0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
108 tayangan13 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sako, pusako, dan sangsako dalam adat Minangkabau. Sako merujuk pada warisan tak benda seperti gelar, garis keturunan ibu, pepatah, dan prilaku. Pusako adalah harta warisan benda seperti tanah, rumah, dan perhiasan. Sedangkan sangsako adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada individu atau kelompok atas jasa-jasanya, namun tidak diturunkan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sako, pusako, dan sangsako dalam adat Minangkabau. Sako merujuk pada warisan tak benda seperti gelar, garis keturunan ibu, pepatah, dan prilaku. Pusako adalah harta warisan benda seperti tanah, rumah, dan perhiasan. Sedangkan sangsako adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada individu atau kelompok atas jasa-jasanya, namun tidak diturunkan
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian sako, pusako, dan sangsako dalam adat Minangkabau. Sako merujuk pada warisan tak benda seperti gelar, garis keturunan ibu, pepatah, dan prilaku. Pusako adalah harta warisan benda seperti tanah, rumah, dan perhiasan. Sedangkan sangsako adalah gelar kehormatan yang diberikan kepada individu atau kelompok atas jasa-jasanya, namun tidak diturunkan
PENGERTIAN SAKO Sako artinya warisan yang tidak bersifat benda seperti gelar pusako. sako juga berarti asal, atau tua. seperti dalam kalimat berikut.
Sawah banyak padi dek urang
Lai karambia sako pulo
Sako dalam pengertian adat Minangkabau adalah segala
kekayaan asal atau harta tua berupa hak atau kekayaan tanpa wujud. Kekayaan yang in material ini disebut juga dengan pusako kebesaran seperti: 1. Gelar panghulu; 2. Garis keturunan dari ibu yang juga disebut “ sako induak” ; (dengan perilaku atau pribawa yang diterima dari aliran darah sepanjang garis keturunan ibu juga di sebut soko. Istilah soko induak ini dipersamakan dengan istilah matrilinial;) 3. Pepatah petitih 4. Pidato adat 5. Hukum adat; 6. Tata krama dan hukum sopan santun diwariskan kepada semua anak kemenakan dalam suatu nagari, dan kepada seluruh ranah Minangkabau. 7. Sifat perangai bawaan juga di sebut dengan soko Soko sebagai kekayaan tanpa wujud merupakan rohnya adat dan memegang peranan yang sangat menentukan dalam membentuk moralitas orang Silungkang dan kelestarian adat salingka nagari dan adat Minangkabau pada umumnya. PENGERTIAN PUSAKO Pusako atau Harato Pusako adalah segala kekayaan materi dan harta benda yang juga disebut dengan Pusako Harato.
Yang termasuk Pusako Harato ini seperti :
1. Hutan tanah; 2. Sawah Ladang; 3. Kolam dan padang; 4. Rumah dan pekarangan; 5. Pandam perkuburan (Tanah perkuburan yang dimiliki oleh suku, oleh kaum, kampung ); 6. Perhiasan dan uang; 7. Balai mesjid dan surau 8. Peralatan dan lain-lain. 9. Banda buatan jo batang aie 10. Lambang kebesaran seperti keris baju kebesaran, soluak, deta dll Pusako ini merupakan jaminan utama untuk kehidupan dan perlengkapan bagi anak kamanakan di Silungkang dan Minangkabau, terutama untuk kehidupan yang berlatar belakang kehidupan desa yang agraris.
Harta pusaka sebagai alat pemersatu di Minangkabau
tetap bertahan. Harta pusaka sebagai alat pemersatu keluarga, masih tetap berfungsi dengan baik namun sebaliknya harta pusaka sebagai milik kolektif tak jarang pula menjadi “Biang Keladi” dalam menimbulkan silang sengketa dalam keluarga Minang. Dengan demikian harta pusaka disamping berfungsi sebagai alat pemersatu, sekaligus juga berpotensi sebagai alat pemecah belah. Ketentuan adat mengenai barang sako dan Harato Pusako adalah sebagai berikut : - Hak Bapunyo Hak berpunya - Harato Bamiliak Harta bermilik Barang sah maupun Harato Pusako pada dasarnya dikuasai atau menjadi milik bersama-milik kolektif oleh kelompok- kelompok sebagai berikut : # Kelompok “Samande” atau “ seperinduaan” # Kelompok “Sajurai”sakaum # Kelompok “ Sasuku” # Kelompok “Nagari”
Di Silungkang tidak ada tanah yang terluang semuanya sudah
berpunya dalam adat dikatakan tanah nan sabingka daun sahalai aie nan satitiak pasie nan sebuah seluruhnya adat nan punyo Harato Pusako (Harta Pusaka) terbagi dua sebagai berikut : 1. Harato Pusako Tinggi Yang dimaksud harato pusako tinggi ialah segala harta pusaka yang diwarisi secara turun temurun sesuai dengan pantun.
2. Harato Pusako Randah
Yang disebut dengan harta pusaka rendah adalah segala harta hasil pencarian dari bapak bersama ibu (orang tua kita) selama ikatan perkawinan, ditambah dengan pemberian,dan hasil pencaharian ongku bersama nenek kita dan pemberian mamak kepada kamanakannya dari hasil pencarian mamak dan tungganai itu sendiri. PENGERTIAN SANGSAKO
Sangsoko ialah gelar kebesaran yang diberikan oleh raja,
olek lembaga kerapatan kepada suatu nagari atau suku atau perorangan oleh karena jasa-jasanya kepada nagari, suku dll Sifat sangsoko ini tidak turun temurun tapi berpindah- pindah dari pejabat yang satu kepada pejabat yang lain menurut hasil musyawara dan mufakat oleh P. Andiko di dalam suku bersangkutan atau hasil musyawara penghulu-penghulu dalam nagari untuk yang bersifat nagari. Tetapi perpindahan ini selalu menurut ketentuan adat pula seperti : # Sangsoko pakai memakai # Manuruik barih balabeh Gelar ini bisa saja berpindah-pindah dari suatu lingkungan cupak kepada lingkungan cupak yang lain, dan penempatan gelar sangsoko ini senantiasa dilandaskan kepada kata mufakat, dan menurut mungkin dan patut. Contoh Seperti : # Gelar sangsoko yang kita berikan kepada Irwan Husein Yaitu Datuak Pahlawan Gagah Malintang Lobieh Kasatian Gajah Tongga Koto Piliang, gelar ini tidak termasuk di dalam struktur adat dalam nagari, tapi merupakan gelar kebesaraan dan gelar kehormatan nagari, merupakan simbul kebesaran nagari Silungkang Padang Sibusuk orang yang memangku gelar ini hanya akan menjalankan seremonial atau perdamaian antar nagari, gelar sangsoko ini tidak ada sangkut pautnya dengan harta pusako TERIMAKASIH