Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIMBINGAN KONSELING

“Jenis Layanan Pendekatan dan Model Pelayanan BK Pola 17 Plus”

DOSEN PEMBIMBING:

Mursyid Ridha S. Ag, M. Pd

KELOMPOK 8 :

MONIKA FEBRIASRI (19033043)


RAFA FADHIELA AMALIA (19058027)
REAL FANDI (19035103
ZUHRI FEBRIZA (19329147)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TAHUN AJARAN 2021

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur tetap kepada Allah SWT. Atas semua karunianya, khususnya
pada kesempatan ini untuk dapat menyelesaikan Makalah Bimbingan Konseling kami yang
berjudul “Lanjutan Jenis Layanan Pendekatan dan Model Pelayanan BK Pola 17 Plus”, dan
salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW, dan kepada guru-guru kami
yang telah membimbing kami dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, khusunya kepada dosen
Bimbingan dan Konseling yang sudah membimbing kami dalam proses pembuatan makalah ini.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses
pembuatan Makalah Bimibingan dan Konseling kami semoga Allah mencatatnya sebagai
ibadah, makalah ini memang jauh dari sempurna, oleh karena itu mohon saran dan kritikan
apabila terjadi kesalahan. Dan Akhirnya, kami hanya bisa berharap mudah-mudahan usaha ini
menjadi awal yang baik dan berakhir dengan baik pula, dan semoga apa yang kamu tulis ini
dapat bermanfaat bagi kami sebagai penulis dan para pembaca. Semoga selalu mendapat ridho
Allah, amin yarabbal’alamin.

Padang, 20 April 2021

Kelompok 8

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………….1

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….......2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………..3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………4

1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………......4

1.3 Tujuan………………………………………………………………………………........5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 (Lanjutan) Jenis Layanan Pendekatan dan Model Pelayanan BK Pola 17 Plus

f. Bimbingan kelompok …………………………………………………………………........6

g. Konseling kelompok …………………………………………………………………........7

h. Konsultasi ………………………………………………………………………………….8

i. Mediasi …………………………………………………………………............................9

j. Advokasi …………………………………………………………………..........................9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………..11

3.2 Saran…………………………………………………………………………………....11

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..12

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan usaha membantu peserta


didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta
perencanaan dan pengembangan karir. Pelayanan bimbingan dan konseling memfasilitasi
pengembangan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal, sesuai dengan
kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi, serta peluang- peluang yang dimiliki.
Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi
peserta didik. Dasar pemikiran penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah bukan
semata-mata terletak pada ada atau tidak adanya landasan hukum (perundang-undangan) atau
ketentuan dari atas, namun yang lebih penting adalah menyangkut upaya memfasilitasi peserta
didik yang selanjutnya disebut konseli, agar mampu mengembangkan petensi dirinya atau
mencapai tugas-tugas perkembangannya (menyangkut aspek fisik, emosi intelektual, sosial dan
moralspiritual). Konseling sebagai seorang individu yang sedang berada dalam proses
berkembang atau menjadi (onbecoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau
kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, konseli memerlukan bimbingan karena
mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya,
juga pengalaman yang menentukan arah kehidupannya. Di samping itu, terdapat suatu
keniscayaan bahwa proses perkembangan konseli tidak selalu berlangsung secara mulus, atau
bebas dari masalah. Dengan kata lain, proses perkembangan itu tidak selalu berjalan dalam alur
linier, lurus, atau searah dengan potensi, harapan, dan nilai-nilai yang dianut. Sehingga
layananlayanan seperti layanan orientasi, layanan informasi, layanan penempatan penyaluran,
penguasaan konten dan konseling perseorangan di sekolah tidak dapat berjalan semestinya. Oleh
karena itu perlu dilakukan pembahasan mengenai jenis- jenis layanan-layanan Bimbingan dan
Konseling.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja (lanjutan) jenis Layanan Pendekatan dan Model Pelayanan BK Pola 17 Plus ?

