Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MEMBERIKAN LAYANAN BIMBINGAN DI SEKOLAH DASAR

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Kapita Selekta Pendidikan SD

Dosen Pengampu : Rien Anitra, S.Pd., M.Pd

Nama Kelompok 8:
1. Diva Kusuma (11308505200058)
2. Petrus William Chan (11308505200159)
3. Mutia Dewi (11308505200136)
4. Tia Nopriyanti (11308505200214)

KELAS 6C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

SINGKAWANG

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang
"Memberikan Layanan Konseling di Sekolah Dasar".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua anggota
kelompok yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai
pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan,


baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh
karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata, kami berharap semoga makalah yang kami susun ini
memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Singkawang, 09 Maret 2023

i
Tim Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
A. Hubungan Bimbingan dengan Konseling.....................................................3
B. Tujuan Bimbingan dan Konseling................................................................4
C. Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling..............................................4
1. Layanan Langsung....................................................................................5
2. Layanan Tidak Langsung..........................................................................5
3. Layanan Administrasi................................................................................6
D. Fungsi Layanan Bimbingan di Sekolah........................................................6
E. Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar..................................7
BAB II......................................................................................................................9
A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran..............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan di sekolah memegang peranan penting dalam mendidik siswa
dan mempersiapkan siswa menjadi masyarakat yang berguna. Di dalam
sekolah terdapat suatu organisasi yaitu bimbingan dan konseling yang
merupakan suatu wadah yang bertujuan untuk pemberian bantuan kepada
peserta didik yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling, agar peserta
didik mampu memecahkan masalah
secara mandiri, dan mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.
Anak sekolah dasar pada umunya disebut dengan masa sekolah rendah yang
berada pada usia enam sampai tiga belas tahun. Sekolah dasar disebut masa
yang sangat penting, karena pada masa sekolah dasar siswa sangat
membutuhkan ilmu pengetahuan serta keterampilan untuk tercapainya tugas
perkembanganya sehingga dapat mempersiapkan kehidupan yang akan datang.
Oleh karena itu maka karakteristik yang dimiliki siswa sekolah dasar harus
dikembangkan secara efektif melalui bantuan yang diberikan oleh orang tua,
guru, serta masyarakat (Azhar, 2022).
Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah sangat diperlukan karena
setiap siswa di sekolah dapat dipastikan memiliki masalah, baik masalah
pribadi maupun masalah dalam belajarnya, dan setiap masalah yangdihadapi
masing-masing siswa sudah pastilah berbeda. Bimbingan dan konseling sesuai
dengan Undang-Undang “PP No. 28 dan 29 tahun 1990 dan PP No. 72 tahun
1991 pada dasarnya mengemukakan bahwa bimbingan merupakan bantuan
yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi,
mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan (Ramlah, 2018).

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa hubungan bimbingan dengan konseling?
2. Apa tujuan bimbingan dengan konseling?
3. Apa saja kegiatan bimbingan dan konseling?
4. Jelaskan fungsi dari layanan bimbingan di sekolah?
5. Jelaskan apa saja jenis-jenis layanan bimbingan di sekolah dasar?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui hubungan bimbingan dengan konseling.
2. Mengetahui tujuan bimbingan dengan konseling.
3. Mengetahui kegiatan bimbingan dan konseling.
4. Mengetahui fungsi dari layanan bimbingan di sekolah.
5. Mengetahui apa saja jenis-jenis layanan bimbingan di sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Hubungan Bimbingan dengan Konseling


