Anda di halaman 1dari 22

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Ilmu Penyuluhan Drs. H. Ilham, MAP

MACAM-MACAM BENTUK PENYULUHAN

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3
Nidya Sarah Agustina
180104020002
Siti Sarah Apriani
180104020123

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
BIMBINGAN DAN PENYULUHAN ISLAM
BANJARMASIN
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT sebab karena
limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya, kami mampu untuk menyelesaikan
makalah kami dengan judul “Macam-Macam Bentuk Penyuluhan” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa pula selalu kita haturkan untuk junjungan
Nabi besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari
pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena
kami sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki
banyak kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak
yang telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah
ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah
yang telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Banjarmasin, 15 Februari 2020

Penyusun

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

BAB I ...................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN ............................................................................................... 4

A. LATAR BELAKANG .............................................................................. 4

B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 5

C. TUJUAN .................................................................................................. 5

BAB II ..................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ................................................................................................. 6

A. Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan ................................................... 6

B. Macam-Macam Bentuk Bimbingan dan Penyuluhan ............................... 7

C. Bidang-Bidang Bimbingan dan Penyuluhan .......................................... 11

D. Bimbingan dan Konseling Keagamaan Islam ........................................ 14

E. Bimbingan dan Konseling Pernikahan dan Keluarga Islami .................. 15

F. Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islami ........................................ 17

G. Bimbingan dan Konseling Kerja Islami ................................................. 18

H. Bimbingan dan Konseling Sosial Islami ................................................ 19

BAB III ................................................................................................................. 21

PENUTUP ......................................................................................................... 21

SIMPULAN ................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bimbingan adalah proses yang terus menerus dalam membantu
perkembangan individu untuk mencapai kemampuannya secara
maksimum dalam mengarahkan manfaat yang sebesar-besarnya baik bagi
dirinya maupun bagi masyarkat.

Konseling adalah bantuan yang diberikan kepada individu dalam


memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, atau dengan
cara-cara yang sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk
mencapai kesejahteraan hidup.

Dalam bimbingan ataupun konseling saling berkaitan, sehingga


satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Singkatnya bimbingan merupakan
proses pencegahan agar klien tidak salah dalam mengambil keputusan,
sedangkan konseling adalah proses pengobatan, di mana klien dapat
memecahkan permasalahannya dengan bantuan konselor.

Dalam proses pencegahan ataupun pengobatan tentu saja


memerlukan adanya landasan syariat agama. Dalam membimbing ataupun
mengonseli agama sangat diperlukan untuk memberi arahan kepada klien
agar klien dapat menjalankan ketentuan dan petunjuk yang diberikan
Allah.

Oleh karenanya penyusun tertarik untuk memberikan penjelasan


apa saja macam-macm bentuk penyulahan, baik secara umum ataupun
islami. Dalam macam-macam bentuk penyuluhan terbagi berbagai macam
bentuk bimbingan dan konseling. Di sana kita dapat membedakan
bagaimana macam-macam bentuk penyuluhan secara keseluruhan dan
islami.

4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan bimbingan dan penyuluhan?
2. Apa saja macam-macam bentuk bimbingan dan penyuluhan secara
umum?
3. Apa saja bidang-bidang bimbingan dan penyuluhan?
4. Apa saja macam-macam bentuk bimbingan dan konseling islam?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu bimbingan dan penyuluhan
2. Untuk mengetahui macam-macam bentuk bimbingan dan penyuluhan
secara umum
3. Untuk mengetahui bidang-bidang bimbingan dan penyuluhan
4. Untuk mengetahui macam-macam bentuk bimbingan dan konseling
islam

