Anda di halaman 1dari 7

AKTIFITAS KETERAMPILAN IV

Melestarikan Nilai Kearifan Buadaya Lokal


Melalui Cerita Rakyat
Memproduksi Cerita Rakyat(Hikayat) Menjadi Cerpen

Bunga Mas
(Bengkulu Selatan)

Nama : Imes Yekti Syahrani


Kelas/KHD : X MIPA 2/14

SMA NEGERI 2 BENGKULU SELATAN


(SEKOLAH RUJUKAN)
T.P 2017/2018
Model Cerita Rakyat(Hikayat)

Bunga Mas
(Bengkulu Selatan)
Pada suatu hari, ada sepasukan yang datang dari Dusun Selebar yang
bermaksud untuk merebut dusun Bunga Mas agar dapat menjadi daerah
kekuasaannya. Kemudian salah seorang Kepala Suku Dusun Bunga Mas berkata
kepada Dewan dusun, "Bagaimana kita ini, daerah kita akan diserang oleh daerah
lain."Kemudian Puyang Lubuk Gesam mengusulkan agar orang-orang yang
mengacau di daerah kita ini harus kita usir dengan secepat mungkin. Lalu Puyang
(kepala suku) yang lain setuju, bahkan kepala suku dari Dusun Selingsingan
mengungkapan dengan peribahasa, "Seruncing-runcing tanduk kerbau yang datang
sudah pasti runcinglah tanduk kerbau yang menunggu." Dewan dusun berseru pada
seluruh warganya, "Kita berperang sekarang juga." Terus diperintahkan, bagi yang
ada pedang bawalah pedang, bagi yang ada keris bawalah keris.”
Setelah siap semua alat bertempur, disusunlah strategi dan taktik sergapan.
Pada malam hari dimulai dari pangkal dusun sampai ke ujung dusun secara
serentak menyerang. Lalu terjadilah peperangan secara dahsyat yang tidak
menentu lagi, hiruk-pikuk, sehingga pasukan banyak yang tewas mungkin sudah
mencapai ratusan ke atas, darah yang mengalir hampir menganak sungai,
peperangan ini berlangsung tujuh hari tujuh malam.
Segala perbekalan hampir habis karena akibat bumi hangus serta hampir
mati semuanya. Setelah peperangan berlangsung tiga hari tiga malam tidak tahu
siang dan tidak tahu malam mereka itu banyak sekali yang menyingkir melarikan
diri ke dalam hutan, dan pada malam hari banyak terjadi penculikan yang tak
disangka-sangka. Kemudian Kepala rombongan puyang Selebar ini bermufakat
dengan anak buahnya hendak kembali ke Desa Selebar. Akhirnya mereka sepakat
untuk kembali, Setelah penduduk dusun ini tadi berkumpul semuanya, terus
diadakan mufakat yang menerangkan bahwa Dusun kita ini sudah aman kembali.
Dusun ini cocok sekali untuk daerah pertanian, maka diaturlah apa yang
cocok untuk ditanam. Kira-kira setelah berlangsung tiga tahun, maka durian
Kepala Suku Dusun Selingsingan telah berbuah, tapi buahnya aneh sekali yaitu
buah durian itu bukanlah merupakan buah durian seperti biasa., ternyata buah
durian tersebut adalah biji emas. Dan kepala suku langsung pulang membawa
durian tadi. Setelah ia sampai di rumah, buah durian yang masih ada diatas
pohonnya itu langsung di turunkan semuanya. Kemudian buah durian tersebut
terus disimpan baik-baik. Kepala Suku berprinsip, bahwa buah durian ini adalah
sebagai modal. Pada suatu malam Puyang Selingsingan ini bermimpi, isi mimpinya
demikian, bahwa untuk nama dari Dusun yang didiami ini harus dinamakan Dusun
Bunga Mas, dan mengangkat Kepala kampung secepat mungkin, agar dusun ini
tidak diganggu oleh daerah lain lagi. Dalam waktu yang singkat, dilangsungkan
pemancangan kepala dusun dan penetapan nama dusun. Lalu diadakanlah
pemilihan, ternyata Puyang Selingsingan dinyatakan menang dalam pemancangan
tersebut.
Kemudian diadakan upacara pengangkatan kepala Desa. Terbentuknya
Kepala Desa, nama dusun yang dinamakanya "Dusun BUNGA MAS." Kepala
Desa berkata kepada orang banyak. Namun dusun kita ini adalah "BUNGA MAS"
Nah inilah  sebagai riwayat ringkas tentang sejarah asal mula terjadinya nama dari
Dusun Bunga Mas, yang sampai sekarang masih dipakai nama lama itu. Ternyata
ada yang berminat untuk menguasai daerah ini. Kemudian secara tiba-tiba
datanglah pasukan puyang Rimbo Kedui yang bermaksud untuk mencari mas yang
ada di dusun Bunga Mas itu. Setelah pasukan ini sampai di dusun Bunga Mas, lalu
mereka ini menyamar menjadi tukang mas dan langsung mencari Kepala Dusun
Buda di rumah Kepala Dusun Bunga Mas, untuk merampas mas yang ada dirumah
Kepala Dusun Bunga Mas tersebut.
Pada malam hari pasukan Puyang Rimbo Kedui ini mulailah untuk mencari
mas tersebut, Setelah lama mereka itu mencari, maka bertemulah dengan gudang
mas tersebut dan dilihat ada penjaganya 15 orang Ulubalang. Dengan terlihatnya
para ulubalang itu. Kemudian mereka secara mendadak menyerang sehingga para
Ulubalang itu terbangun semuanya dan langsung mengambil pedangnya masing-
masing. Peperangan berlangsung dengan dahsyatnya, terjadi pada siang hari dan
malam hari berlangsung terus selama tiga bulan, sehingga puyang dusun Rimbo
Kedui minta bantuan kepada puyang Padang Rambun. Maka pasukan puyang
Bunga Mas bertambah lama, bertambah lemah dan akhirnya Kepala Dusun Bunga
Mas (Puyang Bunga Mas) tewas akibat kena panah dari jauh, dan secara otomatis
pasukan Puyang Bunga Mas menyerah.
Lalu secara bersama-sama diadakanlah upacara pemakaman Puyang Bunga
Mas di Padang Periangan dengan diikuti bermacam-macam arakan dan bunyi-
bunyian sewaktu upacara pemakaman itu berlangsung. Maka makamnya ini oleh
rakyat setempat dianggap keramat dari dulu sampai sekarang, karena menurut
kepercayaannya bahwa siapa saja yang bermohon kepada puyang ini pasti akan
terkabul apa yang kita pinta. Puyang ini terkenal pula dengan nama "PUYANG
PERIANGAN." ( Puyang Padang Periangan).

