Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BIMBINGAN DAN KONSELING MI/SD

“KEDUDUKAN DAN RAGAM LAYANAN BIMBINGAN DAN


KONSELING DI MI/SD”

Disusun Oleh:
1. Muhammad Aldi Irfan (1911240146)
2. Destiana Anisyah Fitri (1911240154)
3. Melani Nur Fitri (1911240161)

Dosen Pengampu:
Dra. Aam Amaliyah, M.Pd

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO


(UINFAS) BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpah dan karunian – Nya kami
dapat menyelesaikan makalah BIMBINGAN DAN KONSELING MI/SD tentang
materi “Kedudukan dan Ragam Layanan Bimbingan dan Konseling di MI/SD”.
Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang
lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar
begi seluruh alam semesta.

Kami juga mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada Ibu


Dra. Aam Amaliyah, M.Pd Selaku dosen mata kuliah Bimbingan dan Konseling
MI/SD yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyelesaikan
tugas ini.

Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat di masa
yang akan mendatang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat


bermanfaat bagi para pembaca.

Bengkulu, 16 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………..…. i

DAFTAR ISI………………………………………………………..…… ii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………….…… 1

A. Latar Belakang…………………………………………..…... 1
B. Rumusan Masalah………………………………………..….. 2
C. Tujuan Penelitian………………………………..................... 2
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………. 3

A. Pengertian Bimbingan Dan Konseling……………..……….. 3


B. Kedudukan dan Ragam Bimbingan dan Konseling di
MI/SD……………………………………………….…..…… 5
C. Ragam Pendekatan Dalam Bimbingan dan Konseling di
MI/SD…………………………………….………....……..... 8
D. Ragam Sifat Layanan Dalam Bimbingan Dan Konseling
MI/SD……………………………………………….……..... 10
BAB III PENUTUP………………………………………………...…... 12

A. Kesimpulan……………………………………………….…. 12
B. Saran……………………………………………………..….. 12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………......... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seiring perkembangan zaman, problematika peserta didik di sekolah
semakin beragam.Jalan pikiran mereka menjadi terbagi dengan masalah
diluar sekolah dan di dalam sekolah. Suatu tindak layanan sekolah pada
peserta didik dengan bimbingan konseling yang mengarahkan para para
peserta didik untuk mengetahui bakat dan potensi dalam diri
mereka.Bimbingan konseling biasanya berbicara mengenai aspek
psikologis, ini akan sangat penting jika ada banyak gangguan psikis pada
peserta didik yang biasanya tertekan masalah dan tidak mampu
menangkap pelajaran dengan baik. Bimbingan konseling juga sangat
penting posisinya untuk membimbing siswa untuk memotivasi diri bahwa
mereka adalah suatu pribadi yang unik dan mampu bersaing.Perlunya
bimbingan konseling dapat berfungsi sebagai pemantau masalah-masalah
siswa yang berkaitan tentang masalah kelainan tingkah laku dan adaptasi.
Sulitnya salah satu siswauntuk bergaul dan cenderung m engasingkan diri
dari teman-temannya memiliki akar permasalahan yang biasanya
beruntun.
Perlunya bimbingan konseling dapat berfungsi sebagai pemantau masalah-
masalah siswayang berkaitan tentang masalah kelainan tingkah laku dan
adaptasi. Sulitnya salah satu siswa untuk bergaul dan cenderung
mengasingkan diri dari teman-temannya memiliki akar permasalahan
yang biasanya beruntun.Bimbingan dan konseling merupakan salah satu
komponen dalam keseluruhan sistem pendidikan khususnya di sekolah!
guru merupakan salah satu pendukung unsur pelaksana pendidikan yang
mempunyai tanggung jawab sebagai pendukung pelaksana layanan
bimbingan pendidikan di sekolah, dituntut untuk memiliki wawasan yang

