Anda di halaman 1dari 13

Sejarah terbentuknya Kampung marsi

a.1.Lokasi Kampung sisi/tanggau di temukan

Awal mula lokasi kampung sis tanggau belum di tempati oleh manusia,pada zaman dahulu manusia yang hidup di dataran
pulau papua ini sering kali di hadap dengan situasi yang begitu sadis,dalam situasi saling menyerang demi merebut
wilayah dan menujukan kehebatan antara suku satu sama suku yang lain atau dalam bahasa umum di papua pada zaman
itu di sebut dengan istilah hongge.hal itu pun yang di alami oleh masyarakat kaimana pada zaman dahulu sehingga
banyak moyang-moyang dari berbagai suku-suku di papua yang lari meninggalkan tempat asalnya begitupun Bapak
nengev,dalam cerita singkat yang diketahui oleh berapa orang tua yang telah ada pada saat zaman hongge berlalu
menuturkan bahwa manusia pertama yang menemukan lokasi kampung sis tanggau/sisir I adalah orang yang lari dari
parang hongge di tempat tinggalnya dikampung kamaka,dalam pelarianya sampai di teluk bicari moyang ini bertemu
dengan orang asli yang mendiami wilayah itu kemudia ia dipanggil,katanya kamu siapa,kemudian moyang ini
menyampaikan kata dalam bahasa namatota katanya ia inal teman nengeve artinya saya ini orang baik ,saya lari karena
hongge di kamaka jadi,setelah itu moyang nengev berjalan lagi sampai akhirnya ia menemukan lokasi yang aman tidak
ada perang hongge,tempatnya luas juga banyak air sehinga moyang nengev mengambil keputusan untuk tinggal di
tempat tersebut,tempat baru yang ia temukan dan tinggal disana bernama sisi ,kata sisi adalah kepala air/hulu sungai
besar yang mengalir membela kampung sis tanggau/sisir I dan sisir II yang sekarang ini lebih dikenal dengan nama kali
wermura,di tempat inilah moyang nengev yang pertama kali datang dan tinggal di sis tanggau/sisir I ,moyang ini tinggal
di salah satu tempat di sis tanggau/sisir I, temapt yang ia tinggal ada air yang keluar dari celah-celah batu dan di
penuhi dengan daun tikar/pandanus,tempat yang moyang ini tinggal disebuat es’waler,dalam bahasa mairasi artinya air
daun tikar,moyang ini dikenal dengan nama nengev,karana tidak ada yang tau nama sebetulnya akhirnya semua orang
menyebutnya nenggev artinya baik/orang baik.
Moyang nenggev mulai dikenal orang dan sering berbicara dengan orang – orang yang menemuinya akhir nama nenggev
berubah menjadi nanggeve hal ini terjadi akibat dialek setempat,kemudia ini dikenal lagi dengan pangilan nanggeva,dari
pangilan nanggeva,samapi nama nenggeva berubah lagi menjadi nanggewa,karna moyang nenggev dari kampung
kamaka,sekarang ini nama nengev di pakai sebagai marga nanggewa yang juga merupakan marga lain dari marga
kamakaula.