Konseling merupakan salah satu teknik pelayanan dalam bimbingan secara
keseluruhan, yaitu dengan memberikan bantuan secara individual. Dalam
prakteknya, bimbingan dan konseling saling menyangkut dan isi mengisi.
Bimbingan menyangkut konseling, dan sebaliknya, tetapi bimbingan bukan
bagian konseling sedangkan konseling sebagai bagian dari bimbingan.
Hubungan antara bimbingan dan konseling adalah dua hal yang tidak bisa
dipisahkan karna dalam konseling pasti memerlukan bimbingan, dan
bimbingan pun tidak bisa terlaksana tanpa adanya suatu konseling.
Menurut Moser dan Moser (dalam Prayitno, 1978: 643) menyatakan
bahwa di dalam keseluruhan pelayanan bimbingan dan konseling dianggap
sebagai inti dari proses pemberian bantuan. Sejalan dengan ini (Mortesen dan
Schmuller, 1976: 56) menyatakan lebih tegas bahwa konseling adalah jantung
hatinya program bimbingan.
Bimbingan memperhatikan kuratif (pemecahan masalah), tetapi titik
beratnya pada pencegahan masalah (preventif), konseling titik beratnya kuratif
tetapi juga memperhatikan preventif (pencegahan masalah). Objek garapan
bimbingan dan konseling yaitu problema/masalah, bedanya pada titik berat
perhatian dan perlakuan terhadap masalah tersebut. Bimbingan adalah masalah
yang ringan sedangkan Konseling yaitu masalah yang relatif berat.
Secara umum pengertian hubungan konseling dipakai oleh kaum
profesinal yang melayani manusia, seperti profesi konselor, pekerja sosial,
dokter, dan sebagainya. Disini mengartikan pembimbing membantu si
terbimbing agar tumbuh berkembang sejahtera dan mandiri.

3
4

B. Tujuan Bimbingan dan Konseling


Telaumbanua (2016)Secara umum bahwa bimbingan dan konseling itu
dilaksanakan dengan tujuan memberikan pertolongan kepada individu. Agar
dapat tercapai tujuan tersebut, maka setiap individu yang mendapatkan
layanan bimbingan itu hendaknya memperoleh kesempatan sebagai berikut :
a Mengenal dan melaksanakan tujuan hidupnya serta merumuskan
rencana hidupnya yang didasarkan atas tujuan itu.
b Mengenal dan menanggulangi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
c Mengembangkan kemampuan dan kesanggupannya secara optimal.
d Mampu memilih, memutuskan, dan merencanakan hidupnya secara
bijaksana.
e Memahami dan mengarahkan diri dalam bertindak serta bersikap
sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungannya.

Ramlah (2018)Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah


ialah agar peserta didik, dapat:

a mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin;


b mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri;
c mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi
lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan
kebudayaan;
d mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan
masalahnya;
e mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan
bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan;
f memperoleh bantuan secara tepat dari pihakpihak di luar sekolah untuk
mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah
tersebut.
C. Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling
Kegiatan tersebut ke dalam tiga jenis layanan yang meliputi layanan
langsung, layanan tidak langsung, dan layanan administrasi. Bimbingan dan
5

Konseling. Berikut adalah pemaparan masing-masing jenis layanan dan jenis


kegiatan (Mutiara Harlina, 2016).

1. Layanan Langsung
Dewa Ketut Sukardi dan Desak P.E. Nila Kusmawati (2008: 62)
menyatakan bahwa layanan langsung merupakan layanan yang dilakukan
secara tatap muka antara siswa atau peserta didik dengan guru
pembimbing (konselor) dalam pelaksanaan kegiatan layanan Bimbingan
dan Konseling. Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidikan dan
Tenaga Kependidikan (dalam Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan
dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal, 2007: 207-212) secara
implisit menyatakan pula mengenai jenis-jenis kegiatan layanan yang
diberikan secara langsung meliputi bimbingan klasikal, bimbingan
kelompok, konseling individual, konseling krisis, konsultasi dengan orang
tua, guru, alih tangan kepada ahli lain, kegiatan orientasi, informasi,
rujukan, kolaborasi, dan advokasi.
2. Layanan Tidak Langsung
Layanan tidak langsung dalam penelitian ini diekuivalensikan
dengankomponen program dukungan sistem. Dimana dukungan sistem
merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja,
infrastruktur (misalnya teknologi informasi dan komunikasi), dan
pengembangan kemampuan profesional konselor secara berkelanjutan,
yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada konseli atau
memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli.
Adapun jenis-jenis kegiatan layanan yang masuk dalam komponen
ini adalah konsultasi dengan guru, program kerja sama orang tua atau
masyarakat, berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan
kegiatan sekolah, bekerja sama dengan personel sekolah lainnya dalam
rangka menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi
perkembangan konseli, melakukan penelitian tentang masalah yang
berkaitan erat dengan bimbingan dan konseling, melakukan kerja sama
atau kolaborasi dengan ahli lain yang terkait dengan pelayanan bimbingan
6

