Anda di halaman 1dari 4

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2018/2019

A- Komponen Layanan Layanan Dasar


A.
B Bidang Layanan Sosial
C Topik / Tema Layanan Kejujuran dan Integritas
D Fungsi Layanan Pemahaman
E Tujuan Umum Peserta didik/konseli mampu memahami dan mengaplikasikan
menjadi individu yang jujur dan berintegritas

F Tujuan Khusus 1. Peserta didik/konseli dapat menjelaskan tentang pengertian


Kejujuran dan Integritas
2. Peserta didik/konseli dapat menjelaskan keutamaan Jujur
dan Integritas
3. Peserta didik/konseli dapat menjelaskan manfaat individu
yang jujur dan berintegritas
4. Peserta didik/konseli dapatmenjadi sosok individu yang jujur
dan berintegritas.
G Sasaran Layanan Kelas X
H Materi Layanan 1. Pengertian Kejujuran dan Integritas
2. Memahami keutamaan Jujur dan Integritas
3. Manfaat menjadi individu yang jujur dan berintegritas
4. Ciri-ciri Sosok individu yang jujur dan Berintegritas
I Waktu 2 Kali Pertemuan x 45 Menit
J Sumber 1. internet
2. Paramitra Publishing
3. LKS
K Metode/Teknik Ceramah, Curah pendapat dan tanya jawab
L Media / Alat LCD, Power Point.
M Pelaksanaan
1. Tahap Awal /Pedahuluan
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru BK/Konselor membuka dengan salam dan berdoa
2. Membina hubungan baik dengan peserta didik
(menanyakan kabar, pelajaran sebelumnya, ice breaking)
3. Menyampaikan tujuan-tujuan khusus yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang 1. Memberikan langkah-langkah kegiatan, tugas dan tanggung
langkah-langkah jawab peserta didik
kegiatan 2. Kontrak layanan (kesepakatan layanan), hari ini kita akan
melakukan kegiatan selama 2 jam pelayanan, kita sepakat
akan melakukan dengan baik.
c. Mengarahkan kegiatan Guru BK/Konselor memberikan penejelasan tentang topik yang
(konsolidasi) akan dibicarakan
d. Tahap peralihan Guru BK/Konselor menanyakan kesiapan peserta didik
( Transisi) melaksanakan kegiatan, dan memulai ke tahap inti
2. Tahap Inti
a. Kegiatan peserta 1. Mengamati tayangan slide ppt (tulisan, gambar, video)
didik 2. Melakukan Brainstorming/curah pendapat
3. Mendiskusikan dengan kelompok masing-masing
4. Setiap kelompok mempresetasikan tugasnya kemudian
kelompok lain menanggapinya, dan seterusnya bergantian
sampai selesai.
b. Kegiatan Guru 1. Menayangkan media slide power point yang berhubungan
BK/Konselor dengan materi layanan
2. Mengajak peserta didik untuk brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi beberapa kelompok (6 kelompok)
4. Memberi tugas (untuk diskusi kelompok)
5. Menjelaskan cara mengerjakan tugas
6. Mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
7. Membuat catatan-catatan observasi selama proses layanan
3. Tahap Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberi penguatan dan rencana tindak lanjut
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak peserta
didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan salam
N Evaluasi
1. Evaluasi Proses Guru BK atau konselor melakukan evaluasi dengan
memperhatikan proses yang terjadi :
1. Melakukan Refleksi hasil, setiap peserta didik menuliskan di
kertas yang sudah disiapkan.
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik dalam mengikuti
kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam menyampaikan
pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik dalam memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru BK
2. Evaluasi Hasil Evaluasi dengan instrumen yang sudah disiapkan, antara lain :
1. Evaluasi tentang suasana pertemuan dengan instrumen:
menyenangkan/kurang menyenangkan/tidak menyenangkan.
2. Evaluasi terhadap topik yang dibahas : sangat penting/kurang
penting/tidak penting
3. Evaluasi terhadap cara Guru BK dalam menyampaikan
materi: mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
4. Evaluasi terhadap kegiatan yang diikuti : menarik/kurang
menarik/tidak menarik untuk diikuti

