MAKALAH
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan Konseling Anak
Dosen Pengampu:
Dr. Aam Kurnia M.Pd.
Disusun oleh:
Kelompok 6
Almaida Wirdah Nurmitsni (1222100004)
Erwina Wulansari (1222100016)
Fahrisya Uswatun Nisa (1222100017)
Luthfiani Mardiana (1222100032)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
taufik, serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling di RA”. Semoga makalah ini dapat
memberikan pengetahuan serta menjadi dasar pengetahuan bagi penulis maupun
pembaca.
Harapan kami selain untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Bimbingan
Konseling Anak, kami harap makalah ini dapat menambah pengalaman dan
pengetahuan bagi penulis maupun pembaca. Sehingga jika terdapat kekurangan,
kami dapat memperbaikinya menjadi lebih baik.
Kami selaku penulis sangat ingin berterima kasih kepada Bapak Dr. Aam
Kurnia M.Pd selaku dosen mata kuliah Asesmen, karena telah memberikan kami
kesempatan untuk dapat menyusun makalah ini. Tidak lupa kami ingin berterima
kasih kepada seluruh teman-teman yang telah membantu kami sehingga
terselesaikannya makalah ini.
Kami paham bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, saran dan kesan
pembaca sangatlah berarti bagi kami. Untuk itu kami ucapkan mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Semoga di makalah ke depannya kami dapat menyusun lebih baik
lagi.
Penyusun
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................
B. Rumusan Masalah...................................................................................................
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................4
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling...................................................................
B. Saran.......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bimbingan konseling adalah suatu upaya pendidikan dan menjadi bagian
integral dari pendidikan yang secara sadar memposisikan kemampuan siswa
untuk mengeksplorasi, memilih, berjuang meraih, serta mempertahankan karier
itu ditumbuhkan secara isi-mengisi atau komplementer oleh guru BK atau
konselor dan oleh guru mata pelajaran dalam setting pendidikan khususnya
dalam jalur pendidikan formal dan sebaliknya. Tidak merupakan hasil upaya
yang dilakukan sendirian oleh guru BK atau konselor, atau yang dilakukan
sendirian oleh guru mata pelajaran. Pelaksanaan bimbingan di sekolah bertujuan
mengarahkan siswa untuk memahami masalah yang sedang dihadapinya agar
mampu menentukan tindakan yang harus dilakukan untuk memecahkan masalah
yang dihadapinya. Adanya bimbingan konseling di sekolah sangat penting
untuk peningkatan mutu pendidikan. Selain itu, untuk membantu mewujudkan
pendidikan yang bermutu dibutuhkan tenaga pendidik dan tenaga administratif
yang professional serta tenaga bantu lainnya yang mendukung terlaksananya
penyelenggaraan pendidikan. Pelaksanaan bimbingan konseling tidak akan
membuahkan hasil jika para petugasnya (konselor) tidak memiliki keahlian
khusus (Aulina, 2022).
1
tiga jenis: bimbingan belajar, bimbingan sosial, dan bimbingan pribadi.
Bimbingan belajar dimaksudkan untuk mengatasi masalah-masalah yang
berkaitan dengan kegiatan belajar, seperti cara belajar, cara merencanakan
waktu, dan cara mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan mata
pelajaran tertentu. Bimbingan sosial dimaksudkan untuk membantu siswa dalam
mengatasi masalahnya yang berkaitan dengan kehidupan sosial, seperti
memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai, membantu
memperoleh persahabatan yang sesuai, dan membantu mendapatkan kelompok
sosial untuk memecahkan masalah tertentu. Bimbingan pribadi dimaksudkan
untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah pribadinya agar kosentrasi
belajarnya tidak terganggu dalam proses belajar mengajar (Liza, 2014).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di kemukakan di atas maka rumusan
masalahnya, yaitu :
2
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah di paparkan, maka tujuan dari
pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui:
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
1. Pengertian bimbingan
Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata
“guedance” berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti
menunjukkan, membimbing, menuntun ataupun membantu. Berikut adalah
pengertian bimbingan menurut para ahli :
a. Arthur J. Jones sebagaimana dikutip oleh Hellen (2002), bimbingan
adalah pertolongan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain
dalam membuat pilihan-pilihan, penyesuaian diri dan pemecahan-
pemecahan problem.
b. Rochman Natawidjaja (1981) bimbingan adalah proses pemberian
bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan.
