kita selalu butuh
berhubungan dengan orang lain untuk kelangsungan hidup, seperti bermain dengan teman,
berhubungan dengan guru, dengan orang tua, dengan pedagang di pasar, dengan pak sopir di
lyn bemo, pak tukang parker, pak tukang sampah, bu pijat dan sebagainya. Nah untuk
kelancaran hubungan itu kita perlu memahami norma-norma yang berlaku agar tidak terjadi
hal-hal yang merugikan kita maupun orang lain
.
Macam-macam Norma Dalam Kehidupan
Norma artinya tata ukuran atau aturan-aturan yang menjadi pedoman bagi segala
tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup, sehingga kepentingan setiap orang yang terlibat
di dalamnya bisa terjamin dan terpelihara dengan baik, semua mendapatkan hak sesuai yang
seharusnya didapatkannya yang bermuara pada rasa aman, tentram, damai tanpa gangguan
dan tekanan.
Menurut isinya norma itu terdiri dari perintah dan larangan. Perintah adalah
kewajiban bagi setiap orang yang berada di dalamnya untuk berbuat sesuatu karena
akibatnya- akibatnya dipandang membawa kebaikan bagi semuanya. Sedangkan larangan
adalah sebuah kewajiban bagi setiap orang yang berada di dalam lingkungan masyarakat
setempat untuk tidak melanggar sesuatu yang jika dilanggar akan berakibat tidak baik/tidak
menguntungkan bagi semuanya.
Dalam kehidupan kita mengenal beberapa macam norma . Setidakny7a ada empat
macam norma dalam kehidupan kita antara lain :

1. Norma Agama :
Yakni seperangkat aturan/ tatanan hidup yang wajib diterima oleh
orang yang memeluk agama teretentu yang didalamnya ada seperangkat
perintah dan larangan yang kem udian menjadi sumber ajaran agama itu dan
mengikat para pemeluknya. Perintah dan larangan itu berasal dari Tuhan Yang
Maha Esa yang diturunkan kepada utusannya bisanya diwujudkan dalam
bentuk wahyu dan kemudian dikumpulkan dalam kitab suci. Seperti untuk
agama Islam kitab sucinya Al-Qur’an.
Perintah dan larangan itu mengandung konsekwensi / tanggung jawab
moral bagi pemeluknya. Perintah yang dilaksanakan oleh pemeluk agama itu
akan mendapat pahala, sementara jika diabaikan akan berdosa. Demikian
juga sebaliknya jika larangan itu diterjang atau dilanggar akan mendapat dosa
namun jika dihindari akan mendapat pahala. Dan balasannya bukan hanya di
dunia namun juga di akherat nanti yakni jika dalam hidupnya di dunia taat
pada perintaNYA dan selalu menjauhi laranganNYA maka disediakan sorga
baginya. Demikian juga jika sebaliknya akan mendapat neraka .
Beberapa contoh norma agama misalnya :
a. “Seseorang tak boleh mencuri”
b. “Orang Islam wajib sholat lima waktu”
c. “Anak wajib berbakti kepada orang tua”
d. “ Menuntut ilmu itu wajib bagi laki-laki dan perempuan”
e. “ Tolong-menolonglah dalam kebaikan dan jangan tolong menolong dalam
hal kejahatan, dosa dan permusuhan”
f. “Berdagang itu khalal , riba itu haram”
g. “ Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan”
2. Norma Hukum:
Yakni seperangkat aturan / tatanan hidup yang timbul dan dibuat oleh
lembaga kekuasaan negara, dimana isinya mengikat setiap orang dalam negara itu.
Pelaksanaannya dapat dilakukan dengan tetap mempertahankannya lewat praktek
paksaan oleh alat-alat negara. Norma hukum ini bersumber dari peraturan perundang-
Undangan, yurisprodensi, agama, doktrin dan kebiasaan.
Dibandingkan dengan norma lainnya norma hukum terletak pada sifatnya
yang memaksa, sanksinya berupa ancaman hukuman, Sanksi dan penataan terhadap
pelanggaran peraturan –peraturan hukum itu bisa bersifat memaksa, dipaksakan oleh
kekuatan dari luar yakni kekuasaan negara bersangkutan.
Biasanya hokum dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis , atau
disebut dengan perundang-undangan. Perundang-undangan ada yang bersifat
nasional ada yang daerah, semuanya dibuat oleh lembaga formal yang diberi
kewenangan untuk membuatnya.
Beberapa contoh norma hukum misalnya :
a. “Barang siapa membuang sampah dengan sengaja di tempat
umum didenda Rp. 50.000 atau hukuman sekurang-kurangnya
satu tahun”
b. “Barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa/ jiwa orang
lain , dihukum karena membunuh dengan hukuman setin ggi-
tingginya 15 tahun
c. “ Dilarang membunyikan petasan, jika dilanggar didenda Rp.
100.000
atau hukuman kurungan dua tahun penjara”
d. “ Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan
suatu Ciptaan atau memberikan izin untuk itu, dipidana dengan
hukuman penjara paling sedikit 1(satu) bulan dan atau denda
paling sedikit Rp. 1.000.000(satu juta rupiah) atau pidana paling
lama 7(tujuh)tahun dan atau denda paling banyak
Rp.5.000.000.000,00(lima miliar rupiah).”

3. Norma Kesopanan:
Yakni seperangkat aturan / tatanan hidup yang timbul dan dibuat oleh
masyarakat setempat untuk mengatur pergaulan antar anggota mereka dengan tujuan
satiap anggota masyarakat saling menghormati satu dengan lainnya semuanya
mendapatkan hak sesuai dengan yang harus didapatkan.
Jika norma kesopanan dijalankan maka kita akan dikenal sebagai orang yang
sopan dan bisa diterima di masyarakat itu. Demikian juga sebaliknya jika ternyata kita
melanggar norma kesopanan kita akan dicela (dipaido:jw), digunjingkan, dan
semacamnya.
Norma kesopanan itu berbicara soal patut atau tidak, pantas atau tidak, biasa
berlaku di masyarakat setempat atau tidak .
Norma ini juga bersifat kedaerahan, tidak mendunia, satu daerah dengan
daerah lainnya berbeda. Sesuatu yang di daerah lain dianggap kurang sopan , mungkin
di tempat lain dianggap sangat sopan . Contoh norma kesopanan yang bersifat
kedaerahan ini misalnya:
Di daerah Nganjuk, Madiun sampai ke Jogja anak yang mengatakan : “
Mangga menawi Bapak Sare kula adus rumiyin”( Silakan Bapak tidur saya tak
mandi dulu). Ini sangat sopan
Namun ternyata di Surabaya dan sekitarnya ternyata bahasa itu
menjadi:
” Mangga menawi Bapak tilem kula siram rumiyin” ini yang sopan.
Jadi terbalik.
Demikianlah masih banyak lagi contoh daerah satu dengan lainnya
yang berbeda. Di Kalimantan itu kalau ada tamu disuguhi kepala ikan sebagai
bentuk penghormatan, itu sopan sekali, tetapi kalau di Jawa menyuguhi
kepala ikan dianggap tidak sopan. Di Jepang orang member pengormatan
dengan membungkuk itu sopan.

Jadi kita memang harus belajar tentang norma kesopanan ini.


Walaupun bersifat kedaerahan namun kesopanan secara umum juga bisa kita
lihat antara lain contohnya :
a. “Memberi dengan tangan kanan ini lebih sopan dibandingkan
dengan tangan kiri”
b. “ Orang tua menyayangi yang muda, yang muda menghormati
yang tua.”
c. “ Bersikap ramahlah ketika bertemu dengan orang lain”
d. “ Jangan memotong pembicaraan orang”
e. “ Tidak makan sambil berbicara”
f. Dsb

4. Norma Kesusilaan :
Yakni seperasngkat peraturan hidup bermasyarakat yang berasal dari
suara hati nurani manusia. Jika kita bisa menerapkan norma kesusilaan dalam
kehidupan kita akan nyaman berada di tengah masyarakat itu .
Namun jika sebaliknya, kita gagal menerapklannya maka akan
berakibat penyesalan yang mendalam . Norma kesusilaan ini bersifat
universal, bisa diterima oleh seluruh umat manusia di dunia.
Beberapa contoh norma Kesuliaan anatara lain misalnya :
a. “ Kita tidak boleh membohongi orang lain “
b. “ Kita harus menolong orang yang kesusahan”
c. “ Jangan sombong kepada orang tua”
d. “ Berlaku jujurt itu mulia”
e. “ Tepatilan janjimu, Jangan berkhianat”
Nah itulah empat norma yang ada dalam kehidupan , semuanya harus kita fahami agar
kita bisa mencapai kehidupan yang sukses , selaras, serasi dan seimbang, akhirnya akan
menjadi masnusia yang bermartabat dan mulia dunia maupun akherat.
Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat berperilaku sesuai dengan norma kehidupan?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam upaya-upaya berperilaku sesuai
dengan norma kehidupan?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

3 Instrumen Penilaian

LEMBAR REFLEKSI DIRI

Pilihlah dengan cara mencentang ( √ ) jawaban “YA” apabila anda setuju dan jawaban “ TIDAK”
apabila anda tidak setuju

REFLEKSI YA TIDAK

Saya merasa sangat perlu dengan materi ini

Menurut saya materi ini sangat menarik

Saya sangat memahami materi yang telah diberikan

Saya merasa sangat perlu bantuan dari guru BK untuk berperilaku


sesuai dengan norma kehidupan
PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
Jalan Ipik Gandamanah No.33 Kab. Purwakarta

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Bersyukur dengan hati yang ikhlas
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat mengetahui atau menyadari atas
kenikmatan yang sudah diterima serta memiliki sikap syukur
terhadap nikmat yang telah diberikan oleh-Nya
F Tujuan Khusus 8. Peserta didik/konseli memahami pentingnya sikap bersyukur
bagi manusia
9. Peserta didik/konseli memahami cara bersyukur kepada
Tuhan YME
10. Peserta didik/konseli memahami bentuk bersyukur
dalam kehidupan sehari-hari
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 7. Pentingnya sikap bersyukur bagi manusia
8. Cara bersyukur pada Tuhan YME
9. Bentuk syukur dalam kehidupan sehari-hari
I Waktu 1 Kali Pertemuan x 45 Menit
j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu Mudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Bersyukur dengan hati yang ikhlas
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
g. Kegiatan peserta 13. Mengamati tayangan slide ppt (video)
didik 14. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
15. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
16. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
h. Kegiatan Guru 18. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
19. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
20. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
21. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
22. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
23. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
24. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 13. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
14. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
15. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
16. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Purwakarta, Agustus 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Fullday Al-Muhajirin Guru BK

Drs. H.Wawan Suherwan, M.Pd Syifa Maulina, S.Pd


BERSYUKUR DENGAN HATI YANG IKHLAS

1. Pentingnya Sikap Bersyukur Bagi Manusia

Menurut Kamus Arab – Indonesia, kata syukur diambil dari kata Syakara, yang artinya adalah
berterimakasih dan tasyakkara yang berarti mensyukuri-Nya, memuji-Nya. Syukur berasal dari
kata syukuran yang berarti mengingat akan segala nikmat-Nya.

Menurut bahasa adalah suatu sifat yang penuh kebaikan dan rasa menghormati serta
mengagungkan atas segala nikmat-Nya, baik diekspresikan dengan lisan, dimantapkan dengan
hati maupun dilaksanakan melalui perbuatan.

Dalam kamus besar Bahasa indonesia, memiliki 2 arti :

 Rasa berterima kasih kepada allah.


 Untunglah atau merasa lega senang dll.
Setiap manusia pasti pernah merasa bahagia, sering atau jarang. Kebahagian tersebut
bersumber dari mana saja atau disebabkan oleh apa saja, entah karena prestasi yang kita capai,
penghargaan yang didapat, berbagai fasilitas yang kita miliki, kebaikan yang kita terima dari orang
lain atau apapun penyebabnya. Setiap manusia wajib mensyukuri terhadap nikmat yang telah
diberikan Tuhan. Kita memiliki orang tua yang telah melahirkan, memiliki kondisi fisik yang sehat,
saudara atau teman-teman yang mencintai, tanah yang subur dan makmur, masyarakat / suku
bangsa di indonesia yang beragam, dan lain sebagainya. Bersyukur dengan ikhlas terhadap
nikmat dari Tuhan akan memberikan kebahagian yang tak ternilai.

2. Cara Bersyukur Kepada Allah

Berikut cara bersyukur kepada Allah, diantaranya :

a. Bersyukur dengan hati nurani. Kata hati alias nurani selalu benar dan jujur. Untuk itu, orang
yang bersyukur dengan hati nuraninya sebenarnya tidak akan pernah mengingkari banyaknya
nikmat Allah. Dengan detak hati yang paling dalam, kita sebenarnya mampu menyadari
seluruh nikmat yang kita peroleh setiap detik hidup kita tidak lain berasal dari Allah. Hanya
Allahlah yang mampu menganugerahkan nikmat-Nya.
b. Bersyukur dengan ucapan. Lidahlah yang biasa melafalkan kata-kata. Ungkapan yang paling
baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah adalah hamdalah. Dalam sebuah hadis,
Rasulullah bersabda, ``Barangsiapa mengucapkan subhana Allah, maka baginya 10 kebaikan.
Barangsiapa membaca la ilaha illa Allah, maka baginya 20 kebaikan. Dan, barangsiapa
membaca alhamdu li Allah, maka baginya 30 kebaikan.
c. Bersyukur dengan perbuatan, yang biasanya dilakukan anggota tubuh. Tubuh yang diberikan
Allah kepada manusia sebaiknya dipergunakan untuk hal-hal yang positif. Menurut Imam al-
Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur. Antara lain,
mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki. Seluruh anggota ini diciptakan Allah
sebagai nikmat-Nya untuk kita. Lidah, misalnya, hanya untuk mengeluarkan kata-kata yang
baik, berzikir, dan mengungkapkan nikmat yang kita rasakan.