Sumber: http://alkisahrakyat.blogspot.co.id/2016/04/cerita-dusun-bunga- mas.html


(diakses pada hari Rabu 28 Februari 2018)
Menerapkan Cerita Rakyat(Hikayat)
Dalam Bentuk Cerpen

Bunga Mas
(Bengkulu Selatan)
Di suatu daerah terdapatlah dusun yang bernama dusun Bunga Mas, suatu
hari datanglah pasukan dusun selebar yang ingin merebut kekuasaan dusun Bunga
Mas,” seruncing-runcingnya tandu kerbau yang datang masih runcinglah tanduk
kerbau yang menunggu” ujar Lalu puyang(kepala desa), warga pun langsung
berseru”ayo berperang, ayo!!!”, kepala desa pun memerintahkan warga untuk
mengambil senjata-senjata yang ada, “siapa yang punya piasau bawa pisau, siapa
yang punya keris bawa keris, dan punya tombak bawa tombak” setelah selesai
mengumpulkan senjata, warga dan kepala desa pun menyusun strategi dan taktik.

Pada malam hari mulai lah pertempuran antar dusun Selebar dengan dusun
Bunga Mas yang terjadi sangat sengit, banyaknya korban jiwa yang terjatuh akibat
pertempuran ini, darah pun hampir menggenangi tempat pertempuran tersebut.
Pertempuran berlangsung tujuh hari tujuh malam, bumi pun tak menghasilkan
makanan lagi kerena hancur atau rusak akibat pertempuran tersebut. Pasukan
Selebar pun dipukul mundur oleh pasukan dusun Bunga Mas, kepala pasukan
Selebar pun berdiskusi dengan pasukannya, bahwa pasukan dusun Selebar telah
melemah banyak korban jiwa yang terjatuh, akhirya mereka sepakat akan
meninggalkan dusun Bunga Mas.
Melihat keadaan tanah yang cocok untuk bercocok tanam, kepala desa pun
mengatur segala ke siapanya, setelah tiga tahun becocok taman, ke anehan mulai
terjadi, timbulah pohon durian yang berbuah durian aneh, kepala desa pun
membawanya ke orang pintar, dan dibukaklah buah durian itu dan terdapatlah buah
durian yang berbiji emas, wargapun terkejut dengan hal itu, kepala desa berpikir
bahwa biji emas ini dapat menjadi modal untuk membangun desa ini, selang
beberapa waktu terdengarlah berita itu ke pasukan puyang Rimbo Kedui,
merekapun datang ke dusun Bunga Mas dengan berniat ingin merampas emas
tersebut, mereka menyamar sebagai tukang emas untuk mengelabui warga dusun
Bunga Mas, mereka pun terus mencari tempat disembunyikanya emas tersebut,
akhirnya mereka menemukan gudang tempat menyimpan emas itu yang dijaga
oleh sekitar 15 pejuang, dengan menyusun starategi yang telah mereka rancang
dengan matang, mereka pun langsung menyergap penjaga gudang tersebut,
Pertarungan tersebut sangatlah sengit, korban jiwa dari pihak pasukan Bunga
Mas banyak terjatuh begitu pun pasukan Rimbo Kedui, tapi karena mereka telah
membuat sterategi yang baik dan pasukan Bunga Mas mulai melemah,,
pertempurannya berlangsung selama tiga hari, yang akhirnya kepala desa dusun
Bunga Mas terkena panah dari pasukan puyang Rimbo Kedui, dan akhirnya
pasukan Bunga Mas otomatis meyerah, emas yang disimpan di digudang tersebut
diambil mereka. Akibat peristiwa itu dusun Bunga emas mengalami kritis ekonomi
dan runtuh.
Materi:
Syarat-syarat mengubah cerita rakyat(hikayat) menjadi cerpen:
1. Ubahlah alur cerita dan alur berbingkai menjadi alur tunggal
2. Menggunakan bahasa indonesia yang benar
3. Menggunakan gaya bahasa yang sesuai
4. Tetap mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita
rakyat(hikayat)

Anda mungkin juga menyukai