Supaya individu dapat memahami dirinya dan dapat bertindak wajar
sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat.
c. Bimo WalgitoWalgito (2004) bimbingan adalah bantuan atau
pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu
dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya agar
dapat menyesuaikan kesejahteraan hidupnya.
4
Secara etimologi istilah konseling berasal dari bahasa Latin, yaitu
consilium yang berarti “dengan” atau “bersama” yang di rangkai dengan
“menerima” atau “memahami” Istilah konseling sering diartikan sebagai
penyuluhan. Menurut Jones (1951) Konseling adalah kegiatan dimana semua
fakta dikumpulkan dan semua pengalaman siswa difokuskan pada masalah
tertentu untuk diatasi sendiri oleh yang bersangkutan. Dimana ia diberi
panduan pribadi dan langsung dalam pemecahan untuk klien. Konseling
harus ditujukan pada perkembangan yang progresif dari individu untuk
memecahkan masalah-masalahnya sendiri tanpa bantuan.
Jadi Bimbingan konseling adalah suatu lembaga di sekolah yang
bertugas membimbing dan melayani konseling memecahkan permasalahan
seperti mengatasi siswa-siswi yang mempunyai masalah, bimbingan
konseling juga membantu tercapainya segala aspek-aspek pertumbuhan dan
perkembangan siswa. Baik aspek akademik, bakat dan minat, emosional,
sosial dengan teman, penyesuaian diri di lingkungan yang baru, menemukan
jati diri dan sebagainya, tentunya akan lebih baik jika proses pelaksanaanya
diarahkan sejak dini agar tercapai segala aspek-aspek pertumbuhan dan
perkembangan siswa yang maksimal. Dari semua itu disinilah perlunya guru
Bimbingan dan Konseling (BK) di RA (Roudhotul Athfal) dalam membantu
mengidentifikasi permasalahan peserta didik dan membantu tercapainya
segala aspek perkembangan peserta didik di RA/PAUD/TK.
Kegiatan-kegiatan konseling mempunyai ciri sebagai berikut:
a. Pada umumnya dilaksanakan secara individual
b. Pada umumnya dilaksanakan dalam suatu perjumpaan tatap muka
c. Dibutuhkan orang yang ahli
d. Tujuan diarahkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi klien
e. Klien akhirnya mampu memecahkan masalah dengan kemampuannya
sendiri.
5
B. Bidang Layanan Bimbingan dan Konseling di RA
Pelayanan bimbingan dan konseling pada pendidikan anak di RA
mencakup tiga bidang, yaitu:
1. Bimbingan pribadi-sosial
Bidang bimbingan pribadi sosial membantu peserta didik untuk
mencapai tujuan tugas perkembangan pribadi sosial anak dalam rangka
mewujudkan pribadi yang mandiri dan bertanggung jawab, isi dari layanan
ini adalah sebagai berikut:
a. Mengenalkan ciri-ciri yang ada dalam diri sendiri, mengenalkan ciri
khusus orang lain serta menunjukan makna sikap yang baik dan yang
tercela.
b. Mengenalkan cara hidup sehat melalui makan makanan yang bergizi
serta melakukan kegiatan olah raga secara teratur, serta menjaga
kebersihan.
c. Mengenalkan cara mengungkapkan perasaan bahagai dan sedih serta
memberikan gambaran berbagai perasaan dalam berbagai situasi.
d. Membimbing peserta didik menciptakan dan memelihara persahabatan,
serta menjelaskan makna dari kerjasama.
e. Membimbing peserta didik mengenali kecakapan yang dimilikinya,
melatih cara mengambil keputusan menjelaskan perlunya memiliki
beberapa pilihan sebelum mengambil keputusan dan mengenalkan akibat
dari keputusan yang diambil.