1
memadai terhadap konsep-konsep dasar bimbingan dan konseling di
sekolah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari bimbingan dan konseling?
2. Bagaimana kedudukan dan ragam bimbingan dan konseling di
MI/SD?
3. Apa saja ragam pendekatan dalam bimbingan dan konseling di
MI/SD?
4. Apa saja ragam sifat layanan dalam bimbingan dan konseling di
MI/SD?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian dari bimbingan dan konseling
2. Mengetahui kedudukan dan ragam bimbingan dan konseling di
MI/SD
3. Mengetahui ragam pendekatan dalam bimbingan dan konseling di
MI/SD
4. Mengetahui ragam sifat layanan dalam bimbingan dan konseling
MI/SD

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bimbingan Dan Konseling


Pengertian bimbingan konseling atau yang kemudian disingkat (BK) yaitu
serangkaian kegiatan berupa bantuan yang dilakukan seorang ahli pada
konseling dengan cara tatap muka, baik secara individu atau beberapa
orang dengan memberikan pengetahuan tambahan.
Pada dasarnya, pengertian bimbingan konseling merupakan sebuah proses
interaksi antara konselor dan konseli, baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam rangka membantu konseli agar dapat mengembangkan
potensi dirinya maupun dapat memecahkan permasalahan yang sedang
dialaminya. Bimbingan konseling juga dapat disebut sebagai upaya
sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan, serta terprogram yang
dilakukan oleh konselor untuk memberi fasilitas pengembangan konseli
agar mencapai kemandirian dan mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.1

Pengertian bimbingan dan konseling menurut para ahli


1. Pengertian Bimbingan
 Abu Ahmadi (1991)
Abu Ahmadi berpendapat bahwa bimbingan adalah bantuan
yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan
potensi yang dimilikinya mampu mengembangkan diri secara
optimal dengan jalan memahami diri, memahami lingkungan,
dan mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan
yang lebih baik.
 Priyatno dan Erman Amti (2004)

1
Yusuf Abdhul, “Bimbingan Konseling: Pengertian Tujuan Dan Jenis”,
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/bimbingan-konseling/ (diakses pada 18 maret
2022,pukul 21:22)

3
Menurut mereka, bimbingan merupakan proses pemberian
bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang
atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau
orang dewasa; agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri.

2. Pengertian Konseling
 Tohirin
Menurut Tohirin, pengertian bimbingan konseling yaitu sebuah
proses bantuan yang diberikan oleh pembimbing atau konselor
kepada individu atau konseli melalui pertemuan tatap muka
atau hubungan timbal balik antara keduanya, supaya konseli
mempunyai kemampuan atau kecakapan melihat dan
menemukan masalahnya.
 Azzett
Azzett mengungkapkan bimbingan konseling sebagai segala
upaya pemberian bantuan kepada anak didik agar dapat
memahami dirinya sehingga sanggup mengarahkan diri dan
bertindak dengan baik sesuai dengan perkembangan jiwanya.
Usaha ini dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.

Bimbingan dan konseling terjemahan dari bahasa inggris guidance and


counseling. Kata“ guidance” berasal dari kata kerja to guide yang berarti
memimpin, menunjukkan, atau membimbing ke jalan yang baik. Jadi kata“
guidance” dapat berarti pemberian pengarahan, atau pemberian petunjuk
kepada seorang sedangkan“ counseling” berasal dari kata kerja to counsel
yang berarti menasehati, atau menganjurkan kepada seseorang secara face
to face.

4
Mengenai penggunaan istilah Guidance and Counseling ada yang tetap
menggunakan istilah bahasa asing sehingga sering disingkat“ GC”;
bimbingan dan penyuluhan, maupun dengan kata lain“ bimbingan dan
konseling”. Moh. Surya( 1975) mengartikan bimbingan dan konseling
secara umum sebagai suatu dukungan atau tuntunan. Sertzer dan
Stone( 1966: 3) mengemukakan kalau guidance berasal kata guide yang
mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer, artinya: menunjukkan,
mengarahkan, menentukan, mengatur, maupun mengemudikan( Victoria
Neufeldt, Ed, 1988: 599)2

