Anda di halaman 1dari 28

Sejarah desa pendalian

&
misteri makam keramat

Pada bagian dahan yang asam itu dinamailah


sungai itu Sungai Siasam, sementara disebelahnya
yang akan dibuat negeri dinamai pilihan, dan sampai
sekarang penyebutannya Pendalian saja.

Dikala Bilal yang ditugaskan oleh Raja Luhak


Rokan Sutan Sepedas Padi untuk mencari kampung
ke mudik Sungai Siasam, dan menebas daerah yang
akan diperbuat kampung tersebut, berjumpalah
orang-orang yang menebas itu sebatang tebu betung.

Maka timbullah ide pada waktu itu


bahwasanya barang siapa yang memakan tebu
betung tersebut pada bagian pucuknya yang tersisa
tadi, maka dialah yang akan diangkat menjadi kepala
kampung.

~1~


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada


ALLAH SWT, atas segala limpahan karunia serta limpahan Rahmat dan
Hidayahnya sehingga buku Sejarah Desa Pendalian Dan Misteri Makam
Keramat ini dapat diselesaikan dengan baik.
Solawat dan Salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Dimana berkat perjuangannya kita bisa merasakan
indahnya islam.
Buku Sejarah Desa Pendalian Dan Misteri Makam Keramat ini
disusun dalam rangka memenuhi tugas keterampilan menulis oleh
kelompok Keterampilan Berbahasa Indonesia STKIP Rokania.
Kami sampaikan terimakasih kepada semua anggota kelompok yang
sudah bekerja keras untuk menyelesaikan buku ini. Terimakasih kepada
para narasumber yang sudah bersedia membantu tugas ini. Tak lupa
pula kami berterimakasih kepada dosen pengampu Ibu Elvina, M.Pd
yang telah membimbing kami selama penugasan.
Kami menyadari walaupun segala upaya dan pikiran telah kami
tuangkan dalam penulisan buku Sejarah Desa Pendalian Dan Misteri
Makam Keramat ini, kesalahan, kekurangan, dan kejanggalan kata-kata
mungkin kerap kali ditemui dalam penulisan ini. Oleh karena itu kritik
dan saran yang konstruktif sangat kami butuhkan demi perbaikan
selanjutnya.

Pasir Pengaraian, 30 November 2022

~i~


DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................... i

Daftar Isi................................................................................. ii

Sejarah Desa Pendalian.................................................... 1

Adat Istiadat Desa Pendalian......................................... 8

Misteri Makam Keramat Di Desa Pendalian......... 15

Biodata Penulis.................................................................. 23

~ ii ~


“Sejarah Desa Pendalian”

Secara historis, Desa Pendalian

berasal dari kata pilihan. Dikala

Luhak Rokan dipimpin oleh Raja yang

keempat yang bergelar Sutan Sepedas

Padi (Tahun 59-67), dimana raja

ingin menambah negeri yang agak

~3~


jauh dari Koto Sembahyang Tinggi,

untuk tempat berladang dan

membuat kampung.

Konon, 4 orangpun telah

disepakati untuk mencari tanah yang

dimaksudkan tersebut yakni, Imam

akan pergi kehilir (Lubuk Bendahara

sekarang), Khatib akan pergi kemudik

(Rokan sekarang), Bilal akan masuk

ke Sungai Siasam sekarang dengan

setengah mungkin.

Bilal yang memudikkan Sungai

Siasam, sampai pada tempat dimana

sungai itu bercabang dua.

Terdapatlah sebatang pohon asam

~4~


yang lain sekali rasanya, dimana

dahan yang satu asam betul rasanya,

sementara dahan yangsebelahnya

pilih-pilihan rasanya. Sehingga bagian

dahan yang asam itu dinamailah

sungai itu Sungai Siasam, sementara

disebelahnya yang akan dibuat negeri

dinamai pilihan, dan sampai sekarang

penyebutannya Pendalian saja.

Dikala Bilal yang ditugaskan oleh

Raja Luhak Rokan Sutan Sepedas

Padi untuk mencari kampung ke

mudik Sungai Siasam, dan menebas

daerah yang akan diperbuat

kampung tersebut, berjumpalah

~5~


orang-orang yang menebas itu

sebatang tebu betung.

Batang tebu tersebut kononnya

tidak bisa ditebang, sehingga Datuk

Temenggung dan Datuk Sejelo lah

orang yang berhasil menebang tebu

betung tersebut, lalu diambil dan

dimakanlah hingga tinggal ujungnya

saja yang tersisa. Ujung tebu tersebut

kemudian didapat oleh seorang

pedagang dari sungai Tais yang

sedang berdagang dan kehausan

sehingga dimakannya jugalah ujung

tebu yang tersisa tersebut.