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan dan Penyuluhan


Bimbingan dan penyuluhan adalah terjemahan dari istilah bahasa
inggris “Guidance & Counseling”. Kata “guidance” adalah kata dalam
yang berasal dari kata kerja “to guide” artinya “menunjukkan”,
“membimbing” atau “menuntun” orang lain ke jalan yang benar. Kata
“counseling” adalah kata dalam bentuk masdar dari “to counsel” yang
artinya memberikan nasihat; atau memberi anjuran kepada orang lain
secara face to face (berhadapan muka satu sama lain). Jadi arti kata
counseling adalah pemberian nasihatan kepada orang lain secara
individual (perseorangan) yang dilakukan dengan face to face. Kemudian
dikenal dengan kata “penyuluhan”. 1

Bimbingan menurut Failor adalah bantuan kepada seseorang dalam


proses pemahaman dan penerimaan terhadap kenyataan dirinya sendiri
serta perhitungan (penilaian) terhadap lingkungan sosio-ekonomisnya
masa sekarang dan kemungkinan masa mendatang: dan bagaimana
mengintegrasikan dua hal tersebut melalui pilihan-pilihan serta
penyesuaian-penyesuaian diri yang membawa kepada kepuasan hidup
pribadi dan kedayagunaan sosio-ekonomisnya itu.

Konseling adalah perjumpaan secara berhadapan muka antara


counselor dengan konseli (orang yang disuluh) sedang di dalam pelayanan
bimbingan, counseling dapat dianggap sebagai intinya proses pemberian
pertolongan yang essensil bagi usaha pemberian bantuan kepada murid
pada saat mereka berusaha memecahkan problem yang meraka hadapi.

1
H.M.Arifin,M.Ed, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama,
(Jakarta:Bulan Bintang), 1977, hlm. 20.

6
B. Macam-Macam Bentuk Bimbingan dan Penyuluhan

1. Vocational Guidance
Bimbingan dan penyuluhan bidang vocational and counseling
merupakan bimbingan dan penyuluhan yang berhubungan dengan
masalah jabatan atau pekerjaan yang perlu dipilih oleh klien sesuai
dengan bakat dan kemampuannya untuk masa sekarang maupun
mendatang. Pemilihan dan pengambilan keputusan tentang jenis
jabatan atau pekerjaan didasari atas kesadaran masing-masing pribadi
terbimbing terhadap kemampuan serta personalitas seperti apa yang
sesuai dengannya. Hal tersebut perlu mendapat tekanan perhatian dari
yang bersangkutan agar dikemudian hari tidak mengakibatkan frustasi
serta kegagalan dalm pelaksanaan tugas hidupnya.

2. Educational Guidance
Educational Guidance ialah bimbingan dalam hal menemukan cara
beljar yang tepat, mengatasi kesukaran dalam belajar, dan juga
memilih jenis/jurusan sekolah lanjutan yang sesuai.2
Sebagai pembimbing dalam educational guidence ini
diperlukannya informasi dari pihak sekolah ataupun pihak perguruan
tinggi. Karena informasi tersebut sangat membantu para pembimbing
untuk mengarahkan kliennya dalam berbagai hal; minat bakat siswa,
tingkat kemampuan, dan kegiatan internal maupun eksternal sekolah.
Menurut Glenn E. Smith, data informasi mengenai terbimbing
sekurang-kurangnya meliputi:
a. Background data, yaitu yang berhubungan dengan latar belakang
kehidupan terbimbing sampai dengan kehidupan keluarganya;
b. Health and physical data, yaitu data mengenai berbagi hal yang
berhubungan dengan kondisi kesehatan serta jasmaninya;
c. Psychological data, yaitu yang menggambarkan kehidupan
ruhaniah, termasuk data kecerdasan dan sebagainya;

2
Drs. Samsul Munir Amin, MA, Bimbingan dan Konseling Islam,Jakarta: Amzah, 2010, hlm. 54.

7
d. Social environmental data, yaitu yang berhungan dengan
lingkungan di mana ia hidup;
e. Activity and achievement data, yaitu yang menggambarkan tentang
kegiatan serta kemajuan belajar anak bimbing;
f. Educational and vocational data, yaitu yang berhubungan dengan
pendidikan serta pekerjaan anak bimbing selama ini.

