Anda di halaman 1dari 55

KONSELING

PERORANGAN
Oleh:
Drs. A. Zainuddin, M.Pd., Kons
Widyaiswara PPPPTK Penjas
dan BK
PROSES KONSELING
1. tahap pengantaran (introduction),
2. tahap penjajagan (insvestigation),
3. tahap penafsiran (interpretation),
4. tahap pembinaan (intervention),
dan
5. tahap penilaian (inspection).
Pengantaran
mengantarkan klien memasuki
kegiatan konseling dengan segenap
pengertian, tujuan, dan prinsip dasar
yang menyertainya.
ditempuh melalui kegiatan
penerimaan yang bersuasana hangat,
permisif, tidak menyalahkan, penuh
pemahaman, dan penstrukran yang
jelas.
Isi penstrukturan:
1. Apa konseling
2. Bagaimana konseling
3. Ke mana konseling
4. Asas-asas pokok
konseling
5. Peran konselor dan klien
Penjajagan
membuka dan memasuki ruang sumpek
atau hutan belantara yang berisi hal-hal
yang bersangkut paut dengan
permasalahan dan perkembangan klien.
Sasarannya hal-hal yang dikemukakan
klien dan hal-hal lain perlu dipahami
tentang diri klien.
Seluruh sasaran adalah berbagai hal yang
selama ini terpendam, tersalahartikan
dan/atau terhambat perkembangannya
pada diri klien.
Lanjutan
Strategi penjajagan:
 mengembangkan lima kondisi
yang ada pada diri indvidu, yatu :
(1)rasa aman,
(2)kompetensi,
(3)aspirasi,
(4)semangat, dan
(5)penggunaan kesempatan.
Penafsiran
 Apa yang terungkap melalui panjajagan
merupakan berbagai hal yang perlu
diartikan atau dimaknai keterkaitannya
dengan masalah klien.
 upaya diagnosis dan prognosis, dapat
memberikan manfaat yang berarti
Pembinaan (intervensi)
 mengacu kepada pengentasan masalah dan
pengembangan diri klien.
 Dalam tahap ini disepakati strategi dan intervensi yang
dapat memudahkan terjadinya perubahan.
 Sasaran dan strategi terutama ditentukan oleh sifat
masalah, gaya dan teori yang dianut konselor, serta
keinginan klien.
 Konselor dan klien mendiskusikan alternatif pengentasan
masalah dengan berbagai konsekuensinya, serta
menetapkan rencana tindakannya.
Penialaian
 penilaian segera dilaksanakan pada setiap
akhir sesi layanan diarahkan kepada
diperolehnya informasi dan pemahaman
baru (understanding), dicapaianya
keringanan beban perasaan (comfort),
dan direncanakannya kegiatan pasca
konseling dalam rangka perwujudan
upaya pengentasan masalah klien
(action).
Lanjutan
 penialaian jangka pendek dilakukan pasca
layanan selama satu minggu sampai satu bulan
 penialian jangka panjang dilaksanakan setelah
beberapa bulan
 Penilaian pasca konseling, baik dalam jangka
pendek (beberapa hari) maupun jangka panjang
mengacu kepada pemecahan masalah dan
perkembangan klien secara menyeluruh.
 Setiap penilaian, baik penilaian segera,
jangka pendek, maupun jangka panjang,
perlu diikuti tindaklajutnya demi
keberhasilan klien lebih jauh. Tindak
lanjut itu dapat berupa pemeliharaan
kondisi, konseling lanjutan, penerapan
teknik lain, atau berupa alih tangan
kasus.
Langkah-langkah
Pelaksanaan
bimbingan kelompok
Topik : Tugas
I. Tahap Pembentukan
1. Menerima secara terbuka dan
mengucapkan terimakasih
2. Berdoa
3. Menjelaskan pengertian bimbingan
kelompok
4. Menjelaskan tujuan bimbingan kelompok
5. Menjelaskan cara pelaksanaan bimbingan
kelompok
6. Menjelaskan azas-azas bimbingan
kelompok
7. Perkenalan dilanjutkan rangkaian nama
II. Tahap Peralihan
8. Menjelaskan kembali kegiatan kelompok
9. Tanya jawab tentang kesiapan anggota
untuk kegiatan lebih lanjut
10. Mengenali suasana apabila angota secara
keseluruhan/sebagian belum siap untuk
memasuki tahap berikutnya dan mengatasi
suasana tersebut
11. Memberi contoh topik bahasan yang
dikemukakan dan dibahas dalam
kelompok
III. Tahap Kegiatan
12. Pemimpin kelompok mengemukakan
topik bahasan yang telah dipersiapkan
13. Menjelaskan pentingnya topik tersebut
dibahas dalam kelompok
14. Tanya jawab tentang topik yang
dikemukakan pemimpin kelompok
15. Pembahasan topik tersebut secara tuntas
16. Selingan
17. Menegaskan komitmen para anggota
kelompok (apa yang segera dilakukan
berkenaan dengan topik yang telah
dilakukan)
IV. Tahap Pengakhiran
18. Menjelaskan bahwa kegiatan bimbingan
kelompok akan diakhiri
19. Anggota kelompok mengemukakan
kesan dan menilai kemajuan yang dicapai
masing-masing
20. Pembahasan kegiatan lanjutan
21. Pesan serta tanggapan anggota
kelompok
22. Ucapan terimakasih
23. Berdoa
24. perpisahan
Materi Layanan Bimbingan Kelompok