~6~


Dikala terjadi mufakat untuk

menyusun pejabat kampung,

timbullah pertanyaan siapakah yang

akan diangkat menjadi kepalanya

dari suku-suku yang ada. Maka

timbullah ide pada waktu itu

bahwasanya barang siapa yang

memakan tebu betung tersebut pada

bagian pucuknya yang tersisa tadi,

maka dialah yang akan diangkat

menjadi kepala kampung. Sehingga

dijemputlah pedagang dari Sungai

Tais tadi kekampungnya untuk

diangkat menjadi kepala kampung di

Pendalian. Dialah yang diberi gelar

Datuk Bendahara Sakti.


~7~


Setelah beberapa hari menebas

untuk membuat ladang dan kampung,

bertemu pula dengan sebuah Gong.

Setelah bermufakat kepada

siapakah gong itu akan diberikan?

sehingga gong itu diberikan kepada

pucuk tadi, sehingga bila mana gong

itu dipukul bunyinya seperti nguk,

nguk, nguk, nguk, nguk, nguk.

Sehingga gong itu diberi nama

~8~


siberunguk dan tetaplah dirumah

pucuk tadi.

Dan gong itu masih ada sampai

sekarang. Kesenian gendang gong ini

masih dipertunjukkan sampai

sekarang, terutama pada hari-hari

besar Islam dan pada acara

perhelatan pernikahan anak cucu

kemenakan.

~9~


“Adat Istiadat Desa
Pendalian”
Adat istiadat dan sosial budaya

kebudayaan yang mempunyai fungsi

yang sangat besar bagi manusia dan

masyarakat bermacam kekuatan

yang harus dihadapi masyarakat dan

anggota-anggotanya seperti kekuatan

alam maupun kekuatan kekuatan

lainnya di dalam masyarakat itu

sendiri yang tidak selalu baik baginya.

Sedangkan, sosial budaya itu

sendiri dari dua suku kata yang sosial

dan budaya sosial dalam kamus

bahasa Indonesia diartikan dengan

~ 10 ~


sesuatu yang menyangkut aspek

hidup masyarakat dalam kehidupan

masyarakat di desa pendalian

kecamatan pendalilan 4 kota.

Yang mempunyai bermacam-

macam suku dan budaya dalam

kehidupan sehari-hari masyarakat

desa pendelen kecamatan pendalilan

4 kota, hidup dalam keadaan

harmonis, rukun, dan damai. Jarang

terjadi pembenturan dan tidak

pernah terjadi kejadian anarkis

antara sesama suku tersebut adapun

di desa penilaian kecamatan penilaian

perkutut terdapat 6 suku yang

~ 11 ~


masing-masing dipimpin oleh Mama

yaitu:

1. suku mais dipimpin oleh Mamak

suku yang bergelar Datuk

tumenggung

2. suku Mandailing dipimpin oleh

Mamak suku yang bergelar

Datuk sajelo

~ 12 ~


3. suku Piliang dipimpin oleh

Mamak suku yang bergelar

Datuk merajut

4. suku putih dipimpin oleh Mamak

suku yang bergelar Datuk Bimbo

~ 13 ~


5. suku Melayu dipimpin oleh

Mamak suku yang bergelar

Datuk majobosa

6. suku petopang dipimpin oleh


Mamak suku yang bergelar
Datuk kayu bungsul

~ 14 ~


Keberadaan lembaga adat

sampai dengan ini masih dapat

berperan aktif dalam kegiatan-

kegiatan sosial masyarakat di mana

posisi pemangku adat sangat strategis

dan berfungsi dalam kegiatan-

kegiatan sosial anak cucu kemenakan,

misalnya kegiatan syukuran

perkawinan dan kegiatan-kegiatan

pada hari besar keagamaan dan hari

raya.

Lembaga adat yang masih

berperan penting dalam pengelolaan

tanah ulayat dengan sistem bapak

angkat atau pola kemitraan melalui

~ 15 ~


koperasi dan saat ini yang telah

menghasilkan adalah kebun kelapa

sawit pola kkpa, PTP 5 sebagai bapak

angkat seluas 100 sektor, dan kebun

pola kemitraan dengan PT MCM

seluas lebih kurang 818 hektar yang

juga telah dinikmati oleh masyarakat

hasilnya.

Pada saat sekarang ini

menunjukkan bahwa masih eksisnya

peran Lembaga adat dalam kegiatan-

kegiatan kemasyarakatan dan

perekonomian masyarakat di desa

pendirian kecamatan pelaiyan 4 koto

dalam kehidupan masyarakat desa

~ 16 ~


penilaian juga terdapat suku seperti

suku Melayu suku Jawa suku Batak di

antara suku tersebut mempunyai

adat istiadat tersendiri dalam

masing-masing suku seperti dalam

acara keramaian tiap-tiap

penampilan kesenian sukunya sendiri.