B. Kedudukan dan Ragam Bimbingan dan Konseling di MI/SD


Kedudukan bimbingan di sekolah dasar secara formal telah digariskan di
dalam Undang- Undang No. 2/ 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Selain itu ada juga peraturan pemerintah yakni PP No. 28/ 1989, yang
secara khusus menjelaskan perihal bimbingan di sekolah dasar. 3Dalam
pasal 25 peraturan pemerintah tersebut diterangkan bahwa:
1. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam
rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan
merencanakan masa depan.
2. Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing( Kartadinata, 1998:
10)
Dalam sistem pendidikan wajib belajar 9 tahun, sekolah dasar
mempunyai kewajiban untuk menyiapkan lulusannya untuk
memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi yaitu SMP.
Sehingga tanggung jawab sekolah dasar itu bukan hanya
2
Noni Angela, “Fungsi Dan Kedudukan Bimbingan Konseling Di Sekolah Dasar”,
http://www.tabayuna.com/2021/07/fungsi-dan-kedudukan-bimbingan.html / (diakses pada 18
maret 2022,pukul 21:28)

3
Noni Angela, “Fungsi Dan Kedudukan Bimbingan Konseling Di Sekolah Dasar”,
http://www.tabayuna.com/2021/07/fungsi-dan-kedudukan-bimbingan.html / (diakses pada 18
maret 2022,pukul 21:28)

5
menamatkan dan meluluskan siswa, akan tetapi juga menyiapkan
kognitif, kepribadian dan perilaku siswa agar siap menghadapi
dunia barunya yakni sekolah menengah.
Ada dua hal yang berdampak pada perlunya bimbingan untuk
siswa di sekolah dasar. Mula- mula, adanya masalah- masalah
perkembangan yang mencakup aspek perkembangan fisik, kognitif,
pribadi, dan sosial. Kedua, rentang keragaman individual siswa
yang amat lebar. Dari permasalahan yang kedua, muncul populasi
khusus yang menjadi target layanan bimbingan, diantaranya:
 Siswa dengan kecerdasan dan kemampuan tinggi
 Siswa yang mengalami kesulitan belajar
 Siswa dengan perilaku bermasalah.

Adapun ragam bimbingan dan konseling di MI/SD, dilihat dari masalah


individu ada empat jenis bimbingan yaitu:
a. Bimbingan Akademik, yaitu bimbingan yang diarahkan untuk
membantu para individu dalam menghadapi masalah-masalah
akademik seperti pengenalan kurikulum, pemilihan
jurusan/konsentrasi, cara belajar dsb. Bimbingan akademik
dilakukan dengan cara mengembangkan suasana belajar- mengajar
yang kondusif agar terhindar dari kesulitan belajar. Dalam
bimbingan akademik pembimbing berupaya memfasilitasi individu
dalam mencapai tujuan akademik yang diharapkan.
b. Bimbingan Sosial-Pribadi, merupakan bimbingan untuk
membantu para individu dalam memecahkan masalah-masalah
sosial-pribadi.
Contohnya: masalah sosial pribadi adalah hubungan sesama teman,
dengan dosen, serta staf, pemahaman sifat dan kemampuan diri
penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat
tempat mereka tinggal dan penyelesaian konflik.

6
c. Bimbingan Karir, yaitu bimbingan untuk membantu individu
dalam perencanaan, pengembangan, dan pemecahan masalah-
masalah karir seperti: pemahaman terhadap jabatan dan tugas-tugas
kerja, pemahaman kondisi dan kemampuan diri dsb.
d. Bimbingan Keluarga, merupakan upaya pemberian bantuan
kepada para individu sebagai pemimpin/anggota keluarga agar
mereka mampu menciptakan keluarga yang utuh dan harmonis,
memberdayakan diri secara produktif, dapat menciptakan dan
menyesuaikan diri dengan norma keluarga, serta
berperan/berpartisipasi aktif dalam mencapai kehidupan keluarga
yang bahagia.