Untuk mencapai tujuan tugas perkembangan diperlukan pengenalan
cara hidup yang baik, mengungkapkan perasan dan memelihara persahabatan
dan melatih kecakapan dalam mengambil keputusan.
2. Bidang bimbingan belajar
Bidang ini membantu peserta didik untuk mencapai tujuan tugas
perkembangan pendidikan dalam mewujudkan pribadi sebagai peserta didik
yang kreatif, isi dari layanan adalah sebagai berikut:
a. Mengenalkan cara merencanakan cita-cita
b. Menjelaskan apa arti suatu penilaian dalam proses belajar
6
c. Mengenalkan hambatan-hambatan dalam proses belajar
d. Menjelaskan tentang bagaimana melatih ketelitian dan kerapian
e. Melatih cara menulis yang baik.
Bidang bimbingan ini sangat berguna bagi tugas perkembangan anak,
dengan bimbingan seperti diatas maka anak dilatih untuk menjadi kreatif.
1. Layanan orientasi
Layanan orientasi adalah layanan untuk membekali diri anak untuk
memasuki suasana baru atau lingkungan baru, anak akan mudah
menyesuaikan diri terhadap pola kehidupan, kegiatan belajar dan kegiatan
lain yang mendukung keberhasilan mereka sebagai siswa. Melalui layanan
orientasi ini diharapkan dapat mengantisipasi timbulnya masalah yang
kemungkinan akan dihadapi siswa. Fungsi utama bimbingan yang di dukung
oleh layanan orientasi ialah fungsi pemahaman dan pencegahan.
2. Layanan informasi
7
Layanan informasi adalah layanan yang bertujuan untuk membekali
anak berbagai pengetahuan dan pemahaman yang berguna untuk mengenal
diri sendiri anak, selain untuk pemahaman dan pencegahan. Pemahaman
yang diperoleh melalui pelayanan informasi dapat digunakan sebagai bahan
acuan dalam meningkatkan kegiatan dan prestasi belajar, mengembangkan
cita-cita, menyelenggarakan kehidupan sehari-hari dan mengambil
keputusan. Materi yang dapat diberikan melalui layanan ini antara lain:
pengembangan pribadi, proses belajar mengajar, pendidikan lanjutan setelah
PAUD atau RA, kehidupan keluarga, sosial kemasyarakatan, sosial budaya
dan lingkungan. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh jenis layanan
informasi ialah fungsi pemahaman dan pencegahan.
3. Layanan penempatan dan penyaluran penyaluran
Yaitu layanan untuk memperoleh penempatan dan penyaluran secara
tepat sesuai dengan potensi, bakat dan minat serta kondisi pribadi anak.
Layanan penempatan dan penyaluran memungkinkan peserta didik berada
pada posisis dan pilihan yang tepat, yaitu berkenaan dengan pengelompokan
siswa terhadap suatu kegiatan, kelompok pemilihan minat terhadap kegiatan
tertentu, kegiatan ekstra-kulikuler, program latihan, dan pendidikan yang
lebih tinggi sesuai dengan kondisi fisik dan psikisnya. Materi yang dapat
diberikan dari layanan ini yaitu penempatan di dalam kelas, penempatan
dalam kelompok belajar, peempatan jurusan yang sesuai dan penempatan
dalam program-program lain yang lebih luas.Fungsi utama bimbingan yang
didukung oleh layanan ini adalah fungsi pencegahan dan pemeliharaan.
4. Layanan pembelajaran
Layanan pembelajaran adalah layanan yang memungkinkan peserta
didik memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang
baik, keterampilan dan materi belajar yang baik sesuai dengan kecepatan dan
kesulitan belajarnya. Fungsi utama bimbingan yang di dukung oleh layanan
ini ialah fungsi pemeliharaan dan pengembangan.