 Bentuk Syukur dalam Kehidupan Sehari-hari


Rasa syukur yang ada dalam hati kita perlu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bersyukur berarti mengetahui atau menyadari nikmat dari Pemberi nikmat (Tuhan), bergembira
atau nikmat yang diterima, dan melaksanakan apa yang mejadi tujuan Pemberi nikmat, yaitu
beribadah kepada-Nya. Segala pikiran atau perilaku baik, yang dilakukan untuk mengharap ridha
Tuhan adalah ibadah. Sebagai contoh, menolong kakek menyeberang di jalan raya adalah suatu
ibadah ketika dilakukan hanya untuk mencari ridha Tuhan. Beberapa bentuk syukur yang dapat
kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut :

1. Melakasanakan ibadah utama yang diperintahkan Tuhan kepada kita


Ibadah merupakan tanda syukur atas apa yang telah Tuhan berikan kepada kita. Ibadah yang
dapat dilakukan misalnya shalat, puasa, zakat, haji bagi umat islam, ke gereja bagi umat
Kristen, sembahyang bagi umat hindu dan budha.
2. Menjaga Kesehatan Fisik
Tidak melakukan sesuatu yang membahayakan fisik dan mental berarti menjaga nikmat
kesehatan yang Tuhan berikan kepada kita. Makan teratur, olahraga, dan menjauhkan diri dari
rokok, narkoba, seks bebas, atau apa pun yang dapat merusak kesehatan fisik kita juga
merupakan wujud rasa syukur kita kepada Tuhan.
3. Menjaga Kesehatan Mental dan Pikiran
Tuhan menciptakan otak untuk berpikir, membantu kita dalam menyelesaikan masalah, dan
membuat keputusan sebaik mungkin. Oleh karena itu, kita patut menyukurinya dengan
melakukan aktivitas yang dapat mengembangkan pikirian, seperti ; rajin belajar, membaca,
mengkaji ilmu sehingga pengetahuan kita semakin bertambah. Sebaliknya, kita juga perlu
menjaga pikiran dari hal-hal yang dapat merusak, seperti dengan menjauhkan diri dari bacaan,
tontonan atau apapun yang mengandung pornografi dan pornoaksi karena dapat menganggu
konsentrasi dalam belajar dan bekerja.
4. Mengembangkan Potensi untuk Masa Depan Kita
Cara kita menyiapkan masa depan merupakan bentuk syukur kita kepada Tuhan. Contoh
aktivitas mengembangkan potensi yang Tuhan berikan untuk kebaikan misalnya ketika
mengetahui diri kita berbakat dalam menulis, kita mengembangkannya dengan sering menulis
cerpen atau ikut sanggar menulis agar semakin terasah kemampuannya. Kita harus berusaha
semaksimal mungkin untuk mengembangkan diri agar di kemudian hari berhasil mencapai
kesuksesan. Kalaupun kita mengalami kegagalan dalam usaha mencapai sukses, jadikan itu
pengalaman dan pelajaran yang berharga untuk mencapai keberhasilan.
5. Memanfaatkan Potensi untuk Membantu Sesama
Orang yang bersyukur ingin menjadi yang terbaik dengan memberikan manfaat bagi orang
lain. Di Sekitar kita, masih banyak orang yang menderita karena kemiskinan, pengangguran,
cacat fisik, mental dan sosial, tertimpa bencana alam, dan lain sebagainya. Gerakkan hati kita
untuk bisa membantu orang yang menderita dengan cara menyisihkan uang jajan untuk
mereka, memberikan bantuan obat-obatan, menyubangkan tenaga untuk membantu kegiatan
sosial.
6. Tidak Menyebabkan Orang Menderita.
Menjauhkan diri dari sikap yang menyebabkan diri sendiri atau orang lain menderita
merupakan wujud syukur kita kepada Tuhan. Misalnya, tidak menjerumuskan teman ke
pergaulan yang buruk ; tidak melakukan perusakan terhadap barang milik orang lain dengan
mencorat-coret tembok ; dan tidak mengganggu keamanan dan kenyamanan orang lain
dengan merokok, mengancam, menghina, membentak, menyindir, mencederai atau
melakukan tawuran pelajar.
PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
Jalan Ipik Gandamanah No.33 Kab. Purwakarta

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Disiplin Diri
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami berbagai perilaku yang
mencerminkan nilai-nilai disiplin
F Tujuan Khusus 11. Peserta didik/konseli memahami cara mengenali potensi
diri sendiri
12. Peserta didik/konseli memahami caramenggalipotensi
diri
1. Peserta didik/konseli dapat berusaha mengoptimalkan potensi
diri untuk meraih suskes di masa depan
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 10. Pengertian disiplin
11. Memahami disiplin
12. Kiat untuk disiplin diri
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu Mudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Disiplin diri
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
i. Kegiatan peserta 17. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 18. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
19. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
20. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
j. Kegiatan Guru 25. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
26. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
27. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
28. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
29. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
30. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
31. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 17. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
18. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
19. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
20. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Purwakarta, Agustus 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Fullday Al-Muhajirin Guru BK

Drs. H.Wawan Suherwan, M.Pd Syifa Maulina, S.Pd


DISIPLIN DIRI
1. Pengertian Disiplin

Menurut Kamus Bahasa Indonesia disiplin adalah ketaatan, dan kepatuhan terhadap peraturan
yang dilaksanakan atas kesadaran pribadi. Dengan demikian maka orang berdisiplin berarti orang yang
dengan kesadaran sendiri taat dan patuh terhadap peraturan. Kedisiplinan berarti ketaatan atau
kepatuhan seseorang terhadap peraturan perundang-undangan, kaidah, norma-norma dan
hukum yang berlaku. Semua aturan dan tata tertib tentu mengandung nilai-nilai yang positif dan
setiap orang dituntut untuk melaksanakannya dengan penuh disiplin.
Disiplin diri artinya, kepatuhan dan ketaatan terhadap apa yang telah ditentukan dan
disepakati oleh dirinya sendiri misalnya. Disiplin menggunakan waktu, disiplin melaksanakan
ibadah dan disiplin belajar atau kerja.
2. Memahami Disiplin
Dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah seorang siswa tidak akan lepas dari berbagai
peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya, dan setiap siswa dituntut untuk dapat
berperilaku sesuai dengan aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya. Kepatuhan dan
ketaatan siswa terhadap berbagai aturan dan tata tertib yang yang berlaku di sekolahnya itu
disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata tertib, dan berbagai ketentuan lainnya yang
berupaya mengatur perilaku siswa disebut disiplin sekolah. Disiplin sekolah adalah usaha sekolah
untuk memelihara perilaku siswa agar tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk
berperilaku sesuai dengan norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah.
Adapun tujuan disiplin sekolah, adalah :
1. Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang,
2. Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar,
3. Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan
menjauhi melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah, dan
4. Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik dan bermanfaat baginya serta
lingkungannya.
3. Makna Disiplin Diri
Linda dan Richard Eyre dalam buku Mengajarkan Nilai-nilai Kepada Anak mengatakan bawah
disiplin diri sendiri memiliki banyak makna, diantaranya :
1. Sanggup menggerakkan dan mengatur diri serta waktu sendiri
Remaja yang disiplin adalah remaja yang dapat menggerakkan dan mengatur dirinya sendiri
tanpa diminta atau disuruh. Hal ini berlaku dalam mengatur waktu yang digunakan. Oleh karena
itu, kita perlu mengatur waktu dengan baik dan mengisi semua waktu luang dengan aktivitas
yang bermanfaat.

2. Sanggup Mengendalikan Emosi Sendiri


Emosi adalah keadaan serta reaksi psikologi dan fisiologi, seperti kegemberiaan, kesedihan,
keharuan, kecintaan, kemarahan, dan keberanian yang bersifat subjektif (pribadi). Emosi dapat
pula dikatakan sebagai luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat.
3. Sanggup Mengendalikan Nafsu
Remaja yang dapat mengendalikan nafsu adalah remaja yang memiliki disiplin diri dan tahu
batas. Disiplin diri dan tahu batas sama halnya dengan sekeping mata uang yang memiliki dua sisi.
Satu sisi adalah disiplin, sedangkan sisi lainnya adalah tahu batas. Oleh karena itu, disiplin diri
tidak terlepas dari pengetahuan mengenai batas-batas suatu prilaku. Ada lima hal yang dapat
dilakukan untuk mengendalikan nafsu, seperti berikut :
a. Mempelajari teladan
Kita dapat meneladani sikap orangtua yang disiplin dan tahu batas.
b. Berhitung sampai sepuluh
Berhitunglah sampai sepuluh sebelum mengatakan atau berbuat sesuatu ketika kita sedang
marah.
c. Buat dan Taatilah Jadwal
Jadwal harian dapat membantu kita mengingat dan mengatur waktu sejumlah aktivitas yang
harus dilakukan.
d. Lebih sering menggunakan istilah “Disiplin” dan “Tahu Batas” dari biasanya. Semakin sering
kita menggunakan kata disiplin dan tahu batas, kita akan semakin memahami istilah
tersebut.
e. Buat “Kontrak”
Untuk menambah motivasi dalam disiplin, kita dapat membuat sasaran yang ingin kita capai.
Selain itu, tetapkan juga ganjaran yang akan kita peroleh bila berhasil mencapai sasaran
tersebut

4. Disiplin itu sulit


Kebiasaan yang kita lakukan akan menentukan masa depan kita. Kebiasaan yang baik akan
menghasilkan sesuatu yang baik, begitupun sebaliknya, namun untuk membiasakan kebiasaan
baik itu tidak mudah. Mengapa demikian ?

1. Manusia memiliki sifat – sifat mendasar seperti : cenderung bermalas -malasan, ingin hidup
seenaknya mengikuti keinginan hatinya dan keinginan untuk melanggar peraturan –
peraturan yang ada.
2. Kita selalu menganggap pekerjaan sebagai suatu kewajiban apapun beban yang harus
dilakukan, bukan sebagai kesenangan.
3. Manusia cenderung cepat bosan jika melakukan kegiatan yang sama dalam jangka waktu
lama

5. Kiat untuk Disiplin Diri


a. Terbiasa dengan jadwal.
Biasakan diri anda dengan jadwal dan kegiatan, jika tidak punya kegiatan, buatlah kegitan atau
agenda anda sejelas mungkin, dan berfikirlah jika kegitan itu penting, meskipun hanya sebuah
kegiatan
1. Bahagia.
Kekuatan bahagia juga berpengaruh terhadap kinerja diri anda untuk lebih aktif dan
bersemangat.
2. Agenda
Seperti diatas tadi, buatlah agenda harian anda. Bagi yang masih sekolah membuat agenda
sangatlah penting. Untuk menghilangkan kemalasan yang mungkin setiap hari muncul untuk
seorang pelajar.
3. Rajin beribadah.
Ternyata rajin beribadah dapat membangkitkan semangat didalam diri kita. Dengan beribadah,
ada waktu untuk anda beristirahat dan memikirkan apa yang akan anda lakukan selanjutnya.
4. Sugesti.
Jadikan sugesti menjadi teman imajinasi anda, dengan sugesti tersebut dorongan dari dalam diri
anda menjadi lebih kuat. Sugesti bisa menjadi faktor penting yang membuat anda lebih disiplin.
5. Kerja tuntas
Selesaikan setiap agenda anda dengan hasil yang baik dan kerjakan hingga tuntas. Lakukan
hingga anda terbiasa, dengan begitu kegiatan selanjutnya akan bisa lebih baik.
PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
Jalan Ipik Gandamanah No.33 Kab. Purwakarta

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019

A- Komponen Layanan Layanan Dasar


A.
B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Tuhan selalu hadir di dalam hidupku
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat memahami kehadiran Tuhan dalam
hidupnya
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat memahami Tuhan selalu hadir di
dalam hidupku
2. Peserta didik/konseli dapat mengenal lebih dekat tanda-
tanda kebesaran Allah atau ciptaan tuhan YME
3. Peserta didik/konseli dapat meningkatkan iman dan tawqa
kepada Tuhan YME
G Sasaran Layanan Kelas 7...
H Materi Layanan 1. Mengenal Tuhan
2. Tanda-tanda kebesaran Tuhan YME
3. Pentingnya Iman dan Taqwa pada Tuhan YME,
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Prayitno.2015. Keluhuran Iqro’ untuk Kehidupan. Padang:
PT.Graha Cipta Media
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point Tuhan Selalu Hadir dalam Hidupku
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
k. Kegiatan peserta 21. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 22. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
23. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
24. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
l. Kegiatan Guru 32. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
33. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
34. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
35. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
36. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
37. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
38. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 21. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
22. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
23. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
24. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Purwakarta, Agustus 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Fullday Al-Muhajirin Guru BK

Drs. H.Wawan Suherwan, M.Pd Syifa Maulina, S.Pd


TUHAN SELALU HADIR DI DALAM HIDUPKU

Mengenal Tuhan
Ibadah tidak hanya terfokus pada ibadah dalam masjid, gereja dan sebagainya, tetapi
ibadah dapat mencakup keseluruhan aktifitas hidup kita. Ibadah dapat kita lakukan dengan
hati, dengan lisan dan dengan amal perbuatan sehari-hari. Ada pepatah mengatakan tak kenal
tak sayang, tak sayang tak cinta. Pertanyaannya sekarang sudahkah kita dicintai Tuhan?
Bagaimana kita akan berharap dicintai Tuhan, sedangkan kita sendiri tidak berusaha
mengenalnya! Padahal jelas Tuhan itu Maha Pengasih dan Penyayang!