3. Personal-Social Guidance
Personal–Social Guidance ialah bimbingan dalam menghadapai
dan mengatasi kesulitan dalam diri sendiri; apabila kesulitan tertentu
berlangsung terus dan tidak mendapat penyelesaiannya, terancamlah
kebahagiaan hidup dan akan timbul gangguan-gangguan mental.
Disamping itu, juga kesukaran-kesukaran yang timbul dalam pergaulan
dengan orang lain (pergaulan sosial), karena kesukaran semacam ini
biasanya dirasakan dan dihayati sebagai kesulitan pribadi.3

Dalam personal-social guidence ini diperlukan pembimbing


(konselor) yang mempunyai fleksibilitas dan kesabaran yang tinggi.
Karena konselor harus memberikan pengertian terhadap situasi yang
konkret kepada klien. Selain itu juga konselor harus membantu klien
untuk mengambil suatu manfaat berdasarkan pengalaman yang telah
dialami klien, dan membantu dalam melihat ke masa yang akan
datang.

“Bimbingan Pribadi” termasuk dalam usaha-usaha berikut ini.


a. Memberikan informasi kepada klien mengenai beberapa fase
perkembangan dan berbagai hal yang lazim dialami oleh ank-
anak remaja putri,
b. Mengatur dan memimpin diskusi kelompok mengenai masalah
atau kesulitn yang dialami oleh kebanyakan klien. Akan sangat
bermanfaat apabila diskusi ini disertai dengan tanggapan dari
ahli bimbingan.

3
Ibid., hlm. 56.

8
c. Membuka kesempatan yang luas untuk berwawancara dengan
konselor. Lanjut pelayanan ini sangat bermanfaat.
d. Mengumpulkan data mengenai sifat-sifat kepribadaian klien
dan mengenai pergaulan sosialnya di lingkungannya.

4. Mental Health Guidance


Mental health guidance (bimbingan dalam bidang kesehatan jiwa),
yaitu mental suatu bimbingan yang bertujuan untuk menghilangkan
faktor-faktor yang menimbulkan gangguan jiwa klien. Sehingga ia
akan memperoleh ketenangan hidup ruhaniah yang sewajarnya seperti
yang diharapkan.
Di dalam usaha memperoleh “Klarifikasi” ruhaniah, konselor
kadang-kadang memerlukan pendekatan psikoterapis (penyembuhan
jiwa), psikoanalitis (penganalisaan jiwa), klinis, dan juga pendekatan
yang berpusat pada kedaan pribadi klien (client centered approoach)
Pendekatan yang demikian ini lebih banyak menekankan pada
unsur perasaan (emosional), atau aspek perasaan dari situasi seseorang
dari pada aspek intelektual. Jadi, pendekatan semacam ini sebenarnya
lebih menekankan perhatian kepada sumber pola pandangan hidup
dalam pribadi masing-masing individu (internal and personal frame of
reference).

5. Relegious Guidance
Relegious guidance (bimbingan keagamaan) yaitu bimbingan
dalam rangka membantu pemecahan problem seseorang dalam
kaitannya dengan masalah-masalh keagamman, melalui keimanan
menurut agamanya. Dengan menggunakn pendekatan keagamaan
dalam konseling tersebut, klien diberi insight (kesadaran terhadap
adanya hubungan sebab akibat dalam rangkaian probklem yang di
alaminya) dalam pribadi yang dihubungkan dengan nilai keimanannya
yang mungkin pada saat itu telah dalam jiwa klien.