1. Layanan bimbingan kelompok


Pengembangan kehidupan pribadi
1) Potensi diri
2) Kiat menyalurkan bakat, minat, kegemaran, hobi
3) Kebiasaan sehari-hari di rumah; kegiatan rutin,
membantu orang tua, belajar
4) Sikap terhadap narkoba; KKN; pembunuhan;
perkosaan; perang
5) Sikap terhadap bencana alam; kecelakaan;
HAM; kemiskinan; anak terlantar
6) Perbedaan individu
2. Layanan bimbingan kelompok dalam
Pengembangan kehidupan sosial
1) Hubungan muda-mudi
2) Suasana hubungan di sekolah:
antarsiswa, guru-siswa, antarpersonil
sekolah lainnya
3) Peristiwa sosial di masyarakat: demo
brutal, bentrok antarwarga
4) Peranan RT/RW
5) Toleransi, solidaritas
3. Layanan bimbingan kelompok dalam
Pengembangan kemampuan belajar
1) Kiat-kiat belajar; belajar sendiri; belajar
kelompok
2) Sikap terhadap mata pelajaran; tugas/PR;
suasana belajar di sekolah, perpustakaan,
laboratorium
3) Sikap terhadap hasil ulangan, ujian
4) Masalah menyontek dalam ulangan/ujian
5) Pemanfaatan buku pelajaran
4. Layanan bimbingan kelompok dalam
Pengembangan karir
1) Hidup adalah untuk bekerja
2) Masa depan kita; masalah pengangguran;
lowongan pekerjaan; PHK
3) Memilih pekerjaan; memilih pendidikan
lanjutan
4) Masalah TKI/TKW
Langkah-langkah
Pelaksanaan
Konseling Kelompok
I. Tahap Pembentukan
1. Menerima secara terbuka dan
mengucapkan terimakasih
2. Berdoa
3. Menjelaskan pengertian konseling
kelompok
4. Menjelaskan tujuan konseling
kelompok
5. Menjelaskan cara pelaksanaan
konseling kelompok
6. Menjelaskan azas-azas konseling
kelompok
7. Perkenalan dilajutkan rangkaian nama
II. Tahap Peralihan
8. Menjelaskan kembali kegiatan
kelompok
9. Tanya jawab tentang kesiapan anggota
untuk kegiatan lebih lanjut
10.Mengenali suasana apabila angota
secara keseluruhan/sebagian belum
siap untuk memasuki tahap berikutnya
dan mengatasi suasana tersebut
11.Memberi contoh masalah bahasan yang
dikemukakan dan dibahas dalam
kelompok
III. Tahap Kegiatan
12. Menjelaskan permasalahan yang hendak
dikemukakan oleh anggota kelompok
13. Mempersilakan anggota kelomok
mengemukakan permasalahannya secara
bergantian
14. Memilih/menetapkan masalah yang akan
dibahas terlebih dahulu
15. Pembahasan masalah terpilih
16. Selingan
17. Menegaskan komitmen anggota yang
masalahnya telah dibahas (apa yang akan
dilakukan berkenaan adanya pembahasan
demi terentaskan masalahnya)
IV. Tahap Pengakhiran
18. Menjelaskan bahwa kegiatan
konseling kelompok akan diakhiri
19. Anggota kelompok mengemukakan
kesan dan menilai kemajuan yang
dicapai masing-masing
20. Pembahasan kegiatan lanjutan
21. Pesan serta tanggapan anggota
kelompok
22. Ucapan terimakasih
23. Berdoa
24. perpisahan
LAYANAN
KONSULTASI

S I
K
LAYANAN KONSELING
 LAYANAN KONSELING  LAYANAN
PERORANGAN KONSULTASI

 Layanan konseling  Layanan Konseling


yang dilaksanakan yang dilaksanakan
konselor terhadap konselor sebagai
klien konsultan terhadap
konsulti
TUJUAN
 Secara umum, konsulti dengan kemam-
puannya sendiri dapat menangani
permasalahan yang dialami pihak ketiga