Ada beberapa ikhtiar yang bisa kita lakukan agar kita dapat mengenal lebih dekat
dengan Tuhan kita, yaitu :
1. Berusahalah merenung dan berdzikir, bahwa kita ini adalah makhluk yang selalu
membutuhkan pertolongan-Nya, kita adalah ciptaan Tuhan yang selalu merasakan
Tuhan hadir diantara kita.
2. Bersyukurlah atas semua karunia nikmat yang diberikan-Nya. Kita diberi kesehatan,
kekuatan, dll. Mari kita gunakan untuk beribadah kepada-Nya. Kita harus selalu
bersyukur baik dikala susah maupun dikala senang
3. Perkaya diri kita dengan ilmu pengetahuan, yaitu dengan sungguh dalam belajar.
4. Kalau ilmu pengetahuan sudah kita dapat, marilah kita gunakan untuk mengkaji kitab-
kitabnya. Agar ibadah kita lebih mantab dan bermakna kalau kita landasi dengan ilmu
pengetahuan yang luas.
5. Berusaha mengenal tanda-tanda kebesaran Allah atau ciptaan tuhan, diantaranya :
a. Penciptaan Langit
Langit merupakan ciptaan Allah yang sangat indah. Setiap
manusia yang suka memperhatikan langit, baik di malam hari
maupun siang hari, pasti akan merasakan ketakjuban luar
biasa. Tidak hanya sebatas itu, manusia pun sudah menembus
angkasa untuk mengekplorasi bulan dan planet lainnya.
b. Penciptaan Bumi
Bumi dan segala keindahannya ini sangat kaya dengan ayat-
ayat Allah yang begitu luar biasa. Bahkan, hingga saat ini,
manusia belum mampu mengungkap semua tabir misteri di bumi.
Lautan, gunung-gunung, samudera yang terbentang luas, gurun
pasir, dan yang lainnya sangatlah berkesinambungan serta
penuh hikmah dalam penciptaannya. Semua ini dicipatakan
Allah untuk manusia dan tidak sepantasnya kita ingkar
kepada-Nya.
c. Lautan
Coba kita renungkan bagaimana Allah telah menundukkan
lautan untuk manusia dengan kapal? Dapatkah kita bayangkan
bagaimana kapal-kapal mampu berlayar mengarungi lautan
luas ? Ilmu pengetahuan mengungkapkan bahwa hal ini terjadi
karena adanya perbedaan jenis air laut dan kapal serta terciptanya
ruang udara yang membuat kapal bisa mengapung. Walaupun
begitu, ilmu pengetahuan hanya mengungkap tetapi tidak
menciptakan. Hal ini semakin mempertegas kekuasaan Allah
dan kebesarannya.
d. Hubungan Angin dengan Air Hujan
Air hujan yang diturunkan ke bumi oleh Allah adalah nikmat
yang tidak terhingga. Walaupun manusia sudah mampu
membuat hujan buatan, hujan alami ciptaan-Nya tetap tidak
dapat tergantikan. Coba kita bayangkan jika suatu tempat tidak diguyur hujan
dalam jangka waktu lama. Daerah itu pasti akan kering kerontang. Saat tempat ini
diguyur hujan, maka tumbuhlah
berbagai jenis tumbuhan.
e. Awan
Awan merupakan fenomena unik dari sebuah proses terjadi
dan turunnya hujan. Awan diciptakan untuk melindungi manusia
dari terik sinar matahari. Selain itu, awan akan menjadi
dominan saat berlangsung musim hujan. Adanya sirkulasi musim
dan cuaca ini, membuat keseimbangan cuaca bumi akan
terjaga.

INSTRUMEN
PENILAIAN HASIL

1. Tulislah kebiasaan-kebiasaan positif dan kekurangan kamu ketika akan melakukan


ibadah!
2. Kepada siapa kamu bersyukur diterima di sekolah ini ?
3. Adakah campur tangan Tuhan dalam penerimaan ini ?
4. Coba ceritakan campur tangan Tuhan pada dirimu!
5. Dalam hal apa saja kamu bersyukur pada Tuhan?
PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
Jalan Ipik Gandamanah No.33 Kab. Purwakarta

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Sosial
C Topik / Tema Layanan Adaptasi di lingkungan sekolah baru
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu menyesuaikan diri serta
beradaptasi secara baik berkaitan dengan lingkungan sekolah
baru
F Tujuan Khusus 4. Peserta didik/konseli dapat beradaptasi dengan teman, guru,
karyawan di sekolah
5. Pesera didik/konseli memahami dan belajar menyesuaiakan
diri terhadap lingkungan sekolah yang baru
6. Peserta didik/konseli dapat memahami persiapan belajar
dalam mengikuti KBM
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi Layanan 4. Penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru
5. Belajar menyesuaikan diri
6. Persiapan belajar dalam mengikuti KBM
7. Belajar mandiri
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling bidang sosial, Yogyakarta, Paramitra
3. Pietono, Yan Djoko. 2015. Anakku Bisa Brilliant(Sukses Belajar
Menuju Brilliant).Jakarta: Bumi Aksara
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Adaptasi di lingkungan sekolah baru
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
m. Kegiatan peserta 25. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 26. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
27. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
28. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
n. Kegiatan Guru 39. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
40. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
41. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
42. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
43. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
44. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
45. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 25. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
26. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
27. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
28. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Purwakarta, Agustus 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Fullday Al-Muhajirin Guru BK

Drs. H.Wawan Suherwan, M.Pd Syifa Maulina, S.Pd


ADAPTASI DI LINGKUNGAN SEKOLAH BARU

Penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah yang baru

Setiap memasuki lingkungan yang baru kita pasti akan merasa asing, karena belum
mengenalnya, sering merasa bingung, malu takut serta ragu-ragu , banyak ditemukan hal-hal
yang baru yang tidak ditemukan pada waktu sekolah di Sekolah Dasar SD /MI. Ada peribahasa
yang mengatakan “ kalau tak kenal maka tak sayang” ini berarti kita harus mengenal lingkungan
yang baru supaya dapat menyayanginya atau merasa senang. Kalau kita sayang dan merasa
senang maka kita akan betah tinggal di dalam sekolah yang baru sehingga kita dapat bermain
dengan gembira, belajar dengan tenang dan dapat meraih prestasi yang optimal.

Untuk itu kita harus mengenal dan memahami segala sesuatu yang ada dilingkungan sekolah
yang baru kita masuki, antara lain :

1. Mata pelajaran yang ada adalah:


a. Pendidikan Agama
b. PPKn
c. Bahasa dan Sastra Indonesia
d. Bahasa Inggris
e. Bahasa Jawa
f. Matematika
g. IPA, antara lain: Biologi dan Fisika
h. IPS, anatar lain : Sejarah, Geografi, Ekonomi
i. Pendidikan Kesenian
j. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
k. Ketrampilan/Teknologi Informasi dan Komunikasi
l. Ketrampilan Elektronika
m. Tata Boga
n. Tata Busana/ Menjahit
o. Pembiasaan
p. Kegiatan ekstrakurikuler.

2. Guru-guru yang mengajar


3. Ruang Perpustakaan
4. Ruang Laborat
5. Kamar mandi / WC
6. Ruang Kepala Sekolah, TU, Guru, BK
7. Teman-teman satu kekas.

Selain guru mata pelajaran , ada juga guru khusus yang membimbing siswa apabila menemui
kesulitan atau problem dalam belajar, bergaul, dan juga membantu siswa dalam
mengembangkan bakat minat yang dimilikinya, guru tersebut adalah Guru BK / Konselor sekolah.
Di setiap kelas terdapat guru yang bertanggung jawab mengurus dan mengawasi kelasnya, juga
berfungsi sebagai pengganti orang tua di sekolah, yang disebut dengan nama wali kelas .

Di Sekolah yang baru kita akan mempunyai teman-teman yang berasal dari sekolah lain, juga
kakak kelas, sebaiknya kita harus bisa bergaul dengannya. Selain itu ada juga kegiatan di luar jam
pelajaran sekolah yang disebut dengan ekstrakurikuler, seperti : pramuka, PMR, PKS, kesenian,
bela diri, keagamaan, kita bebas memilih kegiatan tersebut sesuai dengan bakat dan hobi kita
masing-masing.

Belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah baru

Salah satu aspek keberhasilan seseorang dalam belajar dilingkungan yang baru, adalah harus
dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan yang akan ditempati. Agar bisa belajar dengan baik
dan supaya bisa mencapai hasil belajar yang optimal. Dengan demikian maka siswa harus tahu
seluk beluk, serta dapat menyesuaikan dengan : Tata tertib sekolah, peraturan sekolah, sifat atau
cara mengajar Bapak/ Ibu guru, sifat-sifat teman-teman satu kelas dan sifat kakak kelasnya. Agar
dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar di Sekolah tanpa banyak permasalahan, atau
hambatan.

Dengan belajar menyesuaikan diri dengan berbagai komponen-komponen sekolah


dilingkungan yang baru, maka harapannya para siswa dapat belajar dengan lebih efektip dan
dapat berkembang secara optimal sesuai dengan kemampuanya masing-masing. Adapun sekolah
merupakan tempat terjadinya proses kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan belajar di Sekolah ,
selain harus dapat belajar menyesuaikan diri dengan komponen-komponen lingkungan sekolah,
juga sangat tergantung dari cara belajar yang harus dilakukan oleh siswa, berikut ini ada
beberapa cara belajar di Sekolah, antara lain :

Persiapan belajar dalam mengikuti KBM

Dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, maka siswa sebaiknya melakukan:

a. Doa, sebelum pelajaran dimulai , agar diberi kemudahan dalam mengikuti pelajaran.
b. Menyiapkan diri sebelum guru masuk kelas, seperti menyiapkan buku dan alat-alat tulis.
c. Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan guru mengenai pelajaran yang sedang
dibahas dengan penuh konsentrasi sehingga dapat memahami dan mengerti dengan
mudah.
d. Bertanya kepada guru bila belum jelas atau belum mengerti.
e. Mencatat hal-hal yang penting.
f. Diskusikan dengan teman-teman materi yang dipelajari, sehingga memperoleh
pemahaman dan kesamaan pendapat
g. Membuat kesimpulan dari materi pelajaran yang dibahas.

Belajar mandiri.

Belajar mandiri adalah proses belajar yang dilakukan oleh siswa sendiri, tanpa harus
disuruh oleh orang lain. Dengan membahas materi pelajaran yang ada dibuku-buku
pelajaran atau buku modul, paket, pada jam-jam kosong, serta mendapat tugas dari guru
atau guru piket. Belajar mandiri dapat dilakukan di Sekolah maupun di rumah, dari hasil
belajar mandiri siswa akan mampu membuat suatu kesimpulan dan menyelesaikan tugas-
tugas dari guru. Pengertian belajar mandiri menurut Hiemstra adalah sebagai berikut:
1. Setiap individu berusaha meningkatkan tanggung jawab untuk mengambil berbagai
keputusan. 
2. Belajar mandiri dipandang sebagai suatu sifat yang sudah ada pada setiap orang dan
situasi pembelajaran. 
3. Belajar mandiri bukan berarti memisahkan diri dengan orang lain. 
4. Dengan belajar mandiri, siswa dapat mentransferkan hasil belajarnya yang berupa
pengetahuan dan keterampilan ke dalam situasi yang lain. 
5. Siswa yang melakukan belajar mandiri dapat melibatkan berbagai sumber daya dan
aktivitas, seperti: membaca sendiri, belajar kelompok, latihan-latihan, dialog elektronik,
dan kegiatan korespondensi. 
6. Peran efektif guru dalam belajar mandiri masih dimungkinkan, seperti dialog dengan siswa,
pencarian sumber, mengevaluasi hasil, dan memberi gagasan-gagasan kreatif. 
7. Beberapa institusi pendidikan sedang mengembangkan belajar mandiri menjadi program
yang lebih terbuka (seperti Universitas Terbuka) sebagai alternatif pembelajaran yang
bersifat individual dan programprogram inovatif lainnya.

Belajar kelompok

Belajar kelompok merupakan kegiatan belajar bersama-sama antara beberapa siswa


dalam satu kelompok, untuk membahas materi pelajaran yang diberikan atau ditugaskan
oleh gurunya. Anggota kelompok sebaiknya antara tiga sampai enam orang siswa, agar tidak
terlalu ramai, dan dapat membahas materi pelajaran dengan baik. Dalam kegiatan belajar
kelompok biasanya diadakan diskusi kelompok yaitu membahas persoalan tertentu secara
bersama-sama dengan menampung berbagai pendapat dari masing-masing anggota
kelompok, kemudian diambil suatu kesimpulan atau hasil pendapat kelompok.

Contoh salah satu cara belajar kelompok antara lain :

a.Menentukan anggota dan jumlahnya


b.Menentukan topik dan membaca buku atau modul pelajaran bersama-sama.
c.Merangkum atau meringkas materi pelajaran
d.Mengerjakan tugas-tugas atau latihan-latihan bersama.
e.Mengadakan tanya jawab, satu siswa bertanya kepada siswa lainya memberi jawaban
dan dapat dilakukan secara bergantian.
Mengadakan tanya jawab, membahas pokok-pokok persoalan tersebut diatas kemudian
menampung berbagai pendapat dari anggota kelompok kemudian membuat kesimpulan.
PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
Jalan Ipik Gandamanah No.33 Kab. Purwakarta

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Potensi Diri
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli dapat mengenal potensi diri serta berusaha
mengoptimalkan untuk meraih sukses dimasa depan
F Tujuan Khusus 13. Peserta didik/konseli memahami tentang pontensi didi
14. Peserta didik/konseli memahami macam-macam potensi
diri
15. Peserta didik/konseli dapat mengenali potensi diri sendiri
16. Peserta didik/konseli dapat menggali potensi diri sendiri
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 1. Pengertian potensi diri
2. Macam-macam potensi diri
3. Mengenali potensi diri
4. Menggali potensi diri
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu Mudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab


L Media / Alat LCD, Power Point, Potensi diri
M Pelaksanaan
Tahap Uraian
1. Membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 3. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
4. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
1. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
2. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
3. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 4. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok 5- 6
orang
5. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
6. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
7. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
1. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
3. Tahap Penutup 2. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
3. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

Purwakarta, Agustus 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Fullday Al-Muhajirin Guru BK

Drs. H.Wawan Suherwan, M.Pd Syifa Maulina, S.Pd


POTENSI DIRI
Ada banyak sekali pakar yang mencoba mendeskripsikan arti kata dari potensi, salah satu
pakar yang mencoba mendeskripsikan kata potensi adalah Wiyono. Menurutnya potensi memiliki
arti kemampuan dasar dari seseorang yang masih terpendam dan menunggu untuk dimunculkan
menjadi kekuatan yang nyata. Dari pendapat Wiyono tersebut potensi dapat diartikan sebagai
kemampuan yang masih terpendam dan siap untuk diwujudkan dan dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan manusia itu sendiri. Sementara menurut Majdi potensi adalah kemampuan yang
masih bisa di kembangkan lebih baik lagi, secara sederhana potensi merupakan kemampuan
terpendam yang masih perlu untuk dikembangkan.
Potensi diri merupakan kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang
telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan
secara maksimal. Dengan mengetahui potensi diri, kita akan merasa lebih percaya diri dalam
melaksanakan setiap tugas dalam hidup kita. Kita juga dapat mengambil keputusan secara tepat
menyangkut karier atau hidup kita. Selain itu, secara psikis pribadi kita juga akan merasa nyaman
sebab kita mengerjakan sesuatu sesuai dengan potensi yang kita miliki. Tentunya ini
akan berpengaruh dalam banyak hal dalam hidup kita, terlebih akan nampak dalam kinerja
(produktifitas) dari apa yang kita buat atau lakukan atau hasilkan dalam hidup kita sehari-hari.
Jadi, jelaslah bahwa memahami potensi diri itu sangatlah penting dan memang perlu
diupayakan oleh setiap pribadi. Sebab dengan memahami dan mengetahui potensi atau talenta
yang kita miliki itu, ia dapat membantu kita meningkatkan kinerja (produktifitas)  kita lebih baik
lagi dari tugas-tugas atau dari apa yang kita lakukan sehari-hari dalam hidup. Selain itu, potensi
itu pulalah yang akan mengarahkan dan memotivasi kita untuk lebih meningkatkan produktifitas
hidup kita sehari-hari. Namun, yang perlu dingat adalah potensi itu bukanlah sebuah produk atau
barang yang sudah jadi. Potensi atau talenta yang dapat meningkatkan kinerja (produktifitas)
hidup kita adalah hasil atau produk dari pengalaman belajar dan pengalaman hidup kita sehari-
hari yang sudah kita refleksikan.
Setelah kita mengetahui definisi dari Potensi diri diatas, Kita akan membahas Macam-
macam Potensi diri pada Manusia. Manusia memiliki potensi diri yang dapat dibedakan menjadi
5 macam, yaitu:
1. Potensi Fisik ( Phychomotoric )

Potensi diri ini dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk saling membagi kepentingan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Contohnya hidung untuk mencium bau, tangan untuk menulis,
kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar, dan mata untuk melihat.

