Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

EKSISTENSI BK DI SEKOLAH DAN KEDUDUKAN BK DI SEKOLAH

Dosen pembimbing

Mursyid Ridha, S.Ag, M.Pd

Kelompok 1

Muhammad rizki (19231132)

Nico Nugroho Aditra (19232014)

Tiara Indri Safitri (19058030)

Viny Bellyana (19018052)

MATA KULIAH UMUM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, serta mari
sama-sama kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah khusus
tentang “Eksistensi dan Kedudukan BK disekolah”.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberi kemudahan untuk menyelesaikan
makalah dengan tepat waktu. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.

Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah
tentang Eksistensi dan Kedudukan BK disekolah untuk ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Padang, 3 Maret 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. 2

DAFTAR ISI............................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 4

A.    Latar Belakang................................................................................................... 4

B.    Rumusan Masalah............................................................................................. 5

C.    Tujuan Penulisan............................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 6

A. Eksistensi BK disekolah....................................................................................... 6

B. Kedudukan BK disekolah..................................................................................... 6

a. Landasan yuridis formal................................................................................ 7

b. Landasan yuridis informal............................................................................. 8

BAB III PENUTUP....................................................................................................... 10

A. Kesimpulan........................................................................................................... 10

B. Saran...................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 11


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bimbingan konseling merupakan salah satu komponen penyelenggaraan pendidikan di
sekolah yang keberadaannya sangat dibutuhkan, khususnya untuk membantu peserta
didik dalam pengembangan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta
perencanaan dan pengembangan karir. Bimbingan dan konseling akan sangat
membantu lancarnya proses pembelajaran dalam suatu lembaga pendidikan.
Penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah/madrasah berupaya memfasilitasi
peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas
perkembangannya. Hal yang menimbulkan kebutuhan akan pelayanan bimbingan dan
konseling di sekolah adalah demokratisasi dalam bidang pendidikan yang
mengakibatkan peserta didik dari berbagai lapisan dan suku dalam masyarakat akan
saling bertemu di gedung sekolah serta dihadapkan pada tuntunan untuk saling
mengerti dan saling menerima. Perkembangan teknologi, yang mengakibatkan variasi
besar dalam kesempatan dan tempat mendapat pekerjaan serta dapat menyebabkan
pengangguran karena tenaga manusia diganti dengan tenaga mesin.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun Rumusan Masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana eksistensi BK di sekolah
2. Bagaimana kedudukan BK di sekolah berdasarkan landasan yuridis formal
3. Bagaimana kedudukan BK di sekolah berdasarkan landasan yuridis informal

C. TUJUAN PENULISAN
Adapun Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui eksistensi BK di sekolah
2. Untuk mengetahui kedudukan BK di sekolah berdasarkan landasan yuridis formal
3. Untuk mengetahui kedudukan BK di sekolah berdasarkan landasan yuridis informal