 Secara khusus, konsulti memiliki wawasan,


pemahaman dan cara-cara bertindak
terhadap permasalahan pihak ketiga
KOMPONEN
 Konselor : tenaga ahli konseling
 Konsulti : individu yang meminta bantuan
kepada konselor agar dirinya mampu
menangani permasalahan pihak ketiga
 Pihak ketiga : individu yang
permasalahannya dipersoalkan oleh
konsulti

Contoh
Guru – Siswa ; Orang tua – Anak
Kepala Sekolah – Guru ; Majikan – Pekerja
ASAS
 ETIKA DASAR KONSELING
kerahasiaan
kesukarelaan
keputusan diambil oleh klien sendiri
 KEMANDIRIAN
a. memahami dan menerima diri sendiri secara positif dan dinamis
b. memahami dan menerima lingkungan secara obyektif positif dan
dinamis
c. mengambil keputusan secara positif dan tepat
d. mengarahkan diri sesuai keputusan yang diambil
e. mewujudkan diri sendiri
 ASAS-ASAS LAIN
digunakan sesuai kebutuhan
PENDEKATAN DAN TEKNIK
 Pendekatan
I

A B C A = Konselor/Konsultan
B = Konsulti
C = Klien / Pihak ketiga

II.1 II.2
 Teknik
1. Teknik Umum yaitu sejumlah tindakan yang dilakukan
konselor/konsultan untuk :
a. mengembangkan proses konsultasi (menerima konsulti, mengatur
posisi duduk, mengadakan penstrukturan tentang layanan
konsultasi, mengadakan analisis dan diskusi tentang
permasalahan yang dihadapi konsulti.
b. Teknik yang membangun hubungan (kontak mata, kontak
psikologis, dorongan minimal).
c. Mengembangkan dan mendalami masalah ( ajakan berbicara, 3 M,
refleksi, pertanyaan terbuka, penyimpulan dan penafsiran,
keruntutan, konfrontasi, suasana diam, tranferensi dan kontra
tranferensi, teknik eksperensial dan asosiasi bebas serta
membangunsemangat (strategi memfrustasikan dan tiada maaf)
A

Ko

W
P
B Kti K Pga C

N
A. Konselor/
S Konsultan
B. Konsulti
C. Pihak Ketiga
2. Teknik Khusus dimaksudkan untuk
mengubah tingkah laku konsulti,
khususnya berkenaan dengan masalah
yang dialami.
PENILAIAN
 PENILAIAN SEGERA (LAISEG)
Fokus laiseg dalam layanan konsultasi
terpusat pada kondisi diri konsulti berkenaan
dengan UCA (Understanding Comfort Action)
 PENILAIAN JANGKA PENDEK (LAIJAPEN)
fokus laijapen dipusatkan pada bagaimana
konsulti melaksanakan hasil konsultasi
terutama unsur A-nya
 PENILAIAN JANGKA PANJANG
(LAIJAPANG)
Sasaran utama laijapang ialah perubahan
yang terjadi pada diri pihak ketiga
khususnya berkenaan dengan
permasalahan yang sejak awal dibawa
oleh konsulti dalam berkonsultasi dengan
konsultan.
Langkah-langkah
Pelaksanaan
Layanan Konsultasi
1. Perencanaan
 Mengidentifikasi konsulti
 Mengatur pertemuan
 Menetapkan fasilitas layanan
 Menyiapkan kelengkapan administrasi
2. Pelaksanaan
 Menerima konsulti
 Menyelengarakan pnstrukturan konsulti
 Membahas masalah yang dibawa konsulti berkenaan
dengan pihak ketiga
 Mendorong dan melatih konsulti untuk:
– mampu menangani masalah yang dialami pihak ketiga
– memanfaatkan sumber-sumber yang ada
 Membina komitmen konsulti untuk menangani masalah
pihak ketiga dengan bahasa dan cara-cara konseling
 Melakukan penilaian segera
3. Evaluasi
Melakuka evaluasi jangka pendek tentang
keterlaksanaan hasil konsultasi
4. Analisis hasil evaluasi
Menafsirkan hasil evaluasi dalam kaitannya dengan diri
pihak ketiga dan konsulti sendiri
5. Tindak lanjut
Konsultasi lanjutan dengan konsulti untuk
membicarakan hasil evaluasi serta menentukan arah
dan kegiatan lebih lanjut
6. laporan
 Membicarakan dengan konsulti tentang laporan yang
diperlukan oleh konsulti
 Mendokumentasikan laporan layanan konsultasi
LAYANAN MEDIASI

MED
PENGERTIAN

 Layanan Mediasi adalah layanan


konseling yang dilaksanakan konselor
terhadap dua pihak atau lebih yang
sedang dalam keadaan mengalami
ketidakcocokan
Tujuan