a.2.awal terbentuk kampung sis tanggau

moyang yang tinggal kampung Sis tanggau awalnya adalah moyang nenggev namun ia hanya tinggal saja disitu,tetapi
sekitar tahun 1920 an tahun yang silam datang moyang berikut tinggal di sis tanggau/sisir I adalah seorang moyang
dari keturunan furua,yaitu moyang yang bernama iso’ia kemudian datang lagi adik adari moyang iso’ia yaitu moyang
sinembaru,kedua moyang ini tinggal bersama-sama di es’waler juga,kedua moyang ini sebelum menetapa di kampung sis
tanggau/sisir I,moyang iso’ia lebih dulu telah membeli tanah tempat ia tinggal yang di jadikan kampung sis
tanggau/sisir I dari raja namatota yang bernama hasim ombair ayah dari hayum ombair,oleh sebab itu moyang iso’ia
berani untuk membuat rumah dan menetap di lokasi sis tanggau /sisir I serta membuat kebun kelapa di tempat
tinggalnya,tempat tinggal dan kebun awal dari moyang ini sekarang telah dijadikan lokasi pekuburan umum kampung
marsi,di saat moyang iso’ia dan moyang sinembaru memulai berkebun di sis tanggau/sisir I ada beberapa moyang yang
datang dari kampung tua/sisir II dan tinggal bersama-sama dengan moyang iso’ia untuk berkebun yaitu moyang
weri’ara anggua,moyang uruma’a naggewa,moyang djaisona dan moyang dimi nanggewa.pada lokasi awal mula kampung sis
tanggau di bentuk yang masih ada bukti sekaligus menjadi sejarah kampung yaitu kelapa yang di tanam oleh moyang
weria’ara anggua moyang ini mempunyai keturunan adalah bapak melianus nambobu,moyang weri’ara adalah bapak dari
mama bapak melianus nambobu,kemudian moyang uruma’a nanggewa yang mempunyai keturunan bapak andarias
nanggewa,moyang djaisona mempunyai keturunan bapak niko djaisona dan moyang dimi nanggewa yang mempunyai
keturunan bapak talep nanggewa,sedangkan moyang iso’ia mempunayai keturunan adalah bapak estepanus furua,irene
furua,markus furua,

a.3.dusun sis tanggau di bentuk

Dusun sis tanggau /sisir I merupakan sebutan untuk nama dari desa marsi saat ini,dahulu kampung ini didiami oleh
beberapa orang moyang saja juga hanya ada beberapa rumah namun itu hanya tempat berkebun,namun moyang-moyang
ini mulai membagun rumah-rumah mereka sendiri-sendiri hingga terbentuklah sebuah dusun, moyang –moyang yang saat
itu datang dan tinggal semunya berkebun,kebun yang di kerjakan waktu itu adalah kebun kelapa yang diketahui sampai
saat ini masih ada kelapa-kelapa yang di tinggalkan dan masih di usahakan oleh anak cucu dari beberapa moyang yang
ditinggalkan sebagai hak waris.Ada beberapa hal orang tua dulu yang datang tinggal di sis tanggau/sisir I sekarang
kampung marsi dengan beberapa alasan salah satunya temapat ini daerahnya luas juga air sangat gampang karena
kampung marsi juga dialiri aliran air di tenggah kampung yaitu kali vewutu, sehingga menjadi alasan untuk mereka
bermukim di sis tanggau/sisir I,awalnya kampung sis tanggau di bentuk di es’waler atau tempat di mana moyang iso’ia
dan moyang sinembaru tinggal,namu saat ini bekas kebun pertaman moyang iso’ia yang tinggal di kampung sis tanggau
telah ditebang habis dan dijadikan lokasi pekuburan umum,pada lokasi pekuburan ini juga moyang iso’ia di kuburkan di
sana.

a. 4.masyarakat yang tinggal di sis tanggau/sisir I

Seluruh orang tua yang saat ini bermukim di kampung marsi awalnya adalah masyarakat yang tinggal di kampung lama/
sisir II,namun dengan adanya beberapa orang tua yang tinggal di sis tanggau/sisir I akhirnya banyak orang lain yang
ikut pindah dengan alasan bahwa tempat untuk berkebun susah di sisir II,untuk sebagian lagi pindah karna bermasalah
disisir II,permasalahan yang sering terjadi adalah masalah perkawinan dan juga tidak memiliki tempat untuk membuat
rumah.dalam perjalan hidup di kampung sis tanggau pada saat itu sebelum kampung marsi di bentuk menjadi satu desa
yang sah,masyarakat yang hidup pada saat itu mengangkat pemimpin kampung mereka guna menjadi orang yang dapat
mengatur kampung dan juga bisa menyelesaikan persoalan-persoalan dalam kehidupan di kampung sis tanggau pada saat
itu,oleh karna itu mereka mengangkat bapak Kepala kampung pertama adalah izak nangewa,setelah bapak isak telah
mencapai usia tua maka di gantikan lagi oleh bapak frans anggua menjadi kepala kampung kedua,lepas dari masa
kepemimpinan bapak fransa angua maka di angkalah anak dari bapak izak nanggewa yaitu bapak yan nan ggewa menjadi
kepala kampung ketiga,samanjak bapak yan nanggewa menjadi kepala kampung di situlah terbentuk desa marsi yang di
setujui lewat pemekaran kampung,keturunan dari bapak kepala kampung bapak izak nanggewa memperanakan bapak yan
nanggewa dan bapak yan nanggewa memperanakan bapak ferngki dan theodorus naggewa,bapak frans anggua
memperanakan,yairus,yolmen,yesaya,ferdinanda,dan tresya anggua.