9
Banyak para Ahli lainnya juga meyakini tentng adanaya hubungan
antara penaykit jiwa dengan hilangnya pengertian nilai-nilai agama
dari diri manusia , misalnya, Dr. H.C. Ling juga mencatat
pengalamannya dalam bukunya “ The Return to Relegion”, dan
sebagainya.
Kecuali yang telah di sebutkan di atas, masih banyak lagi jenis-
jenis bimbingan dan penyuluhan dalm bidang lainnya seperti bussines
counseling (penyuluhan dibidang usaha), Counseling in armed services
(penyuluhan dalm dinas angkatan bersenjata), dan sebagaimana.
Macam-macam bimbingan dan penyuluhan yang disebutkan di atas
juga diperlukan tidak saja bagi orang-orang dewasa, tetapi juga anak-
anak sekolah yang belum dewasa atau umur remaja. Justru mereka
inilah yang bnayak memerlukan bimbingan dan penyuluhan dalam
mengatasi kesulitan-kesulitan kehidupannya.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa hanya ada tiga kategori
pelayanan dalam bimbingan dan konseling tersebut, yaitu sebagai
berikut.4
a. Pealyanan yang membantu siswa agar dapat lebih memahami
tetang dirinya sendiri, terhadap kemungkinan peekembanagannya
agar dapat cengan mudah mengungkapkan perasaan tertekan dan
harapan ke alam sadarnya; serta melihat hal tersebut tanpa distorsi.
b. Pelayanan yang memabntu kepada pertumbuhan/perkembangan
hidup sosial dan keterampilannya ke areah sikap dan persaan
senamng hidup bermasyarakat (berkelompok). Dalam hubungan
ini, organisasi siswa akan dapat membantu sosialitas,
inidividualitas, perkembangan moralitas, dan sebagainya. Dengan
bimbingan mela;ui apa yang disebut groupguidance (bimbingan
kelompok), pertemuan-pertemuan orientasi bagi siswa baru, club-
club agama, pertemuan di asrama-asrama, student centre, olahraga

4
H.M. Arifin, M.Ed, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan Agama, Jakarta:
Bulan Bintang, 1977, hlm.46

10
serta karyawisata, dan sebagainya, juga membantu kepada
pengembangan rasa sosial mereka.
c. Pelayanan terhadap kebutuhan siswa di bidang kesehatan mental an
fisik, keuangan dalam bentuk koperasi pinjam-meminjam,
beasiswa, student employment service (bagian urusan penempatan
kerja) adalah penting artinya bagi perkembangan studi mereka
lebih lanjut.

Semua hal tersebut memerlukan pembimbingan dan peyuluhan yang


serius serta berdedikasi tinggi guna memecahkan berbagai problematika
kehidupan yang di alami klien dalam kehidupan sehari-hari.

C. Bidang-Bidang Bimbingan dan Penyuluhan

1. Bidang Bimbingan Pribadi


Dalam bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan
peyuluhan membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mantap
dan mandiri serta sehat jasmani dan ruhani. Bidang bimbingan pribadi
ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut.

a. Penanaman dan pemantapan sikap dan kebiasaan serta


pengembangan wawasan dalam beriman dan bertakwa
terhdap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Penanaman dan pemantapan pemhaman tentang kekuatan
diri dan pengembangannya untuk kegitan-kegiatan yang
kreatif dan produktif, baik dalm kehidupan sehari-hari
maupun untuk perannan masa depan.
c. Pengenalan dan pemantapan pemhaman tentang bakat dan
minat pribadi serta penyaluran dan pengembangannya
melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif.
d. Pengenalan dan pemantapan pemahaman tentang
kelemahan diri dan usaha-usaha penanggulangannya.

11
e. Pemantapan kemampuan dalm diri mengambil keputusan.
f. Pengembangan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan
yang telah di ambilnya.
g. Pemantapan dalam prencanaan dan penyelenggaraan hidup
sehat, baik secara ruhaniah maupun jasmaniah.