dan konseling, inservice training, aktif dalam organisasi profesi, aktif


dalam kegiatan ilmiah, melanjutkan studi ke program yang lebih tinggi,
konsultasi dan kolaborasi dengan guru dan orang tua, staf sekolah, pihak
institusi di luar sekolah, melakukan referal, dan lain-lain (Jenderal dkk.,
2008).
3. Layanan Administrasi
Administrasi yang baik bertujuan untuk memberikan pemahaman
kepada petugas bimbingan mengenai posisinya masing-masing yang
berupa tugas, tanggung jawab, dan wewenang. Mekanisme kerja
administrasi bimbingan dan konseling mencakup kegiatan pencatatan data
pribadi sejak siswa memasuki sekolah, hasil asesmen kebutuhan,
pembuatan program bimbingan, pembuatan laporan, hingga kegiatan
pengumpulan informasi mengenai peserta didik guna pemberian layanan
bimbingan dan konseling yang efektif kepada siswa.
D. Fungsi Layanan Bimbingan di Sekolah
Bimbingan di sekolah berfungsi untuk :
1. Memahami individu (understanding-individu)
Fungsi pokok dari bimbingan dan konseling adalah untuk
menolong individu-individu yang mencari dan membutuhkan bantuan.
Bimbingan yang efektif menuntut secara mutlak pemahaman diri anak
secara keseluruhan.
2. Preventif dan pengembangan individual
Preventif berusaha mencegah kemerosotan perkembangan anak
dan minimal dapat memelihara apa yang telah dicapai dalam
perkembangan anak melalui pemberian pengaruh-pengaruh yang positif.
Sedangkan pengembangan individual adalah memberikan bantuan untuk
mengembangkan sikap dan pola perilaku yang dapat membantu setiap
individu untuk mengembangkan dirinya secara optimal.
3. Membantu Individu untuk menyempurnakan cara-cara
penyelesaiannya
7

Bimbingan dapat memberikan pertolongan pada anak untuk


mengadakan pilihan dan pengamalan untuk memecahkan masalahnya
sendiri. Fungsi ini dilaksanakan dalam rangka membantu siswa untuk
mengidentifikasi, memahami, menghadapi, dan memecahkan masalah-
masalahnya.
4. Mendekatkan hubungan sekolah dengan masyarakat
Maksud bimbingan dan konseling di sekolah ialah untuk
mengadakan pelayanan terhadap peserta didik dalam pertumbuhan dan
perkembangannya. Pelayanan tersebut meliputi :
a. Personal Guidance, yaitu bimbingan yang bertujuan agar peserta
didik dapat menyesuaikan dengan perkembangan pribadi.
b. Educational Guidance, yaitu bimbingan terhadap peserta didik agar
mencapai penyesuaian dan kemajuan pendidikan.
c. Vocational Guidance, yaitu bimbingan terhadap peserta didik agar
ia mampu memahami perkembangan pekerjaan.
d. Follow-up, sesudah keluar dari sekolah.
Itulah sebabnya, maka dalam rangka pelaksanaan bimbingan,
diperlukan suatu hubungan saling mengerti dan saling membantu antar
sekolah dengan orang tua peserta didik, lembaga-lembaga, organisasi
masyarakat dan sebagainya.
E. Layanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar
Layanan bimbingan dan konseling diperlukan untuk diberikan kepada
siswa SD dengan pertimbangan sebagai berikut:
1. Setiap siswa dipastikan tidak pernah lepas dari masalah dalam
kehidupannya. Masalah itu terkadang dapat diatasi sendiri akan tetapi
adakalanya masalah itu tidak mudah diatasinya sendiri. Dalam hal
demikian maka diperlukan keterlibatan pihak lain untuk membantunya
dalam menemukan pemecahannya.
2. Wajib belajar sembilan tahun mengharuskan lulusan SD melanjutkan ke
sekolah lebih tinggi, ini berarti mereka akan menghadapi tuntutan dan
tugas yang lebih menantang di masa yang akan datang. Hal demikian
8