~ 17 ~


Misteri Makam Keramat Di
Desa Pendalian

makam keramat ini terletak di

desa pendalian yang berjarak 75 km

dari pusat Desa ,Makam ini punya

hal-hal unik seperti kondisi wilayah

pemakaman yang terletak di pinggir

sungai dan di tengah-tengah hutan

lebat dan dikelilingi pohon langsat,

pohon durian, pohon manga, dan

pohon-pohon lainnya.

konon menurut cerita pada

zaman dahulu makam tersebut

adalah sebuah kampung yang ramai

~ 18 ~


penduduknya lama-kelamaan

penduduk Kampung tersebut

menghilang begitu saja bersama

dengan bangunan-bangunan yang

ada di sekitar makam tersebut yang

tersisa hanyalah peninggalan-

peninggalan barang-barang antik

seperti piring zaman dahulu yang

bertuliskan Arab dan tidak jauh

terdapat masjid ataupun kubah yang

terlilit oleh akar pohon beringin dan

banyak ditemukan hewan-hewan

peliharaan Kampung tersebut yang

masih hidup sampai sekarang.

~ 19 ~


Keunikan hewan-hewan tersebut

tubuhnya berwarna hitam semua

yang sering dijumpai masyarakat

adalah seperti:

1. hewan ayam

2. angsa

~ 20 ~


3.monyet

4.tupai dan hewan lainnya.

Menurut masyarakat hewan-

hewan tersebut tidak boleh diburu

diambil bahkan dibunuh karena akan

membawa malapetaka bagi

pembunuh dan masyarakat desa

~ 21 ~


tersebut karena menurut mereka

hewan-hewan tersebut memiliki roh-

roh leluhur zaman dahulu

Di sekitar makam tersebut

sangatlah banyak pohon-pohon yang

sangat rindang seperti pohon beringin

pohon-pohon yang ada di sekitar

makam tersebut dilarang keras untuk

ditebang. Jika kita ingin berkunjung

ke makam tersebut ada aturan-

aturan yang harus kita ketahui.

pertama sebelum memasuki

makam tersebut kita harus

mengucapkan assalamualaikum

~ 22 ~


warahmatullahi wabarakatuh terlebih

dahulu.

Kedua kita harus menjaga etika

dan tata krama dalam berbicara dan

tidak hura-hura. Ada kejadian aneh

ketika warga lewat dari kompleks

makam tersebut sekitar jam 11.00

sampai jam 12 malam warga itu

mendengar di dalam hutan makam

tersebut suara-suara orang layaknya

seperti kampung yang masih banyak

penduduknya.

Menurut warga setempat

mereka meyakini makam yang

dikeramatkan itu sebagai penjaga

~ 23 ~


Kampung mereka dan setiap tahun

mereka melaksanakan upacara adat

di makam tersebut seperti memotong

kambing dan makan bersama di

makam tersebut selanjutnya

membersihkan makam tersebut.

Baru-baru ini ada kejadian aneh

seorang ibu-ibu pekerja perkebunan

kelapa sawit yang tidak jauh dari

makam tersebut berteriak-teriak dan

hura-hura bersama teman-temannya

selang

langsung
beberapa

kesurupan
menit

dengan
ibu

waktu
itu

yang begitu lama yang ternyata

adalah penunggu kuburan keramat

~ 24 ~


tersebut dia menyampaikan

peringatan kepada teman-teman ibu

tadi agar tidak ribut dan menjaga

ucapannya di kampung mereka.

Begitu lama untuk menyembuhkan

ibu tadi sekitar dua hari barulah ibu

tersebut sehat dan bisa bekerja

kembali sampai sekarang makam

keramat itu sangatlah dijaga dan

tidak dibenarkan untuk merusak

lingkungannya dan sampai sekarang

makan keramat tersebut tidak

diketahui identitasnya dan sampai

sekarang misteri misteri banyak yg

belum terpecahkan.

~ 25 ~


BIODATA PENULIS

Nama : Imam Pasrawanto Harahap

Ttl : Padang Rapuan, 7 Juli 1999

Alamat : Desa Air Panas

Hobby : Bernyanyi

Pendidikan : PGSD, STKIP Rokania

Nama : Yohana Debora Sibuea

Ttl : Kota Tengah,8 Februari


2003

Alamat : Jln. Komodor Yos


Sudarso, Kepenuhan Baru

Hobby : Bernyanyi Dan Melukis

Pendidikan : PGSD, STKIP Rokania

~ 26 ~


BIODATA NARASUMBER

Nama : sarasdi

Ttl : 25 Juni 1971

Alamat : Pendalian

Beliau adalah seorang mamak suku di desa

pendalian

~ 27 ~

Anda mungkin juga menyukai