b.kampung sis tanggau di bentuk dengan nama marsi

b.1.nama asli kampung sis tanggau/sisir i

penulisan nama kampung sisir yang sebetulnya dalam sebutan bahasa suku mairsai adalah kata sisi,kata sisi sendiri
adalah nama kepala air/hulu sungai yang mengalir dari kampung tanggaromi yang seterusnya membelah wilayah kampung
sisi sehingga menjadi dua wilayah kampung yang berbeda,awal dari terpisah kedua daratan ini yang mengakibatkan
kedua kampung sisi memiliki satu nama dengan sebutan kampung sis tanggau/sisir I dan kampung tua/sisir II,namun
kali sisi yang berdekatan dengan kampung tanggaromi akhirnya nama kali sisi juga disebut dengan kali wermura dalam
bahasa kambrau,nama asli kampung sisi sendiri berubah menjadi sisir dikarenakan adanya perkembagan pendidikan
sehingga nama Kampung sis tanggau/sisir I dan kampung tua/ sisir II di ubah oleh guru-guru pertama yang mengajar
dikampung sisi pada waktu itu,sehingga munculah nama baru bagi kedua kampung sisi yaitu sisir I dan sisir II,alasan
yang mendasari pergantian tulisan dan nama sisi menjadi sisir adalah penyebutan kata sisi yang katanya kurang
sempurna bila disebut ataupun di dengar orang lain,oleh karna itu nama sisi sendiri sengaja di rubah menjadi sisir,dari
cerita itulah yang akhirnya sampai saat ini semua orang mengenal kedua kampung ini dengan sebuta sisir.
b.2.nama kampung marsi dibentuk

Dalam catatan sejarah nama Kampung marsi awalnya merupakan nama lain dari kampung tua yaitu kampung sisir
II,namun dengan adanya perpindahan masyakat yang bermukim di kampung sis tanggau/sisir I sehingga menjadi sebuah
kampung kecil atau di sebuat dengan dusun,namun masih berada di bawah pimpinan kepala desa kampung tua / sisir II
yang saat itu dipimpin oleh bapak melianus nambobu pada tahu 1972 sampai pada tahun 1990,dimasa kepemimpinan dari
bapak melianus nambobu saat itu kampung-kampung yang dipimpin adalah kampung sisir II,sis tanggau/sisir I
(marsi),murano,nanggaromi dan air kasi (war asi ) sejak tahun 1991 di adakan pemekaran kampung-kampung tersebut
salah satunya sis tanggau/sisir I,maka nama kampung marsi diberika untuk menamai kampung baru sis tanggau/sisir
I.semenjaka desa-desa baru di bentuk pada saat itu lah terjadi peralihan nama-nama kampung yang sampai saat ini
masih membigungkan banyak orang dalam penyebutan nama-nama kampung yang baru di mekarkan ini salah satunya
kampung sisir,penyebutan kampung sisir berarti yang disebut adalah kampung tua,atau salah satu problem dalam
penyebutan ini juga berpengaruh kepenamaan nama sekolah dasar (sd) misalnya sd ypk sisir I desa marsi,atau sd
inpres foroma jaya desa murano dan sd ypk foroma jaya desa nangaromi.