memerlukan orientasi dan penyiapan yang lebih baik semenjak ia duduk di


bangku SD hingga menjelang lulus.
3. Perkembangan teknologi terutama dalam bidang informasi dan komunikasi
diakui telah banyak menimbulkan dampak positif bagi kehidupan.
Kehidupan menjadi praktis, serba cepat, dan mudah, namun demikian juga
tidak sedikit menimbulkan dampak negatif, seperti munculnya degradasi
moral, bersifat individualistis, konsumtif, gerak pisik menjadi minim.
4. Pengaruh kehidupan masyarakat modern menimbulkan hubungan antara
orang tua dengan anak menjadi renggang, demikian juga hubungan
pertemanan menjadi kurang akrab. Hubungan yang demikian rentan
menimbulkan kecemasan, stres, depresi dan semacamnya.
5. Setiap periode perkembangan terdapat tugas perkembangan yakni berupa
harapan masyarakat terhadap warganya untuk menampakkan atau
menampilkan sikap, perilaku, pola pikir, dan ketrampilan sesuai dengan
periode perkembangannya masing-masing. Kegagalan dalam
melaksanakan tugas perkembangan ini akan menimbulkan kekecewaan,
kecemasan, ditolak masyarakat, dan dihantui kegagalan-kegagalan dalam
melaksanakan tugas perkembangan berikutnya (Widada, 2015).
BAB II
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hubungan antara bimbingan dan konseling adalah dua hal yang
tidak bisa dipisahkan karna dalam konseling pasti memerlukan
bimbingan, dan bimbingan pun tidak bisa terlaksana tanpa adanya
suatu konseling.Tujuan Bimbingan dan Konseling Secara umum
bahwa bimbingan dan konseling itu dilaksanakan dengan tujuan
memberikan pertolongan kepada individu.
Adapun jenis-jenis kegiatan layanan yang masuk dalam komponen
ini adalah konsultasi dengan guru, program kerja sama orang tua atau
masyarakat, berpartisipasi dalam merencanakan dan melaksanakan
kegiatan sekolah, bekerja sama dengan personel sekolah lainnya dalam
rangka menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif bagi
perkembangan konseli, melakukan penelitian tentang masalah yang
berkaitan erat dengan bimbingan dan konseling, melakukan kerja sama
atau kolaborasi dengan ahli lain yang terkait dengan pelayanan
bimbingan dan konseling, inservice training, aktif dalam organisasi
profesi, aktif dalam kegiatan ilmiah, melanjutkan studi ke program
yang lebih tinggi, konsultasi dan kolaborasi dengan guru dan orang
tua, staf sekolah, pihak institusi di luar sekolah, melakukan referal, dll.

B. Saran
Kami sebagai penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari
pembaca. dalam pengambilan sub bahasan dalam makalah ini masih
banyak kekurangan sehingga dalam penyusunan berikutnya dapat
dilengkapi dengan materi-materi tambahan sebab keterbatasan
referensi yang kami miliki. Kami juga menyarankan nantinya agar
menambahkan perbedaan dari keduannya secara keseluruhan jika
terdapat adanya kesalahan dalam penulisan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Azhar, F. (2022). Jurnal PAJAR ( Pendidikan dan Pengajaran ) Volume 6 Nomor


5 September 2022 | ISSN Cetak : 2580 - 8435 | ISSN Online : 2614 - 1337
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v6i5.8603 PENGARUH PENDIDIKAN
& PELATIHAN ( DIKLAT ) DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP
PR. 6(September), 1416–1428.

Jenderal, D., Mutu, P., Dan, P., Kependidikan, T., & Nasional, D. P. (2008).
Rambu - rambu penyelenggaraan rambu- bimbingan dan konseling dalam
jalur pendidikan formal.

Mutiara Harlina. (2016). Persepsi Terhadap Kegiatan Layanan bimbingan dan


Konseling pada Guru Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas di
Kota Magelang Tahun 2016. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Yogyakarta,
1–300.

Ramlah. (2018). Pentingnya layanan bimbingan konseling bagi peserta didik.


Jurnal Al-Mau’izhah, 1(September), 70–76.
https://jurnal.umpar.ac.id/index.php/mauizhah/article/download/8/6/

Telaumbanua, K. (2016). Konsep Dasar Layanan Bimbingan Dan Konseling Di


Sekolah Dasar. Jurnal Warta, 224, 1–16.

Widada. (2015). Aktualisasi Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar


Menuju Peserta Didik yang Berkarakter. Prosiding Seminar Nasional Dan
Call For Papers, ISBN: 978-(2), 323–332.
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/6022/1_Mungin
Eddy Wibowo.pdf?sequence=1&isAllowed=y

10

Anda mungkin juga menyukai