Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENDEKATAN DAN MODEL PELAYANAN BK POLA 17 PLUS (LANJUTAN)

Dikerjakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling

OLEH

KELOMPOK :7

RAHMIKA MUNASTI 18058064

MARINA NATASYA 18058058

YUSRIL FAUZI HASIBUAN 18058064

DEVA FEDITA 18058075

DHEA ANANDA 18058076

Dosen Pengampu :

Frischa Meivilona Yendi, S.Pd, M.Pd.Kon

MATA KULIAH UMUM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020/2021
Kata Pengantar

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“Pendekatan dan Model Pelayanan BK Pola 17 Plus (Lanjutan)” Tujuan dari pembuatan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling. Disamping itu Penulis
berharap semoga isi dari makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis, khususnya para pembaca
serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan Dalam jenis layanan Bk Pola 17 Plus yang
kami kaji di dalammnya

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan


makalah ini ,karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis
mohon kritik dan saran yang bersifat membangun agar dapat memperbaiki makalah-makalah
selanjutnya.

10 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………i

DAFTAR ISI............................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………… 1

A. Latar Belakang....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah.................................................................. 2

C. Tujuan Penulisan…………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN………………………………………3

A.Bimbingan Kelompok............................................................. 3

B.Konseling Kelompok.............................................................. 4

C..Konsultasi............................................................................... 4

D..Mediasi................................................................................... 5

E.Advokasi.................................................................................. 5

BAB III PENUTUP…………………………………………… 6

3.1 Kesimpulan ........................................................................... 6

3.2 Saran ..................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................. 7


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara umum bimbingan konseling telah memiliki kedudukan yang sangat kuat. Setiap
lembaga pendidikan selayaknya memiliki unit bimbingan dan konseling, dalam upaya
optimalisasi potensi pendidikan. Bimbingan konseling merupakan serangkaian program layanan
yang diberikan kepada peserta didik agar mereka mampu berkembang lebih baik. Bimbingan
konseling dilaksanakan disekolah-sekolah mulai dari tingkat dasar, bahkan pra sekolah sampai
dengan tingkat tinggi.

Namun, pelaksanaan Bimbingan dan konseling di sekolah diselenggarakan dengan pola


yang tidak jelas, ketidakjelasan pola yang harus diterapkan berdampak pada buruknya citra
bimbingan dan konseling, sehingga melahirkan miskonsepsi terhadap pelaksanaan BK,
munculnya persepsi negatif terhadap pelaksanaan BK.

Inti dari layanan bimbingan konseling adalah pengembangan diri. Mengatasi masalah
adalah bagian kecil. Dengan demikian seluruh peserta didik berhak mendapatkan layanan guna
optimalisasi potensi. Pada umumnya fungsi bimbingan konseling penyembuhan sesungguhnya
fungsi bimbingan konseling yang paling utama adalah pengembangan, yakni mengembangkan
seluruh potensi yang dimiliki oleh individu. Bimbingan berpusat pada diri individu, berdasarkan
pada kemampuan dan kebutuhan individu agar ia mampu mengatasi dirinya sendiri dan
mengembangkan segenap kemampuan yang dimiliki. Maka Bimbingan Konseling memberikan
layanan BK Pola-17 Plus. Pola 17 plus mencangkup banyak jenis layanan. Pola umum
bimbingan konseling 17 plus meliputi keseluruhan kegiatan bimbingan konseling yang
mencakup bidang-bidang bimbingan, jenis-jenis layanan dan kegiatan pendukung bimbingan
konseling. Pelaksanaan program-program itulah yang menjadi wujud nyata dari
diselenggarakannya kegiatan bimbingan konseling di sekolah. Dalam bimbingan dan konseling
seorang konselor harus memahami tentang pola 17 plus beserta isinya.
B. Rumusan Masalah

a.Bagaimana Jenis Layanan Bimbingan Kelompok

b. Bagaimana Jenis Layanan Konseling Kelompok

c. Bagaimana Jenis Layanan Konsultasi

d.Bagaimana Jenis Layanan Mediasi

e.Bagaimana Jenis Layanan Advokasi

C.Tujuan Penulisan

a. Untuk mengetahui jenis Layanan Bimbingan Kelompok

b. Untuk mengetahui jenis Layanan Konseling Kelompok

c. Untuk mengetahui Jenis Layanan Konsultasi

d. Untuk mengetahui Jenis Layanan Mediasi

e. Untuk mengetahui Bagaimana Jenis Layanan advokasi


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pendekatan dan Model Pelayanan BK Pola 17 Plus

BK pola 17 atau 17 plus merupakan layanan yang dikenal di Indonesia karena lahir dari
keprihatinan dan perhatian beberapa tokoh BK terhadap pelaksanaan bimbingan dan konseling di
sekolah-sekolah. BK pola 17 plus adalah pola yang mendapatkan tambahan baik dari bidang,
jenis layanan maupun kegiatan pendukung.

Secara umum tujuan pola bimbingan dan konseling 17 plus adalah memberikan arah
kerja atau sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK atau konselor, membantu peserta didik
mengenal bakat, minat dan kemampuannya serta memilih dan menyesuaikan diri dengan
kesempatan, pendidikan dan merencanakan karir yang sesuai dengan tuntutan kerja.

2.2. Layanan Bimbingan Konseling 17 Plus (Lanjutan)

A. Layanan Bimbingan Kelompok

Merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) kepada individu (siswa) melalui
kegiatan kelompok. Tujuannya adalah untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi,
khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan (siswa). Secara khusus layanan ini
bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang
menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yakni peningkatan kemampuan
berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal para siswa.