Bimbingan Konseling berada dalam posisi kunci dalam sebuah lembaga


pendidikan, yaitu institusi sekolah sebagai pendukung maju atau mundurnya
mutu pendidikaan. Peran bimbingan dan konseling dalam meningkatkan mutu
pendidikan seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidak hanya terbatas
pada bimbingan yang bersifat akademik tetapi juga sosial, pribadi, intelektual
dan pemberian nilai. Dengan bantuan bimbingan dan konseling maka
pendidikan yang tercipta tidak hanya akan menciptakan manusia-manusia
yang berorientasi akademik tinggi, namun dalam kepribaian dan hubungan
sosialnya rendah serta tidak mempunyai sistem nilai yang mengontrol dirinya
sehingga yang dihasilkan pendidikan hanyalah robot-robot intelektual, dan
bukannya manusia seutuhnya. Dengan adanya bimbingan dan konseling maka
integrasi dari seluruh potensi ini dapat dimunculkan sehinga keseluruhan
aspek yang muncul, bukan hanya kognitif atau akademis saja tetapi juga
seluruh komponen dirinya baik itu kepribadian, hubungan sosial serta
memiliki niali-nilai yang dapat dijadikan pegangan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa peran bimbingan dan konseling didalam


meningkatkan mutu pendidikan terletak pada bagaimana bimbingan dan
konseling itu membangun manusia yang seutuhnya dari dberbagai aspek yang
ada didadalam diri peserta didik. Karena seperti diawal telah dijelaskan bahwa

7
pendidikan yang bermutu bukanlah pendidikan yang hanya
mentransformasikan ilmu pengetahuan dan teknologi saja tetapi juga harus
meningaktkan profesionalitas dan sistem manjemen, dimana kesemuanya itu
tidak hanya menyangkut aspek akademik tetapi juga aspek pribadi, sosial,
kematangan intelektual, dan sistem nilai. Peran BK dalam keempat aspek
inilah yang menjadikan bimbingan konseling ikut berperan dalam peningkatan
mutu pendidikan. 4Bimbingan dan konseling di sekolah dapat mendamingi
siswa dalam hal:

1. Dalam perkembangan belajar di sekolah (perkembangan akademis).


2. Mengenal diri sendiri dan mengerti kemungkinan-kemungkinan yang
terbuka bagi mereka, sekarang maupun kelak.
3. Menentukan cita-cita dan tujuan dalam hidupnya, serta menyusun
rencana yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan itu.
4. Mengatasi masalah pribadi yang mengganggu belajar di sekolah dan
terlalu mempersukar hubungan dengan orang lain, atau yang
mengaburkan cita-cita hidup.

BK dapat diposisikan secara tegas untuk mewujudkan prinsip keseimbangan.


Lembaga ini menjadi tempat yang aman bagi setiap siswa untuk datang
membuka diri tanpa waswas akan privacy-nya. Di sana menjadi tempat setiap
persoalan diadukan, setiap problem dibantu untuk diuraikan, sekaligus setiap
kebanggaan diri diteguhkan. Bahkan orangtua siswa dapat mengambil manfaat
dari pelayanan bimbingan di sekolah, sejauh mereka dapat ditolong untuk
lebih mengerti akan anak mereka.

C. Ragam Pendekatan Dalam Bimbingan dan Konseling di MI/SD


Ada empat pendekatan dalam bimbingan dan konseling yang digunakan di
MI/SD, adapun pendekatannya yaitu :
1. Pendekatan Krisis

