Anda di halaman 1dari 36

BAB IV

HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Ditinjau dari sudut pandang ekomoni, sosial dan budaya, masyarakat Nusa

Tenggara Barat pada umumnya masih tergolong tradisional yang bersumber pada

kebudayaan suku asli masyarakat sasak di pulau Lombok. Di samping itu, gejala

kebudayaan dalam kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Barat pada umumnya dan

Desa Simpasai khususnya yang sangat dominan adalah ketergantungan dan kepatuhan

masyarakat pada tokoh-tokoh agama, pemuda dan tokoh adat sebagai panutan dalam

kehidupan sehari-hari.

Desa Simpasai merupakan salah satu desa di kecamatan lambu yang

terletak di sebelah timur kabupaten bima. Luas wilayah desa 8.12 Ha yang terdiri dari

dataran, 25% dan perbukitan 25%. Jarak tempuh dari desa ke ibu kota kecamatan

adalah 6 km atau 20 menit, sedangkan jarak tempuh ibu kota kabupaten 48 km atau

1,5 jam dengan batas-batas wilayah:

1. Sebelah utara : Desa naru barat kecamatan sape;

2. Sebelah selatan : Desa hidirasa kecamatan lambu;

3. Sebelah barat : Desa kale,o kecamatan lambu;

4. Sebelah timur : Desa lanta kecamatan lambu.1

Sebagian luas wilayah Desa Simpasai merupakan daerah datar dengan luas

sebagian luas wilayah Desa Simpasai merupakan daerah datar dengan luas 271,50

1
Sumber: Data Monografi Desa Simpasai kecamatan Lambu Kabupaten Bima ,2021.

36
37

ha/m2, yang terdiri lahan persawahan dengan luas 277 ha/m2, kemudian dengan luas

87,949 ha/m2 digunakan sebagai pemukiman warga, sedangkan untuk tempat

pemakaman umum dengan luas 1 ha/m2, sedangkan untuk perkantoran dengan

luas 0. 10 ha/m2, dan luas prasaranan umum lainnya 6,30 ha/m2. Desa Simpasai

memiliki jumlah penduduk 3611 jiwa yang terdiri dari 1802 orang laki- laki dan

1809 perempuan yang tergabung dalam 1512 KK.

Mengenai kondisi geografisnya Desa Simpasai merupakan dataran rendah,

secara adminitrasi Desa Simpasai terdiri dari empat Dusun yaitu : Dusun Sakolo,

Dusun Mangge Maju, Dusun Sori Dungga dan Dusun Lakenu. Untuk menuju ke

Desa Simpasai Kecamatan Lambu ini, dapat ditempuh dengan menggunakan

kendaraan roda dua maupun roda empat. Transportasi angkutan umum menuju

lokasi sangat lancar terutama angkutan berupa kendaraan roda dua tersedia hampir

tiap hari. Untuk sarana jalan khususnya jalan Kecamatan merupakan sarana

penghubung tingkah desa yang umumnya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua

maupun roda empat. Dengan kondisi jalan yang diaspal dari pusat Kota Bima

sampai ke Desa Simpasai yang dapat memperlancar arus distribusi barang dan

jasa dapat berjalan lancar.

Sebagian besar penduduk Desa Simpasai bermata pencaharian sebagai

petani yaitu 487 orang laki-laki dan 2 orang perempuan, sedangkan sebagai buruh

tani sebanyak 103 orang laki-laki dan 53 orang perempuan. Disamping itu ada juga

masyarakat yang bermata pencaharian sebagai buruh migran sebanyak 31 orang

laki-laki dan 21 orang perempuan, pegawai negeri sipil (PNS) sebanyak 7 orang
38

laki-laki dan 8 orang perempuan, pengrajin industry rumah tangga sebanyak 103

orang yang terdiri dari perempuan, sebagai pertenak sebanyak 3 orang, montir dan

bidang swasta sebanyak 2 orang, TNI 6 orang laki-laki, dan sebagai pensiun

PNS sebanyak 2 orang.

Sisi lain, Desa Simpasai merupakan salah satu desa yang berbeda di

lingkungan kecamatan lambu mempunyai suhu udara pada umumnya panas dan

kering yaitu suhu maksimum 35, 0C dan minimum 19, 2 C ( Data monografi Desa

Simpasai tahun 2019), mengenai iklimnya tidak berbeda dengan daerah-daerah

umumnya bima yaitu memiliki iklim tropis yang tergantung pada 2 musim yaitu

musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau terjadi antara

bulan April hingga Oktober dan hujan terjadi bulan November hingga maret. 2

Sehingga daerah yang berlokasi di daerah dataran rendah, sumber mata air

disekitar Desa Simpasai cukup memandai untuk kepenting pengairan. Mengenai

keadaan air minum di Desa Simpasai diambil dari sumur gali dan sumur bor,

meskinpun ada air PDAM, masyarakat Desa Simpasai tetap meminum air dari

sumur bor. Bagi masyarakat Desa Simpasai sarana irigasi yang digunakan untuk

pengairan pertanian berasal dari sungai dan bendungan dam diwu moro yang

berada di Desa Mangge yang dimanfaatkan dengan baik,3 oleh karena itu dengan

adanya pengairan dari bendungan tersebut menyebabkan pola tanam padi,

bawang, merah, kedalai dan jagung menjadi maksimal. Sebagai besar penduduk

2
Data Penduduk desa Simpasai kecamatan lambu kabupaten bima, 2021.
3
Data Monografi Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, 2021.
39

Desa Simpasai menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian dan masih kental

dengan pola agraris ditunjang dengan sektor primer lain seperti petemakan dan

keterampilan.

1. Sejarah Desa Simpasai

Sejarah Desa Simpasai, tidak dapat dipisah dengan sejarah peradaban

Masuknya islam di Bima ketika itu, tepatnya pada abad ke 15 yang lalu seorang syeh

Muhammad Bin Abdollah yang didampingi oleh 44 orang pengikutnya, beliau

datang membawa islam dari Bugis Makasar memasuki selat Sape menuju arah selatan

dan berpedoman pada titik cahaya di ufuk timur semenanjung Nanga Nur yang

sekarang disebut Naga Nuri.

Masyarakat pada saat itu sangat gelisah mendengar bahwa ada orang datang

membawa agama baru yaitu agama islam, bagi mereka yang hendak memeluk agama

islam diharuskan potong kepala dan potong ekor, yang sesungguhnya bermaksud

untuk memotong rambut dan dikhitan (sunat).

Masyarakat pada saat itu enggan masuk islam, bahkan melarikan diri dan

bersembunyi di So Mangge Maju/ Sori Kuwu dibagian selatan Desa Simpasai dan

yang saat ini dikenal So Mangge Maju dan Sori Kuwu sebagai lahan pertanian

Bawang Masyarakat.

Selanjutnya syeh Muhammad Bin Abdollah merasa kebingungan dan pulang

kembali ke daerah Bugis Makasar menjemput empat orang Syeh yaitu Syeh Umar,

syeh Banta, syeh Ali dan Syeh Surau dengan dua orang laki dan dua orang

perempuan dengan berpakian adat pengantin Aceh dan nyanyian Kande, untuk
40

bermain menghibur masyarakat (Mpa’a Tari lenggong) yang diiringi mpa’a sila dan

gantau serta Hadra.

Di tengah tengah masyarakat dua orang laki-laki dan dua orang perempuan

yang berpakaian penganten diusung dengan sarangge, karena melihat orang yang

diusung yang diadakan oleh para datuk datuk tersebut masyarakat merasa terhibur

maka perlahan lahan berkeinginan masuk islam dengan melalui tahapan tahapan

yaitu melakukan mandi dan potong rambut, mengucap dua kalimat syahadat dan di

sunat , maka berkembanglah agama islam di kampung halaman tersebut.

