Anda di halaman 1dari 42

Elektrokimia

Tipe Sel Elektrokimia

 Sel galvani atau Volta


 Reaksi ‘spontan’
 Menghasilkan energi listrik

 Sel Elektrolisis
 Reaksi non-spontan
 Membutuhkan energi listrik agar dapat berlangsung

 Untuk sel yang reversibel, reaksi galvani dapat


terjadi secara spontan dan kemudian dapat
dikembalikan secara elektrolitik – prinsip baterai
yang rechargeable.
Tipe Sel Elektrokimia

 Tidak semua reaksi reversible


 contoh jika suatu gas dihasilkan dan
kemudian hilang: 2H+ + 2 e-  H2(g)
 Jika satu atau lebih spesi mengalami
dekomposisi
Sel Volta

 Terdapat dua cara umum untuk terjasinya


reaksi redoks:
 Mencampurkan oksidator dan reduktor
bersama-sama. Dalam hal ini kita tidak
dapat mengontrol reaksi.
Sel Volta

 Sel Elektrokimia
• Setiap setengah reaksi dipisahkan dalam ‘sel
setengah’ yang dihubungkan dengan arus listrik.
Hal ini memudahkan kita untuk mengontrol reaksi
dalam sistem.
Sel Volta
Sel Volta
Sel Volta
 Jembatan Garam
 Memungkinkan migrasi ion dalam larutan,
sehingga tetap terjadi kesetimbangan
muatan diantara kedua elektrolit, namun
mencegah tercampurnya kedua larutan
elektrolit.
 Dibuat dari gel jeun elektrolit kuat seperti
KCl
Sel Volta

 Sebagai contoh: terdapat ion Zn2+ yang


dihasilkan.
 Merupakan proses oksidasi, sehingga
elektroda adalah anoda dan bermuatan
positif (+).
Sel Volta

 Pada setengah sel lain terbentuk logam


tembaga.
 Ini adalah reaksi reduksi, sehingga elektroda
adalah katoda dan bermuatan negatif ( - ).
Diagram Sel

 Untuk mempermudah penggambaran sel


keseluruhan, digunakan diagram sel.
 Tanda | = batas antara fasa; tanda ║=
jembatan garam.
 Hal lain seperti konsentrasi biasanya
dicantumkan setelah penulisan spesi.
 Diagram sel untuk sel Cu – Zn:
Diagram Sel

 Contoh lain: elektroda SHE. Pt digunakan


untuk mempertahankan kontak listrik.
Tekanan H2 dalam satuan atmosfer

 Elektroda kalomel jenuh: suatu larutan


perak jenuh (1,8 x 108 M) berdasarkan Ksp
AgCl daan [Cl-]
Potensial Elektroda

 Adalah ukuran sejauh mana suatu spesi


mampu melepaskan atau menerima
elektron.
 Potensial Standar: adalah potensial suatu
sell yang bertindak sebagai katoda
dibandingkan dengan elektroda hidrogen
standar (SHE) pada keadaan standar
(25oC, 1 atm)
Elektroda Hidrogen Standar (SHE)

 Adalah suatu elektroda referensi.


 Gas H2 secara konstan masuk ke dalam
larutan HCl 1 M.
 Potensial reduksi ditetapkan sebesar 0 V.
Reaksi Setengah Sel

 Adalah pendekatan umum reaksi tiap spesi


dalam reaksi redoks:

untuk

Reduksi
Oksidasi
Beberapa Data Potensial Reduksi
Standar
Potensial Sel

 Untuk mengetahu apakah arah suatu reaksi


spontan:
 Dibutuhkan besarbya potensial sel Esel
 Karena potensial sel standar adalah proses
reduksi (Eo), maka berdasarkan definisi:
Potensial Sel

 Reaksi sel galvani yang spontan hasrus


memiliki nilai Esel positif.
 Reaksi setengah sel dengan nilai Eo yang
lebih besar akan mengalami reduksi.
 Spesi setengah sel lainnya akan mengalami
reaksi oksidasi.
Potensial Sel
 Contoh: untuk sel Cu – Zn pada keadaan
standar:

Reaksi berlangsung spontan pada kondisi


standar
Kebergantungan Nilai E terhadap
Konsentrasi

 Nilai Eo berdasarkan kondisi standar.