BAB II

PEMBAHASAN

A. Eksistensi BK di sekolah
Guru BK berusaha memberikan layanan kepada siswa dengan tujuan agar siswa
mencapai kehidupan bermakna bagi diri sendiri, serta dapat memberikan kontribusi
positif bagi masyarakat dan lingkungannya. Eksistensi BK (Bimbingan dan Konseling) di
Sekolah sangatlah berguna. Bimbingan dan konseling merupakan suatu bagian dari
keseluruhan program di sekolah, mempunyai tujuan tertentu sejalan dengan tujuan
pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Secara umum bimbingan bertujuan untuk
membantu individu dalam mencapai tujuan, tujuan tersebut yaitu: (1)Kebahagiaan
hidup pribadi, (2) Kebahagiaan yang efektif, (3) Kebahagiaan kesanggupan hidup
bersama dengan orang lain, (4) Keserasian antara cita-cita anak didik dengan
kemampuan yang dimilikinya.
Perlunya Eksistensi dan Kedudukan Bimbingan dan Konseling di Sekolah bertujuan
memudahkan proses pembelajaran yang efektif. Menurut Winkel yang dikutip oleh Rifa
Hidayah ada beberapa tujuan Eksistensi dan Kedudukan Bimbingan dan Konseling di
Sekolah sebagai berikut : 1) Fungsi penyaluran, yaitu membantu siswa mendapatkan
yang terbaik, dan siswa dibantu untuk memilih antar alternatif yang tersedia (decision
making), misalnya memilih kegiatan ekstrakulikuler sesuai dan memilih program studi
yang sesuai. 2) Fungsi penyesuaian, yaitu membantu siswa menemukan cara
menempatkan diri secara tepat dalam berbagai keadaan dan situasi yang dihadapi
(adjustment). 3) Fungsi pengadaptasian, yaitu mengarahkan rangkaian kegiatan
pendidikan dan pengajaran supaya sesuai dengan kebutuhan siswa.
Eksistensi dan Kedudukan Bimbingan dan Konseling di Sekolah berguna untuk
mengembangkan potensi pada diri individu sesuai dengan kemampuannya agar bisa
menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik lingkungan sekolah, lingkungan keluarga,
dan lingkungan masyarakat. Hal inilah yang merupakan tujuan utama pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah, terutama bagi siswa-siswi sebagai individu yang
diberi bantuan.
B. Kedudukan BK di sekolah
Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan diIndonesia.
Sebagai sebuah layanan profesional, kegiatan layanan bimbingan dan konseling tidak
bisa dilakukan secara sembarangan, namun harus berangkat dan berpijak dari suatu
landasan yang kokoh, yang didasarkan padahasil-hasil pemikiran dan penelitian yang
mendalam. Dengan adanya pijakanyang jelas dan kokoh diharapkan pengembangan
layanan bimbingan dan konseling, baik dalam tataran teoritik maupun praktek, dapat
semakin lebih mantap dan bisa dipertanggung jawabkan serta mampu memberikan
manfaat besar bagi kehidupan, khususnya bagi para penerima jasa layanan (konseli).
Landasan yuridis atau hukum pendidikan di dalam bimbingan dan konseling, yaitu
asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang
menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan atau studi pendidikan bimbingan
dan konseling.

a. Landasan yuridis formal


Landasan yuridis formal berkenaan dengan berbagai peraturan dan perundangan
yang berlaku di Indonesia tentang penyelenggaraan bimbingan dan konseling, yang
bersumber dari Undang Undangan Dasar, Undang Undang, Peraturan Pemerintah,
keputusan Menteri serta berbagai aturan dan pedoman lainnya yang mengatur
tentang penyelenggaraan bimbingan dan konseling di Indonesia.
1) Undang-undang nomor 20 tahun 2003 bab 1 pasal 1 ayat 6
Eksistensi dan Kedudukan Bimbingan dan Konseling di Sekolah sudah sejak lama
diatur pemerintah dalam dunia pendidikan hal ini selaras dengan tujuan
pendidikan nasional termaktup dalam UU Pendidikan Nasional UU. No. 20
Tahuan 2003 bab 1 pasal 1 ayat 6 "Pendidik adalah penyelenggara pendidikan
yang berkualifikasi sebagai guru, dosen dan konselor, Widyaiswara, pamong
belajar, fasilitator dan sebutan lain sesuai dengan kekhususannya serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan".
Berdasarkan hal tersebut, diketahui bahwa layanan bk mempunyai posisi dan
peran yang cukup penting dan strategis dalam pendidikan disekolah. BK
berperan untuk memberikan layanan kepada siswa agar dapat berkembang
secara optimal melalui proses pembelajaran secara efektif.
2) Permendikbud no 111 tahun 2014
Dalam Permendikbud nomor 111/2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah disebutkan bahwa Bimbingan dan
Konseling sebagai bagian integral dari program pendidikan, merupakan upaya
memfasilitasi dan memandirikan peserta didik dalam rangka mencapai
perkembangan yang utuh dan optimal.