Berkaitan dengan nama desa Simpasai, sesungguhnya ada seorang Tokoh yang

Bisarguna dan Tingiraloa ( sakti ), yang bernama “ Ompu Simpa “ dan selain itu para

Rombongan Sengaji Bima ( Mbojo ) mempunyai Ratusan Ekor Kuda yang

penjatannya dikenal bernama “ Manggila “ dengan tempat dan Lokasi pemeliharaan

di So Wangga Lambu yang saat ini dikenal Kuwu Ruma (Tempat Istirahat Sengaji)

dan Kunjungan Sengaji Mbojo ke Lambu secara Rutin harus Singga (Sai) dirumah

seorang Tokoh tersebut diatas, maka kesimpulan hasil kelakar Sang- Sengaji dengan

“ Ompu Simpa “ dipadukan nama Tokoh sakti “Ompu Simpa “Sai“ (Singgah)

sehingga lahirlah Nama Desa Simpasai. dan bahasa Simpasai sudah menguasai

Nusantara sejak abad ke 13 Masehi.maka saat ini budaya dan peradaban Simpasai

masih melekat di desa Simpasai

Seiring dengan perjalanan waktu berkembang pulalah ilmu ilmu agama yang

diajarkan oleh para mubalig dan para pendatang dari Makassar dan Banten,
41

berkembang pula peradaban suku Simpasai yang disebut dengan Muma, Uba, Ama,

dan Dae serta Ina.

Pada jaman pemerintahan Desa Simpasai,dengan beberapa kali terjadi

pergantian kepala Desa bahwa dibagian Utara jalan raya dinamai dusun

Kawinda,Lakenu dan Sakolo dibagian selatan dikenal dusun Mangge Maju, Sori

Dungga dan Sori Kuwu.

Dengan lahirnya undang undang Nomor 22 tahun 1999 yang mengamanatkan

tentang otonomi daerah dan Desa, maka diberikan seluas luas kepada desa untuk

mengatur dan mengurus tentang desa, termasuk didalamnya adalah memekarkan

wilayah atau Dua desa. Melalui Musyawarah diputuskan bahwa desa Simpasai

dimekarkan menjadi dua dengan alasan pemerataan pelayanan,pemerataan

informasi,dan pemerataan pembangunan disemua bidang kehidupan.

Dengan dasar hukum yang ada dan hasil musyawarah seluruh msyarakat pada

saat itu, maka yang semula Dusun Kawinda dan Sori Kuwu berubah statusnya

menjadi Desa Sangga yang definitif yaitu tepatnya pada Tahun 2012, berdasarkan

Surat Keputusan Bupati Bima Nomor : 711 Tahun 2002 maka diangkatlah Drs.

Nasrullah sebagai pejabat kepala Desa Sangga maka dengan hal tersebut diatas dapat

kita simpulkan bersama keadaan sampai saat ini Desa Simpasai menjadi empat dusun

yaitu Dusun Sori Dungga, Mangge Maju, Sakolo dan Lakenu.

2. Visi Misi Desa Simpasai

a. Visi Desa Simpasai


42

Visi adalah suatu gambaran yang menata tentang keadaan masa depan yang

diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi Desa

Karanggadung ini dilakukan dengan pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak

yang berkepentingan di Desa Simpasai seperti Pemerintah Desa, BPD, Tokoh

Masyarakat, tokoh Agama, lembaga masyarakat desa dan masyarakat desa pada

umumnya.Pertimbangan kondisi eksternal di desa seperti satuan kerja wilayah

pembangunan di Kecamatan Petanahan mempunyai titik sektor Pertanian, dan Desa

Simpasai maka berdasarkan pertimbangan diatas Visi Desa Simpasai adalah

Terwujudnya Desa Sejahtera, Aman Dan Damai Serta Sumber Daya Manusia Yang

Berkualitas Dan Agamis.

b. Misi Desa Simpasai

Selain Penyusunan Visi juga telah ditetapkan misi-misi yang memuat sesuatu

pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar tercapainya visi desa

tersebut.Visi berada di atas Misi .Pernyataan Visi kemudian dijabarkan ke dalam misi

agar dapat di operasionalkan / dikerjakan. Sebagaimana penyusunan Visi, misi pun

dalam penyusunannya menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan

potensi dan kebutuhan Desa Simpasai, sebagaiman proses yang dilakukan maka misi

Desa Simpasai adalah :

1) Menyelenggarakan Pemerintahan yang Transparan, Akuntabilitas,

Partisipatif dan Responsif;


43

2) Membangun sarana dan prasarana berbasis pada ekonomi pertanian yang

produktif;

3) Meningkatkan dan memberdayakan peran wanita dan pemuda serta taraf hidup

warga miskin;

4) Membangun pola hidup sehat dengan menciptakan lingkungan bersih;

5) Menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif dan agamis.


44

3. Struktur Organisasi Desa Simpasai

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA


PEMERINTAH DESA SIMPASAI- KECAMATAN LAMBU
KABUPATEN BIMA

BPD
KEPALA DESA
…………………….

SEK – DES

Kasi Kasi Pemb. Kasi Kabib. Kabib. Kabib.


Pemerintah Kesra Perencanaa Aset.
n Keuanga

KADUS KADUS KADUS KADUS


LAKENU SAKOLO MANGGE SORI DUNGGA
MAJU
45

4. Pendidikan

Program pendidikan merupakan program yang tidak kalah pentingnya

bagi kebijaksanaan pengaturan masalah kependudukan. Pendidikan adalah salah satu

upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui peningkatan sumber Daya

Manusia (SDM). Faktor pendidikan merupakan salah satu modal yang manfaatnya

akan dapat dinikmati oleh penduduk untuk masa yang sangat panjang yang sering

disebut dengan masa depan. Mengenai tingkat Pendidikan penduduk di Desa

Simpasai dapat dilihat pada tabel berikut ini:

TABEL 4.1
Penduduk Desa Simpasai Menurut Tingkat Pendidikan
TINGKATAN PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
Usia 3-6 tahun yang belum masuk TK 143 orang 118 orang
Usia 3-6 tahun yang sedang TK/play group 32 orang 22 orang
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah 32 orang 29 orang
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah 315 orang 320 orang
Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah 97 orang 60 orang
Usia 18-56 thn pernah SD tetapi tidak tamat 70 orang 72 orang
Tamat SD/sederajat 42 orang 45 orang
Jumlah usia 12 – 56 tahun tidak tamat SLTP 220 orang 212 orang
Jumlah usia 18 – 56 tahun tidak tamat SLTA 47 orang 54 orang
Tamat SMP/sederajat 32 orang 44 orang
Tamat SMA/sederajat 52 orang 55 orang
Tamat D-1/sederajat 2 orang 2 orang
Tamat D-2/sederajat 3 orang 1 orang
Tamat D-3/sederajat 3 orang 7 orang
Tamat S-1/sederajat 42 orang 45 orang
Tamat S-2/sederajat 2 orang 3 orang
Tamatan S-3/Seserajat 0 orang 0 orang
Tamatan SLB A 0 orang 0 orang
Tamatan SLB B 0 orang 0 orang
Tamatan SLB C 0 orang 0 orang

Jumlah 1.134 orang 1.089


Total Jumlah 2.223 orang
46

5. Mata Pencaharian

Mata pencarian selain sebagai sumber nafkah juga dapat dijadikan tolak

ukur pemenuhan ekonomi penduduk dan secara tidak langsung berkaitan erat

dengan usaha yang digelutinya. Berikut ini adalah data mengenai mata

pencaharian yang digeluti penduduk Desa Simpasai, seperti tabel di bawah ini:

TABEL 4.2
Penduduk Desa Simpasai Menurut Tingkat Mata Pencaharian
JENIS PEKERJAAN LAKI-LAKI PEREMPUAN
Petani 478 orang 2 orang
Buruh tani 103 orang 53 orang
Buruh migran 31 orang 22 orang
Pegawai Negeri Sipil 7 orang 8 orang
Pengrajin industri rumah
0 orang 103 orang
tangga
Pedagang keliling 1 orang 7 orang
Peternak 0 orang 3 orang
Nelayan 0 orang 0 orang
Montir 2 orang 0 orang
TNI 6 orang 0 orang
Pensiunan PNS/TNI/POLRI 2 orang 0 orang
JUMLAH 630 orang 198 orang
JUMLAH TOTAL 828 Orang

6. Pola Perkampungan

Perkampungan Desa Simpasai dapat dilihat adanya pola hidup

mengelolakan karena Desa Simpasai ini terdiri dari empat dusun yang mempunyai

tempat yang berbedekatan. Dimana jarak antar keempat dusun tersebut hanya dibatasi
47

oleh jalanan umum serta gang-gang umum, sehingga akses untuk sosialisasi sangat

mudah.