b.3. pemekaran kampung sisir I menjadi sebuah desa baru

kampung sis tanggau / sisir I sekarang ini telah resmi menjadi satu desa dengan nama desa marsi,desa marsi merupaka
salah satu desa Kecamatan kaimana di pimpin oleh bapak kepala wilayah kecamatan jimmy nahuway dan ibu sekwilcam
rita teurupun.dalam perjalanan kepemimpinan bapak melianus nambubo yang menjadi kepala desa di kampung tua /sisir
II semanjak tahun 1972 samapai tahun 1979,kemudian di lantik untuk menjabat yang kedua kalinya dari tahun 1979
sampai tahun 1986 ditambah masa jabatan desa lagi samapai tahun 1989,setelah tahun 1989 muncullah pemekaran
kampung-kampung dan pada tahun 1990 terjadilah pemekaran kampung sisir I/ desa marsi,kampung sisir,kampung
murano dan kampung nangaromi,kampung marsi dibebtuk menjadi desa baru semenjak tahun 1990 dan dimulai
kepemimpinan desa apada tahun 1991, Berdasarkan surat dari camat kecamatan kaimana pada tanggal 28 oktober 1990
tentang pencalonan kepala desa ,kemudia pada hari rabu tanggal 08 november 1990 di laksanakan rapat L.M.D.untuk
memilih dan menentukan calon kepala desa,dari hasil keputusan rapat L.M.D. maka tepatnya Hari rabu tanggal 03 april
1991 diadakan pemilihan kepala desa marsi pada saat itu jumblah pemilih empat 10 suara,selang waktu dari pemilihan
tersebut akhirnya tanggal 29 april 1991 bapak erik surawi dilantikan menjadi kepala desa oleh bupati KDH TKII FAK-
FAK letkol infantri y,p.matondan. semanjak pelantikan tersebut maka yang menjadi kepala desa pertama untuk
kampung marsi adalah bapak erik surawi,sebelumnya bapak erik surawi telah menjadi sekertaris desa dari desa induk
sisir II mulai sajak tahun 1972 sampai tahun 1990 kemudian dilatik menjadi desa di desa pemekaran desa marsi.

Bapak erik surawi merupakan kepala desa pertama di desa marsi,ia menjabat selama lima tahun yaitu dari tahun 1991
samapai pada tahun 1995 ia digantikan dengan kepala desa kedua yaitu bapak yance anggua yang menjabat mulai dari
tahun 1995 sampai tahun 2000,setelah tahun 2000 bapak yance anggua kembali di pilih untuk memimpin desa marsi
yang kedua kalinya dan berakhir pada tahun 2015,setelah massa jabatan bapak yance anggua berakhir di gantikan
dengan kepala desa ketiga yaitu bapak orgenes talahatu,massa jabatan bapak orgenes talahatu mulai dari tahun 2015
dan akan berakir massa kepemimpinannya pada tahun 2020 yang akan datang,dari perubahan kepemimpinan desa yang
di mulai dengan kepala kampung hingga terbentuk menjadi suatu desa telah terjadi banyak perubahan yang begitu
besar,perubahan hidup masyarakat di desa marsi sanggat cepat karna di barenggi dengan kemajuan pendidikan dan
teknologi yang begitu baik sehingga terbentuk gaya hidup yang semakin moderen di bandikan dengan waktu orang-
orang tua dulu yang hidup di kampung ini.

c.perubahan karakter hidup masyarakat mula-mula dikampung sisir

c.1.masuknya pekabaran injil di kampung sisir.