4
1.3  TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan makalah ini sebagai berikut:
1.  Untuk mengetahui (lanjutan) jenis Layanan Pendekatan dan Model Pelayanan BK Pola 17
Plus

5
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 (Lanjutan) Jenis Layanan Pendekatan dan Model Pelayanan BK Pola 17 Plus

f.  Layanan bimbingan kelompok

Layanan bimbingan kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang


memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok
memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu. Bimbingan kelompok adalah layanan yang
diberikan kepada sekelompok siswa baik ada masalah ataupun tidak ada masalah. Jumlah
anggota berkisar antara 10 sampai 30 orang. Keanggotaan kelompok bisa anggota tetap ataupun
tidak tetap. Dalam pelaksaan anggota tetap. Bimbingan kelompok adalah layanan yang diberikan
kepada sekelompok siswa baik ada masalah ataupun tidak ada masalah. Jumlah anggota berkisar
antara 10 sampai 30 orang. Keanggotaan kelompok bisa anggota tetap ataupun tidak tetap.
Dalam pelaksaan anggota tetap. 
Contoh : Peserta didik dapt menceritaka semua maslah yang di hadapinya. Tetapi tak hanya
maslah saja mungkin kesenangan dan kebahagian yang dirasakan bisa diceritaka semua kepada
bimbingan kelompok agar dapat membuat peserta didik lainnya mendapat contoh.
 Tujuan dan fungsi pemberian layanan konseling kelompok dimaksudkan untuk
memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari konselor sekolah.
Layanan bimbingan kelompok, siswa diajak bersama-sama mengemukakan pendapat tentang
topik-topik yang dibicarakan dan mengembangkan bersama permasalahan yang dibicarakan pada
kelompok. Sehingga terjadi komunikasi antara individu di dalam kelompoknya kemudian siswa
dapat mengembangkan sikap dan tindakan yang diinginkan dapat terungkap di kelompok. Fungsi
utama bimbingan yang didukung oleh layanan bimbingan kelompok ialah fungsi pemahaman
dan pengembangan.
Materi layanan bimbingan kelompok dapat membahas tentang berbagai hal yang amat
beragam yang berguna bagi siswa. Materi layanan bimbingan kelompok meliputi:
(1) pemahaman dan pemantapan kehidupan beragama dan hidup sehat,
(2) pemahaman dan penerimaan diri sendiri dan orang lain sebagaimana adanya
(termasuk perbedaan individu, sosial, budaya serta permasalahannya),

6
(3) pemahaman tentang emosi, prasangka, konflik, dan peristiwa yang terjadi di
masyarakat serta pengendalian/pemecahannya,
(4) pengaturan dan penggunaan waktu secara efektif untuk belajar, kegiatan sehari-
hari, dan waktu senggang,
(5) pemahaman tentang adanya berbagai alternatif pengambilan keputusan dan
berbagai konsekuensinya,
(6) pengembangan sikap kebiasaan belajar, pemahaman hasil belajar, timbulnya
kegagalan belajar, dan cara penanggulangannya,
(7) pengembangan hubungan sosial yang efektif dan produktif,
(8) pemahaman tentang dunia kerja, pilihan dan pengembangan karier serta
perencanaan masa depan, dan
(9) pemahaman tentang pilihan dan persiapan memasuki jurusan/program studi dan
pendidikan lanjutan.
Adapun manfaat dan pentingnya bimbingan kelompok bagi siswa adalah:
(1) diberi kesempatan yang luas untuk berpendapat dan membicarakan yang terjadi di
sekitarnya. semua pendapat yang positif maupun negatif disinkronkan dan diluruskan
sehingga memantapkan siswa,
(2) memiliki pemahaman yang obyektif, tepat, pandangan luas  dan pemahaman obyektif
sehingga diharapkan,
(3) menimbulkan sikap positif terhadap keadaan diri dan lingkungan seperti (menolak hal
yang salah/buruk/negatif dan menyokong hal yang benar/baik/positif. sikap positif
diharap merangsang siswa untuk:
(a) menyusun program-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap
yang buruk dan sokongan yang baik, dengan harapan, dan
(b) melaksanakan kegiatan nyata dengan membuahkan  hasil.