Layanan bimbingan kelompok mempunyai 3 fungsi yaitu informatif, pengembangan dan


preventif dan kreatif. Materi layanan bimbingan kelompok, yaitu:

 Pemahaman dan pemantapan kehidupan keberagaman dan hidup sehat.


 Pemahaman dan penerimaan diri sendiri dan orang lain sebagaimana adanya (termasuk
perbedaan individu, sosial dan budaya).
 Pemahaman tentang dunia kerja, pilihan dan pengembangan karier.
 Pengambilan keputusan dan perencanaan masa depan.

B. Layanan Konseling Kelompok

Layanan konseling kelompok adalah suatu upaya pembimbing atau konselor membantu
memecahkan masalah-masalah pribadi yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok
melalui kegiatan kelompok agar tercapai perkembangan yang optimal. Tujuannya adalah agar
berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan berkomunikasi siswa.

Dinamika kelompok adalah suasana yang hidup yang berdenyut, yang bergerak, yang
berkembang yang ditandai dengan adanya interaksi antar sesama anggota kelompok.Tujuan
konseling kelompok, meliputi:

 Melatih anggota kelompok agar berani berbicara dengan orang banyak.


 Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman sebaya.
 Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok.
 Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok

Proses pelaksanaan konseling kelompok dilaksanakan melalui tahap-tahap berikut:

 Tahap pembentukan
 Tahap peralihan
 Tahap kegiatan
 Tahap pengakhiran.

C. Layanan Konsultasi

Merupakan layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor (pembimbing)


terhadap seorang konsulti yang memungkinkan dirinya memperoleh wawasan, pemahaman dan
cara-cara yang perlu dilaksanakannya dalam menangani kondisi atau permasalahan pihak
ketiga. Bertujuan agar klien (siswa) dengan kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi
atau permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga. Pihak ketiga adalah orang yang mempunyai
hubungan baik dengan kosulti, sehigga permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga setidak-
tidaknya sebahagian menjadi tanggung jawab konsulti.
D. Layanan Mediasi

Merupakan layanan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih
yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan sehingga masalah yang dihadapi
tidak ada akhirnya. Layanan ini bertujuan agar tercapai hubungan yang positif dan kondusif
diantara para klien atau pihak-pihak yang bertikai atau bermusuhan.

E. Layanan Advokasi

Layanan advokasi adalah layanan BK yang membantu peserta didik untuk memperoleh
kembali hak-hak dirinya yang tidak diperhatikan dan atau mendapatkan perlakuan yang salah
sesuai dengan tuntutan karakter-cerdas dan terpuji.

Salah satu fungsi konseling adalah fungsi advokasi yang artinya membela hak seseorang
yang tercederai. Sebagaimana diketahui bahwa setiap orang memiliki berbagai hak yang secara
umum dirumuskan didalam dokumen HAM (Hak Asasi Manusia). Berlandaskan HAM itu setiap
orang memiliki hak-hak yang menjamin keberadaannya, kehidupannya dan perkembangan
dirinya. Fungsi advokasi dalam konseling berupaya memberikan bantuan (oleh konselor) agar
hak-hak yang menjamin keberadaan, kehidupan dan perkembangan orang atau individu atau
klien yang bersangkutan kembali memperoleh hak-haknya yang selama ini dirampas, dihalangi,
dihambat, dibatasi atau dijegal.

Layanan advokasi diterapkan oleh konselor untuk menangani berbagai kondisi tentang
tercederainya hak seseorang terkait dengan pihak lain yang berkewenangan demi di
kembalikannya hak klien yang dimaksudkan.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Bimbingan dan konseling pola 17 plus adalah progam bimbingan dan konseling atau
pemberian bantuan kepada peserta didik melalui 6 bidang bimbingan, 10 layanan, dan 5 layanan
pendukung yang sesuai dengan norma yang berlaku. Secara umum tujuan pola bimbingan dan
konseling 17 plus adalah memberikan arah kerja / sebagai acuan dan evaluasi kerja bagi guru BK
/ konselor, membantu peserta didik mengenal bakat , minat , dan kemampuannya, serta memilih
dan menyesuaikan diri dengan kesempatan, pendidikan, dan merencanakan karier yang sesuai
dengan tuntutan kerja.

Terdapat 4 bidang bimbingan di dalam BK 17 plus, antara lain seperti bidang bimbingan
pribadi, sosial, belajar, karier. Sedangkan untuk layanannya terdapat 5 jenis layananan, pada
makalah lanjutan ini terdiri atas layanan bimbingan kelompok, konseling kelompok, konsultasi,
mediasi, dan advokasi.

3.2. Saran

Diharapkan dari penyusunan makalah ini, pembaca dapat memahami dan mengerti
tentang pembahasan mengenai pendekatan dan model pelayanan BK 17 plus ini. Penulis
berharap para mahasiswa/mahasiswi dapat memahami serta menganalisis isi dari pembahasan
makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini, masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam
penulisan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas.2003.Pelayanan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Puskur Balitbang.

Gani, Ruslan Abdul.1995.Bimbingan dan konseling. Jakarta: Pamator Pressindo.

Prayitno. 2012. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Padamg : FIP UNP.

Samsu dan Juntika N. 2005. Landasan Bimbingan dan Konseling. Bandung : PT. Remaja Rosda
Karya.

Anda mungkin juga menyukai