4
Mugiarso, Heru. 2009. Bimbingan & Konseling. Semarang: UPT UNNES Press

8
Pendekatan ini menyadarkan diri pada teori-teori psikoanalisis yang
berpusat padapengaruh masa lampau sebagai akar dari krisis pesserta
didik saat ini. Pendekatan ini merupakan pendektan yang berorientasi
dan diarahkan pada upaya untuk mengatasi krisis atau permasalahn-
permasalahan yang dialami peserta didik. Oleh sebab itu, pembimbing
cenderung bersifat pasif karena hanya menunggu peserta didik yang
bermasalah datang, kemudian memberikan bantuan sesuai dengan
masalah yang dialami.
2. Pendekatan Remedial
Pendekatan ini mendasarkan diri pada teori-teori behavioristik yang
memahami perilaku peserta didik hanya pada saat ini yang sebgian
besar dipengaruhi liongkungan. Pendekatan ini mengarahkan pada
upaya memperbaiki kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik
dalam bentuk pengoptimalisasikan kelemahan yang dimiliki peserta
didik. Kegiatan layanan yang diberikan lebih fokus pada usaha
pemecahan masalah peserta didik sehingga layanan hanya bagi peserta
didik yang membutuhkan.
3. Pendekatan Preventif
Pendekatan ini mendasarkan diri pada teori yang kurang jelas. Namun
dmeikian, secara konseptual cukup bagus karena bergerak atas dasar
upaya untuk mengantisipasi munculnya masalah-masalah umum
individu dan berusaha mencegahnya agar jangan terjadi dan menimpa
peserta didik. Oleh sebab itu, proses bimbingan dan konseling lebih
fokus pada bagaimana guru pembimbing mengajarkan pengetahuan
dan keterampilannya untuk mencegah munculnya permasalaha.
4. Pendekatan Perkembangan
Menurut Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan, pola pembimbingan
dan konselinng perkembangan memiliki kegiatan yang lebih kompleks
dan komprehensif dengan visi edukatif , pengembanagan, dan
menyeluruh (outreach). Edukatif artinya menekankan pada
pencegahan dan pengembangan. Pengembangan artinya tujuan yang

9
ingin di capai adalah perkembangan peserta didik secara optimal sesuai
dengan tugas-tugas perkembangan melalui aktivitas dan rekayasa
lingkungan. Outreach artinya layanan bimbingan dan konseling
diberikan kepada seluruh peserta didik, baik yang bermasalah maupun
tidak.
Mengacu pada prinsip tersebut, kegiatan bimbingan dan konseling
dilakukan dengan berbagai ragam dimensi masalah, target intervensi,
setting, metode, lamanya proses, dan sebagainya. Artinya, kegiatan
layanan yang diberikan cukup luas, beragam,dan kompleks yang tidak
terlepas dari proses pendidikan dan pembelajaran itu sendiri. Oleh
sebab itu, salah satu tekhnik yang digunakan dalam pendekatan
perkembangan antara lain proses pembelajaran dan konseling.5

D. Ragam Sifat Layanan Dalam Bimbingan Dan Konseling MI/SD


1. Layanan Pengumpulan Data tentang siswa dan lingkungannya.
Pelayanan ini merupakan usaha untuk mengetahui diri siswa
seluas-luasnya. Untuk mengumpulkan data dapat menggunakan
teknik tes dan non tes. Teknik tes meliputi: psikotes, dan tes
prestasi belajar. Non tes meliputi observasi, angket, wawancara,
dan autobiografi.
2. Konseling merupakan pelayanan terpenting dalam program
bimbingan. Layanan ini memfasilitasi siswa untuk memperoleh
bantuan pribadi secara langsung, baik secara face to face maupun
melalui media (telepon atau internet).
3. Penyajian Informasi dan Penempatan.
Layanan ini menyajikan informasi tentang berbagai berbagai aspek
kehidupan yang diperlukan individu, seperti menyangkut aspek
pribadi, sosial, dan pengembangan karir. Sementara layanan
penempatan merupakan layanan bantuan yang diberikan kepada
5
Muhammad Nurkholis, “Pendekatan Pendekatan Dalam Bimbingan Konseling”,
https://muhammadnurkholiss345.blogspot.com/2017/03/pendekatan-pendekatan-dalam-
bimbingan.html/ (diakses pada 18 maret 2022,pukul 21:42)