’’ Kami menabur dengan tangis dan air mata...tetapi kamu akan menuai dengan bersorak sorai ’’
catatan sejarah dalam buku petunjuk dan perkembangan kampung sisir milik bapak erik surawi yang saat itu manjadi
sekertaris desa disisir,terdapat catatan pekabaran ijil pertama kali masuk di kampung sisir pada tahun 1927,tepatnya
tanggal tanggal 02 bulan juni tahun 1927. Pos pekabaran ijil tertua di wilayah mairasi yang mulai di rintis pertama oleh
bapak Penginjil niko soplanit pada tanggal 2empat-juni-1927-05-mei-1935,semanjak pelayanan pekabaran injil sisir
semenjak itu munculah pendidikan, sekolah juga pertaman kali di bawakan oleh para penginjil mula-mula didaerah
itu,oleh sebab itu dalam melakukan pelayanan mereka juga mengajar anak-anak di kampung sisir,jemaat sisir terdiri
dari orang-orang pindahan dari kampung-kampung tetangga mulai dari kampung sisir,murano,nangaromi dan mai-mai
sehingga dari sinilah terbentuk beberapa pos injil di daerah-daerah tersebut,dalam pelayanan injil di daerah suku
mairasi saat itu sangatlah sulit dikarnakan banyak masyarakat yang tinggal di daerah-daerah pedalam,sehingga
penginjil-penginjil hanya mendidik kebanyakan anak-anak dan sebagian lagi orang tua,anak-anak dan beberapa orang tua
yang saat itu dididikan oleh para penginjil meraka juga diajarkan cara baca dan tulis sehingga kebanyak anak-anak dari
beberapa kampung yang datang ke sisir untuk di diajarkan di sana,kampung sisir merupakan pos tertua,para penginjil
mula-mula memilih sisir sebagi target penginjila dan pengajaran karena,masyarakat yang pada waktu itu bermukim
disana sanggat banyak,sedangkan beberapa kampung lain masyarakatnya hidup di hutan-hutan,mereka bekarja sebagai
petani dan yang lainya menetapa di pedalaman sehingga membuat banyak kesulitan untuk menyampaikan kabar sukacita
ini lewat penginjil-penginjil yang saat itu bertugas di daerah itu.

Selama delapan tahun massa peradapan injil pertama oleh bapak niko soplanit,maka muncullah beberapa penginjil di
daerah itu,sehingga terjadilah perubahan karakter hidup sebagian masyarakat yang bermukim didaerah pesisir
pantai,namun kebanyakan masyarakat yang masih hidup di pedalam-pedalaman mairasi belum mengenal injil tuhan
dengan baik pada saat itu.

Kehidupan masyarakat mairasi pada umunya merupakan orang yang juga sering melakukan perang,dan hidup
mengembara dalam hutan-hutan mulai dari dalam wilayah kabupaten kaimana sampai sebagaian lagi tinggal didaerah
wasior,masyarakat mairasi yang hidup didaerah pesisir adalah orang-orang yang lebih awal menerima pengajaran
tentang keselamatan dan juga lebih dahulu menerima pendidikan,hal itu terlihat dari saat masa penginjilan sedeng
berjalan di wilayah mairasi ada beberapa anak-anak mairasi yang telah bersekolah diluar kaimana,keberhasilan para
penginjil ini didaearah mairasi merupaka suatu berkat besar yang telah diberikan tuhan buat negri itu.

Kami mempersembahkan yang terbaik dari hidup dan kerja kami,bagi masa depan tanah dan bangsa papua,sekalipun...terkadang kami tidak di hargai
dan di lupakan oleh pemimpin gereja ini maupun pemimpin bangsa papua...tetapi jangan sampai kamu melupakan injil dan peradapan yang sudah kami
tabur dengan keringat,darah dan air mata.
“ Mengenang hidup dan karya pekabaran injil pribumi dimairasi “

Pimpinan jemaat/penginjil sisir (tanggal 02 bulan juni tahun 1927)

1.niko soplanit ........24-06-1927-05-05-1935 13.y.akihari ...............................1964-1972

2.y.h. patinama .................................1935-1936 14.p.santoso .............................1965-1966


3.zet.huwae.......................................1936-1939
15.b.rumi ..............................................1966
4.m.watimena ..................................1939-1947
16.l.tapnesa..........................................1972
5.m.waryensi –
17.m.nambobu......................................1972
6.luhulina........................................1947-1954
18.kakisina............................................1973
7.y,de,vretes ................................1954-1956
19.h.litai................................................1975
8.a.iba ............................................1956-1959

9.a.kereway .................................1959-1962 20.latul..................................................1976

10.a.bahamba .............................1963-1964 21.wagiontoro......................................1979

11.j.kabes.....................................1964-1972 22.iz..erumkui .....................................1982

