Oleh Kelompok 8 :
Ridho 1910013411003
Dinda Maharani 1910013411024
Anzhella 1910013411201
Anggun Wahyuni 1910013411237
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Herman Nirwana
Miftahul Fikri, S.Pd., M.Pd
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pendekatan Model
Pelayanan BK”. Juga tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada dosen pengampu
mata kuliah, Prof. Dr. Herman Nirwana, M.Pd. Kons dan bapak Miftahul Fikri, S.Pd., M.Pd.
yang telah membimbing kami dalam membuat dan menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini ditulis guna untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling. Penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini. Semoga makalah ini dapat
berguna dan menambah wawasan ilmu bagi penulis dan pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I 4
Latar Belakang 4
Rumusan Masalah 4
BAB II 5
Jenis-jenis Layanan BK 5
1. Layanan Bimbingan Kelompok 5
2. Layanan Konseling Kelompok 7
3. Layanan Konsultasi 8
4. Layanan Mediasi 8
5. Layanan Advokasi 9
BAB III 10
Kesimpulan 10
Saran 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Layanan bimbingan dan konseling merupakan layanan yang diperuntukkan untuk semua
individu (baik yang mempunyai masalah maupun tidak) yang sedang berkembang. Pada
dasarnya layanan bimbingan dan konseling bertujuan untuk mengenal, memahami dirinya
dan mengembangkan potensi yang ada dan pada akhirnya dapat mengaktualisasikan dirinya
secara utuh.Selama ini masih berkembang bahwa layanan bimbingan dan konseling hanya
diperuntukkan pada individu yang sedang mempunyai masalah, sehingga citra (image)
seorang konselor adalah tempat mengadunya individu yang bermasalah saja.
Dan, jika konselor di sekolah sebutannya adalah “polisi sekolah”, padahal tugas dan
wewenang konselor di sekolah bukan hanya mengurusi secara administrasi saja melainkan
segala aspek dan seharusnya konselor dapat menangani. Pertanyaan berikut, jika konselor di
sekolah hanya diperuntukkan untuk individu bermasalah, bagaimana individu yang sedang
berkembang, apakah tidak membutuhkan bantuan atau bimbingan dari seorang konselor.
B. Rumusan Masalah
Apa saja jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling (lanjutan)?
4
BAB II
PEMBAHASAN
Berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung perlu dilakukan sebagai wujud nyata
penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasaran layanan,yaitu peserta
didik (klien). Ada sejumlah layanan dan kegiatan pendukung dalam bimbubgan dan konseling di
sekolah. Jenis - jenis layanan bimbingan konseling (lanjutan) (Aqib,Zainal.2012.) :
Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai
bahan dari narasumber tertentu (terutama guru pembimbing) dan atau membahas secara
bersama-sama pokok bahasan (topik) tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan
kehidupannya sehari-hari dan atau untuk perkembangan dirinya dan untuk pertimbangan dalam
pengambilan keputusan dan atau tindakan tertentu.
Tujuan Layanan bimbingan kelompok (Prayitno, dkk. 2004.) agar peserta didik dapat
memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman
dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu
melalui dinamika kelompok. Layanan Bimbingan Kelompok berfungsi untuk pemahaman dan
Pengembangan.
5
lingkungan,juga dapat mengembangkan sikap dan tindakan nyata untuk mencapai hal-hal yang
diinginkan sebagaimana terungkap di dalam kelompok. Fungsi utama bimbingan dan konseling
yang didukung oleh layanan bimbingan kelompok ini adalah fungsi pemahaman dan
pengembangan.
1. Berfungsi informative
2. Berfungsi pengembangan
3. Berfungsi preventif dan kreatif
Pelaksanaan kegiatan layanan bimbingan kelompok dapat dilaksanakan melalui kegiatan home
room yang berfungsi untuk penyampaian informatif dan pengembangan,psikodrama yang
berfungsi untuk keperluan terapi untuk masalah-masalah psikolgis,sosiodrama yabg berfungsi
untuk keperluan teraoi bagi masalah-masalah konflik sosial.
1. Pengenalan sikap dsn kebiasaan,bakat dan minat dan cita-cita serta penyalurannya.
6
2. Pengenalan kelemahan diri dan penanggulangannya,kekuatan diri dan pengembangannya.
3. Pengembangan kemampuan berkomunikasi,menerima/menyampaikan
pendapat,bertingkah laku dan hubungan sosial,baik di runah,sekolah maupun
dimasyarakat,teman sebaya di sekolah dan luar sekolah dan kondisi/peraturan sekolah.
4. Pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik disekolah dan di rumah sesuai
dengan kemampuan pribadi siswa.
5. Pengembangan teknik-teknik penguasaan ilmu pengetahuan,teknologi dan kesenian
sesuai dengan kondisi fisik,sosial,dan budaya.
6. Orientasi dan infornasi karier,dunia kerja,dan upaya memperoleh penghasilan.
7. Orientasi dan informasi perguruan tinggi sesuai dengan karier yang hendak
dikembangkan.