10
siswa dalam rangka menyalurkan dirinya ke arah yang tepat sesuai
dengan kemampuan, minat dan bakatnya.
4. Penilaian dan Penelitian
Layanan penilaian dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana
pencapaian tujuan program bimbingan dapat di capai. Selain itu
dilakukan juga penilaian penilaian terhadap hasil pelayanan
terhadap individu untuk kemudian dilakukan tindak lanjut (follow
up) terhadap hasil yang telah dicapai oleh individu yang
bersangkutan. Hasil penilaian terhadap program bimbingan dan
individu dapat dipergunakan sebagai bahan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengembangkan program bimbingandalam
arti menelaah lebih jauh tentang pelaksanaannya; menelaah tentang
kebutuhan bimbingan yang belum terpenuhi serta menelaah
tentang hakikat individu dan perkembangannya.6

6
Yusuf Afriadi, “Kedudukan Bimbingan Dan Konseling Dalam Pendidikan Serta Konsep Dasar
Bimbingan Dan Konseling”, http://gudangmakalahku.blogspot.com/2013/04/kedudukan-
bimbingan-dan-konseling-dalam_22.html/ (diakses pada 18 maret 2022,pukul 21:46)

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Yang dapat disimpulkan dari makalah ini adalah bimbingan dan
konseling memiliki peran dan kedudukan yang penting terutama di
sekolah. Sebagai pendidikan formal, pelaksanaan proses pendidikan di
sekolah sekurang-kurangnya meliputi tiga ruang lingkup, yakni bidang
instruksional(pengajaran) dan kurikulum, bidang administratif dan
supervisi, serta bimbingan dan konseling.
Peran bimbingan dan konseling didalam meningkatkan mutu
pendidikan terletak pada bagaimana bimbingan dan konseling itu
membangun manusia yang seutuhnya dari di berbagai aspek yang ada
didadalam diri peserta didik. Peran BK dalam aspek pribadi, sosial,
kematangan intelektual, dan sistem nilailah yang menjadikan
bimbingan konseling ikut berperan dalam peningkatan mutu
pendidikan.
Lembaga bimbingan dan konseling dapat menjadi tempat setiap
persoalan diadukan, setiap problem dibantu untuk diuraikan, sekaligus
setiap kebanggaan diri diteguhkan.

B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada makalah kali ini, yaitu
sebagai berikut :
1. Seharusnya makalah ini dapat memberikan informasi yang cukup.
2. Sebaiknya makalah dibuat dengan selengkap mungkin.
3. Sebaiknya makalah ini dapat dipahami dengan mudah.

12
DAFTAR PUSTAKA

Yusuf Abdhul, “Bimbingan Konseling: Pengertian Tujuan Dan Jenis”,


https://penerbitbukudeepublish.com/materi/bimbingan-konseling/ (diakses pada
18 maret 2022,pukul 21:22)

Noni Angela, “Fungsi Dan Kedudukan Bimbingan Konseling Di Sekolah Dasar”,


http://www.tabayuna.com/2021/07/fungsi-dan-kedudukan-bimbingan.html /
(diakses pada 18 maret 2022,pukul 21:28)

Mugiarso, Heru. 2009. Bimbingan & Konseling. Semarang: UPT UNNES Press

Muhammad Nurkholis, “Pendekatan Pendekatan Dalam Bimbingan Konseling”,


https://muhammadnurkholiss345.blogspot.com/2017/03/pendekatan-pendekatan-
dalam-bimbingan.html/ (diakses pada 18 maret 2022,pukul 21:42)

Yusuf Afriadi, “Kedudukan Bimbingan Dan Konseling Dalam Pendidikan Serta


Konsep Dasar Bimbingan Dan Konseling”,
http://gudangmakalahku.blogspot.com/2013/04/kedudukan-bimbingan-dan-
konseling-dalam_22.html/ (diakses pada 18 maret 2022,pukul 21:46)

13

Anda mungkin juga menyukai