 Layanan mediasi bertujuan agar


tercapai kondisi hubungan yang positif
dan kondusif diantara para klien yaitu
pihak-pihak yang berselisih.
KONDISI AWAL KONDISI YANG
KEDUA PIHAK DIKEHENDAKI
(Sebelum layanan (Sesudah Layanan
mediasi) Mediasi)
 Rasa bermusuhan  Rasa damai terhadap
terhadap pihak lain pihak lain
 Adanya perbedaan  Adanya kebersamaan
atau kesenjangan dengan pihak lain
dibanding pihak lain
 Sikap menjauhi pihak  Sikap mendekati
lain pihak lain
 Sikap mau menang  Sikap mau memberi
sendiri terhadap dan menerima
pihak lain terhadap pihak lain
KONDISI AWAL KONDISI YANG
KEDUA PIHAK DIKEHENDAKI
(Sebelum layanan (Sesudah Layanan
mediasi) Mediasi)
 Sikap ingin  Sikap memaafkan
membalas  Sikap lembut dan
 Sikap kasar dan positif
negatif
 Sikap mau benar  Sikap mau
sendiri memahami
 Sikap bersaing  Sikap toleran
 Sikap destruktif  Sikap konstruktif
terhadap pihak lain terhadap pihak lain
KOMPONEN
KO KI

INDIVIDU A

INDIVIDU B

KO KI

KELOMPOK A

KELOMPOK B
MASALAH KLIEN

 Masalah klien yang dibahas dalam


layanan mediasi adalah masalah
hubungan yang terjadi diantara individu
atau kelompok yang sedang bertikai
yang sekarang meminta bantuan
konselor untuk mengatasinya.
POSISI SATU PIHAK POKOK POSISI PIHAK LAIN
PERMASALAHAN

PENGAKUAN ATAS
KEPEMILIKAN SESUATU
Satu pihak ? Pihak lain mengaku
mengaku hal itu hal itu sebagai
miliknya miliknya pula
PERKELAHIAN ANTARA A DAN B

B mengatakan A
A mengatakan B
yang salah dan
? yang salah dan
harus dibalas
harus dibalas
TUNTUTAN ATAS HAK

Adik merasa ? Kakak merasa


haknya dikurangi adiknya mengambil
terlalu banyak
POSISI SATU PIHAK POKOK POSISI PIHAK LAIN
PERMASALAHAN

Tersinggung, Dendam,
Sakit Hati
Pihak yang Satu ? Pihak lain Tidak
Ingin Membalas Mau Dianggap
Dendam Bersalah, dan
Menuduh Pihak
yang Satulah yang
bersalah

TUNTUTAN ATAS HAK

Sang Kakak Merasa


Sang Adik Merasa
Haknya Dikurangi
? Adiknya Mengambil
Terlalu Banyak
ASAS
 Asas kerahasiaan
 Asas keterbukaan
 Asas kesukarelaan
 Asas kekinian
 Asas kemandirian
Pendekatan dan Teknik

Pendekatan
 Saya OKE kamu Juga OKE (SOKO)
 Komunikasi secara dewasa (Adult Ego
State--AES)
 Pendekatan komprehensif
 Pendekatan realistik bermoral dan
bertanggung jawab
Teknik
 Teknik Umum
a. Penerimaan terhadap klien dan posisi
duduk
b. Penstrukturan tentang apa, mengapa,
untuk apa, serta bagaimana layanan mediasi
itu
c. Ajakan untuk berbicara
d. Teknik umum lainnya
- Kontak mata
- Kontak psikologis
- Dorongan minimal
- 3 M diarahkan pada setiap peserta yang
sedang berbicara
 Teknik khusus
a. Pemberian informasi dan contoh pribadi
b. Merumuskan tujuan pemberian contoh dan
latihan
c. Pemberian nasihat
d. Penyusunan kontrak
e. Pendekatan “politik”
PENILAIAN
 PENILAIAN SEGERA (LAISEG)
Fokus laiseg dalam layanan mediasi terpusat
UCA (Understanding Comfort Action) baik UCA
yang diperoleh masing-masing individu peserta
layanan maupun UCA dalam kaitan dengan
hubungan antar peserta layanan dan
pemecahan masalah mereka
 PENILAIAN JANGKA PENDEK (LAIJAPEN)
Fokus laijapen dipusatkan pada kualitas
hubungan antar peserta layanan khususnya
hubungan antara dua pihak yang bertikai

 PENILAIAN JANGKA PANJANG (LAIJAPANG)


Merupakan pendalaman, perluasan dan
pemantapan laijapen dalam rentang waktu
yang lebih panjang.

Anda mungkin juga menyukai