5. Layanan bimbingan individual
8
Yaitu layanan untuk mendapatkan layanan secara langsung secara
tatap muka dengan guru pembimbing yang langsung berperan sebagai
pembimbing dalam rangka pembahasan dan pengentasan masalah yang
dihadapi anak. Materi yang dapat diberikan melalui layanan ini adalah
disesuaikan dengan topik permasalahannya. Dalam pelaksanaannya layanan
ini biasa mencakup bidang bimbingan pribadi-sosial, belajar dan karir.
Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh layanan ini ialah fungsi
pengentasan.
6. Layanan bimbingan kelompok
Yaitu layanan yang bertujuan untuk memungkinkan anak
memperoleh kesempatan bagi pembahasan masalah yang dialami melalui
dinamika kelompok, yang dilakukan dengan suasana kelompok. Fungsi
utama yang didukung oleh layanan konseling kelompok ialah fungsi
pengentasan.
7. Layanan konsultasi
Yaitu layanan yang dilaksanakan konselor atau guru terhadap orang
tua anak dengan harapan orang tua anak memperoleh wawasan pemahaman
dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani masalah yang
dialami oleh anak. Konsultasi dapat dilakukan di berbagai tempat dan di
berbagai kesempatan, seperti di sekolah atau di luar sekolah atau di tempat-
tempat lain sesuai dengan kesepakatan bersama. Layanan ini bertujuan agar
orang tua peserta didik atau orang tua peserta didik atau orang yang
berkonsultasi dengan kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi
permasalahan yang dialami oleh putra-putrinya. Fungsi utama layanan
konsultasi ini adalah fungsi pengentasan.
8. Layanana mediasi
Yaitu layanan bimbingan yang dilaksanakan oleh guru terhadap dua
orang anak yang mengalami masalah ketidak cocokkan dalam rangka
menciptakan hubungan yang positif dan kondusif diantara anak. Dengan
layanan ini guru/konselor berusaha mengantarai atau membangun hubungan
antara mereka sehingga mereka akan menyadari akan kesalahan masing-
9
masing. Dengan demikian dapat menghentikan dan terhindar dari
pertentangan lebih lanjut yang merugikan semua pihak. Layanan mediasi
pada umum nya bertujuan agar tercapai kondisi hubungan yang positif dan
kondusif di antara peserta didik.
10
5. Dukungan untuk Orang Tua dan Guru
Layanan bimbingan dan konselin mendukung orang tua dan guru
serta anak-anak untuk memperoleh bimbingan yang baik dan nasehat tentang
bagaimana cara membesarkan dan mengasuh anak, termasuk cara mengatasi
masalah tertentu.
6. Pencegahan dan Intervensi Dini
Intervensi dini melalui layanan bimbingan dan konseling dapat
mencegah terjadinya masalah yang lebih serius di kemudian hari.
Mengidentifikasi dan menangani masalah sejak dini dapat membuat
perbedaan besar dalam perkembangan anak.
7. Kesehatan Mental dan Kesejahteraan
Kesehatan mental pada anak usia dini sangat penting untuk
perkembangan anak secara keseluruhan. Layanan bimbingan dan konseling
membantu anak-anak menjaga kesehatan mental, termasuk mengatasi
kecemasan, ketakutan, dan masalah emosional lainnya. Penyelenggaraan
layanan bimbingan dan konseling di RA memerlukan kerja sama antara
konselor, guru, dan orang tua untuk menciptakan lingkungan yang
mendukung dan memahami kebutuhan individu setiap anak. Hal ini
memungkinkan anak tumbuh dan berkembang secara sehat dan positif
Selain itu, dari sudut pandang orang tua, manfaat dari penerapan dari
layanan bimbingan dan konseling anak usia dini di RA membantu orangtua
dalam:
11
2. Membantu orang tua dalam mengatasi gangguan emosi anaknya terkait
dengan situasi keluarga di rumah.