Umumnya pemukiman penduduk di Desa Simpasai Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima, ditata dengan pemukiman rumah-rumah penduduk Desa

Simpasai sangat berdekatan, yang dipagari dengan pagar bambu dan mereka lebih

cenderung membangun rumah di atas tanah warisan disekitar rumah orang tua.

Kondisi pemukiman penduduk Desa Simpasai sangat baik karena sebagian

besar rumah penduduk adalah rumah panggung yang berdinding kayu bertingkat

kayu- kayu gelondongan yang besar. Namun pada saat penelitian ada sebagian

rumah yang sudah mengalami pergeseran yaitu rumah yang dibangun tampa

panggung dengan berdinding tembok dan lantai terbuat dari keramik.

Rumah asli dari Desa Simpasai yaitu rumah panggung, ruangan rumah

terdiri dari tiga bagian yaitu bagian depan, ruang tengah dan ruang belakang yang

masing- masing mempunyai fungsi, ruang depan sebagai tempat menerima tamu,

ruang tengah sebagai ruang belakang dipergunakan sebagai dapur.

7. Sistem Kepercayaan

Masyarakat Desa Simpasai adalah pemeluk Agama Islam yang taat. Segala

Sesuatu berkaitan dengan ajaran-ajaran Islam, segala aktivitas tidak mengajarkan

sesuatu yang buruk dan selalu menuju pada arah kebaikan. Menuju kebaikan

dilandasi oleh Ahklakulkarimah (moral yang baik sesuai tuntunan Ajaran Islam).

Masyarakat Desa Simpasai bukan hanya percaya kepada ajaran agama,

tetapi juga sebuah budaya, sehingga Ajaran Islam tidak dapat dipisahkan dengan
48

kebiasaan hidup sehari-hari pada masyarakat setempat. Masuknya Ajaran Islam di

Bima tidak mematikan tradisi-tradisi masyarakat yang telah berkembang

sebelumnya. Beberapa adat dan kebiasaan lokal masih tetap berjalan beriringan

dengan pelaksanaan ajaran-ajaran Alquran. Kepercayaan lokal tradisional

berkaitan dengan dunia supranatural masih ada dalam konsep hidup masyarakat

Desa Simpasai. Mereka masih percaya akan adanya roh leluhur serta mengenal

akan adanya unsur-unsur gaib dan roh halus sebagai sumber malapetaka dan

kesejahteraan hidup manusia, arwah leluhur dianggap tetap hidup dan

memperhatikan tindakan anak cucunya. Sehingga dengan kepercayaan demikian

timbul sistem pemujaan dan persembahan kepada arwah leluhur dan mahluk halus

melalui upacara selamatan maupun sajian-sajian.4

Selain percaya pada roh leluhur, masyarakat Desa Simpasai juga percaya

akan adanya kekuatan-kekuatan gaib, misalnya pada tombak, permata, keris,

berlian, gendong dan gong. Apabila pelaksanaan upacara terdapat kekurangan –

kekurangan bahan atau benda, maka upacara tidak akan berjalan lancar dan akan nada

kejanggalan-kejanggalan pada penduduk yang melaksanakan upacara

tersebut.5

8. Sistem Kesenian

4
M. Facrir Rahman dan Nurmukminah, Nika Mbojo antara Islam dan Tradisi (Edisi 1;
Mataram: Alam Tara Lening Institute, 2011), h.7-9.
5
M. Hilir Ismail, Kebangkitan Islam di Dana Mbojo (Bogor Indonesia: Cv Binasti, 2002),
h. 84.
49

Kesenian budaya mbojo merupakan budaya yang dimilik oleh masyarakat

bima “dou mbojo” atau masyarakat Bima khususnya Desa Simpasai. Dapat

diketahui bahwa dou mbojo bukan hanya menjadi penduduk daerah bima. Tetapi

juga sebutan mereka yang tinggal di daerah Dompu, karena kesenian budaya

mbojo. Milik masyarakat mbojo di daerah Bima dan Dompu memiliki satu seni

budaya. Leluhur kita, pada keajaan dan kesultanan, sangat terkenal. Kalau ada

upacara khitanan, khatam al-qur’an dan upacara pernikahan, selalu diramaikan

dengan petunjukan kesenian budaya mbojo. Adapun sarana tersebut terdiri dari

perkumpulan atau kesenian di Desa Simpasai yaitu: Mpa’a Sila atau Mpa’a

Pedang (Silat) Mpa’a Gantao, Buja Kadanda dan Hadrah Dompu.

9. Sistem Kekerabatan

Pernikahan antara laki-laki dan seorang perempuan merupakan kedudukan

keluarga, bilamana pernikahan sudah selasai dengan berbagai upacara dan dengan

berbagai syarat-syarat wanita yang menjadi istri tersebut segera bertempat tinggal

di rumah suaminya. Jika mempunyai anak dalam pernikahan anak-anaknya adalah

anak- anak dari ayah dan ibunya, oleh karena itu anak tersebut mempunyai

hubungan kekeluarga baik dari pihak ibu maupun ayah. Tapi bagi masyarakat

Desa Simpasai tidak hanya diharuskan tinggal dipihak laki-laki namun biasa juga

tinggal dipihak wanita. Karena di Desa Simpasai menganut sistem kekerabatan

parental.

Mencari jodoh di dalam lingkungan kerabat sendiri di dalam masyarakat

Bima khususnya Desa Simpasai harus mengikuti pembatasan tertentu sesuai


50

aturan atau Kaidah Agama dan adat masing-masing. Bagi masyarakat Bima,

sudah pasti mengutamakan dan memberlakukan hukum-hukum Islam dan norma-

norma adat yang juga bernuansa Islam, tidak boleh terjadi perkawinan antara lakilaki

dan perempuan yang haram nikahnya, misalnya nikah antara saudara

kandung. Juga tidak boleh terjadi pernikahan antara paman dan bibi dari saudara

sekandung. Bapak atau ibu dengan keponakan. Jika kedua ini dilanggar akan

mendapat hukuman akan dikeluarkan dari kekerabatan di kampung.

Masyarakat Desa Simpasai yang terdiri dari beberapa keluarga inti yang

tinggal bersama. Namun dengan modernisasi, keluarga sebagian kecil

menghilang, pasangan keluarga baru saat ini cenderung untuk hidup terpisah

dengan orang tuanya. Mereka cenderung membentuk keluarga batin yang

anggotanya terdiri dari ibu (ina atau emak) dan Bapak ( ama, pua, uba muma atau

dae) dan anak-anak, dalam keluarga di Desa Simpasai bahwa ayah bertanggung

jawab mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga sedangkan istri

berhak atas pengaturan rumah tangga kewajiban melayani suami dan anaknya.