2. Bidang Bimbingan Sosial


Dalam bidang bimbingan sosail, pelayanan bimbingan dan
penyuluhan di sekolah berusaha membantu peserta didik mengenakl
dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi budi
pekerti, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan. Bidang ini
dirinci menjadi pokok-pokok berikut.

a. Pengembngan dan pemantapan kemampuan berkelompok,


baik melalui ragam lisan maupun tulisan secra efektif.
b. Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan
berhubungan sosial, baik dirumah, di sekolah maupun di
masyarakat dengan menjunjung tinggi tata krama, sopan
santun, serta nilai-nilai agama, adat, peraturan dan
kebiasaan yng berlaku.
c. Pengembngan dan pemantapan hububungan yang dinamis,
harmonis, dan produktif dengan teman sebaya, baik
disekolah yang sama, sdi sekolah yang lain, di luar sekolah,
maupun di masyarakat pada umumnya.
d. Pengenalan, pemahaman, dan pemantapan tentang
peraturan, kondisi dan tuntutan sekolah, rumah dan
lingkungan, serta upaya dan kesadaran untuk
melaksanakannya secara dinamis dan bertanggung jawab.
e. Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan
pendapat serta beragumentasi secara dinamis, kreatif, dan
produktif.
f. Orientasi tentang hidup berkeluarga.

12
3. Bidang Bimbingan Belajar
Dalam bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan
penyuluhan membantu peserta didik untuk menumbuhkan dan
mengamalkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai
pengetahuan dan keterampilan sejalan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian serta mempersiapkan peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi atau untuk terjun
kelapangan pekerjjaan tertentu. Bidang bimbingan ini memuat pokok-
pokok materi berikut.

a. Pengembangan siakap dan kebiasaan belajar untuk


mencari informasi dari berbagai sumber lainnya,
mengembangkan keterampilan belajar, mengerjakan
tugas-tugas pembeljaran, dan menjalani program
penilaian hasil belajar.
b. Pengembangan dan pemantapan disiplin belajar dan
berlatih secra mandiri maupun kelompok.
c. Pemantapan penguasaan materi program belajar
disekolah sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi,
dan kesenian.
d. Pemantapan peamahamandan pemanfaatan kondisi
fisik, sosial, dan budaya yang ada di sekolah,
lingkungan sekitar dan masyarakat untuk
pengembangan pengetahuan dan kemampuan serta
pengembangan pribadi.
e. Orientasi dan informasi tentang pendidikan yang lebih
tinggi, dan pendidikan tambahan.

4. Bidang Bimbingan Karier


Dalam bidang bimbingan karier ini, pelayanan bimbingan dan
penyuluhhan ditujukan untuk mengenal potensi diri, mengembangkan

13
dan memantapkan pilihan karier. Bidang ini memuat pokok-pokok
berikut.

a. Pengenalan terhadap dunia kerja dan usaha untuk


memperoleh penghasilan untuk mmenuhi kebutuhan hidup.
b. Pengenalan dan pemantapan pemahaman diri berkenaan
dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan.
c. Pengembangan dan pemantapan dan informasi tentang
kondisi tuntutan dunia kerja, jenis,jenis pekerjaan tertentu,
serta latihan kerja sesuai dengan pilihan karier.
d. Pemantapan cita-cita karier sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuan, serta pemantapan sikap positif dan objektif
terhadap pilihan karier.

Bidang-bidang bimbingan dan penyuluhan tersebut merupakan bidang


garapan bagi pembimbing dan konselor dalam upaya membantu anak bimbing
(klien) dalam hal ini siswa, untuk mengatasi problematika kehidupannya,
khususnya di sekolah. Dengan demikia, melalui proigram bimbingan dan
penyuluhan ini, anak bimbing akan mampu mengatasi permasalahannya sendiri
yang pada akhirnya anak bimbing akan percaya diri dengan penuh kemantapan
akan menemukan pencerahan dalam hidupnya.

D. Bimbingan dan Konseling Keagamaan Islam


Bimbingan keagamaan islami adalah proses pemberian bantuan
terhadap individu agar dalam kehidupan keagamaannya senantiasa selaras
dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kehidupan
di dunia dan akhirat.5

Bimbingan keagamaan islam merupakan proses untuk membantu


seseorang agar memahami bagaimana ketentuan dan petunjuk Allah
tentang kehidupan beragama, menghayati ketentuan dan petunjuk tersebut,

5
Annur Rahim Faqih, Bimbingan dan Konseling Dalam Islam, Yogyakarta: UII Press Yogyakarta,
2001, Cetakan Kedua, hlm. 62.