3. Membantu orang tua mengambil keputusan dalam memilih sekolah sesuai
dengan tingkat intelektual, kemampuan fisik dan sensorik anak.
4. Memberikan informasi kepada orang tua untuk mengatasi permasalahan
kesehatan anaknya.
12
layanan penempatan kerja ini, diharapkan anak-anak mendapatkan posisi dan
pilihan yang tepat. Pemberian layanan penempatan bagi anak dengan
kemampuan berbeda dapat memastikan anak mendapat layanan dan
kesempatan untuk mengembangkan keterampilannya. Selain bagi anak
berkemampuan tinggi, layanan rujukan juga diberikan kepada anak
berkemampuan rendah. Hal ini terjadi karena anak harus diberikan
kesempatan untuk tumbuh sesuai dengan kemampuannya.
5. Pelayanan evaluasi dan tindak lanjut merupakan pelayanan yang diberikan
oleh guru atau pendamping untuk mengetahui keberhasilan pengobatan.
Keberhasilan layanan konseling dapat diukur dari derajat perubahan
perilaku yang terjadi pada anak usia dini, keberhasilan layanan bimbingan
dan konseling anak usia dini tidak dapat dihitung dalam jangka pendek
karena kemampuan memahami, beradaptasi, dan mengubah perilaku anak
bukanlah suatu tugas yang mudah anak sangat dipengaruhi oleh keadaannya,
dan kemampuan setiap anak berbeda-beda.
Pelayanan konsultasi meliputi beberapa tahapan sebagaimana diuraikan di
atas: (1) identifikasi masalah, (2) diagnosis, (3) prognosis, (4) pengobatan, dan
(5) evaluasi dan tindak lanjut.
Pelayanan evaluasi dan tindak lanjut dilakukan pada akhir kegiatan
program konseling yang direncanakan oleh guru atau pendamping, dan dengan
melakukan layanan tindak lanjut, guru atau pendamping tersebut mampu menilai
keberhasilan layanan yang diberikannya. Hal ini berkaitan dengan pendataan,
pemberian informasi, pemberian konseling pada anak penderita rheumatoid
arthritis dan layanan rujukan yang diberikan.
Melalui layanan ini, guru dan pendamping dapat menganalisis berbagai
penyebab kegagalan program yang direncanakan dan memberikan layanan
tindak lanjut untuk memperbaiki proses konseling yang dilakukan. Selain itu,
layanan ini dapat berbagi umpan balik dengan pihak lain dan berupaya
meningkatkan program konsultasi berdasarkan umpan balik tersebut. Oleh
karena itu, layanan tindak lanjut juga berfungsi sebagai alat evaluasi terhadap
program konseling yang dilaksanakan
13
Pelayanan konseling merupakan bagian integral dan penunjang setiap
kegiatan pendidikan, termasuk kegiatan pendidikan anak usia dini, serta
mencakup seluruh tujuan dan fungsi konseling. Dilihat dari tujuan dan isinya,
layanan konsultasi anak usia dini pada RA berfokus pada kegiatan sebagai
berikut:
a. Konseling Individu-Sosial
Konseling individu-sosial ini bertujuan untuk mencapai maksud dan
tujuan perkembangan sosial-pribadi anak dengan mengembangkan individu
yang mampu beradaptasi dan bersentuhan dengan lingkungan dengan baik.
Konseling pribadi dan sosial adalah konseling yang bertujuan membantu
anak menyelesaikan masalah pribadi dan sosialnya. Masalah pribadi dan
sosial pada masa kanak-kanak biasanya mencakup masalah-masalah seperti
menghadapi teman sekelas, guru/teman sebaya yang belajar, memahami
sifat dan kemampuan diri, beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat
tempat tinggal, serta menyelesaikan konflik.