Dengan demikian kepala keluarga merupakan sumber kekuasaan, patuh kepada

yang lebih dinilai alami dan sebuah kebaikan yang terpuji.

B. Strategi Dakwah Pada Penerapan Strategi Pemerintah Desa Dalam Membina Kualitas

Pelayanan Publik Di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima

Keberhasilan Pemerintah desa dalam memberikan pelayanan kepada

masyarakat ketika masyarakat merasa puas terhadap kinerja aparatur pemerintah

desa. Menigkatkan kualitas pelayanan adalah hal penting dalam sektor pemerintahan.
51

Kepuasan masyarakat menjadi prioritas utama karena tujuan pemerintah pada

dasarnya adalah terwujudnya kesejahteraan

masyarakat.

Upaya pemerintah desa simpasai dalam mewujudkan kualitas layanan publik

tidak terlepas dari penerapan beberapa strategik dakwah. Strategi dakwah dalam

penelitian ini dapat dipahami sebagai suatu proses dalam mengatur, mengarahkan,

dan menentukan cara daya dan upaya untuk menghadapi masyarakat dalam situasi

dan kondisi tertentu agar apa yang menjadi tujuan tercapai secara maksimal.

Berkaitan dengan pelayanan yang diterapkan oleh perintah desa, Beberapa strategi

yang diterapkan oleh pemerintah desa simpasai adalah sebagai berikut:

1. Pelatihan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia

Salah satu tanggungjawab dalam pelayanan publik sebuah pemerintahan adalah

memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Tentunya kepuasan

pelayanan tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan alat atau fasilitas kerja, namun

seluruh dibagian pemerintahan atau sumber daya manusia dituntut juga untuk

menerapkan pelayanan prima untuk terciptanya kualitas layanan. Tanpa pelayanan

yang paripurna, sulit bagi pemerintahan untuk tercapainya program kerja yang sudah

direncanakan. Dengan menerapkan pelayanan yang demikian pada semua sisi

kehidupan atau aktivitas pelayanan di pemerintahan, maka akan tercipta popularitas

positif dari pemerintahan tersebut. Hal ini akan membangun perilaku kepercayaan

masyarakat terhadap pemerintahan tersebut.


52

Melihat pentingnya penerapan pelayanan yang berkualitas, salah satu upaya

pemerintah desa dalam mewujudkankan hal tersebut adalah dengan mengadakan

pelatihan Sumber Daya Manusia atau aparatur pemerintahan desa. Berangkat dari hal

itu, Abdul Azis selaku Sekretaris Desa menjelaskan bahwa bentuk strategis yang

menunjang terciptanya kualitas layanan dengan memperbaiki sumber daya manusia

yang ada. Salah satu yang dilakukan pemerintah desa adalah dengan memperkenalkan

tehnologi kepada seluruh pemerintah desa memlaui pelatihan kerana menginggat

Sebagian pemerintah desa berumur dan masih kurang paham dengan dunia

tehnologi.6

Sejalan dengan hal di atas, Jaharuddin juga menyatakan bahwa salah satu

uapaya yang dilakukan oleh pemerintah desa adalah mengadakan pelatihan

pengembahan kualitas Sumber Daya Manusia. Menurutnya unsur utama dalam

menciptakan kualitas layanan adalah dengan melahirkan Sumber Daya Manusia yang

berkualitas. Pelatihan pengembangan Sumber Daya Manusia ini dilaksanakan 1 tahun

terkadang juga 2 tahun sekali. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan edukasi

kepada pemerintah desa tentang pelayanan yang berbasis tehnologi.7

Dalam pandangan Islam Pendidikan dan pelatihan juga dapat meningkatkan

kemampuan karyawan atau pegawai dalam suatu instansi, kerana pegawai yang

berpendidikan dan terlatih mampu berkerja dengan baik dan terhindar dari kecelakaan

6
Abdul Azis, (34 Tahun), Selaku Sekretaris Desa, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 12
Maret 2022.
7
Jaharuddin (47 Tahun), Selaku Kasi Pemerintahan, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 24
Maret 2022.
53

kerja. Lebih lanjut Allah Swt. Menegaskan pentingnya Pendidikan dan pelatihan yang

bertujuan terciptanya kualitas manusia. Hal ini dijelaskan dalam QS. az-Zumar/39:9,

yang berbunyi:

َ T‫ح َذ ُر ٱأۡل ٓ ِخ‬


ْ T‫رةَ َويَ ۡر ُج‬T
َ‫ت َِوي ٱلَّ ِذين‬T‫ل يَ ۡس‬Tَۡ ‫ل ه‬Tۡ ُ‫ ةَ َربِّ ِۗۦه ق‬T‫وا َر ۡح َم‬T ٌ ِ‫َأ َّم ۡن هُ َو ٰقَن‬
Tۡ َ‫ ي‬T‫ ا‬T‫ا ِج ٗدا َوقَٓاِئ ٗم‬T‫ ِل َس‬T‫ت َءانَٓا َء ٱلَّ ۡي‬
ِ َ‫وا ٱَأۡل ۡل ٰب‬
‫ب‬ ْ ُ‫ونَ ِإنَّ َما يَتَ َذ َّك ُر ُأوْ ل‬
ۗ ‫يَ ۡعلَ ُمونَ َوٱلَّ ِذينَ اَل يَ ۡعلَ ُم‬

Terjemahnya:

(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung)


ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan
berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan
rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang
mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.8

Dalam ayat tersebut Allah Swt. menyampaikan bahwa hasil pekerjaan dan

kemampuan pekerja yang terlatih tidak akan sama dengan hasil pekerjaan dari orang-

orang yang terlatih.

Berangkat dari penyataan di atas, maka dapat dipahami bahwa penerapan

pelatihan dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia adalah suatu upaya untuk

menghasilkan kualitas kerja. Terlepas dari hal itu, pelatihan juga mampu menciptakan

sumber daya manusia yang memiliki pengatahuan, keterampilan yang baik,

kemampuan dan sikap yang baik untuk mengisi posisi jabatan yang tersedia dengan

produktivitas kerja yang tinggi.

2. Responsif atau Daya Tanggap Pemerintah Desa

8
Kementrian Agama RI, Al Hikmah Al Qur’an dan Terjemahannya (Edisi Tajwid) (Cet. I;
Jakarta: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2014). h. 598.
54

Kepedulian pemerintah desa merespon kebutuhan masyarakat merupaka bagian

dari tehnik atau strategis pemerintah desa simpasai dalam menciptakan kulitas

pelayanan publik. Selain itu, memberikan perhatian terhadap segala masalah atau

keluhan masyarakat dan memberikan informasi Ketika masyarakat mengalami

kesulitan saat layanan merupakan tugas dan tanggungjawab dasar dari pemerintah

desa.

Berdasarkan hasil wawancara bersama Burhan H. Yusuf bahwa hal dasar yang

diperhatikan oleh pemerintah desa simpasai adalah menjawab keluhan atau masalah

yang dihadapi oleh masyarakat. Salah satunya cara yang diteraapkan oleh kami

selaku pemerintah desa adalah merespon secara cepat dan tepat yang menjadi

kebutuhan masyarakat.9

Lebih lanjut dijelaskan oleh Jaharuddin selaku Kasi Pemerintahan Desa

Simpasai bahwa merespon kebutuhan masyarakat adalah tugas pemerintah desa

sebagai pelayan masyarakat. Tetapi budaya antri tetap kami kedepankan hal ini untuk

menghindari terjadinya kecemburuan social dalam masyarakat. Tidak hanya

penerapan prinsip sopan dan lemah lembut serta memberikan rasa aman dan nyaman

kepada masyarakat juga dilakukan oleh pemerintah desa.10 Hal yang sama juga

diungkapkan oleh Abdul Azis selaku Sekretasi Desa bahwa memberikan rasa nyaman

serta memberikan rasa percaya serta tida membedakan golongan merupakan cara

9
Burhan H. Yusuf (59 Tahun), Selaku Kepala Desa, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 12
Maret 2022.
10
Jaharuddin (47 Tahun), Selaku Kasi Pemerintahan, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 13
Maret 2022.
55

pemerintah desa dalam melayani masyarakat. Tidak hanya itu, berpakaian rapi serta

mengajak komunikasi. Tak jarang juga, kami menawarkan kopi sambil mereka

menunggu selesainya proses pelayanan.11

Dari hasil wawancara di atas, maka dapat dipahami bahwa pemerintah desa

simpasai tidak hanya berpatoka pada aturan pelayanan administrasi sebagai dasar

memberikan layanan kepada masyarakat, akan tetapi sikap saling mengahargai dan

saling menghormati serta berlaku lemah lembut kepada sesama perlu diaplikasi dalam

kehidupan social kemasyarakatan terutaman dalam proses melayani masyarakat.