14
mau dan mampu menjalankan ketentuan dan petunjuk Allah untuk
beragama dengan benar beragama islam itu, yang bersangkutan akan bisa
hidup bahagia dunia dan akhirat.

Konseling keagamaan islami adalah proses pemberian bantuan


kepada individu agar menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk
Allah yang seharusnya dalam kehidupan keagamaannya senantiasa selaras
dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai
kebahagian hidup di dunia dan akhirat.

Konseling keagamaan membantu individu menyadari kembali


keberadaannya sebagai makhluk Allah, makhluk ciptaan-Nya untuk
senantiasa mengabdi kepada-Nya sesuai dengan ketentuan dan petunjuk-
Nya.

Adapun subjek bimbingan dan konseling keagamaan islami, yaitu :

1. Individu/kelompok individu yang tidak beragama dan belum


meyakini akan perlunya agama;
2. Individu/kelompok individu yang tidak/belum beragama dan
bermaksud beragama, tetapi belum mempunyai keyakinan yang
pasti untuk menganut agama yang sama;
3. Individu/kelompok individu yang senantiasa goyah
keimanannya , sehingga terlalu mudah untuk berganti-ganti
agama;
4. Individu/kelompok indvidu yang menghadapi konflik
keagamaan karena memperoleh informasi yang berbeda
mengenai ajaran agama;
5. Individu/kelompok individu yang tidak/belum menjalankan
agama islam sebagaimana mestinya.

E. Bimbingan dan Konseling Pernikahan dan Keluarga Islami


Bimbingan pernikahan dan keluarga islami adalah proses
pemberian bantuan terhadap individu agar dalam menjalankan pernikahan

15
dan kehidupan berumah tangganya bisa selaras dengan ketentuan dan
petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup dunia akhirat.

Bimbingan tekanan utamanya pada fungsi preventif, fungsi


pencegahan. Artinya mencegah terjadinya problem pada diri seseorang.
Bimbingan pernikahan dan keluarga islami merupakan proses membantu
seseorang agar memahami bagaimana ketentuan dan petunjuk Allah
mengenai pernikahan dan hidup berumah tangga, menghayati ketentuan
dan petunjuk tersebut, mau dan mampu menjalankan dan petunjuk
tersebut. Harapannya klien mau dan mampu menjalankan ketentuan dan
petunjuk Allah tersebut, sehingga akan terhindar dari resiko menghadapi
problem-problem pernikahan dan hidup berumah tangga.

Konseling pernikahan dan keluarga islami adalah proses pemberian


bantuan terhadap individu agar menyadari kembali eksistensinya sebagai
makhluk Allah yang seharusnya dalam menjalankan pernikahan dan hidup
berumah tangga selaaras dengan ketentuan dan petunjuk-Nya, sehingga
dapat mencapai kebahagiaan hidup dunia akhirat.

Konseling tekanan utamanya pada fungsi kuratif, pada pemacahan


masalah, pada pengobatan masalah. Konseling membantu individu
menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah yang harus
mengikuti ketentuan dan petunjuk-Nya agar bisa hidup bahagia. Dengan
kata lain mengembalikan pemecahan problem yang berkaitan dengan
pernikahan dan hidup berumah tangga pada ketentuan dan petunjuk Allah,
baik problem itu muncul karena adanya perbuatan atau tindakan yang
tidak sejalan dengan ketentuan dan ppetunjuk Allah, maupun problem
dengan sebab-sebab lainnya yang bersifat manusiawi dalam hubungannya
dengan lingkungan.