2. Potensi Mental Intelektual (Intellectual Quotient)

Potensi diri ini adalah potensi kecerdasan yang terdapat di otak manusia (terutama otak bagian
kiri). Fungsi dari potensi ini yaitu untuk merencanakan sesuatu, menghitung dan menganalisis.

3. Potensi Sosial Emosional (Emotional Quotient)

Potensi diri ini sama dengan potensi mental intelektual, tetapi potensi ini terdapat di otak
manusia bagian kanan. Fungsinya yaitu untuk bertanggung jawab, mengendalikan amarah,
motivasi, dan kesadaran diri.

4. Potensi Mental Spiritual (Spiritual Quotient)

Potensi ini merupakan potensi kecerdasan yang berasal dari dalam diri manusia yang
berhubungan dengan kesadaran jiwa, bukan hanya untuk mengetahui norma, tapi untuk
menemukan norma.
5. Potensi Daya Juang (Adversity Quetient)

Sama seperti potensi mental spiritual, potensi daya juang juga berasal dari dalam diri manusia
dan berhubungan dengan keuletan, ketangguhan, dan daya juang yang tinggi.

Mengenali Potensi Diri

Pada dasarnya setiap manusia memiliki kekuatan dan potensi masing-masing. Tapi sampai saat ini
masih banyak yang belum menyadari potensi di dalam dirinya sendiri. Padahal potensi setiap
orang sangat menunjang kesuksesan hidupnya jika diasah dengan baik. Berikut tips mengenali
potensi diri :
a. Kenali diri sendiri
Coba buat daftar pertanyaan, seperti: apa yang membuat Anda bahagia; apa yang Anda inginkan
dalam hidup ini; apa kelebihan dan kekuatan Anda; dan apa saja kelemahan Anda. Kemudian
jawablah pertanyaan ini secara jujur dan objektif. Mintalah bantuan keluarga atau sahabat untuk
menilai kelemahan dan kekuatan Anda.
b. Tentukan tujuan hidup
Tentukan tujuan hidup Anda baik itu tujuan jangka waktu pendek maupun jangka panjang secara
realistis. Realistis maksudnya yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi Anda.
Menentukan tujuan yang jauh boleh aja asal diikuti oleh semangat untuk mencapainya.
c. Kenali motivasi hidup
Setiap manusia memiliki motivasi tersendiri untuk mencapai tujuan hidupnya. Coba kenali apa
motivasi hidup Anda, apa yang bisa melecut semangat Anda untuk menghasilkan karya terbaik, dan
sebagainya. Sehingga Anda memiliki kekuatan dan dukungan moril dari dalam diri.
d. Hilangkan negative thinking
Buanglah pikiran-pikiran negatif yang bisa menghambat langkah Anda mencapai tujuan. Setiap kali
Anda menghadapi hambatan, jangan menyalahkan orang lain. Lebih baik coba evaluasi kembali
langkah Anda mungkin ada sesuatu yang perlu diperbaiki. Kemudian melangkahlah kembali jika Anda
telah menemukan jalan yang mantap.
e. Jangan mengadili diri sendiri
Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan Anda, jangan menyesali dan
mengadili diri sendiri berlarut-larut. Hal ini hanya akan membuang waktu dan energi. Bangkit dan
tataplah masa depan. Jadikan kegagalan sebagai pengalaman dan bahan pelajaran untuk maju.
Menggali Potensi Diri

Faktor-faktor apa saja yang membuat potensi diri Anda bisa tergali?
1. Percaya diri. Kurangnya percaya diri bisa menghilangkan kesempatan Anda untuk menggali
potensi diri Anda, akan tetapi tidak menghilangkan potensi.
2. Hobi dan minat. Jika Anda mengerjakan sesuatu yang Anda sukai bahkan sebagai hobi atau
minat pasti akan menghasilkan sesuatu yang memuaskan (seharusnya). Jadi cobalah gali potensi
yang sejalan dengan minat Anda, akan tetapi jangan lupakan yang bukan minat Anda.
3. Pergaulan. Misal jika Anda punya pergaulan yang baik dengan orang yang pintar maka Anda
akan jadi pintar.
SEMESTER GENAP
PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
Jalan Ipik Gandamanah No.33 Kab. Purwakarta

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 201U/2019

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Masa Remaja dan Perubahannya
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli memiliki sikap positif terhadap perubahan
fisik, psikis, mental dan sosial yang terjadi pada dirinya
F Tujuan Khusus 7. Peserta didik/konseli dapat memahami bahwa dirinya akan
masuk masa remaja
8. Peserta didik/konseli dapat memahami pubertas, dan
perubahan fisik, psikis, mental dan sosial
9. Peserta didik/konseli memahami perubahan tanggung jawab
keagamaan
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi Layanan 8. Aku sudah remaja !
9. Perubahan fisik
10. Perubahan psikis
11. Perubahan mental
12. Perubahan sosial
13. Perubahan tanggung jawab
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Masa remaja dan permasalahannya
M Pelaksanaan
Tahap Uraian Kegiatan
5. Membuka dengan salam dan berdoa
6. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
1. Tahap Awal / 7. Menyampaikan tujuan layanan materi Bimbingan dan
Pedahuluan Konseling
8. Menanayakan kesiapan kepada peserta didik
8. Guru BK menayangkan media slide power point yang
berhubungan dengan materi layanan
9. Peserta didik mengamati slide pp yang berhubungan dengan
materi layanan
10. Guru BK mengajak curah pendapat dan tanya jawab
2. Tahap Inti 11. Guru BK membagi kelas menjadi 6 kelompok, 1 kelompok
5- 6 orang
12. Guru BK memberi tugas kepada masing-masing kelompok
13. Peserta didik mendiskusikan dengan kelompok masing-
masing
14. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
3. Tahap Penutup 5. Guru BK mengajak peserta didik membuat kesimpulan yang
terkait dengan materi layanan
6. Guru BK mengajak peserta didik untuk agar dapat
menghadirkan Tuhan dalam hidupnya
7. Guru BK menyampaikan materi layanan yang akan datang
8. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa dan salam
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. Cara peserta didik dalam menyampaikan pendapat atau
bertanya
4. Cara peserta didik memberikan penjelasan dari pertanyaan
guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain :
1. Merasakan suasana pertemuan : menyenangkan/kurang
menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Topik yang dibahas : sangat penting/kurang penting/tidak
penting
3. Cara Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor
menyampaikan : mudah dipahami/tidak mudah/sulit
dipahami
4. Kegiatan yang diikuti : menarik/kurang menarik/tidak menarik
untuk diikuti

Purwakarta, Agustus 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Fullday Al-Muhajirin Guru BK

Drs. H.Wawan Suherwan, M.Pd Syifa Maulina, S.Pd


MASA REMAJA DAN PERUBAHANNYA
Aku Sudah Remaja !

Masa Remaja adalah periode yang unik dan khusus yang ditAndai oleh perubahan tertentu
dalam perkembangan manusia. Ketika memasuki masa remaja, pertumbuhan dan perkembangan
kita akan berlangsung dengan cepat. Kita akan mengalami perubahan fisik dan psikis. Sekalipun
demikian, perubahaan ini berbeda antara individu yang satu dan yang lainnya. Salah satu faktot
penentu perbedaan tersebut adalah perbedaan genetik dan lingkungan, seperti kesehatan, gizi
dan kondisi emosional. Faktor genetik akan mempengaruhi kelenjar-kelenjar endokrin yang
menghasilkan hormon-hormon tertentu. Gizi yang buruk pada masa kanak-kanak menyebabkan
kurangnya produksi hormon pertumbuhan, sementara gangguan emosional mengakibatkan
produksi hormon adrenal steroid berlebihan yang merugikan hormon pertumbuhan. Misalnya,
jika pertumbuhan masa Remaja terganggu oleh penyakit, gizi yang buruk, atau ketegangan
emosional yang lama, akan terjadi penundaan penyatuan tulang-tulang sehingga anak tidak dapat
mencapai tinggi tubuh yang sempurna.

Para ahli psikologi menulis bahwa dalam kehidupan manusia ada beberapa rentang
kehidupan yaitu :

1. Masa Prenatal : Saat dalam kandungan ibu


2. Masa Bayi : 0 th – 21 th
3. Masa Kanak-kanak : 2 th – 11 th
4. Masa Remaja : 11 th – 20 th
5. Masa Dewasa : 20 th – 40 th
6. Masa Setengah Baya : 40 th – 60 th
7. Masa Tua : 60 th ke atas
Siswa SMP yang rata-rata berusia antara 12 – 16 th adalah termasuk masa remaja, yaitu masa
dimana seorang individu sedang tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan. Pada masa ini
akan ada beberapa perubahan yang dialami antara lain: perubahan fisik, perubahan psikis dan
perubahan tanggung jawab keagamaan.

Puber atau pubertas

Kata pubertas berasal dari kata latin yang berarti “usia kedewasaan”. Elizabeth B. Hurlock
dalam buku psikologi perkembangan menjelaskan bahwa pubertas merupakan masa yang
mengawali masa remaja dan biasanya berlangsung secara singkat. Ia juga mengutif difinisi masa
puber yang dibuat oleh Root, yaitu suatu tahap dalam perkembangan manusia di mana terjadi
kematangan alat-alat seksual dan reproduksi yang disertasi dengan perubahan dalam
pertumbuhan fisik dan psikologis

Dalam modul Kesehatan Reproduksi Remaja yang diterbitkan oleh BKKBN, dikatakan bahwa
seseorang mulai memasuki masa puber pada usia 9 – 10 tahun dan berakhir pada usia sekitas 15
– 16 tahun.

Perubahan di masa puber, diantaranya :

1. Perubahan Fisik
2. Perubahan Psikis
3. Perubahan Mental
4. Perubahan Sosial
Perubahan Fisik

Perubahan fisik ini terjadi karena pada masa ini kelenjar yang ada di bawah otak mulai
memproduksi hormon-hormon. Ciri-ciri yang tampak antara lain: perubahan ukuran tubuh yang
mencolok, terutama tinggi dan berat badan, perubahan bentuk tubuh anak-anak ke arah bentuk
tubuh dewasa, selain itu pada remaja putri ditandai dengan :

- Menstruasi,
- Payudara mulai membesar,
- Kulit halus dan suara menjadi “merdu”.
- Bentuk tubuh berlekuk (berbentuk)
Pada remaja laki-laki ditandai dengan :
- Otot menguat
- Tumbuh bulu di ketiak, muka (kumis, jangkut) dan sekitar kemaluan
- Di leher tumbuh jakun,
- Kulit dan rambut berminyak
- Mimpi basah, dan suara membesar.
- Penis dan buah zakar membesar
- Kadang-kadang produksi kelenjar keringat menjadi lebih banyak, mengeluarkan getah
pada permukaan kulit, sehingga menyumbat pori-pori dan terjadilah jerawat.