 Nilai E akan beragam jika terdapat variasi
konsentrasi yang verveda dari kondisi
standar
 Pengaruh ini dapat ditentukan secara
percobaan dengan mengukur E dengan
suatu elektroda indikator.
 Secara teoritis, potensial elektroda dapat
ditentukan dengan persamaan Nernst.
Kebergantungan Nilai E terhadap
Konsentrasi
 Untuk reaksi: Aa + ne- ⇌Bb, persamaan Nernst dinyatakan
sebagai

 Dengan Eo = potensial sel standar


E = potensial sel
F = tetapan Faraday
T = temperatur dalam K
n = jumlah elektron yang terlibat dalam reaksi
R = tetapan gas, 8,314 J/mol.K
a = aktivitas larutan
Kebergantungan Nilai E terhadap
Konsentrasi

 Contoh: tentukan potensial elektroda


indikator Pt yang dicelupkan dalam larutan
yang mengandung 0,1 M Sn4+ dan 0,01 M
Sn2+.
Kebergantungan Nilai E terhadap
Konsentrasi

 Contoh lain: tentukan potensial yang


ditunjukkan elektroda Pt yang dicelupkan ke
dalam larutan yang mengandung 0,05 M
Cr2O72- dan 1,5 M Cr3+, jika pH = 0,00
(seperti dalam HCl 1 M)
Kebergantungan Nilai E terhadap
Konsentrasi
Menghitung Potensial Sel

 Untuk menghitung Esel galvani pada


keadaan standar menggunakan potensial
reduksi:
 Esel = Eoreduksi – Eooksidasi
 Eoreduksi adalah reaksi setengah sel yang
memiliki nilai Eo lebih besar atau kurang
negatif
 Eooksidasi adalah reaksi setengah sel yang
memiliki nilai Eo lebih kecil atau lebih negatif.
Menghitung Potensial Sel

 Tentukan arah kespontanan dan Esel sistem


berikut:

Setengah Reaksi

Untuk Timbal:

Untuk Timah:
Potensial Sel, Kesetimbangan, dan DG

 Tetapan Kesetimbangan
 Pada kesetimbangan EA = EB (A = spesi
tereduksi; B = spesi teroksidasi)
Energi Bebas dan Potensial Sel

Reaksi maju, spontan


Kesetimbangan
Reaksi kebalikan, spontan
Baterai, Sel Volta Portable

 Sel kering, contoh: sel kering seng-karbon.


Elektrolit: pasta larutan NH4Cl dicampur
pengisi inert. Potensial sel = 1,5 V. Reaksi
elektrokimia:

 Sel basah: terdapat larutan. Contoh: baterai


accu timbal.
Sel Kering Zinc-Karbon
Baterai Timbal

 Digunakan untuk kapasitas listrik besar.


 Potensial sel 3 V
 Dapat diisi ulang
 Untuk keperluan mobil, didisain potensial
sampai 12 V
 Reaksi elektrokimia yang terjadi:
Baterai Timbal
Korosi

 Peristiwa perusakan logam akibat oksidasi.


 Contoh: perkaratan besi dan baja.
 Adanya udara dan air potensial untuk
korosi, apalagi adanya asam akan
mempercepat korosi karena katodanya
lebih positif.

Dalam suasana asam:


Korosi
Pencegahan Korosi

 Dihubungkan dengan logam yang lebih


mudah terkorosi.
 Pengorbanan Anoda: menempatkan logam
reaktif yang dihubungkan pada objek agar
terlindungi secara konduktansi.
 Perlindungan katodik
Sel Elektrolisis

 Pada sel elektrolisis:


 Kerja dilakukan pada sistem
 Terjadi polarisasi sel
 Menyebabkna hal-hal tak terduga terjadi
 Esel akan berubah selama berlangsungnya
reaksi.
Contoh Elektrolisis

 Dapatkah Pb2+ secara kuantitatif dipisahkan


dari Cu2+ secara elektrodeposisi? Asumsi
larutan tiap ion logam 0,1 M.

 Mulai dengan tembaga:


Contoh Elektrolisis

 Timbal akan mengendap pada:

 Jadi pemisahan dapat dilakukan, namun


dengan pengabaian terhadap adanya
overpotensial.
Stoikiometri Reaksi Elektrokimia

 Faraday menentukan bahwa jumlah produk


yang diasilkan berbading lurus dengan
kuantitas arus listrik yang ditransfer.
 Coulomb (C) adalah satuan muatan listrik.
 96500 C ekivalen dengan 1 mol elektron
 96500 C = 1 Faraday (F)
 Arus = Ampere = I = C/s
Stoikiometri Reaksi Elektrokimia

 Jumlah ekivalen endapan dalam elektrolisis


dapat dihitung dengan:
Stoikiometri Reaksi Elektrokimia

 Maka, jumlah (gram) endapan adalah:

dengan:
i = arus yang mengalir (Ampere)
t = waktu yang diperlukan (s)
FM = Massa Molekul
n = jumlah elektron yang terlibat dalam tiap spesi
Contoh:

 Tentukan jumlah garam Cu yang dapat


diubah menjadi Cu2+, jika arus yang
digunakan 6 A selama 5 menit.
 Jawab: reaksi setengah sel

Anda mungkin juga menyukai