Dalam Islam sendiripun dianjurkan untuk saling menghargai, saling

menghormati serta bersikap lemah lembut kepada sesame. Hal ini sejalan dengan

firman Allah Swt. Dalam QS. ali-Imraan/3:159 yang berbunyi:

‫ت َۡغفِ ۡر‬T‫ٱس‬
ۡ ‫ٱعفُ ع َۡنهُمۡ َو‬T ۖ Tِ‫وا ِم ۡن َح ۡول‬
ۡ َ‫كَ ف‬T ْ T‫ض‬ ِ ‫ظَ ۡٱلقَ ۡل‬T‫فَبِ َما َر ۡح َم ٖة ِّمنَ ٱهَّلل ِ لِنتَ لَهُمۡۖ َولَ ۡو ُكنتَ فَظًّا َغلِي‬
ُّ َ‫ب ٱَلنف‬

َ‫او ۡرهُمۡ فِي ٱَأۡلمۡ ۖ ِر فَِإ َذا َع َزمۡ تَ فَت ََو َّك ۡل َعلَى ٱهَّلل ۚ ِ ِإ َّن ٱهَّلل َ يُ ِحبُّ ۡٱل ُمت ََو ِّكلِين‬
ِ ‫لَهُمۡ َو َش‬
Terjemahnya:

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka
dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya.12

11
Abdul Azis, (34 Tahun), Selaku Sekretaris Desa, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 12
Maret 2022.
12
Kementrian Agama RI, Al Hikmah Al Qur’an dan Terjemahannya (Edisi Tajwid), h. 71.
56

Ayat di atas Ketika dikaitkan dengan pelayanan publik maka dapat dipahami

bahwa kita sebagai pemberi layanan publik harus bersikap lemah lembut dan sopan

serta memperhatikan etika berkomunikasi dengan orang yang dilayani agar tercipta

pelayanan yang memuaskan bagi penerima layanan/massyarakat, begitupun yang

dilakukan oleh Pemerintah Desa selalu bersikap lemah lembut, sopan dan

memberikan rasa percaya dan aman terhadap pelayanannya.

3. Penerapan Prinsip Memudahkan Tidak Menyulitkan

Kemudahan merupakan salah satu prinsip penting dalam Islam. Ia merupakan

anugerah Allah SWT, diberikan agar manusia tetap bersemangat dan tekun dalam

menjalankan ajaran agama, terutama dalam situasi sulit. Sama halnya dalam

penerapannya dalam proses pelayanan, prinsip kemudahan diterapakan untuk

membantu masyarakat secara cepat terutama dalam hal administrasi kependudukan.

Berangkat dari pernyataan di atas, Burhan H. Yusuf menyatakan bahwa

memudahkan segala urusan masyarakat adalah bagian dari tujuan kami selaku

pemerintah desa, dengan perlakuan yang demikian akan mewujudkan rasa percaya

masyarakat terhadap kinerja pemerintah desa. Tapi harus dengan melihat kondisi dan

suasana yang dihadapi, misalnya dalam hal pemenuhan kelengkapan admistrasi

rumah sakit yang sangat penting, pelayanan cukup dengan komunikasi lewat media

handpone dengan cepat dan siaga kami langsung merespon.13

13
Burhan H. Yusuf (59 Tahun), Selaku Kepala Desa, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 29
Maret 2022.
57

Senada dengan hal tersebut Jaharuddin menegaskan bahwa terkait pelayanan di

Desa Simpasai tidak mengenal waktu atau jam. Kami selaku pemerintah desa selalu

stanbay menerina keluhan dan membatu masyarakat yang membutuhkan. Jaharuddin

melanjutkan bahwa hal yang sering terjadi adalah terkait dengan kelengkapan

admistrasi untuk kebutuhan di rumah sakit seperti surat keterangan domisi dan surat

keterangan lainnya. Tidak hanya itu, kelengkapan administrasi akademik pemerintah

desa juga siap menyelesaikan yang walaupun intruksi hanya lewat Handpone. Hal ini

bertujuan untuk menolong masyarakat yang membutuhkan.14

Hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa pihak pemerintah Desa

Simpasai berusaha untuk membantu masyarakat dengan baik. Hal ini membuktikan

bahwa masyarakat desa masih kental dengan rasa kekeluargaan antar sesama.

Memudahkan kebutuhan masyarakat terutama berkaitan dengan administrasi

kependudukan tidak membedakan antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya.

Meskin dalam hal strata antara pemerintah dan masyarakat tentu tidak menjadi alasan

serta tidak akan mempengaruhi rasa saling membantu satu sama lain karena hal

tersebut adalah kewajiban pemerintah mulai dari tingkatan paling atas sampai bawah

untuk melayani dan mensejahterakan masyarakatnya. Kepentingan masyarakat harus

diutamakan.

Dalam konsep islampun menganjurkan untuk saling tolong menolong tampa

melihat ras, suku dan golongan apalagi sesame umat islam. Membantu dan

14
Jaharuddin (47 Tahun), Selaku Kasi Pemerintahan, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 13
Maret 2022.
58

memudahkan urusan orang lain adalah perbuatan yang mulia. Hal ini sesuai dengan

firman Allah Swt. dalam QS. al-Maidah/5:2, yang berbunyi:

‫ ِدي ُد‬T‫وا ٱهَّلل ۖ َ ِإ َّن ٱهَّلل َ َش‬T Tْ ُ‫ا َون‬TT‫ى َواَل تَ َع‬Tٰۖ ‫ َو‬T‫رِّ َوٱلتَّ ۡق‬TTِ‫وا َعلَى ۡٱلب‬
ْ Tُ‫د ٰ َو ۚ ِن َوٱتَّق‬Tۡ T‫وا َعلَى ٱِإۡل ۡث ِم َو ۡٱل ُع‬ Tْ ُ‫ا َون‬TT‫ َوتَ َع‬..........

ِ ‫ۡٱل ِعقَا‬
‫ب‬
Terjemahnya:

……….Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan


takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.15

Dari ayat di atas dapat disimpulkan bahwa kita sesama manusia harus saling

membantu satu sama lain tanpa melihat apa dan siapa melainkan karena kita sadar

bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya

batuan dari yang lainnya. Namun yang perlu juga dipahami adalah ayat di atas jelas

menuliskan bahwa kita boleh saling membantu tetapi hanya dalam kebaikan tidak

dalam keburukan karena tolong menolong dalam keburukan akan melahirkan dosa

dan azab Allah Swt.