Perubahan Psikis

Mulai bekerjanya hormon-hormon di dalam tubuh selain menyebabkan terjadinya


perubahan fisik juga akan berpengaruh pada psikis, yaitu timbulnya suatu perasaan tidak tenang,
suatu perasaan yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Perubahan-perubahan psikis itu
antara lain :

a. Mulai Tertarik kepada lawan jenis. Hal ini biasanya menyebabkan perubahan pada perilaku
remaja. Perubahan perilaku yang terjadi diantaranya sebagai berikut :
- Kecenderungan wanita untuk mempercantik diri
- Kecenderungan pria untuk menunjukkan kejantannya.
- Perubahan kejiwaan, seperti rendah diri, pemalu, cemas, bimbang dan salah tingkah laku
bila menghadapi lawan jenis.
- Lebih senang untuk berkumpul di luar rumah.
b. Tingkah laku dan emosi yang tidak stabil, penuh kontradiksi, seperti :
 Suatu saat lemah lembut, tetapi pada saat lain kasa, judes, centil.
 Mudah tersinggung, tetapi juga mudah gembira meluap-luap.
 Punya aspirasi yang tinggi tetapi juga dorongan yang rendah
 Ingin bebas tetapi juga butuh bimbingan
 Ingin punya teman akrab tetapi kadang-kadang ingin menyendiri
Hal-hal tersebut diatas disebabkan karena masa remaja adalah masa transisi/peralihan,
masa mencari bentuk/identitas.

c. Mudah terpengaruh, agresif


d. Suka mengkritik tanpa memperlihatkan diri lebih baik
e. Rasa solidaritas tinggi
f. Ingin terlihat menarik di depan lawan jenis
g. Rasa ingin tahu besar
h. Penghayatan religius, etik dan estetik berkembang lebih mendalam
i. Kurang pertimbangan dalam mengambil keputusan
j. Ingin menonjolkan diri
k. Kurang mampu mengendalikan emosi
Perubahan mental diantaranya :

1. Mampu berpikir analitis


2. Kekhwatiran tumbuh dewasa
3. Lebih Kreatif
4. Memiliki banyak ide dan gagasan menarik
5. Kekhawatiran akan perubahan fisik
6. Kekhawatiran perasaan orang lain terhadap diri sendiri
Perubahan Sosial, diantaranya :

1. Hubungan sosial lebih meluas, mencari teman yang sesuai dengan kesukaan, hobi, dll
2. Asertivitas Remaja
3. Ingin diakui, dihargai, diperhatikan dan diterima
4. Senang melakukan kegiatan bersama
5. Terbuka dalam mengungkapkan pendapat, ide, gagasan
Perubahan Tanggung Jawab Keagamaan

Menurut agama anak yang telah memasuki usia Remaja disebut “Dewasa” artinya akalnya
sudah matang, sudah bisa membedakan antara yang baik dan buruk. Oleh karena itu seorang
remaja sudah WAJIB melaksanakan perintah agama dan mempertanggung jawabkannya
dihadapan Tuhan YME. Misal : beribadah, berbuat kebajikan. Terhadap perubahan-perubahan
tersebut seorang remaja hendaklah menyadari dan mampu menyesuaikan diri. Perubahan yang
positif digali dan dikembangkan sehingga lebih bermanfaat dan yang negatif dikurangi sehingga
resikonya dapat diperkecil dan tidak merugikan diri sendiri atau orang lain. Dengan penerimaan
secara positif diharapkan remaja dapat menyelesaikan tugas perkembangan remaja yaitu :

1. Bergaul lebih matang dengan teman sebaya, baik laki-laki maupun perempuan. Bergaul lebih
matang artinya bersikap lebih dewasa, tidak cengeng, tidak egois, lebih memahami orang
lain/diri sendiri, ramah, berpenampilan rapi, bersih dan mandiri.
2. Memahami peranan sosial sebagai pria dan wanita, contoh :
 remaja putri di rumah membantu pekerjaan yang sesuai untuk perempuan, remaja laki-
laki membantu pekerjaan yang sesuai untuk laki-laki.
 Meningkatkan fungsi dan perannya dalam keluarga, baik sebagai anak, sebagai kakak
atau adik. Begitu juga di masyarakat baik sebagai anggota masyarakat maupun anggota
salah satu kegiatan kemasyarakatan (Karang Taruna, Remaja Masjid).
3. Menerima dan mensyukuri keadaan fisik diri sendiri dengan cara :
 Menjaga dan melindungi tubuh secara efektif (mengganti pakaian dalam setiap pagi dan
sore, membersihkan dan merawat badan dengan teratur).
 Memperhatikan perubahan tubuh yang sedang dialami
 Bertingkahlaku sesuai kodrat yang dimliki dan sesuai dengan norma/nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat.
 Tidak minder, selalu percaya diri
4. Mempersiapkan diri ke arah suatu pekerjaan/karir
5. Mengembangkan keterampilan dan konsep hidup untuk masa depan
PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
Jalan Ipik Gandamanah No.33 Kab. Purwakarta

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Karir
C Topik / Tema Layanan Mengenal Bakat, Minat, Hobi dan Karir
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami pengaruh kemampuan,
bakat, minat dan hobi terhadap karir
F Tujuan Khusus 17. Peserta didik/konseli memahami pengertian bakat,
minat, hobi dan karir
18. Peserta didik/konseli memahami cara menemukan bakat
tersembunyi
19. Peserta didik/konseli dapat mengidentifikasi bakat dan
karir
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 1. Pengertian bakat, minat, hobi dan karir
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu Mudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling bidang karir, Yogyakarta, Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Mengenal bakat, minat, hobi dan kemampuan
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
o. Kegiatan peserta 29. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 30. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
31. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
32. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
p. Kegiatan Guru 46. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
47. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
48. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
49. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
50. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
51. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
52. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 29. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
30. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
31. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
32. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Purwakarta, Agustus 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Fullday Al-Muhajirin Guru BK

Drs. H.Wawan Suherwan, M.Pd Syifa Maulina, S.Pd


MENGENAL BAKAT, MINAT, HOBI DAN KARIR

Beberapa pengertian

 Bakat : Anugrah Tuhan YME kepada setiap manusia, berupa kemampuan dasar yang masih
terpendam. Bakat masih berupa bibit atau bahan yang akan berkembang apabila
didukung oleh lingkungan. Tuhan menganugrahkan bakat kepada seseorang
dilengkapi minat. Sehubungan dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat, yaitu:
1. Kemampuan pada bidang khusus. Misalnya bakat musik, melukis, dll.
2. Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk merealisir kemampuan
khusus , misalnya bakat melihat ruang (dimensi) dibutuhkan untuk merealisasi
kemampuan di bidang taknik arsitek.
Bakat bukanlah merupakan sifat tunggal, melainkan merupakam sekelompok sifat
yang secara bertimgkat membentuk bakat.
Jenis Bakat
Beberapa ahli cenderung membedakan bakat atas bakat umum dan bakat khusus.
Berbakat atau gifted, diartikan sebagai bakat intelektual (baik umum atau khusus)
dan talent sebagai bakat-bakat khusus, misalnya dalam seni musik atau seni rupa.
Bakat-bakat tersebut, baik yang masih potensi maupun yang sudah terwujud,
meliputi :
1. Kemampuan intelektual umum
2. Kemampuan akademik khusus
3. Kemampuan berpikir secara kreatif -produktif
4. Kemampuan dalam salah satu bidang seni
5. Kemampuan psikomotorik/kinestetik
6. Kemampuan psikososial atau bakat kepemimpinan

 Minat : Kecenderungan seseorang atau rasa suka seseorang terhadap sesuatu.


Ciri-ciri Minat

Menurut Slameto menjelaskan bahwa ciri-ciri minat yang ada pada diri masing-
masing individu adalah sebagai berikut :

1. Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan dibentuk dan dipelajari kemudian
2. Minat dapat diekspresikan melalui suatu pertanyaan yang menunjukkan bahwa
siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal lain.
3. Minat dapat dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktifitas
4. Minat mempunyai segi motivasi dan perasaan
5. Siswa yang memiliki minat terhadap suatu obyek akan cenderung memberikan
perhatian yang lebih besar terhadap obyek tersebut.
Seseorang yang memiliki minat cenderung akan lebih perhatian terhadap subyek
tersebut. Siswa akan memiliki perasaan senang ketika ia melakukan kegiatan yang
diminatinya. Hal ini antara minat dengan berperasaan senang terhadap hubungan
timbal balik, sehingga akan terjadi hubungan, jika siswa yang berperasaan senang
maka akan berminat, begitu pula sebaliknya siswa berperasaan tidak senang, maka
ia cenderung tidak berminat
 Potensi : Kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan.
 Kemampuan : Kecakapan yang diperoleh dari latihan-latihan.
 Prestasi : Kemampuan dalam bidang tertentu yang dioptimalkan
 Hobi : Hobi penting bagi seseorang karena membawa arti yang sangat besar bagi
kehidupannya.Hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu
senggang. Orang yang enjoy dengan hobinya tidak mudah mengalami stres
karena hobi biasanya membawa pengaruh positif , bila kita sedang merasa sedih
tidak ada teman yang membantu menghilangkan kesedihan maka lampiaskan
kesedihan dengan menjalankan hobi kita, percaya kita akan merasa enjoy. Hobi
yang positif juga dapat menambah penghasilan (hobi dapat menghasilkan uang)
misanya saja hobi masak, di waktu senggang kita mencoba masak kue dan kue
dicoba enak maka tidak ada salahnya kue tersebut dijual ke warung-warung
terdekat. Hobi hampir mirip dengan minat, tetapi masih dibawah minat. Sifatnya
lebih dipengaruhi lingkungan, sering berubah-ubah dan tidak ada unsur-unsur
kemampuan dasar yang dimiliki. Ada orang yang masa kecilnya punya hobi
tertentu, melukis misalnya tetapi setelah besar hobinya sepak bola. Kalau melukis
hanya sekedar hobi, jika tidak dikursuskan dan tidak sering dikerjakan maka akan
hilang dengan sendirinya karena sudah merasa tidak tertarik lagi atau mulai
tertarik pada hal lain. Berbeda dengan orang yang berbakat melukis maka dia
akan terus menekuninya. Dari contoh diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
bakat/minat dan kemampuan sangat membantu dalam keberhasilan suatu
pekerjaan/karier.

Cara Menemukan Bakat yang tersembunyi


Bila sampai saat ini masih bingung dengan bakat yang Anda miliki, cobalah beberapa hal berikut
untuk menemukan bakat yang sebenarnya sudah kalian miliki sejak dulu. Caranya :
1.    Dengarkan orang lain
“Gajah di pelupuk mata tidak kelihatan, kuman di seberang lautan kelihatan”. Ungkapan yang
sama juga berlaku dalam melihat bakat tersembunyi. Dibandingkan diri sendiri, orang lain
seringkali jauh lebih tahu dibandingkan anda. Besar kemungkinannya orang lain sudah pernah
(bahkan berkali-kali) mengatakan bahwa anda sangat menguasai bidang tertentu. Hanya saja
selama ini mungkin anda mengabaikannya—tidak menganggap serius. Sekarang saatnya mulai
mendengarkan.
2.    Temukan sesuatu yang sangat mudah dilakukan
Suatu saat mungkin anda melihat seseorang [dengan jenis kelamin dan usia yang sama] begitu
kesulitan melakukan sesuatu, tetapi anda bisa melakukan aktifitas yang sama dengan super
mudah. Lain waktu, anda menemukan orang lain perlu ambil kursus atau sekolah khusus untuk
melakukan sesuatu tetapi anda bisa melakukan hal yang sama dengan sangat mudah tanpa
kursus atau sekolah khusus. Berarti aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda. 
3.    Temukan sesuatu yang paling anda nikmati
Bakat tersembunyi sering kali menunjukan dirinya sendiri ke permukaan. Adakah majalah untuk
topik [atau komunitas penghobi] tertentu yang tidak bisa anda lewatkan? Atau suatu aktifitas
yang sangat ingin anda lakukan tetapi selama ini tidak karena keterbatasan tertentu
[waktu/biaya/alat]. Besar kemungkinan aktifitas tersebut adalah bakat tersembunyi anda. Tidak
ada jaminan pasti bahwa setiap yang anda sukai merupakan bakat tersembunyi anda, tetapi
kerap ada diantaranya.
4.    Temukan sesuatu yang sering anda bicarakan
Adakah topik tertentu yang anda sadari atau tidak, selalu menjadi topik anda? Suatu ketika
mungkin anda membicarakan topik lain, tetapi ujung-ujungnya lari ke topik yang biasa anda
bicarakan lagi. Bisa jadi aktifitas yang ada dalam topik tersebut adalah bakat tersembunyi anda,
atau setidaknya terkait.
5.    Tanyakan pada orang lain
Dalam banyak hal, cara termudah dan tercepat untuk mengetahui sesuatu adalah dengan
bertanya. Tanya pada siapapun yang anda pikir bisa dan bersedia memberikan penilaian yang
obyektif. Tidak selalu orang terdekat [pacar/pasangan], bisa jadi mereka justru paling tidak
obyektif. Minta mereka mengabaikan kebiasaan-kebiasaan buruk anda, yang anda butuhkan
hanya kelebihan anda [anda tidak sedang merenungi hidup, tetapi menggali bakat tersembunyi].
Sebisa mungkin usahakan dengan pertanyaan langsung “menurut kamu, apa bakat aku?”. Tanyai
mereka secara terpisah, catat. Setelah semua jawaban terkumpul, perhatikan sesuatu yang paling
sering disebutkan [oleh orang berbeda]. Jika jumlah orang yang anda tanya cukup banyak, saya
yakin pasti ada sesuatu yang sering disebutkan. Anda boleh tersenyum, karena 90% itu adalah
bakat tersembunyi anda.

Mengidentifikasi Bakat Dan Karir


Di masa sekarang ini, terdapat ribuan lapangan pekerjaan pada ratusan dunia usaha atau
industri. Artinya kini ada begitu banyak kesempatan bagi siapa saja untuk meraih pekerjaan
sesuai dengan bakat dan bidang yang diinginkan. Hanya yang dibutuhkan sekarang adalah
bagaimana cara mengenali bakat dan minat yang ada didalam diri.

Sayangnya masih ada saja para profesional yang “terjebak” pada pekerjaan yang tak
sepenuhnya mereka sukai. Oleh karena itu mulailah untuk mengenali bakat, minat dan kekuatan
yang dimiliki sehingga kita mampu memanfaatkan semua kelebihan diri dengan sebaik-baiknya.
Belum ada kata terlambat untuk mengejar karier, cita-cita dan impian yang kamu inginkan.
Mulailah dari sekarang untuk mengidentifikasi bakat dan karier yang kamu inginkan, dengan cara
sebagai berikut:

1. Kenali Diri

Sebelum mementukan karier, kenalilah diri sendiri. Jujurlah pada apa yang kamu rasakan,
karena terkadang apa yang terbaik menurut orang tua dan orang lain tidak selalu sama dengan
apa yang kamu inginkan atau pikirkan. Saat mempersiapkan masa depan berarti juga mampu
mempersiapkan tujuan karier. Bila sejak awal memang mencita-citakan profesi tertentu
kembangkanlah keahlian dan bakat yang kamu miliki.
2. Ketahui apa yang diinginkan
Mengenai hobi dan minat juga bisa menjadi langkah untuk mendapatkan karir secara
tepat. Hobi menggambarkan bakat dan minat pada diri seseorang. Tanyakan pada diri sendiri apa
saja yang membuat bosan atau membangkitkan semangat sebagai contoh, apakah matematika
sering membuat mengantuk. Tapi pelajaran olahraga kerap membuat kamu lupa waktu? Di kala
senggang apakah kamu lebih suka nonton film atau olahraga? Apakah acara liburan di TV lebih
menarik daripada siaran langsung sepak bola?.
Terlepas dari apa yang menarik bagi kamu, bersikaplah jujur untuk mengakuinya. Buatlah
daftar apa saja yang sangat kamu ingin lakukan. Atau hal-hal apa saja yang membuat kamu lupa
mengetahui apa yang kamu inginkan merupakan pondasi terpenting dalam meraih pekerjaan
impian.
3. Harga Nilai Diri
Jangan lupa untuk telat menghargai nilai-nilai harga diri. Tetapkan apakah terkait dengan
keluarga, kesetiaan, intergritas, etika kerja, kemampuan kerja untuk kekayaan. Sedangkan yang
tak termasuk nilai diri adalah mobil mewah, sekolah beken, perdamaian dunia atau fitnes.
4. Temukan Bakat

Bakat juga merupakan elemen terpenting dalam menentukan karir. Dengan bakat kita
bisa merasakan kesenangan atau kepuasan kerja yang kita hasilkan. Pekerjaan yang dijalani
sesuai dengan bakat juga mampu membuat kita terbangun dipagi hari dengan penuh semangat.
Hobi dan bakat sangat terkait erat. Keduanya bisa memotivasi kita untuk bekerja
secara lebih baik. Bakat tak harus terlihat hal-hal konrit semata seperti bakat musik maupun
olahraga, tapi juga bisa dilihat dari kefasihan saat berkomunikasi, atau efektif bekerja sama
dengan orang lain. Banyak orang yang memang terlahir sebagai seseorang pemimpin, memiliki
kemampuan mengorganisir, setia ada juga yang mampu membangkitkan semangat orang lain.
Hal-hal seperti itupun juga dinamakan bakat.
5. Kombinasikan Minat dan Kegunaan
Pada intinya kita harus dapat menilai secara jujur kelemahan diri. Setelah itu temukan
bakat-bakat yang lain sehingga tidak hanya tau punya satu kelebihan semata. Mulailah mencari
cara untuk menyelaraskan minat dan bakat misalnya bila kamu suka menonton acara olahraga
dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mungkin karir sebagai komentator olahraga atau
penulis olahraga bisa dipertimbangkan.
Intinya apapun yang kita lakukan harus bisa membangkitkan semangat untuk
menjalaninya. Disamping hasil yang didapat mampu mendatangkan kepuasan tersendiri. Tak
perlu muluk dalam merencanakan karir atau cita-cita, yang terpenting adalah mencoba
melakukan apa yang ingin dilakukan sepenuhnya. 