Mengetahui Singosari, 18 Juli 2018


Kepala SMKN 2 Singosari Guru BK

Drs. H. Ahmad Maksum, M. Pd Roudhotul Husna Yanif, S. Psi


NIP 19640712 198903 1 015 NIP
Matei

KEJUJURAN DAN INTEGRITAS

Kata integritas dan kejujuran yang sering didengar maupun dibaca merupakan kata yang
banyak orang mengartikan sebagai kata yang mempunyai arti yang sama. Ada sebagian yang
mengatakan bahwa integritas adalah “jujur atau kejujuran” dan sebagian lain mengatakan bahwa
integritas lebih luas dari sekedar jujur. Lalu apa sesungguhnya yang dimaksud dengan integritas dan
kejujuran. “Integritas” diartikan sebagai kejujuran, mutu, sifat atau keadaan yang menunjukkan
kesatuan yang utuh sehingga memiliki kemampuan yang memancarkan kewibawaan. sedangkan
kejujuran dari asal kata “Jujur” yang berarti dapat dipercaya, tidak bohong, lurus hati, berkata apa
adanya, tidak curang, tulus, ikhlas. “Kejujuran” diartikan sebagai sifat jujur, keadaan jujur.
Sedangkan ulama mengartikan kata “jujur” dengan makna kesesuaian antara apa yang disampaikan
dan fakta atau sejajarnya antara yang zhair dan bathin, yang rahasia dan yang terang-terangan. Ada
juga yang mengatakan bahwa jujur artinya apa yang dikatakan sesuai dengan apa yang ada didalam
hati. Kejujuran adalah pilar utama keimanan, kesempurnaan kemuliaan, saudara keadilan, roh
pembicaraan, lisan kebenaran, sebaik-baik ucapan, hiasan perkataan, sebenar-benarnya pembicaraan,
kebaikan segala sesuatu.
Dari pengertian Integritas dan Kejujuran diatas sesungguhnya baik integritas maupun
kejujuran merupakan pokok dari segala sesuatu. Namun pada kenyataannya dalam dunia kerja
terutama dilingkungan pemerintahan banyak yang berpendapat dan mengartikan bahwa integritas
lebih luas dari sekedar jujur atau kejujuran. Hal itu sah-sah saja karena memang antara integritas dan
kejujuran dua kata yang berbeda namun tipis makna. Seperti dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun
2014 tentang Aparatur Sipil Negara, dalam Pasal 5 ayat (2) bahwa kode etik dan kode perilaku
sebagaimana dimaksud ayat (1) berisi pengaturan perilaku agar pegawai ASN ; huruf a.
melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan berintegritas tinggi. Begitu juga dalam
Pasal 23 tentang kewajiban ASN antara lain pada huruf e. yaitu melaksanakan tugas kedinasan
dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab; sedangkan pada huruf f. yaitu
menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku.....ini menunjukkan bahwa kata
integritas dan kejujuran mempunyai makna yang berbeda.
Lawan kata dari jujur/kejujuran adalah dusta. “Dusta” diartikan tidak benar, bohong.
“Berdusta” berarti melakukan kebohongan, curang, tidak dapat dipercaya. Sedangkan lawan kata dari
Integritas adalah “Hipokrit” yang berarti munafik, “munafik” sendiri berarti bermuka dua, orang
yang perkataannya berbeda dengan isi hatinya, orang yang suka bohong. ini menunjukkan bahwa
antara integritas dan kejujuran merupakan sebuah kata yang masuk dalam satu lingkaran.
Terlepas dari perbedaan pandangan atau pendapat tentang arti integritas dan kejujuran,
apakah integritas itu sama dengan kejujuran atau berbeda yang pasti keduanya merupakan pokok dari
sesuatu yang mendatangkan segala kebaikan bagi pelakunya. Seseorang yang berlaku jujur berarti
telah menjaga kehormatan dirinya dan menumbuhkan rasa tenang dan kesatria, memunculkan
kewibawaan serta kepercayaan dari orang lain. Seseorang yang berintegritas akan terbentuk dari
perkataan yang sesuai dengan perbuatan yang dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Sedangkan
dusta/hipokrit akan membawa pelakunya kepada keburukan seperti hatinya selalu cemas, minder,
gugup, pesimimistis dan dapat berpengaruh buruk pula terhadap kehidupan keluarganya.
Sebagai orang yang beragama tentu harus mempunyai kepribadian yang baik, berani karena
benar takut karena salah, berani mengatakan yang hak itu hak dan yang bathil itu bathil, dengan
senantiasa jujur dalam perkataan/perbuatan, ikhlas dalam perbuatan. Kalau ini sudah tertanam dalam
diri seseorang maka barulah orang tersebut berintergitas.

Anda mungkin juga menyukai