g. Layanan konseling kelompok

Layanan konseling kelompok yaitu layanan bimbingan dan konseling yang


memungkinkan peserta didik mempero;eh kesempatan untuk membicarakan dan menyelesaikan
permasalahan yang dialami melaui dinamika kelompok, terfokus pada masalah pribadi. Layanan

7
bimbingan dan konseling yang diberikan kepada sekelompok individu. Keuntungan dari bentuk
layanan ini adalah dengan satu kali pemberian layanan, telah memberikan manfaat atau jasa
kepada sekelompok orang.
 Layanan konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang diberikan
kepada sekelompok individu. Keuntungan dari bentuk layanan ini adalah dengan satu kali
pemberian layanan, telah memberikan manfaat atau jasa kepada sekelompok orang. Layanan ini
guna unutk mengatasi masalah yang relatif sama, sehingga mereka tidak memiliki hambatan
unutk mengembnagkan segenap potensi yang dimiliki.
Contoh : Dampak buruk membolos; Aka merugukan diri sendiri, tertinggal
materipelajaran, akan terpenagruh pada orang-orang yang berprilaku negatif yang dapat
mempengaruhi dan merusak masa depan peserta didik tersebut.
Tujuan dan fungsi layanan konseling kelompok memungkinkan siswa memperoleh
kesempatan bagi pembahasan dan pengentasan masalah yang dialami melalui dinamika
kelompok. Layanan konseling kelompok merupakan layanan konseling yang diselenggarakan
dalam suasana kelompok. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan konseling
kelompok ialah fungsi pengentasan.
Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam kegiatan kelompok adalah:
(1) membina keakraban kelompok,
(2) melibatkan diri secara penuh dalam suasana kelompok,
(3) bersama-sama mencapai tujuan kelompok,
(4) membina dan mematuhi aturan kegiatan kelompok,
(5) ikut serta dalam seluruh kegiatan kelompok,
(6) berkomunikasi secara bebas dan terbuka,
(7) membantu anggota lain dalam kelompok,
(8) memberikan kesempatan kepada anggota lain dalam kelompok, dan
(9) menyadari pentingnya kegiatan kelompok.

h. Layanan konsultasi

Layanan konsultasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang di berikan kepada
seseorang untuk memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan

8
dalam menangani atau membantu pihak lain. Layanan konsultasi juga merupakan bantuan dari
konselor ke klien dimana konselor sebagai konsultan dan klien sebagai konsulti, membahas
tentang masalah pihak ketiga. Pihak ketiga yang dibicarakan adalah orang yang merasa
dipertanggungjawabkan konsulti, misalnya anak, murid atau orangtuanya. Jika konselor tidak
mampu mengatasi masalah yang dihadapi oleh konsulti maka direferalkan kepada pihak lain
yang lebih pakar. Layanan konsultasi bisa berubah menjadi konseling perorangan jika
permasalahan ternyata disebabkan oleh konsulti, dan konseling keluarga karena berkaitan dengan
pihak keluarga.

i.  Layanan mediasi

Layanan mediasi, yaitu layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan konselor
terhadap dua pihak yang sedang dalam keadaan tidak menemukan kecocokan sehingga membuat
mereka saling bertentangan dan bermusuhan. Mediasi berasal dari kata media yang artinya
perantara atau penghubung. Layanan mediasi adalah layanan yang dilaksanakan oleh konselor
terhadap dua pihak atau lebih yang sedang mengalami keadaan tidak hamonis (tidak cocok).
Adapun tujuan umumnya adalah tercapainya kondisi hubungan yang positif dan kondusif
diantara para klien, yaitu pihak-pihak yang berselisih. Tujuan khusus: difokuskan kepada
perubahan atau kondisi awal menjadi kondisi baru dalam hubungan antara pihak-pihak yang
bermasalah.