Untuk mempermudah pemahaman diri kita tentang minat dan kemampuan yang meliputi
bidang akademis dan non akademis, perhatikan contoh di bawah ini !

Kemampuan
Minat
Nama
No Non
Akademis Non Akademis
Akademis Akademis / Nilai
1. Budi IPS Berorganisasi IPS : 8 Pengurus Osis

Bahasa Bhs : 9
Indonesia

2. Nina Matematika Komputer Matematika : 7 Menguasai


program
IPA IPA : 8 windows

Elektro Elektro :8

3. Rini Bahasa Menjahit Bhs. Inggris : 7 Bisa menjahit


Inggris baju sendiri.
Menyanyi KTK : 8
KTK
Menari Tata Busana : 9
Tata Busana

4. Didik Olahraga Sepak Bola Olahraga : 9 Sudah masuk


klub sepak
IPS Tinju IPS : 7 bola
PPKn
PPKn : 8
PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
Jalan Ipik Gandamanah No.33 Kab. Purwakarta

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Topik / Tema Layanan Menjadi pribadi mandiri
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan umum Peserta didik/konseli dapat memiliki sikap mandiri atau
mengarahkan dirinya menjadipribadi mandiri yang mengerti
terhadap konsekuensi setiap perbuatannya
F Tujuan khusus 10. Peserta didik/konseli dapat memahami tentang pribadi
mandiri
11. Peserta didik/konseli dapat memahmi sifat yang
mencerminkan kemandirian
12. Peserta didik/konseli dapat memahami manfaat menjadi
pribadi yang mandiri
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi Layanan 14. Pribadi mandir
15. Sifat yang mencerminkan kemandirian
16. Manfaat menjadi pribadi yang mandiri
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi ItuMudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling bidang pribadi, Yogyakarta, Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Menajdi pribadi mandiri
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
q. Kegiatan peserta 33. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 34. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
35. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
36. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
r. Kegiatan Guru 53. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
54. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
55. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
56. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
57. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
58. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
59. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 33. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
34. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
35. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
36. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Purwakarta, Agustus 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Fullday Al-Muhajirin Guru BK

Drs. H.Wawan Suherwan, M.Pd Syifa Maulina, S.Pd


MEMBENTUK PRIBADI MANDIRI

Pribadi mandiri menjadi keinginan banyak orang karena setiap individu memiliki peran, hak
dan tanggung jawab dalam kehidupannya sehingga kemandirian dalam menjalani hidup menjadi
sangat penting.
Pribadi mandiri adalah pribadi yang mampu merencanakan, berperan, bertanggungjawab
atas segala keputusan yang diambil dalam kehidupan. Tuntutan menjadi pribadi mandiri adalah
tuntutan alamiah kehidupan namun tidak semua orang mampu menjalani hidup ini dengan
kemandirian. Pribadi yang mandiri memiliki
1. Visi
Visi adalah cara pandang yang menjadi sumber arah dan gerak kedepan yang akan dilakukan
Visi merupakan gambaran utuh atas masadepan yang diinginkan.
Misal : Teknokrat yang unggul dan berahlaq mulia
2. Misi
Misi adalah sikap /tindakan untuk mewujudkan visi dalam bentuk kegiatan yang nyata
Kegiatan-kegiatan nyata yang dapat mewujudkan cara pandang yang dianut/diinginkan
Misal : Selalu bersemangat belajar terhadap teknologi, menumbuhkan sikap /perilaku mulia
dalam kehidupan sehari-hari.
3. Target
Target adalah hasil yang harus dicapai dari setiap kegiatan yang dilakukan untuk mewujudkan
cara pandang yang diinginkan.
Misal : Selama 6 bulan mampu menguasai teknologi perakitan komputer.
Untuk mewujudkan dan mempertanggungjawabkan semua keputusan, kita batasi oleh waktu
selama 24 jam sehari . Kenapa dengan waktu yang sama ada orang yang sukses dan ada juga yang
tidak, ini tentunya akan tergantung bagaimana setiap individu mengelola waktu untuk
melaksanakan misi yang sudah disusun untuk mencapai target yang diinginkan. Pengelolaan
waktu yang tepat dan efisien menjadi jaminan keberhasilan kemandirian dalam kehidupan
manusia, maka disiplin selalu menjadi jargon awal dari semua kegiatan manusia untuk dapat
mencapai hasil yang lebih optimal. Mandiri adalah sikap untuk melakukan perbuatan yang dapat
dipertanggungjawabkan . macam-macam kemandirian adalah :

1. Emosional
Orang yang mampu mengendalikan emosinya dalam berbagai kondisi yang terjadi
2. Sosial
Kemampuan menyesuaikan diri dalam berbagai lingkungan tempat bergaul / memiliki
hubungan interpersonal yang baik.
3. Intelektual
Orang yang mampu bepikir dan bertindak secara bijak yang didasari norma-norma yang
berlaku.
4. Ekonomi
Mampu memenuhi berbagai kebutuhan yang diperlukan dalam kehidupan.
Berikut beberapa karakteristik pribadi mandiri, diantaranya ;

a. Pribadi mandiri adalah pribadi yang berani, mau belajar, dan mau berlatih berdasarkan
pengalaman hidupnya. Ia mau berlatih, mencoba dan merasakan sendiri hal-hal tertentu
yang memang sudah seharusnya dilakukan.
b. Pribadi mandiri adalah pribadi yang menetapkan gambaran hidup yang ia inginkan.
Gambaran hidup ini menjadi tujuan yang hendak dicapai dalam hidupnya.
c. Pribadi mandiri adalah pribadi yang berani mengarahkan kegiatan hidupnya untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Ia memiliki langkah-langkah, kegiatan atau
tingkah laku yang efektif untuk mencapai gambaran kehidupan yang diidealkan.
d. Pribadi mandiri adalah pribadi yang berani menyusun langkah kegiatannya melalui tahapan
yang realistis, berproses dan membutuhkan waktu.
e. Pribadi mandiri adalah pribadi yang berani mengatur dan mengelola waktu dan kesempatan
dalam banyak hal, misalnya menyisihkan waktu untuk : berpikir, belajar, membaca, berdiam,
mencintai, berdoa
f. Pribadi madiri adalah pribadi yang berani menata dan menjaga diri. Ia terus berlatih untuk
menjadi orang yang berkepribadian terpuji.
g. Pribadi mandiri adalah pribadi yang berani mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Ia
melakukannya dengan berdasarkan data/informasi yang memadai, mempelajari secara
mendalam sebab akibatnya, memperhitungkan segala kemungkinan, menemukan solusi,
menganalisa dampak dari solusi dan akhirnya ia mengambil keputusan dan menjalankannya
dengan sadar dan tanggung jawab.
h. Pribadi mandiri adalah pribadi yang berani mengembangkan rasa percaya diri, mantap,
tegas dan bijak.
i. Pribadi mandiri adalah pribadi yang berani mengurangi ketergantungan-ketergantungan
hidupnya dari orang lain untuk lebih banyak bersandar pada kekuatan sendiri.

Sifat yang Mencerminkan Kemadirian


1. Bertanggung jawab
Tampil mandiri berarti memiliki sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang telah
dilakukannya. Berani berbuat berarti berani bertanggung jawab, dan wujud tanggung jawab
adalah sesuatu yang bisa diterima dengan baik oleh banyak orang.
2. Mampu mengatasi kesulitan
Pribadi yang mampu mengatasi kesulitannya sendiri, mampu menyelesaikan masalahnya
sendiri .  Meskipun pada awalnya terasa sulit tapi dapat mencari jalan keluar atau solusi dari
permasalahan yang dihadapi.
3. Mengenal kemampuan diri sendiri
Menyadari sepenuhnya akan kemampuan yang dimiliki. Pada dasarnya manusia memiliki
kelebihan dan kekurangan. Pribadi mandiri yang mengenal dirinya, pasti tahu persis untuk
memaksimalkan kelebihannya dan meminimalisir kekurangannya.
4. Senantiasa berpikir positif
Berpikir positif terwujud dalam tindakan positif yang dilakukan pribadi mandiri. Dapat
mengambil keputusan yang positif dan bersikap bijaksana.
5. Berwawasan global
Pribadi mandiri memiliki wawasan global dan tidak berpikiran sempit yang mengarah pada
ketergantungan terhadap orang lain karena kurang percaya diri.

Manfaat Menjadi Pribadi yang Mandiri

1. Akan mempunyai prinsip yang tegas dalam kehidupannya. Jika seseorang telah mandiri, ia
akan membuat komitmen pada prinsip kehidupannya, dan komitmen itu dijalankannya
dengan tegas.
2. Akan bisa menghandle semua masalah dengan cekatan dan tepat sasaran. Dapat
menyelesaikan masalahnya sendiri dengan solusi yang baik, bahkan dapat menyelesaikan
persoalan/masalah orang lain dengan tepat.
3. Akan dipercayai oleh orang lain ketika diminta untuk melakukan sesuatu. Orang yang mandiri
akan selalu dipercaya, karena orang lain tahu ia mempunyai kemampuan dan kemauan untuk
bertindak sebaik mungkin.
4. Akan Bisa bertahan dengan segala kondisi dengan pemikiran yang dewasa. Orang yang sudah
mandiri tidak akan mudah mengeluh pada segala kondisi, karena ia tahu bahwa semua
persoalan pasti bisa diselesaikannya dengan baik.
5. Akan memiliki kewibawaan sehingga dicintai orang lain. Kewibawaan orang yang mandiri akan
berada diatas kewibawaan orang biasa, karena ia mempunyai kemampuan lebih, sehingga
dipandang dan dihargai.
PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
Jalan Ipik Gandamanah No.33 Kab. Purwakarta

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Belajar
C Topik / Tema Layanan Pentingnya Motivasi Belajar
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli memiliki sikap positif untuk
membangkitkan semangat belajar hingga mampu menyelesaikan
pelajaran dengan baik dan berprestasi
F Tujuan Khusus 20. Peserta didik/konseli memahami pengertian motivasi
belajar
21. Peserta didik/konseli memahami jenis-jenis motivasi
belajar
22. Peserta didik/konseli memahami faktor-faktor yang
menpengaruhi motivasi belajar
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 1. Pengertian motivasi belajar
2. Jenis-jenis motivasi belajar
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu Mudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra

K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab


L Media / Alat LCD, Power Point, Pentingnya motivasi belajar
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
s. Kegiatan peserta 37. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 38. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
39. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
40. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
t. Kegiatan Guru 60. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
61. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
62. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
63. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
64. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
65. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
66. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 37. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
38. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
39. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
40. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Purwakarta, Agustus 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Fullday Al-Muhajirin Guru BK

Drs. H.Wawan Suherwan, M.Pd Syifa Maulina, S.Pd


PENTINGNYA MOTIVASI BELAJAR
Motivasi belajar sangat penting dalam pengembangan diri, sebab pengembangan diri adalah
belajar, belajar adalah pengembangan diri. Jika Anda ingin lebih sukses dibanding pencapaian
Anda saat ini, kuncinya ialah jangan pernah berhenti belajar. Hanya dengan belajarlah Anda akan
berkembang dan menjadi lebih baik.
Motivasi Belajar – Motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai “ daya penggerak
yang telah menjadi aktif” (Sardiman,2001: 71). Pengertian Motivasi Belajar Siswa Menurut Para
Ahli

Definisi Motivasi Belajar Siswa – Dalam buku psikologi pendidikan Drs. M. Dalyono memaparkan
bahwa “motivasi adalah daya penggerak/pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang
bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar” (Dalyono, 2005: 55).

Dalam bukunya Ngalim Purwanto, Sartain mengatakan bahwa motivasi adalah suatu pernyataan
yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap suatu tujuan
(goal) atau perangsang (incentive).

Belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya
atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan sarat
bahwa perubahan atau munculnya tingkah laku baru itu bukan disebabkan oleh adanya
kematangan atau oleh adanya perubahan sementara oleh suatu hal (Nasution, dkk: 1992: 3).

Djamarah mengemukakan bahwa belajar adalah “suatu aktifitas yang dilakukan secara sadar
untuk mendapatkan sejumlah kesan dari bahan yang telah dipelajari” (Djamarah,1991:19-21).
Sedangkan menurut Slameto belajar adalah ”merupakan suatu proses usaha yang dilakukan oleh
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai
hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto, 2003 : 2).

Motivasi belajar merupakan sesuatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu
dimana ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan.