C. Kekuatan Dan Kelemahan Pemerintah Desa Dalam Membina Kualitas Pelayanan

Publik Di Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima

Pemberian pelayanan yang berkualitas dalam sektor pemerintahan memegang

peranan penting karena keterlibatan pemerintah yang besar pada proses pembangunan

dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakatnya. Untuk itu agar tujuan

pembangunan benar-benar dapat tercapai seperti yang diharapkan, maka yang harus

15
Kementrian Agama RI, Al Hikmah Al Qur’an dan Terjemahannya (Edisi Tajwid), h. 106.
59

diperhatikan adalah adanya apparat pemerintah yang memiliki kualitas yang

memadai. Selain itu juga, Pelaksanaan admistrasi desa adalah sebagai wujud

pemerintah pusat dalam mewujudkan pemerintahan yang baik dan tepat sasaran,

untuk menyelenggarakan pelayanan serta administrasi desa yang efektif.

Berangkat dari hal tersebut di atas, dalam proses pelayanaan yang diterapkan

oleh pemerintah Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima tidak terlepas

dari beberapa faktor yang mendukung serta faktor penghalang dalam memberikan

pelayanan yang berkualitas kepada masyarakatnya. Adapun yang menjadi faktor-

faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kekuatan Pemerintah Desa dalam Membina Kualitas Pelayanan Publik

Kekuatan dapat diartikan sebagai suatu kemampuan yang dibutuhkan dalam

menunjang proses kinerja dalam pemerintahan desa. Di samping itu juga, kekuatan

juga dapat dipahami sebagai salah satu unsur yang membantu meningkatkan

komponen-komponen yang bertujuan mempercepat, memperlancar serta ketepatan

dalam memberikan pelayanan sehingga terciptanya keamanan kerja.

Penerapan pelayanan yang berkualitas pada pemerintah desa Simpasai

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, tidak terlepas dari faktor-faktor yang

mendukung kinerja pegawainya. Bertitik tolak dari hal tersebut, Adapun yang

menjadi kekuatan pemerintah dasa dalam memberikan kualitas layanan terhadap

masyarakat adalah sebagai berikut:

a. Profesionalitas Pemerintah Desa dalam Bekerja


60

Kesediaan serta keterbukaan pemerintah desa dalam memberikan pelayanan

yang tepat dan cepat merupakan bentuk dari profesionalitas kinerja pemerintah desa.

Di samping itu juga, merespon dan mengerjakann sesegera mungkin permintaan dari

masyarakat sesuai dengan keahlian merupakan bukti professional kerja.

Bersamaan dengan hal tersebut di atas memahami dan peduli atas kebutuhan

masyarakat merupakan tangung jawab pokok pemerintah. Di samping itu juga,

memberikan perhatian terhadap segala masalah atau keluhan masyarakat dan

memberikan layanan informasi Ketika masyarakat mengalami kesulitan merupakan

tugas utama dari pemrintah desa.

Berangkat dari pernyataan tersebut di atas, dari hasil wawancara yang

diungkapkan oleh Burha H. Yusuf selaku Kepala Desa bahwa profesionalitas sangat

diperlukan dalam melayani masyarakat, tentunya sebagai Kepala Desa sangat

menghimbau kepada para aparatur desa untuk merespon dengan bijak, cepat serta

baik ketika masyarakat mengurus atau meminta administrasi di kantor. Tidak hanya

itu, Semua staf yang ada di kantor bisa mengerjakan segala jenis persuratan yang

dibutuhkan di kantor desa. Hal ini disebabkan karena aparatur desa sudah

berpengalaman dan sudah diikut sertakan dalam pelatihan-pelatihan.16

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Abdul Azis sebagai Sekretaris Desa

bahwa tidak menunda-nunda perkerjaan serta memenuhi kebutuhan administrasi

masyarakat adalah priotitas utama sebagai pelayan publik. Di sisi lain, pemenuhan

16
Burhan H. Yusuf (59 Tahun), Selaku Kepala Desa, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 12
Maret 2022.
61

kebutuhan administrasi masyarakat tidak hanya dilayani di kantor akan tetapi diluar

jam kantor, hal ini dilihat dari seberapa penting atau urgen kebutuhan masyarakatnya

seperti; pembuatan surat keterangan penghasilan untuk mahasiswa sebagai

persyaratan akademik kampus, surat keterangan domisili serta surat surat lain yang

menjadi keperluan masyarakat, hal ini bertujuan untuk membantu dan memudah

masyarakat.17

Sejalan dengan pernyataan di atas, Jaharuddin menegaskan bahwa pemerintah

desa simpasai sudah mengoptimalkan profesionalnya dalam berkerja. Karena sebagai

pelayan masyarakat kami dituntut untuk mampu menjawab dan memenuhi kebutuhan

administrasi kependudukan masyarakat.18

Dari hasil wawancara di atas maka dapat dipahami bahwa pihak pemerintah

desa berusaha untuk menerapkan pelayanan yang prima dengan cara membatu serta

memenuhi kebutuhan administrasi masyarakat. Karena sifat dan ciri khas masyarakat

desa yang menganut sistem gotong royong, kekeluargaa serta kerja sama menambah

nilai positif dalam membangun kuliatas layanan. Dengan pemerintah desa dan

masyarakat saling membantu serta berpengaruh satu sama lain tampa memandang

golongan, strata serta pangkat akan mampu menciptakan serta mampu memberikan

pelayanan yang berkualitas.

b. Terbinanya Rasa Persaudaraan Anggota Pemerintah Desa dalam Bekerja

17
Abdul Azis, (34 Tahun), Selaku Sekretaris Desa, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 12
Maret 2022.
18
Jaharuddin (47 Tahun), Selaku Kasi Pemerintahan, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 13
Maret 2022.
62

Salah satu yang menganjurkan Islam kepada umatnya adalah untuk selalu

senantiasa berbuat baik. Menjalin silaturahmi merupakan salah satu cara mewujudkan

ukhuwah islamiyah dan dapat dilakukan dengan cara mengunjungi sanak saudara.

Tidak hanya itu, dalam dunia kerjapun, menjaga komunikasi yang baik serta

menjujung tinggi rasa persaudaraan akan membantu memudahkan dalam proses

penyelasaian kerja.

Rasa persaudaraan harus tetap dibangun dan dipupuk sepanjang masa, saat

kita berhenti memupuk persaudaraan, pada waktu yang sama kita telah memberi

peluang terjadinya perpecahan. Persaudaraan merupakan salah satu unsur yang

terpenting tetap terjaganya kehidupan yang harmonis. Tanpa persaudaraan

kehidupan ini akan mudah tersinggung dalam menghadapi perbedaan yang ada.

Berangkat dari hal tersebut di atas, dijelaskan oleh Ibrahim selaku ketua Badan

Permusyawaratan Desa menuturkan bahwa menjaga keharmonisan antar pegawai

merupakan cara peerintah desa untuk tetap menjanga komunikasi yang baik, karena

dengan demikian akan tercipta kerja yang baik dan tepat sasaran. Tidak hanya

menjaga keharmonisan antara sesama pegawai desa simpasai saja tetapi menjaga

keharmonisan sesama pemerintah desa yang lain juga perlu hal ini menunjang

lancarnya kegiatan dan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.19

Hal yang sama juga disampaikan oleh Muhammad Lutfih selaku Kepala Dusun,

menyatakan bahwa bekerja dengan menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dapat

19
Ibrahim (35 Tahun), Selaku Ketua Badan Permusyawaratan Desa, Wawancara, Kantor
Desa Simpsai, 14 Maret 2022.
63

menghindari hal yang tidak diingikan, seperti ketidaksepahaman pendapat atau

system kerja yang menyebabkan retaknya hubungan serta terkendalanya system

pelayanan yang menyebabkan terbengkalainya pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Dengan hal demikian hubungan kerja mulai dari system terbawah sampai tertinggi

miliki hubungan emosial yang baik.20

Hal tersebut di atas, dibenarkan oleh Burhan H. Yusuf selaku Kepala Desa

Simpasai bahwa menjalin komunikasi dan persaudaraan tidak hanya dikantor akan

tetapi diluar jam kantor juga tetap berkomunikasi dengan baik. Selain itu juga, media

sosial seperti Whatshap, Facebook dimanfaatkan sebagai media komunikasi untuk

membahas atau berdiskusi tentang perkembangan kebutuhan desa.21

Dari hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa menjaga komunikasi yang

baik serta menciptakan nilai nilai persudaraan dalam dunia kerja dapat mewujudkan

kualitas layanan, karena dengan hal demikian mampun menurunkan egois pribadi

yang sehigga dapat menghambat proses pelayanan.