Tujuan dari konseling sosial individu adalah untuk memperkuat
individualitas anak dan mengembangkan kemampuannya dalam mengatasi
masalahnya sendiri. Layanan konseling ini berfokus pada individualitas anak
dan berbagai permasalahannya, serta membimbingnya menuju aktualisasi
diri yang seimbang. Konseling sosial pribadi dijamin melalui penciptaan
lingkungan yang kondusif, interaksi pendidikan yang bersahabat,
pengembangan sistem pemahaman diri dan sikap positif, serta keterampilan
sosial pribadi yang sesuai dalam kegiatan pendidikan pada anak usia dini,
keterampilan sosial pribadi anak yang baik biasanya tercermin pada
kemampuan anak dalam melakukan kegiatan selanjutnya. Kemampuan
berempati terhadap teman:
1. Mengatur teman untuk menyelesaikan tugas
2. Mampu mengenali dan membaca pikiran orang lain
3. Saya mempunyai banyak teman dan dapat membina hubungan dengan
mereka
4. Kecenderungan mudah memahami perasaan orang lain
14
5. Sering bertindak sebagai pemimpin di kalangan teman sebaya
6. Karena kamu sangat memperhatikan teman-temanmu, kamu sangat
mengetahui berita-berita di sekitar mereka Guru/Orang Tua dapat
mengembangkan keterampilan pribadi dan sosial anak dengan
menstimulasi mereka melalui aktivitas bermain.
15
orang tua membantu anak mengatasi kesulitan belajar, mengembangkan strategi
belajar yang efektif, dan membantu anak berhasil belajar serta beradaptasi
dengan segala kebutuhan belajar.
Di Bimbingan Belajar Privat, guru membantu individu mencapai
tujuan akademik yang diharapkan dalam berbagai cara, termasuk meningkatkan
kreativitas anak-anak melalui aktivitas bermain yang konstruktif. Kegiatan ini
tidak hanya mendorong perkembangan kreativitas anak, tetapi juga keterampilan
kognitifnya. Setiap anak menggunakan imajinasinya untuk memahat bangunan
dan benda dengan menggunakan bahan yang berbeda. Setiap anak dapat
menggunakan kreativitasnya untuk mencapai hasil yang berbeda dibandingkan
anak lainnya. Ketika kita akan menemukan anak-anak membangun gedung
pencakar langit dari stoples kue, terowongan dari karton, rumah dari tanah liat,
menggambar matahari dengan telinga besar, dan membuat robot dari kayu tua.
Dalam kegiatan ini guru/fasilitator secara tidak langsung membantu
anak untuk menemukannya dan mendukung anak melalui kegiatan pembelajaran
yang menyenangkan dan merangsang, sehingga anak-anak mempelajari ilmu
yang disampaikan oleh guru/fasilitator di ruang kegiatan pembelajaran.
c. Konseling Karir
Konseling Karir, yaitu konseling untuk membantu perencanaan,
pengembangan, dan penyelesaian permasalahan karir seperti:
1. Memahami posisi dan tugas pekerjaan,
2. Memahami kondisi dan kemampuan pribadi,
3. Memahami kondisi lingkungan,
4. Merencanakan dan mengembangkan karir,
5. Menyesuaikan tempat kerja, dan
6. Menyelesaikan permasalahan pekerjaan dengan cara yang sederhana.
Bimbingan karir juga merupakan layanan yang menjawab kebutuhan
perkembangan anak sebagai bagian dari program pendidikan. Bimbingan karir
merupakan pendekatan kognitif dan afektif individu untuk mencapai konsep diri
yang positif, memahami proses pengambilan keputusan, dan memperoleh
16
pengetahuan tentang keterampilan yang memudahkan untuk memasuki
kehidupan sosial budaya yang selalu berubah-ubah.
Dalam kegiatan konseling anak usia dini, konseling karir dapat
diwujudkan dengan menerapkan prinsip kecerdasan majemuk dalam kegiatan
pembelajaran. Armstrong mengatakan teori kecerdasan majemuk sebenarnya
dapat membantu anak-anak membentuk karir masa depan mereka karena teori
ini berfokus pada bagaimana orang bekerja dalam kehidupan, terutama di masa
depan. Namun, guru dan pendamping anak usia dini hendaknya tidak
memperhitungkan kecenderungan anak terhadap suatu profesi tertentu sejak dini.