Jenis-jenis Motivasi Belajar

Berbicara tentang jenis dan macam motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang. Sardiman
mengatakan bahwa motivasi itu sangat bervariasi yaitu:

1.    Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya

 Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir


 Motif-motif yang dipelajari artinya motif yang timbul karena dipelajari.
2.   Motivasi menurut pembagiaan dari woodworth dan marquis dalam sardiman:

 Motif atau kebutuhan organismisalnya, kebutuhan minum, makan, bernafas, seksual, dan
lain-lain.
 Motof-motif darurat misalnya, menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dan
sebagainya.
 Motif-motif objektif
3.    Motivasi jasmani dan rohani

 Motivasi jasmani, seperti, rileks, insting otomatis, napas dan sebagainya.


 Motivasi rohani, seperti kemauan atau minat.
4.    Motivasi intrisik dan ekstrinsik
 Motivasi instrisik adalah motif-motif yang terjadi aktif atau berfungsi tidak perlu
diransang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk
melakukan sesuatu.
 Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya peransang
dari luar. (Sardiman, 1996: 90).

Adanya berbagai jenis motivasi di atas, memberikan suatu gambaran tentang motif-motif yang
ada pada setiap individu. Adapun motivasi yang berkaitan dengan mata pelajaran bahasa arab
adalah motivasi ekstrinsik, dimana motivasi ini membutuhkan ransangan atau dorongan dari luar
misalnya, media, baik media visual, audio, maupun audio visual serta buku-buku yang dapat
menimbulkan dan memberikan inspirasi dan ransangan dalam belajar.

Adapun bentuk motivasi yang sering dilakukan disekolah adalah memberi angka, hadiah, pujian,
gerakan tubuh, memberi tugas, memberi ulangan, mengetahui hasil, dan hukuman.

a)    Memberi angka

Memberikan angka (nilai) artinya adalah sebagai satu simbol dari hasil aktifitas anak didik.
Dalam memberi angka (nilai) ini, semua anak didik mendapatkan hasil aktifitas yang  bervariasi.
Pemberian angka kepada  anak didik diharapkan dapat memberikan dorongan atau motivasi agar
hasilnya dapat lebih ditingkatkan lagi.

b)    Hadiah

Maksudnya adalah suatu pemberian berupa kenang-kenangan kepada anak didik yang
berprestasi. Hadiah ini akan dapat menambah atau meningkatkan semangat (motivasi) belajar
siswa karena akan diangap sebagai suatu penghargaan yang sangat berharga bagi siswa.

c)    Pujian

Memberikan pujian terhadap hasil kerja anak didik adalah sesuatu yang diharapkan oleh setiap
individu. Adanya pujian berarti adanya suatu perhatian yang diberikan kepada siswa, sehingga
semangat bersaing siswa untuk belajar akan tinggi.

d)    Gerakan tubuh

Gerakan tubuh artinya mimik, parah, wajah, gerakan tangan, gerakan kepala, yang membuat
suatu perhatian terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Gerakan tubuh saat
memberikan suatu respon dari siswa artinya siswa didalam menyimak suatu materi pelajaran
lebih mudah dan gampang.

e)    Memberi tugas

Tugas merupakan suatu pekerjaan yang menuntut untuk segera diselesaikan. Pemberian tugas
kepada siswa akan memberikan suatu dorongan dan motivasi kepada anak didik untuk
memperhatikan segala isi pelajaran yang disampaikan.

f)    Memberikan ulangan

Ulangan adalah strategi yang paling penting untuk menguji hasil pengajaran  dan juga
memberikan motivasi belajar kepada siswa untuk mengulangi pelajaran yang telah disampaikan
dan diberikan oleh guru.
g)    Mengetahui hasil
Rasa ingin tahu siswa kepada sesuatu yang belum diketahui adalah suatu sifat yang ada pada
setiap manusia. Dalam hal ini siswa berhak mengetahui hasil pekerjaan yang dilakukannya.
h)    Hukuman
Dalam proses belajar mengajar, memberikan sanksi kepada siswa yang melakukan kesalahan
adalah hal yang harus dilakukan untuk menarik dan meningkatkan perhatian siswa. Misalnya
memberikan pertanyaan kepada siswa yang bersangkutan.

3.  Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar


Dalam aktifitas belajar, seorang individu membutuhkan suatu dorongan atau motivasi
sehingga sesuatu yang diinginkan dapat tercapai, dalam hal ini ada beberapa faktor yang
mempengaruhi belajar antara lain:
1. Faktor individual, seperti ; kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan
faktor pribadi.
2. Faktor sosial, seperti ; keluaga atau keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-
alat dalam belajar, dan motivasi sosial

Dalam pendapat lain, faktor lain yang dapat mempengaruhi belajar yakni:
a)  Faktor-faktor internal : faktor Jasmaniah (Kesehatan, cacat tubuh), faktor psikologis
(Intelegnsi, minat dan motivasi, perhatian dan bakat, kematangan dan kesipan), faktor
kelelahan (jasmani, rohani)
b)   Faktor-faktor eksternal : faktor keluarga ( cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan gedung dan metode belajar), faktor sekolah (metode
mengajar dan kurikulum, relasi guru dan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran da waktu
sekolah, keadaan gedung dan metode belajar, standar pelajaran), faktor masyarakat (kegiatan
siswa dalam masyarakat, mass media dan teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain:


1.   Cita-cita / aspirasi siswa
Cita-cita merupakan satu kata tertanam dalam jiwa seorang individu. Cita-cita merupakan
angan-angan yang ada di imajinasi seorang individu, dimana cita-cita tersebut dapat dicapai
akan memberikan suatu kemungkinan tersendiri pada individu tersebut. Adanya cita-cita juga
diiringi oleh perkembangan dan pertumbuhan keperibadian individu yang akan menimbulkan
motivasi yang besar untuk meraih cita-cita atau kegiatan yang diinginkan.
2.   Kemampuan siswa
Kemampuan dan kecakapan setiap individu akan memperkuat adanya motivasi. kemampuan
yang dimaksud adalah kemampuan membaca, memahami sehingga dorongan yang ada pada
diri individu akan makin tinggi.
3.  Kondisi siswa dan lingkungan
Kondisis siwa adalah kondisi rohani dan jasmani. Apabila kondisi stabil dan sehat maka
motivasi siswa akan bertambah dan prestasinya akan meningkat. Begitu juga  dengan kondisi
lingkungan siswa (keluarga dan masyarakat) mendukung, maka motivasi pasti ada dan tidak
akan menghilang.
4.  Unsur dinamis dan pengajaran
Dinamis artinya seorang individu dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, tempat
dimana seorang individu akan memperoleh pengalaman.
5.  Upaya guru dalam pengajaran siswa
Guru adalah seorang sosok yang dikagumi dan insan yangt mempunyai peranan penting dalam
dunia pendidikan. Seorang guru dituntut untuk profesional dan memiliki keterampilan.
Salah satu tujuan belajar di kelas agar kita dapat naik ke kelas berikutnya sampai lulus. Untuk
mencapai tujuan tersebut kita perlu usaha. Berharap memperoleh hasil yang memuaskan adalah
idaman setiap orang berusaha. Agar kita memahami usaha-usaha apakah yang perlu dilakukan,
perhatikan hal-hal berikut ini :

Persyaratan akademis, meliputi:

 Hasil ulangan yang diperoleh sudah tuntas/lulus


 Kehadiran disekolah hendaknya sesuai dengan ketentuan.
 Konsentrasi belajar baik di rumah maupun disekolah
 Kesehatan fisik maupun mental yang menunjang kegiatan belajar.
 Kelengkapan catatan pelajaran.
 Mengerjakan tugas (PR) dengan baik

Persyaratan Budi Pekerti, meliputi:

Kelakuan :

 Ketaatan terhadap tata tertib sekolah


 Bersikap santun dan ramah kepada guru/karyawan sekolah
 Menjalin hubungan baik dengan teman sebaya
 Memperhatikan pelajaran
Kerajinan
 Kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar
 Kehadiran dalam kegiatan ekstra kurikuler
 Aktif mengikuti kegiatan peringatan hari-hari besar
 Kehadiran dalam kegiatan upacara bendera
 Mengerjakan PR atau tugas-tugas lain dari guru
 Kelengkapan dan kerajinan buku catatan
Kerapian/kebesihan:

 Memakai seragam lengkap sesuai ketentuan


 Memakai pakaian bersih dan rapi
 Rambut disisir rapi, tidak mengenakan pewarna rambut (rambut anak laki-laki pendek)
 Menjaga kebersihan diri dan lingkungannya.
 Buku-buku pelajaran disampul rapi dan bersih
 Membuang sampah ditempatnya
PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
Jalan Ipik Gandamanah No.33 Kab. Purwakarta

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Belajar
C Topik / Tema Layanan Pentingnya Disiplin Belajar
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu pentingnya disiplin belajar
sehingga menjadi suatu kebiasaan yang positif dalam meraih
prestasi
F Tujuan Khusus 23. Peserta didik/konseli memahami pengertian dan tujuan
disiplin belajar
24. Peserta didik/konseli memahami hal yang harus
diperhatikan dalam disiplin belajar
G Sasaran Layanan Kelas 7
H Materi 4. Pengertian dan tujuan disiplin belajar
5. Hal yang harus diperhatikan dalam disiplin belajar

I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit


j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu Mudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan
dan Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Pentingnya disiplin belajar
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
u. Kegiatan peserta 41. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 42. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
43. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
44. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
v. Kegiatan Guru 67. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
68. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
69. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
70. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
71. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
72. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
73. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 41. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
42. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
43. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
44. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Purwakarta, Agustus 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Fullday Al-Muhajirin Guru BK

Drs. H.Wawan Suherwan, M.Pd Syifa Maulina, S.Pd


PENTINGNYA DISIPLIN BELAJAR

Pengertian Disiplin Belajar

Disiplin adalah sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi semau ketentuan,
peraturan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab. Disiplin belajar
adalah membiasakan diri dalam menuntut ilmu dengan tugas belajar setiap saat dan tidaka
memaksakan untuk belajar sehari penuh tapi dengan belajar sedikit demi sedikit

Tujuan Disiplin Belajar

Tujuan disiplin belajar adalah menjadikan peraturan yang ada di sekolah sebagai pendukung
untuk giat belajar dan bukan sebagai alat untuk mencambuk demi masa depan

Hal-hal yang harus Diperhatikan untuk Disiplin belajar

a. Mengerti maksud dan tujuan memasuki suatu sekolah, tidak hanya sekedar untuk diketahui
oleh teman.
b. Sekolah bertujuan bekerja keras untuk mendapatkan ilmu dan bukan untuk teman-teman
c. Belajar harus siap mental agar kelak bila ada sulitnya pelajaran sudah siap menerima
kenyataan di sekolah.
d. Harus mengikuti segala peraturan dan benar mengikuti pelajaran dengan kesungguhan hati
e. Memiliki sopan santun terhadap guru, orang tua, keluarga dan masyarakat
f. Tidak hanya mau menanggungnya sendiri

Sebagai seorang pelajar kita semua mempunyai tugas utama yaitu belajar. Proses belajar yang
baik diharapkan akan dapat menghasilkan prestasi yang optimal. Oleh karena itu kita perlu
memikirkan kebiasaan dan cara belajar yang baik agar dapat memperoleh hasil sesuai dengan
yang kita harapkan.

Sebelum melakukan kegiatan belajar, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain
sebagai berikut :

1. Diri Sendiri
a. Kita harus menumbuhkan rasa senang terhadap pelajaran yang akan kita pelajari. Hal ini
sangat membantu dalam rangka menumbuhkan semangat belajar ( motivasi ) yang akan
membuat kita dapat menikmati belajar dan tidak cepat bosan.
b. Menumbuhkan rasa senang terhadap guru . Hal ini penting sekali karena apabila kita tidak
senang terhadap guru maka secara langsung kita tidak akan dapat menerima pelajaran
dengan baik dan tentunya kita tidak akan dapat berkonsentrasi dengan baik.
c. Badan harus sehat dengan makan dan olah raga teratur. Badan yang sehat akan sangat
membantu dalam proses belajar karena kita dapat belajar tanpa gangguan pusing, mual atau
gangguan kesehatan yang lain. Seperti pepatah, “ Di dalam badan yang sehat terkandung
jiwa yang kuat”, dengan demikian kita akan dapat belajar dengan baik.
d. Menumbuhkan rasa percaya diri bahwa kita bisa melakukannya.. Munumbuhkan optimisme
sangat penting untuk menumbuhkan semangat belajar, sedangkan pesimisme ( tidak
percaya diri ) akan cenderung melemahkan semangat.
2. Tempat Belajar
a. Sediakan tempat yang teratur.
Teratur dan dipersiapkan untuk belajar dan tidak bercampur dengan kegiatan yang lain.
Tempat diatur dengan baik sehingga menjadikan kita mudah mendapatkan apa yang kita
butuhkan.

b. Hindari tempat yang berangin.


Tempat yang terlalu banyak angina akan cepat menimbulkan rasa kantuk dan tentunya juga
kurang baik bagi kesehatan.

c. Harus ada penerangan yang baik.


Penerangan yang baik penting sekali untuk kesehatan mata. Penerangan yang kurang akan
mengganggu penglihatan dan mata cepat lelah. Sebaiknya menggunakan lampu neon
dengan jarak yang cukup dengan meja belajar kita.

d. Usahakan tempat yang tenang dari keramaian anak-anak.


Ketenangan akan memudahkan kita berkonsentrasi terhadap materi pelajaran. Tentunya
juga akan lebih baik apabila jauh dari kegiatan anak-anak agar kita tidak terganggu dengan
suara berisik anak-anak yang sedang bermain.

e. Mengatur tempat dengan rapi.


Tempat yang rapi akan membuat kita nyaman dalam belajar dan kenyamanan itu akan
membuat kita betah atau tidak cepat bosan .( Suasana yang berantakan dan kotor akan
membuat kita malas belajar).

3. Bahan Pelajaran.
a. Menentukan bahan yang akan dipelajari, tidak campur baur.
Menyelesaikan masalah satu persatu lebih baik dibandingkan dengan menyelesaikan
beberapa masalah sekaligus. Demikian juga dengan belajar satu bidang studi tertentu satu
waktu, baru selanjutnya belajar bidang studi yang lain akan lebih baik.

b. Mentaati ketetapan diri sendiri.


Kita harus dapat mentaati aturan yang kita buat sendiri, misalnya kita akan belajar selama 20
menit, tapi berulang-ulang. Jadi kita harus mentaati waktu tersebut, tidak diselingi
dengankegiatan lain yang kurang perlu misalnya ngobrol, menonton televisi, dsb.

c. Menyediakan alat yang dibutuhkan dalam pelajaran tersebut.