Adapun subjek bimbingan dan konseling pernikahan dan keluarga


islami, yaitu :

16
1. Remaja atau pemuda yang akan atau sedang mempersiapkan
diri untuk memasuki jenjang perkawinan atau hidup berumah
tangga. Karena bimbingan pernikahan dan keluarga islami yang
memegang pernanan lebih besar. Bimbingan dilakukan secara
individual maupun kelompok.
2. Suami isteri, dan juga anggota keluarga lainnya, baik anggota
keluarga inti maupun keluarga besar. Sifatnya bisa preventif,
dan bisa juga kuratif. Konseling diberikan kepada pasangan
suami isteri dan atau keluarga lainnya manakala kehidupan
pernikahan dan rumah tangga yang bersangkutan menghadapi
masalah.

Dalam membimbing, diperlukannya pembimbing/konselor yang


memiliki kemampuan, sebagai berikut :

1. Memahami ketentuan dan pertauran agama islam mengenai


pernikahan dan kehidupan berumah tangga.
2. Menguasai ilmu bimbingan dan konseling islami
3. Kemampuan kemasyarakatan (mampu berkomunikasi, bergaul,
berisilaturrahmi dengan baik dan sebagainya)
4. Kemampuan pribadi (beragama islam dan menjalankannya dan
memiliki akhlak mulia).

F. Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islami


Bimbingan pendidikan islami adalah proses pemberian bantuan
terhadap individu agar kegiatan belajar atau pendidikannya senantiasa
selaras dengan tujuan pendidikan islami, yaitumenjadi insan kamil sebagai
sarana mencapai kebahagiaan hidup dunia akhirat.6

Konseling pendidikan islami adalah proses pemberian bantuan


terhadap individu agar mampu mengatasi segala hambatan dalam kegiatan

6
Ibid.,hlm. 108

17
belajar atau pendidikannya, dengan menyadari eksistensinya sebagai
makhluk Allah yang harus senantiasa mengikuti ketentuan dan petunjuk
Allah, agar menjadi insan kamil, sebagai sarana mencapai kebahagiaan di
dunia dan akhirat.

Subjek bimbingan dan konseling islami berarti semua orang yang


melakukan kegiatan belajar atau pendidikan. Dengan kata lain subjek
bimbingan dan konseling islami termasuk anak-anak dan remaja/pemuda
yang sedang menempuh pendidikan formal ataupun nonformal.

Jika dirincikan, subjek bimbingan dan konseling islami yaitu terdiri


dari :

1. Peserta didik sekolah (sejak murid SD sampai dengan


mahasiswa perguruan tinggi);
2. Peserta pendidikan nonformal
3. Orangtua atau wali murid yang mempunyai problem
sehubungan dengan kegiatan belajar/pendidikan anaknya;
4. Orang tua dalam kaitannya dengan pendidikan anak-anaknya.

G. Bimbingan dan Konseling Kerja Islami


Bimbingan kerja islami adalah proses pemberian bantuan terhadap
individu agar dalam proses mencari pekerjaan dan bekerja senantiasa
selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehigga dapat mencapai
kebahagiaan hidup dunia akhirat.

Dengan demikian proses pemberian bantuan bimbingan itu lebih


banyak menekankan agar seseorang manakala akan mencari pekerjaan
jangan sampai menyimpang dari ketentuan dan petunjuk Allah. Bagi
seseorang yang telah mendapatkan pekerjaan atau sedang bekerja,
bimbingan menekan upaya jangan sampai yang bersangkutan menyimpang
dari ketentuan dan petunjuk Allah dalam melakukan pekerjaannya.

Konseling kerja islami adalah proses pemberian bantuan kepada


individu agar menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah

18
yang seharusnya dalam mencari dan melakukan pekerjaan senantiasa
selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai
kebahagiaan hidup dunia akhirat.

Dengan kata lain, konseling membantu individu untuk bisa melihat


problem-problem yang dihadapinya dalam mencari pekerjaan dan
melakukan pekerjaan itu pasti ada kaitannya dengan ketentuan dan
petunjuk Allah.