b. Landasan yuridis informal


Landasan dalam bimbingan dan konseling pada hakekatnya merupakan faktor-faktor
yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan khususnya oleh konselor selaku
pelaksana utama dalam mengembangkan layanan bimbingan dan konseling.
 Landasan Psikologis
Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman
bagi konselor tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan (klien).
Secara luas untuk bisa bahagia, manusia memerlukan keadaan mental psikologis
yang baik.
Untuk kepentingan bimbingan dan konseling, beberapa kajian psikologi yang
perlu dikuasai oleh konselor adalah tentang :
1. Motif dan motivasi
2. Pembawaan dan lingkungan
3. Perkembangan individu
4. Belajar
5. Kepribadian
 Sosial-budaya
Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat memberikan
pemahaman bagi konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan
sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku individu.
Landasan sosial budaya berkenaan dengan aspek sosial-budaya sebagai faktor
yang mempengaruhi terhadap perilaku individu, yang perlu dipertimbangakan
dalam layanan bimbingan dan konseling, termasuk di dalamnya
mempertimbangkan tentang keragaman budaya. Lingkungan sosial-budaya yang
melatarbelakangi dan melingkupi individu berbeda-beda sehingga menyebabkan
perbedaan pula dalam proses pembentukan perilaku dan kepribadian individu
yang bersangkutan.
 IPTEK
Pengetahuan tentang bimbingan dan konseling dapat disusun secara logis dan
sistematis dengan menggunakan berbagai metode, seperti : pengamatan,
wawancara, analisis, dokumen, prosedur tes, inventory atau analisis laboratoris
yang dituangkan dalam bentuk laporan penelitian, buku teks dan tulisan-tulisan
ilmiah lainnya.
Landasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) berkaitan dengan layanan
bimbingan dan konseling sebagai kegiatan ilimiah, yang harus senantiasa
mengikuti laju perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian
pesat.
 Globalisasi
Perkembangan zaman (globalisasi) menimbulkan perubahan dan kemajuan
dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi, industri,
indusrti, informasi, dan sebagainya.
Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, timbul dua masalah penting
yang menyebabkan kerumitan struktur dan keadaan masyarakat, yaitu :
a. Pergantian sebagian besar tenaga kerja dengan alat-alat mekanis-elektronik,
dan hal ini mau tidak mau menyebabkan pengangguran.
b. Bertambahnya jenis-jenis pekerjaan dan jabatan baru yang menghendaki
keahlian khusus dan memerlukan pendidikan khusus pula bagi orang-orang
yang hendak menjabatnya.
Untuk itu peran layanan BK sangat dibutuhkan demi tercapainya tujuan
terciptanya SDM yang tidak hanya cerdas tetapi juga berkepribadian unggul
untuk bersaing dalam era globalisasi tersebut.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bimbingan dan konseling merupakan suatu bagian dari keseluruhan program di sekolah,
mempunyai tujuan tertentu sejalan dengan tujuan pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
Perlunya Eksistensi dan Kedudukan Bimbingan dan Konseling di Sekolah bertujuan
memudahkan proses pembelajaran yang efektif. Eksistensi dan Kedudukan Bimbingan dan
Konseling di Sekolah berguna untuk mengembangkan potensi pada diri individu sesuai dengan
kemampuannya agar bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan, baik lingkungan sekolah,
lingkungan keluarga, dan lingkungan masyarakat.
Kedudukan bimbingan dan konseling disekolah telah terlampir pada UU no 20 tahun 2003
dimana konselor memiliki peran yang sama dengan tenaga pendidik lainnya. Kemudian
Permendikbud no 111 tahun 2014 juga menjadi landasan hukum dan juga pijakan atau rujukan
guru bimbingan dan konseling atau konselor dalam melaksanakan tugas layanan bimbingan dan
konseling disekolah. Selain landasan yuridis formal, bimbingan dan konseling juga memiliki
landasan informal yaitu : landasan psikologi, sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi
serta landasan globalisasi.

B. Saran

Diharapkan makalah ini dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang eksistensi bk
di sekolah dan kedudukan bk di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Kamaluddin, H. (2011). Bimbingan dan konseling sekolah. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan,
17(4), 447-454.

https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/25/landasan-bimbingan-dan-konseling/

Anda mungkin juga menyukai