Menyiapkan peralatan yang mungkin dibutuhkan dalam belajar , misalnya, mistar, pulpen,
pensil, penghapus, jangka, buku-buku referensi. Maksudnya adalah agar kegiatan belajar kita
tidak terputus, karena mencari alat yang dibutuhkan.

4. Waktu Belajar.
Waktu belajar disesuaikan dengan jadwal atau kegiatan kita masing-masing. Oleh karena itu
penting sekali membuat program belajar atau jadwal belajar kita sehari-hari. Hal ini
dimaksudkan agar kegiatan yang satu tidak berbenturan waktunya dengan kegiatan yang lain.
Sehingga dalam belajarpun kita akan tenang karena memang sudah kita rencanakan waktunya.

Berikut ini kiat-kiat mengatur waktu yang ditulis leh Heanne Shay Schummm dalam buku
bejudual Sekolah? Siapa Takut ? berikut ini :

6. Tetapkan Prioritas !
Kalau banyak yang harus dikerjakan, buatlah daftar apa yang harus dan akan dikerjakan.
Lalu, urutkan setiap tugas dalam urutan 1,2,3 dan seterusnya menurut tingkat urgensi.
7. Jangan Membenani diri dengan jadwal yang berlebihan !
Lakukanlah perubahan untuk mencapai prestasi secara bertahap. Kalau terlalu banyak yang
harus kita lakukan, kita dapat menjadi bingung dengan jadwal tersebut.
8. Luangkah waktu untuk membiasakan diri menjadi teratur !
Menjadi teratur membutuhkan pembiasaan yang cukup lama.
9. Luangkan waktu untuk refreshing !
Waktu untuk penyegaran membantu Anda agar tetap sehat secara mental dan fisik.
10.Jangan Menunda-nunda !
Banyak orang menunda-nunda karena suatu alasan. Mungkin tugas yang mereka hadapi
terlalu sulit atau pekerjaan tersebut membuat stress. Apapun penyebabnya, menunda-
nunda bisa menjadi kebiasaan buruk.

5. Istirahat.
Istirahat yang baik bukan masalah lamanya istirahat tetapi kualitas istirahat tersebut.
Istirahat yang paling adalah tidur. Jadi setelah belajar sebaiknya tidak melakukan aktivitas yang
berat yang menyita pikiran, agar apa yang baru saja kita pelajari dapat tersimpan baik dalam
ingatan kita. Cara belajar yang baik juga akan menentukan hasil yang akan kita dapatkan,
misalnya seperti berikut.

a. Apabila sudah memiliki cara belajar yang sesuai sebaiknya dilanjutkan.


Tiap orang adakalanya memiliki cara belajar yang sesuai dengan dirinya. Hal ini
dimungkinkan karena manusia memiliki type yang berbeda yatiu type auditif , visual, dan
kenestetik ( psikomotorik).

Ada seorang yang dapat belajar dengan baik yaitu dengan cara mendengarkan, ada yang
dengan cara melihat, dan adapula yang harus mempraktekkan. Kita harus mengenali type
diri kita sehingga dapat menerapkan cara belajar yang tepat.

b. Bagi yang sulit belajar ada beberapa cara yang dapat dicoba, antara lain sebagai berikut:
1) Baca keseluruhan dalam satu bab, sambil menandai hal yang penting. Menandai bagian
yang penting dengan cara menggaris bawahi atau dengan spidol/stabile berwarna agar
kita mudah mencarinya.
2) Membaca sambil menulis pokok-pokoknya dalam catatan.
Yaitu dengan menyediakan buku khusus ringkasan yang berisi pokok- pokok dari materi
yang kita pelajari.

3) Mempelajari pokok-pokoknya saja.


Dengan mempelajari bagian-bagian yang penting kemudian berusaha memberikan
pengembangan dengan bahasa kita sendiri agar kita mudah untuk memahaminya.

4) Membuka kembali bagian yang lupa


Berusaha mengingat apa yang kita pelajari dari bagian yang penting dan apabila lupa kita
dapat membuka kembali buku yang sebelumnya sudah kita berikan tanda.

5) Menggunakan simbol-simbol tertentu untuk memadai.


Simbol yang dimaksud adalah symbol khusus yang mudah kita mengerti, misalnya
dengan menggunakan spidol warna merah untuk hal yang sangat penting dan sulit,
spidol kuning untuk penjelasannya dan sebagainya. Atau dengan gambar-gambar
tertentu yang memudahkan ingatan kita.

6) Mempraktikkan dan berlatih mengerjakan soal.


Bidang studi tertentu memerlukan praktik untuk memperjelas teori, misalnya:
matematika, IPA, olahraga, ketrampilan dan sebagainya.
Pelajaran matematika misalnya, apabila kita sering latihan mengerjakan soal maka akan
lebih mudah mengerti atau memahami materi. Juga untuk pelajaran olah raga , ada
gerakan –gerakan tertentu yang harus dipraktekkan dengan benar agar tidak terjadi
cedera.

7) Menanyakan kepada guru.


Keberanian untuk bertanya harus ditumbuhkan pada diri siswa. Seperti halnya pepatah, “ malu
bertanya sesat dijalan”, artinya apabila tidak mau bertanya padahal kita tidak tahu maka akan
mengalami kesulitan. Bertanya bukan berarti bodoh, tetapi untuk menjelaskan masalah. Pastilah
Bapak/Ibu guru akan senang apabila siswa berani bertanya apabila ada hal yang belum jelas.
PEMERINTAH KABUPATEN PURWAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMP FULLDAY AL-MUHAJIRIN
Jalan Ipik Gandamanah No.33 Kab. Purwakarta

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2018/2019

A Komponen Layanan Layanan Dasar


B Bidang Layanan Belajar
C Topik / Tema Layanan Cara Belajar di Sekolah Baru
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami dan menerapkan cara
belajar yang baik di lingkungan sekolah baru
F Tujuan Khusus 13. Peserta didik/konseli dapat mengerti dan memahami
tentang belajar dan arti penting belajar
14. Peserta didik/konseli dapat mengetahui cara
mengulang/menghafal serta membuat ringkasan pelajaran
15. Peserta didik/konseli dapat memahami cara-cara belajar
di sekolah dan di rumah
G Sasaran Layanan Kelas 7..
H Materi 1. Pengertian belajar
2. Cara-cara belajar di sekolah
3. Membuat ringkasan dan
4. Membaca yang baik
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
j Sumber Materi 1. Slamet, dkk 2016, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling untuk SMP-MTs kelas 7, Yogyakarta, Paramitra
Publishing
2. Hutagalung, Ronal. 2015. Ternyata Berprestasi Itu Mudah.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
3. Triyono, Mastur, 2014, Materi Layanan Klasikal Bimbingan dan
Konseling bidang belajar, Yogyakarta, Paramitra
4. Eliasa Imania Eva, Suwarjo.2011.Permainan (games) dalam
Bimbingan dan Konseling.Yogyakarta: Paramitra
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point, Cara belajar di sekolah baru
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 1 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
w. Kegiatan peserta 45. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 46. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
47. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
48. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
x. Kegiatan Guru 74. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
75. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
76. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
77. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
78. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
79. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
80. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 45. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
46. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
47. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
48. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Purwakarta, Agustus 2018


Mengetahui
Kepala Sekolah SMP Fullday Al-Muhajirin Guru BK

Drs. H.Wawan Suherwan, M.Pd Syifa Maulina, S.Pd


CARA BELAJAR DI SEKOLAH BARU
Pengertian Belajar

Keberhasilan seseorang banyak dipengaruhi oleh bagaimana cara belajar yang


dilakukannya. Untuk itu kita harus memahami apa yang dimaksud dengan belajar. Belajar adalah
suatu kegiatan yang ditandai adanya perubahan sikap pada seseorang, dari tidak bisa menjadi
bisa dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari tidak trampil menjadi trampil.

Perubahan sikap tersebut mencakup :

 Perubahan pengetahuan (kognitif) yaitu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bisa menjadi
bisa.
 Perubahan sikap (Afektif) dari perilaku negatif menjadi perilaku positif.
 Perubahan ketrampilan (psikomotor) dari tidak trampil menjadi trampil.
Belajar juga merupakan hasil dari pengalaman dan latihan yang berkelanjutan. Agar belajar
efektif dan mendapatkan hasil yang optimal, maka perlu kita perhatikan faktor-faktor yang
berkaitan dengan belajar.

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam belajar

Untuk memperoleh belajar yang efektif dan hasil yang optimal, ada beberapa faktor yang
harus diperhatikan dalam belajar, seperti berikut :

1. Ada niat belajar yang tertanam dalam diri.


2. Banyak membaca bahan-bahan pelajaran baik buku pegangan yang ditentukan oleh sekolah
maupun buku penunjang, sehingga ilmu pengetahuna yang dimiliki semakin luas.
3. Memperbanyak latihan-latihan, terutama dalam menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan
sekolah.
4. Waktu belajar harus diatur sedemikian rupa, agar tidak menimbulkan kejenuhan.
5. Membuat jadwal belajar latihan latihan serta melaksanakannya dengan penuh disiplin.
6. Mengkonsentrasikan diri dalam belajar, karena hal ini sangat erat hubungannya dengan daya
tangkap.
7. Tempat belajar perlu diatur sedemikian rupa, agar tercipta lingkungan belajar yang enak dan
menyenangkan.
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal, tempat berlangsungnya proses KBM
atau kegiatan belajar mengajar. Keberhasilan belajar disekolah sangat tergantung dari cara
belajar yang diterapkan siswa.

Berikut ini akan dibahas beberapa cara belajar siswa disekolah antara lain :

1. Dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan siswa,
yaitu :
 Menyiapkan diri sebelum guru masuk kelas
 Membiasakan diri berdo’a sebelum kegiatan belajar dimulai
 Memperhatikan penjelasan guru dengan penuh konsentrasi
 Bertanya jika ada penjelasan guru yang kurang jelas
 Mencatat hal-hal yang penting
 Membuat rangkuman
 Mau berdiskusi dengan teman-teman terhadap materi pelajaran yang sedang
dipelajari,hingga memperoleh pemahaman dan kesamaan pendapat
2. Belajar mandiri / sendiri
Belajar mandiri merupakan suatu proses belajar yang dilakukan oleh siswa sendiri, membahas
materi pelajaran dan dilakukan pada waktu jam-jam kosong serta mendapat tugas dari guru,
seperti membaca buku pelajaran, membuat rangkuman, mengerjakan latihan dan lain-lain

3. Belajar Kelompok
Belajar kelompok merupakan belajar bersama-sama antara beberapa siswa, membahas suatu
materi pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Dalam kegiatan belajar kelompok biasanya
diadakan diskusi kelompok yaitu membahas suatu persoalan bersma-sama dengan
menampung dan menerima berbagai pendapat dari teman-teman yang ikut dalam diskusi
kelompok, kemudian dijadikan suatu kesimpulan atau suatu pendapat

Cara-cara belajar dirumah

Setelah kita mempelajari cara belajar di sekolah perlu pula kita pelajari dan pahami cara
belajar di rumah, mengingat belajar dirumah waktunya jauh lebih banyak dibandingkan dengan
waktu belajar di sekolah yang terbatas. Belajar dirumah bisa diatur sesuai dengan situasi dan
kondisi serta kemampuan kita. Namun sebaiknya perlu kita perhatikan beberapa hal penting
sebagai berikut :

1. Mengatur waktu belajar


Cara mengatur waktu belajar dirumah sangat penting. Keteraturan belajar merupakan
langkah utama keberhasilan, untuk itu buatlah rencana belajar sesuai dengan waktu sekolah
anda, misalnya Anda sekolah siang hari, maka malam hari digunakan untuk mengerjakan PR dan
tugas-tugas yang diberikan oleh guru tadi siang. Kalau masih ada waktu baca catatan pelajaran
tadi siang mumpung masih hangat dalam ingatan supaya lebih dikuasai. Besuk pagi digunakan
untuk menyiapkan dan menghafal pelajaran besuk siang.

2. Mengulang Pelajaran atau Menghafal


Menghafal atau mengulang pelajaran dapat dilakukan dengan cara membaca dan menyimak
buku pelajaran, terutama bahan-bahan pelajaran yang ada dibuku yang akan dibahas besuk
disekolah.

Berikut ini beberapa cara menghafal :

 Memahami tujuan materi pelajaran yang dihafal


 Mengatur waktu menghafal, karena otak memiliki keterbatasan
 Menghafal dilakukan secara terus menerus dan disiplin
 Ciptakan suasana tenang, karena dengan suasana tenang kita dapat menghafal dengan
baik
 Bila ada kata-kata / kalimat yang sulit dihafal, dibaca dengan suasana nyaring berulang-
ulang
 Istilah bahasa latin hendaknya dibaca berulang-ulang sampai hafal menulis dan
mengucapkannya
 Rumus-rumus, simbul-simbul dan logaritma dalam Matematika dan IPA harus sering
diterapkan dalam latihan, sehingga akhirnya dikuasai dan hafal.

3. Membuat Ringkasan
Dalam belajar dirumah selain mengatur waktu belajar dan mengahafal pelajaran kita
juga perlu membuat ringkasan. Beberapa cara membuat ringkasan antara lain :
 Menandai pada hal yang dianggap pokok atau penting dari bahan pelajaran yang dibaca,
dengan menggaris bawahi.
 Membuat kerangka ringkasan / bagan berdasarkan hal – hal yang telah ditandai tersebut
agar memperoleh gambaran secara keseluruhan

4. Membaca dengan Baik


Membaca bukan merupakan suatu pelajaran yang pasif, tapi perlu usaha untuk dapat
memahami dan mengerti apa yang dibaca. Karena itu dalam membaca perlu ada suatu cara
atau metode yang tepat, seperti berikut ini :

 Bacalah secara keseluruhan dari kalimat permulaan sampai bagian akhir, kemudian baca
ulang bagian-bagian pokok
 Membuat pertanyaan-pertanyaan sendiri, guna lebih memahami isi bacaan
 Mengadakan diskusi pribadi, berdialog dengan pikiran sendiri
 Menguji seberapa jauh hal-hal yang telah dibaca itu masih ada dalam ingatan dengan
jawab atau dengan mengerjakan latihan.

Mengerjakan Latihan latihan dan PR serta tugas yang diberikan guru di sekolah untuk diselesaikan
di rumah

Anda mungkin juga menyukai