c. Fasilitas Kerja yang Mendukung

Fasilitas kerja adalah sarana pendukung dalam aktivitas yang berbentuk fisik,

dan digunakan dalam kegiatan normal sebuah kantor baik negeri maupun swasta,

memiliki jangka waktu kegunaan yang relatif permanen dan memberikan manfaat

untuk masa yang akan datang. Fasilitas kerja sangatlah penting, karena dapat

20
Muhammad Lutfih (40 Tahun), Selaku Kepala Dusun, Wawancara, Kantor Desa Simpasai,
14 Maret 2022.
21
Burhan H. Yusuf (59 Tahun), Selaku Kepala Desa, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 12
Maret 2022.
64

menunjang kinerja para pegawai pemerintah desa terkhusus pegawai Desa Simpasai

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima dalam proses penyelesaian pekerjaan.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dapat dipahami bahwa failitas adalah salah

satu sarana pendukung untuk menciptakan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai

untuk mencapai tujuan atau visi misi. Fasilitas kerja yang digunakan bermacam -

macam bentuk, jenis maupun manfaatnya, disesuaikan dengan kebutuhan dan

kemampuan kantor.

Berkenaan dengan hal tersebut, Burhan H. Yusuf menyatakan bahwa fasiltas

kerja yang dimiliki oleh kantor Desa Simpasai sudah memenuhi standar dalam

memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Setiap staf atau pegawai

sudah memiliki computer atau laptop, kursi dan meja kerja. Tapi hal itu tidak

membuat kami pemerintah desa untuk tetap memperhatikan serta mengadakan

fasilitas lain yang mendukung kinerja staf atau pegawai desa.22

Sejalan dengan hasil wawancara di atas, hal yang sama juga diungkapkan oleh

Abdul Azis sebagai Sekretaris Desa Simpasai bahwa fasilitas kerja yang disiapkan

oleh kantor sudah sesuai yang diharapkan oleh pemerintah desa. Khususnya saya

pribadi selaku sekretaris desa sudah merasa nyaman dengan fasilitas yang disediakan

oleh kantor yang membantu proses penyelesaian kerja seperti Laptop Prbidi, print,

22
Burhan H. Yusuf (59 Tahun), Selaku Kepala Desa, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 12
Maret 2022.
65

ruangan yang memadai, serta fasilitas kerja yang lainnya. Dengan demikian kendala

yang dikhawatirkan dalam proses penyelesaian kerja sangat minim terjadi.23

Bertolak dari hal di atas, disampaiakan oleh Jaharuddin selaku Kasi

Pemerintahan Desa Simpasai bahwa Fasilitas kerja pemerintah desa simpasai masih

jauh dari Fasilitas yang lengkap dan maksimal untuk setiap lini pemenuhan

kebutuhan pelayanan administrasi masyarakat. Contohnya saja ruang sekretariatan

pemerintahan 6 orang yang seharus disediakan semua fasilitas kerja tetapi oleh karena

keterbatasan ruangan yang sediakan hanya 3 meja, tetapi hal itu tidak mengurangi

semangat dan proses peayanan administrasi masyarakat. Pemerintah desapun sudah

mulai mengusahakan untuk proses revonasi kantor supaya diperluas lagi ruangan

serta ruangan lain seperti toilet dan ruangan tunggu masyarakat. Dengan demikian

akan menciptakan kenyaman masyarakat sewaktu menunggu.24

Berangkat dari hasil wawancara di atas maka dapat dipahami bahwa fasilitas

kerja kantor desa simpasai mendukung dalam proses penyelasaian administrasi

masyarakat. Tetapi untuk lebih memaksimalkan fasilitas kerja harus adanya renovasi

serta pengadaan fasilias lain untu memenuhi kebutuhan masyarakat.

2. Kelemahan Pemerintah Desa dalam Membina Kualitas Pelayanan Publik

Dalam penerapan untuk meningkatkan pelayanan publik di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, Pemerintah Desa hingga saat ini

23
Abdul Azis, (34 Tahun), Selaku Sekretaris Desa, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 12
Maret 2022.
24
Jaharuddin (47 Tahun), Selaku Kasi Pemerintahan, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 20
Maret 2022.
66

masih menghadapi sejumlah tantangan dan kendala, karena untuk menerapkan semua

peraturan yang ada bukanlah suatu hal yang mudah. Tentunya untuk menerapkan

semua peraturan yang ada dibutuhkan usaha, perjuangan serta waktu. Dalam

penelitian ini, peneliti menemukan beberapa kendala pemerintah desa dalam

memberikan upaya meningkatkan kualitas layanan publik di Desa Simpasai

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, adalah sebagai berikut:

a. Kurangnya Kerjasama Antara Pemerintah Desa Dengan Masyarakat

Kerja sama desa dimaksudkan untuk kepentingan desa dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kerja sama desa bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan bersama dan mencegah ketimpangan antardesa, dengan

berorientasi pada kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat.

Burhan H. Yusuf menyatakan bahwa dukungan masyarakat terhadap rencana

atau program desa sangat kurang. Hal ini mengakibatkan kemacetan dalam pelayanan

administrasi dan kurangnya kepercayaan terhadapa kinerja pemerintah desa. Tidak

hanya itu, kurangnya kesadaran masyarakat untuk keikutsertaan dalam menciptakan

lingkungan hidup yang bersih dan nyaman.25

Berkenaan dengan hal itu juga, Ibrahim selaku ketua Dewan Permusyawaratan

Desa memberikan pernyataan bahwa pemerintah desa kurang mendapatkan respon

yang positif oleh masyarakat seperti Ketua RT, Ketua RW terutama dalam menanta

lingkungan untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dengan tujuan pola hidup

25
Burhan H. Yusuf (59 Tahun), Selaku Kepala Desa, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 12
Maret 2022.
67

yang bersih. Tidak hanya itu, pemerintah desa sudah mengintruksikan untuk setiap

RT dan RW untuk mengadakan papan informasi untuk menerangkan batas wilayah

yang bertujuan untuk memberikan kemudahan orang yang diluar daripada desa

simpasai.26

Berangkat dari hasil wawancara di atas dapat dipahami bahwa Kerjasama antara

pemerintah desa dengan masyarakat adalah penting untuk menciptakan desa yang

harmonis, bersih, indah serta nyaman. Di samping itu juga, penunjang kesuksesan

program kerja desa tidak terlepad dari dukungan dan kerja sama yang baik antara

keduanya, bahkan terciptanya pelayanan yang berkualitas karena adanya juga

hubungan yang baik dan pola komunikasi positif yang dibangun.

b. Keterbatasan Fasilitas Yang Memadai

Keterbatasan Fasilitas yang medukung pelayanan publik di desa simpasai

kecamatan lambu merupakan salah satu dari faKtor penghambat. Keterbatasan

fasilitas ini disebabkan oleh jauhnya jarak tempuh dari desa ke kota, kurangnya

pengawasan pemerintah daerah kabupaten terhadap pemenuhan fasilitas.