j. Layanan Advokasi

Sebagaimana diketahui bahwa setiap orang memiliki berbagai hak yang secara umum
dirumuskan di dalam dokumen HAM (Hak Asasi Manusia). Berlandaskan HAM itu setiap orang
memiliki hak-hak yang menjamin keberadaanya, kehidupannya dan perkembangan dirinya.
Layanan advokasi yaitu layanan konseling yang berupaya memberikan bantuan (oleh konselor)
agar hak-hak keberadaan, kehidupan dan perkembangan orang atau individu atau klien yang
bersangkutan kembali memperoleh hak-haknya yang selama ini dirampas, dihalangi, dihambat,
dibatasi atau dijegal.

9
Berikut sebuah kasus sebagai contoh. Seorang siswa SMA kelas III yang pada semester
keenam studinya sedang mempersiapkan diri untuk menempuh ujian nasional (UN). Siswa ini
mengalami suatu masalah pembelajaran yang dianggap cukup berat oleh guru-guru BK-nya
( yang guru BK itu tidak berlatar belakang BK), bahkan dicap “gila” oleh guru BK itu. Atas
laporan guru BK, akhirnya kepala sekolah mengeluarkan surat keputusan bahwa siswa tersebut
tidak diperkenankan datang kesekolah dan dilarang mengikuti UN.

        Contoh di atas memperlihatkan bahwa siswa yang bersangkutan dirampas hak belajarnya
disekolah dan dilarang mengikuti UN. Hak untuk mencapai “puncak” studi SMA dijegal melalui
putusan kepala sekolah berdasarkan laporan guru BK. Dalam hal ini, sesalah-salahnya siswa, 
hak-haknya tidak boleh dicabut. Untuk masalahnya itu, siswa tersebut kehilangan hak
pendidikannya sehingga ia (akan) sangat dirugikan. Layanan advokasi dalam konseling berusaha
mengembalikan hak pendidikan/pembelajaran siswa itu sehingga keberlangsungan studi SMA-
nya tidak dirugikan.

        Dari contoh di atas ada dua pihak yang bersengketa, yaitu pihak yang berkewenangan
tertentu dan pihak yang menjadi korban (yaitu pihak yang haknya di cabut oleh pihak yang
berkewenangan).

10
BAB 3

PENUTUP
A.KESIMPULAN
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan
kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, sehingga
siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat.
Jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling meliputi: layanan orientasi, layanan
informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan penguasaan konten, layanan
perseorangan. Keterkaitan antara layanan dengan tujuan visi dan misi bimbingan dan konseling
yaitu untuk mengenal diri sendiri dan lingkungannya, untuk dapat menerima diri sendiri
lingkungannya secara positif dan dinamis, untuk dapat mengarahkan diri sendiri, untuk dapat
mewujudkan diri sendiri, untuk dapat mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal.
B.SARAN
Semoga dengan pembuatan makalah ini senantiasa menambah wawasan serta
pengetahuan dan menjadi motivasi bagi kita, baik penyusun maupun pembaca. dengan penuh
pengharapan kepada Allah SWT. Semoga makalah ini bisa menjadi pembuka jalan untuk
memahami mata kuliah Bimbingan Konseling mengenai materi lanjutan Jenis-Jenis Layanan BK

Penulis pun menyadari masih terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penyusunan makalah ini. Jadi diharapkan bisa mendapatkan saran atau masukan dari berbagai
pihak.

11
DAFTAR PUSTAKA.

Roma Ardika Sari. 2021. Pendekatan dan Model Pelayanan BK Pola 17 Plus Jenis
Layanan BK. Padang.

https://www.researchgate.net/publication/350958908_PENDEKATAN_DAN_MODEL_P
ELAYANAN_BK_POLA_17_PLUS_JENIS_LAYANAN_LANJUTAN

http://upbk.unp.ac.id/page/layanan-advokasi

12

Anda mungkin juga menyukai