8. Pengambilan keputusan dan perencanaan masa depan.
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada peserta didik dalam rangka memberikan
kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Selain bersifat pencegahan, konseling
kelompok dapat pula bersifat penyembuhan.
Layanan Konseling Kelompok (Prayitno, dkk. 2004.); layanan yang memungkinan peserta didik
(masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik
dapat memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi
melalui dinamika kelompok. Layanan Konseling Kelompok berfungsi untuk pengentasan dan
advokasi.
7
2. Pemahaman kelemahan diri dan penanggulangannya, pengenalan kekuatan diri dan
pengembangannya
3. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menyampaikan pendapat, bertingkah laku
dan sosial yang baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat
4. Mengembangkan hubungan teman sebaya yang baik
5. Mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar, disiplin belajar yang baik
6. Orientasi dan informasi karir, dunia kerja dan prospek masa depan
3. Layanan Konsultasi
Layanan Konsultasi (Prayitno, dkk. 2004.) adalah sebagai suatu proses penyediaan bantuan
teknis untuk konselor, orang tua, administrator dan konselor lainnya dalam mengidentifikasi dan
memperbaiki masalah yang membatasi efektivitas peserta didik atau sekolah. konseling atau
psikoterapi sebab konsultasi tidak merupakan layanan yang langsung ditujukan kepada klien,
tetapi secara tidak langsung melayani klien melalui bantuan yang diberikan orang lain.
Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain dalam memperoleh
wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau
masalah peserta didik.
Konsultasi (Kurnanto,Edi. 2013.) yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak
lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam
menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
Di lingkungan sekolah atau madrasah yang bisa menjadi konsulti adalah kepala sekolah, guru
dan orangtua. Apabila yang menjadi konsulti adalah kepala sekolah maka pihak ketiganya bisa
jadi guru dan siswa. Jika konsulti adalah guru maka pihak ketiganya adalah siswa, sedangkan
jika konsultinya orang tua, maka pihak ketiganya adalah anak. Masalah yang dikonsultasikan
mencakup berbagai hal yang dialami pihak ketiga. Dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah,
rumah maupun lingkungan.
4. Layanan Mediasi
8
Layanan mediasi (Mulyadi. 2016.) yakni layanan konseling yang memungkinkan permasalahan
atau perselisihan yang dialami klien dengan pihak lain dapat terentaskan dengan konselor
sebagai mediator.
Layanan Mediasi (Lubis,Namora Lumongga. 2011. ) Istilah “mediasi” terkait dengan istilah
“media” yang berasal dari kata medium yang berarti perantara. Layanan mediasi merupakan
layanan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam
keadaan saling tidak cocok. Dalam artian layanan mediasu adalah bantuan terhadap dua pihak
atau lebih yang sedang dalam kondisi bermusuhan. Berbeda dengan layanan yang lain terutama
layanan konseling perorangan, dalam layanan mediasi, konselor menghadapi klien yang terdiri
atas dua pihak atau lebih.
Tujuan dari layanan mediasi ialah agar tercapainya kondisi hubungan yang positif dan kondusif
diantara para klien atau pihak-pihak yang bertikai atau bermusuhan. Selain itu agar terjadi
perubahan atas kondisi awal yang negatif menjadi kondisi baru dalam hubungan antara kedua
belah pihak yang bermasalah. Beberapa jenis layanan bantuan bimbingan diantaranya yaitu :
5. Layanan Advokasi
Layanan Advokasi (Hikamawati, Fenti 2011.) Yaitu layanan yang membantu agar hak-hak
keberadaan, kehidupan dan perkembangan individual yang bersangkutan kembali diperoleh
setelah hak-hak tersebut selama ini dirampas, dihalangi dan dibatasi. Tujuan layanan advokasi
secara umum yaitu mengentaskan klien dari suasana yang buruk di dirinya, sedangkan tujuan
secara khusus yaitu membebaskan klien dari cengkraman pihak tertentu. Komponen layanan
advokasi yaitu :
1. Konselor
2. Korban penyelenggaraan hak
3. Pihak-pihak terkait
1. Terfokus pada klien yang terkena perlakuan negatif dari pihak-pihak tertentu dan
merugikan klien
2. Berkenaan dengan materi karakter
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa Konseling
merupakan adaptasi dari aliran psikologi yang memfokuskan perhatiannya pada tingkah laku
yang tampak. Pada hakikatnya konseling merupakan sebuah upaya pemberian bantuan dari
seorang konselor kepada klien, bantuan di sini dalam pengertian sebagai upaya membantu orang
lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri.
Dalam pandangan kaum behaviorist (termasuk konselor behavioral) manusia dianggap sebagai
sesuatu yang dapat dirubah dan dibentuk, manusia bersifat mekanistik dan fasif. Banyak
pendekatan dalam konseling behavioral, dari keseluruhan pendekatan yang ada semua menjurus
pada pendekatan direktif dimana konselor lebih berperan aktif dalam penangan masalahnya.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, para calon pendidik hendaknya bisa memahami apa-apa saja jenis-
jenis layanan bimbingan dan konseling (lanjutan) yang akan mereka berikan pelayanan pada
calon peserta didiknya.
10