Dengan mempertimbangkan daftar atau rentang bidang karir yang berkaitan
dengan kecerdasannya, melalui karyawisata, atau melihat media video, anak
belajar apa yang dirasa benar dan apa yang tidak sejalan dengan misi hidupnya.
Dalam kegiatan pembelajaran di kelas, anak mendapatkan beberapa manfaat dari
percakapan rutin tentang cita-cita ketika mereka besar nanti.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pemaparan materi di atas maka dapat di simpulkan, sebagai berikut:
1. Bimbingan konseling adalah suatu lembaga di sekolah yang bertugas
membimbing dan melayani konseling memecahkan permasalahan seperti
mengatasi siswa-siswi yang mempunyai masalah, bimbingan konseling juga
membantu tercapainya segala aspek-aspek pertumbuhan dan perkembangan
siswa.
2. Bidang pelayanan bimbingan dan konseling pada pendidikan anak di RA
mencakup tiga bidang, yaitu: Bimbingan pribadi-sosial, Bidang bimbingan
belajar dan Bidang bimbingan karir
3. Jenis-Jenis layanan bimbingan dan konseling pendidikan anak di RA yaitu
terdiri dari: layanan orientasi, Layanan informasi, layanan penempatan dan
penyaluran, Layanan pembelajaran, Layanan bimbingan individual, Layanan
bimbingan kelompok, Layanan konsultasi, Layanan mediasi.
4. Beberapa manfaat layanan bimbingan konseling di RA: Pengetahuan diri dan
potensi anak, menstimulasi perkembangan sosial dan emosional AUD,
mengatasi prilaku bermasalah pada anak, dukungan akademik, dukungan
orang tua dan guru, pencegahan dan intervensi dini, Kesehatan mental dan
kesejahteraan mental pada anak.
5. Ruang lingkup layanan bimbingan dan konseling di RA berfokus pada
kegiatan: Konseling individu-sosial, Bimbingan belajar, dan Konseling karir.
B. Saran
Dalam menyusun makalah ini maupun dalam penyajiannya, kami selaku
manusia biasa menyadari adanya beberapa kesalahan oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran khususnya dari dosen mata kuliah yang bersifat
membantu agar kami tidak melakukan kesalahan yang sama dalam penyusunan
makalah yang akan datang.
18
DAFTAR PUSTAKA
Alfiah, S. (2020). Konsep Pendidikan Islam Anak Usia Dini Perspektif Al-Ghazali
dan Abdullah Nashih Ulwan (Studi Komparasi Pemikiran). Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1).
Ayu, A. P. (2018). Pemikiran Tokoh dan Pakar.
Iqbal, A. M. (2013). Konsep Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan. 50.
Irwan, M. (2016). Tokoh Tokoh Ternama dan Pengaruh Mereka Pada Pendidikan
Anak Usia Dini.
Kartono, & Kartini. (2007). Psikologi Anak.
Masnipal. (2013). Siap Menjadi Guru dan Pengelolaan PAUD Profesional.
Muhammad, G. B. (1991). Konsep Ilmu Menurut Al Ghazali.
Nurcholish, M. (1998). Islam Kemodernan dan Keindonesiaan.
Patmonodewo, & Soemiarti. (2003). Pendidikan Anak Pra Sekolah.
Rahmawati, M. (2019). Mendidik Anak Usia Dini dengan Berlandaskan Pemikiran
Tokoh Islam Al-Ghazali. Journal of Early Chilhood Islamic Education, 2(2).
Sa'adah, N. (2008). Konsep Pendidikan Anak dalam Perspektif Al-Ghazali: Analisis
Teori Tahap-tahap Perkembangan Jean Piaget. Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim : Tesis.
Suyuti. (2003). Pendidikan Sistem Among Pada Sekolah Dasar Taman Siswa.
19