Yang menjadi subjek (pihak yang dibimbing) dalam bimbingan


dan konseling islami adalah:

1. Para pencari kerja, baik dalam rangka preventif maupun


kuratif, berupa bantuan berkenaan dengan :
a. Kemudahan dan kesulitan mencari pekerja;
b. Pengenalan dan pengembangan kemampuan (potensi)
untuk mendapatkan pekerjaan yang cocok;
c. Pengenalan dan pemahaman dunia (lapangan) kerja.
2. Orang yang sudah bekerja, juga baik dalam rangka preventif
maupun kuratif, berupa bantuan berkenaan dengan :
a. Pengenalan dan pengembangan kemampuan (potensi)
untuk pengembangan karier
b. Pengenalan dan pemahaman problem-problem yang
berkaitan dengan pekerjaan dan upaya mengatasinya.

H. Bimbingan dan Konseling Sosial Islami


Bimbingan Sosial Islam adalah proses pemberian bantuan terhadap
individu agar dalam kehidupan kemasyarakatannya senantiasa selaras
dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai
kebahagiaan hidup dunia akhirat.

Dengan demikian bimbingan sosial islami atau bimbingan


kehidupan kemasyarakatan yang islami meruapakan proses untuk
membantu individu agar memahami bagaimana ketentuan dan petunjuk

19
Allah tentang hidup bermasyarakat, menghayati ketentuan dan petunjuk
tersebut, mau dan mampu menjalankan ketentuan dan petunjuk tersebut.

Konseling sosial islami adalah proses pemberian bantuan individu


agar menyadari kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah yang
seharusnya dalam kehidupan kemaysarakatan senantiasa selaras dengan
ketentuan dan petunjuk-Nya, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat.

Konseling sosial berarti membantu individu untuk menyadari


kembali eksistensinya sebagai makhluk Allah yang harus senantiasa hidup
bermasyarakat sesuai dengan ketentuan dan petunjuk Allah.

Yang menjadi subjek dalam bimbingan dan konseling sosial islami


adalah :

1. Individu, baik dalam rangka preventif maupun kuratif,


berkaitan dengan :
a. Kesulitan (kemungkinan menjumpai kesulitan) dalam
pergaulan dengan lawan jenis;
b. Kesulitan dalam pergaulan dengan kelompoknya;
c. Kesulitan dalam pergaulan dengan masyarakat;
d. Kesulitan yang berkenaan dengan konflik nilai, baik dengan
nilai kelompok maupun dengan nilai masyarakat luas.
2. Kelompok, juga baik dalam rangka preventif maupun kuratif,
mencakup :
a. Kesulitan dalam hubungan ketetangggaan (antar rumah
tangga)
b. Kesulitan dalam hubungan anatar kelompok.

20
BAB III

PENUTUP

SIMPULAN
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan terhadap individu guna
mencegah yang dibimbing terjermus ke jalan yang salah. Sehingga bimbingan
dapat membantu mengarahkan klien.

Konseling adalah proses pemberian bantuan terhadap individu atau


kelompok guna mengobati klien dalam memecahkan permasalahan yang di alami
klien.

Sebagai makhluk ciptaan-Nya, hendaknya setiap apa yang dilakukan


melibatkan Allah, sebagai Tuhan yang Maha Esa. Untuk itu
penyuluh/pembimbing/konselor mempunyai kemampuan berupa wawasan yang
memadai mengenai ilmu agama, sehingga dapat membimbing ataupun
mengarahkan klien ke jalan yang berdasarkan ketentuan dan petunjuk yang telah
diberikan-Nya.

21
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Muhammad, 1977, Pokok-Pokok Pikiran Tentang Bimbingan dan Penyuluhan
Agama, (Jakarta : Bulan Bintang).

Faqih, Amnur Rahim, 2001, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Cetakan kedua,
(Yogyakarta : UII Press Yogyakarta).

Amin, Samsul Munir, 2010, Bimbingan dan Konseling Islam, (Jakarta : Amzah)

22

Anda mungkin juga menyukai