Seorang pegawai atau pekerja tidak dapat melakukan pekerjaan

yang ditugaskan kepadanya tanpa disertai fasiltas kerja yang mendukung. Faslitas

kerja ini pun terbagi atas dua jenis: Fasilitas kerja manajemen dan fasilitas kerja

operasional. Fasilitas kerja manajemen berupa aturan yang menetapkan kewenangan

dan kekuasaan dalam menjalankan kewajibannya. Jadi dengan fasilitas kewenangan

26
Ibrahim (35 Tahun), Selaku Ketua Badan Permusyawaratan Desa, Wawancara, Kantor
Desa Simpsai, 16 Maret 2022
68

dan kekuasaan itu manajemen dapat menjalankan fungsinya

untuk memimpin, mengarahkan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan

pekerjaan oleh pegawai atau pekerja. Fasilitas kerja operasional yaitu semua

benda atau barang yang berfungsi sebagai alat yang langsung digunakan

dalam produksi. Dengan pengertian ini termasuk di dalamnya semua alat

kerja di kantor seperti mesin pengganda, mesin hitung, mesin Komputer.27

Keterbatasan fasiltas tentunya berdampak pada keefektifitasan kinerja di Desa

Simpasai Kecamatan Lambu. Hal sesuai yang di ungkapkan oleh Jaharuddin selaku

Kasi Pemerintahan bahwa fasilitas juga menjadi factor penghambat dalam penerapan

dan mewuudkan kualitas layanan public, seperti jaringan internet yang tidak tersedia

sehingga sulit untuk mengakses informasi, dan juga sarana dan prasarana yang serba

kekurangan di desa kita ini sehinnga membuat ketidak lancarnya administrasi, tidak

hanya itu tatanan ruangannya juga kurang memadai sehingga masyarakat merasa

tidak nyaman dalam hal menunggu yang dikarenakan kurangnya ketersediaan kursi

tunggu untuk masyarakat.28

Hal senada yang diungkapkan juga oleh Masrullah selaku Kepala Dusun bahwa

Pemerintahan yang baik itu adalah tujuan akhir dari setiap desa. Namun dalam

penerepannya sendiri seringkali terkendala oleh faktor-faktor yang sepenuhnya

mendukung dari pemerintahan yang baik. Diantaranya ialah fasilitas-fasilitas yang

27
Moenir A.S, Pendekatan Manusiawi dan Organisasi terhadap Pembinaan
Kepegawaian (Jakarta: Sinar Grafika, 1987), h. 198-200.
28
Jaharuddin (47 Tahun), Selaku Kasi Pemerintahan, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 22
Maret 2022.
69

tersedia di desa tersebut. Jika desa tersebut tidak sepenuhnya memiliki fasilitas yang

memadai yang menunjunag kinerja pegawainya maka kata „good government’ itu

tidak tepat disematkan kepada desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima,

yang dimana ketidaksediaan fasilitas seperti, laptop/komputer, serta kelengakapan

fasilitas ATK demi mewujudkan ketertiban administrasi desa.29

Tidak berhenti di situ, Burhan H, Yusuf Menambahkan bahwa berkaitan

dengan kurangnya fasilitas di kantor Desa Simpasai ini, Kami selaku pemerintah desa

selalu berusaha untuk memperbaiki dan melengkapinya guna mendukung atau

menunjang kebutuhan layanan desa. Bentuk usaha yang disampaikan atau di

tawarkan oleh Burhan H. Yusuf adalah tatalaksana pelayanan yang berbasis online

atau tehnologi. Lanjutnya, sistem pelayanan tersebut sudah diterapkan akan tetapi

belum teralalu optimal karena kurangnya perangkat yang mendukung. Rencana

untung ngadakan hal tersebut sudah siapkan, akan tetapi anggarannya sudah dialihkan

dan terpotong pada penanganan Covid-19.30

Dari hasil wawancara di atas, menurut hasil analisi, pengamatan dan obversai

peneliti bahwa fasilitas yang dimiliki oleh kantor Desa Simpasai Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima sudah memenuhi penyelesaian kerja pegawai tetapi masih perlu

dilengkapi guna meningkatkan kualita layanan serta memudahkan proses kerja

pegawai. Tidak hanya itu, ketersediaan tempat yang memadai untuk memfasilitasi

29
Masrullah (48 Tahun), Selaku Kepala Dusun, Wawancara, Kantor Desa Simpasi, 23 Mei
2022.
30
Burhan H. Yusuf (59 Tahun), Selaku Kepala Desa, Wawancara, Kantor Desa Simpasai, 12
Maret 2022.
70

masyarakat kurang seperti kursi tunggu, kipas angin, dan ruang tunggu. Kelengkapan

atribut negara juga sangat perlu diperhatikan oleh pihak pemerintah desa seperti

burung garuda, foto presiden dan wakil presiden serta atribut-atribut desa harus juga

diadakan seperti struktur desa dan perangkat perangkat lainya, yang kesemuanya itu

adalah temaksud kelengkapan dalam memberikan pelayanan public yang berkuliatas.

c. Kedisiplinan Pemerintah Desa

Kedisiplinan aparatur desa merupakan salah-satu hal yang penting dalam

suatu instansi, karena bila tingkat kedisiplinan pegawai semakin baik maka, akan

semakin tinggi kinerja pegawai dan pekerjaan tanpa kedisiplinan dari pegawai

maka maka akan sangat sulit bagi instansi untuk mencapai hasil yang optimal.

Disiplin kerja sangat dibutuhkan oleh setiap pegawai, disiplin menjadi persyaratan

bagi pembentukan sikap, perilaku dan tata kehidupan kedisiplinan yang akn

membuat para pegawai mendapat kemudahan dalam bekerja, dengan begitu akan

meciptakan suasana kerja yang kondusif dan mendukung usaha pencapaian

tujuan.

Berdasarkan hasil wawancara Abdul Wahid Selaku Tokoh Mayarakat,

menyatakan bahwa kedisiplinan kerja aparatur desa Simpasai saat ini

kurang disiplin, acuh tak acuh bahkan ada juga yang tidak sama sekali

punya rasa tanggung jawab atas jabatan yang diembannya. Salah satu bentuk ketidak

disiplinan aparatur pemerintah desa dilihat dari membuka dan menutup kantor desa.

Pelayanan kantor desa yang seharusnya dibuka mulai jam 08.00, tetapi pada

kenyataaannya kantor desa dibuka pada jam 09:30 atau bahkan bisa lewat dari itu dan
71

itupun hanya beberaa yang hadir. Hal ini membuktikan ketidak seriusan serta ketidak

siplinannya pemerintah desa dalam memberikan pelayanan yang terbaik untuk

masyarakatnya.31

Senada dengan hal tersebut, Nurwahidah selaku Masyarakat, berpendapat

bahwa kedisiplinam kerja aparatur pemerintahan desa Simpasai saat ini memang

kurang disiplin, kesadaran diri yang rendah dan banyak juga aparatur desa yang

mengutamakan pekerjaan sampingan mereka diluar dari jabatan sebagai aparatur desa

dibanding tanggung jawabnya sebagai pemerintantah desa. Dilihat Juga seperti kepala

dusun dan perangkat desa lainnya yang seharusnya mereka juga ikut andil dalam

tujuan desa ini tetapi sebaliknya mereka tidak peduli dengan jataban dan

tanggungjwabnya sebagai pemerintah desa.32

Dari hasil wawancara di atas, dapat dipahami bahwa kedisplinan pemerintah

desa adalah ujung tombak dari keberhasilan untuk menciptakan desa yang maju.

Peneliti melihat kurangnya disiplin aparatur desa dalam menjalankan tugas dan

tanggungjawabnya karena kurangnya kesadaran.

31
Abdul Wahid (70 Tahun), Selaku Tokoh Mayarakarat, Wawancara, Desa Simpasai, 27 Mei
2022.
32
Nurwahidah (33 Tahun), Selaku Masyarakat, Wawancara, Desa Simpasai, 30 Mei 2022.

Anda mungkin juga menyukai