12.z.sawiai- 23.r.aruri-

24.fakum -

‘’ Jangan lupa menyebut nama kami,ketika gereja ini Merayakan ulang tahunnya yang kesekian kali.....kami ini bunga
saja....layu habis musimnya...’’
c.2.pelayanan pendeta dalam jemaat efata marsi

semenjak peradaban injil pertama lewat para penginjil atau di sebut sebagai guru injil disisir sampai muncullah banyak
orang yang percaya pada injil dan mau menjadi orang kristen,hal tersebut yang memberikan semagat para penginjil
saat itu,sampai akhirnya masyarakat bersama-sama dengan para penginjil membagun sebuah gerja pertama yang
dikampung sisir yang diberinama efata sisir,lokasi gedung gereja pertama sekarang ini telah dibangun sekolah SD YPK
sisir,gedung gereja ini di bangun sekitar tahun 1950 masa itu masih dipimpin oleh para penginjil/guru injil,gedung
gereja mula-mula yang dibangun di sisir berbentuk seperti bangunan gereja dipulau mansinam,gedung gereja saat itu
dipakai ibadah tiap hari minggu,setelah itu dipakai untuk kegiatan belajar siswa-siswi yang merupakan anak didik dari
para penginjil saat itu,setelah sekian lama penginjilan berlansung sebagian anak-anak mulai mengerti dan sebagian lagi
sudah dapat melayani ibadah dirumah guru-guru penginjil saat itu,lepas massa penginjilan saat itu,maka muncullah
pendeta divinitif untuk melayani jemaat efata sisir semanjak tahun 1982,maka datanglah ibu pendeta marice sawi atau
sering disebut dengan ibu ice,sebagai pendeta mula-mula yang mengajar di jemaat ini,ibu pendeta ice mempimpin
sampai gereja di pindahkan dari kampung lama di pantai ke kampung baru digunung yang samapai saat ini masih
dipakai,setelah ibu ice pindah maka datang pendeta muda yaitu imanuel rahaeil semenjak tahun 1987,yang juga
melayani dijemaat sisir dan daerah sekelinggnya,pendeta rahaeil saat itu juga melayani mulai dari kampung
marsi,kampung sisir,kampung murano,dusun arfak,dan juga kampung mai-mai,dalam menjalakan pelayanan kependetaan
bapak rahaeil hanya mandayung sebuah perahu kecil untuk melayai diwilayah mairasi sampai sekitar tahun 1993 baru
mucul bantuan mesin jonson untuk desa,dari situlaha bapak rahaeil dapat di antar kemana-mana untuk
pelayanan,setelah sekian lama bapak pendeta rahaeil melayani dijemaat efata sisir sampai ia menikah dengan ibu mince
nanggewa,ibu mince adalah anak didik bapak raheil dikampung sisir pada saat itu dan memperanakan anak sulung yang
bernama dewi raheil.dalam masa kepemimpinan dalam jemaat yang begitu lama dan akhirnya ia diberiizin untuk
melanjutkan studi pendeta difak-fak,setelah bapak pendeta rahaiel melanjutkan studi difak-fak datanglah ibu pendeta
lisa parera sebagai pendeta ketiga untuk mengantikan bapak rahail semenjak tahun 2007 dan berakhir pada tahun
2010 berhubungan dengan sk pindah yang telah di turunkan dari kantor klasis kaimana,ibu pendeta lisa pindah
dikabupaten sorong,setelah itu ibu pendeta lisa digantikan lagi dengan bapak pendeta yan mahulete,semenjak tahun
2010 sampai 2015,bapak yan mahulete dipindah kekantor klasis kaimana,disaat bapak pendeta yan mahulete pindah
jemaat saat itu tidak memiliki pendeta untuk melayani disana maka pendeta yang diberikan tugas sementara dari kalsis
untuk melayani di jemaat efata sisir adalah bapak pendeta haris untuk membatu melayani di jemaat sisir sampai
datanglah ibu pendeta meilanda haumahu yang memulai tugas kepandataan didalam jemaat semenjak tahun 2016 sampai
saat ini.

 Pendeta yang melayani di kampung marsi

1.ibu marice sawi..............tahun 1982-1987 6.haris...............................2015

2.bapak imanuel..rahaeil tahun 1987-2017 5.meilanda haumahu......2016 sampai saat ini.

3.ibu lisa parera...............tahun 2007-2010

.yan mahulete...................29-08-2010-2015

c.3.membangun kampung marsi

‘’ Bekerja adalah tugas kita manusai untuk mencapai maksud atau tujuan ’’

Pada masa kepemimpinan desa pertama bapak erik surawi telah banyak hal yang di buat demi memakmurkan seluruh
masyakat di kampung marsi dengan berbagai cara,guna mempertahankan sebagian hasil bumi untuk dapat di nikmati
anak cucu saat ini,begitupan cara mempertahankan adat budaya dan juga pemecahan masalah-masalah dalam kehidupan
sosial di kampung,meskipun perjalanan pemerintahan yang saat itu masih belum berjalan dengan normal namun masih
ada cara-cara tersendiri yang di buat demi mencapai suatu tujuan bersama yaitu pemenuhan kehidupan hidup yang
lebih sejahtra.

‘’ Kebebasan adalah milik kita bersama yang tak dapat dipisahkan dari siapapun untuk mencapai sesuatu maksud ’’

Begitulah pedoman dari seorang pemimpin yang mempunyai nyali untuk membentuk suatu yang dihargai oleh banyak
orang,walaupan ada dalam tekanan dan persolan hidup namun masih ada semangat yang keluar dari dalam lubuk hati
yang dalam demi mancapai kehidupan yang utuh secara bersama-sama,sehingga terbentuklah musyawarah-musyawar
desa untuk mencari solusi bersama untuk kemajuan bersama di kampung marsi saat itu,semuanya berjalan tak terlepas
karna doa dan kerja yang jujur di atas tanah peradaban sendiri.pada masa kepemimpinan desa bapak erik surawi
terjadilah terbentuklah suatu musyawarah bersama untuk membangun kampung,yang mulai dari pembaunan rumah guru
dan pendeta meskipun hanya terbuat dari daun atap sagu,begitu juga demi menjamin aktivitas masyarakat dikampung
sehingga jalan dan jembatanpun di buat,dari pandangan pemikiran yang membangun namun masih ada dalam suasana
keterbatsan ekonomi namun kampung sisir yang saat itu hanya sebatas kali vewutu di buka lah kampung baru di gunung
demi menbuat kampung manjadi luas agar masyarakat tidak tinggal dalam satu atap,namun sebagian orang dapat
mandiri dengan cara berpisah dari rumah-rumah orang tua mereka.

Dari pemikiran-pemikiran yang ada maka terbentuklah sebuah kesepakatan bersama untuk membangun tempat
pertemuan desa,saat ini disebut dengan kantor desa,awal pembangunan ini dimulai hari Rabu 12 mey 1993 kepala desa
sisir membuat surat pangilan buat bapak yan nanggewa dan bapak agus nenggewa guna membicarakan sekaligus
menentukan lokasi kantor desa.surat pangilan ini dimaksudkan agar tanah yang saat ini digunakan untuk membangun
kantor desa adalah milik bapak agus dan bapak yan nangewa,setelah bapak desa erik surawi diberi izin atas tanah adat
tersebut maka pada hari Senin 28 juni 1993 dia adakan rapat LMD/LKMD desa marsi bertempat dirumah bapak
kepala desa yang mana telah disepakati untuk pembuatan kantor desa marsi pada lokasi yang sekarang ini,dalam
mencapai tujuan bersama maka seluruh masyarakat di gerakan untuk campur tanggan dalam pekerjaan bersama yaitu
mengumpulkan naterial batu dan pasir sabagian lagi membelah kayu untuk pembaguanan balai desa yang
direncanakan,pada akhirnya Tangal 27 September 1993 peletakan batu pertama balai kampung/kantor desa oleh
komdan pra AMD SERMA mandowen.kantor desa pertama telah digunakan samapai saat ini telah mengalami perehapan
sebanyak tiga kali.

Anda mungkin juga menyukai