Anda di halaman 1dari 19

PENDAHULUAN

Tulisan ini mengambil topik tentang Sejarah Desa Kruwisan Kecamatan


Kledung Kabupaten Temanggung Tahun. Dalam penulisan ini Selain
menggunakan metode sejarah, penulis juga menggunakan situasi sosial
yang berhubungan dengan penulisan ini. Ilmu sosial sebagai alat bantu
untuk menjawab apa yang menjadi masalah dalam suatu penulisan
sejarah. Tulisan ini berisi tentang sejarah desa Kruwisan yang kamipun
tidak mengetahui pasti kapan mulai terbentuknya desa ini tapi setidaknya
bisa sedikit menjelaskan asal mula penduduk membentuk suatu
perkampungan sampai menjadi desa Kruwisan. Didalamnya juga
menguraikan tentang keadaan pemerintahan, pendidikan, agama,
kehidupan sosial budaya masyarakat desa Kruwisan.

Tidak adanya sesepuh yang mengetahui kapan tahun berdirinya desa


Kruwisan membuat kami merasa susah untuk menuangkan sejarah desa
yang sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Namun nama orang yang
pernah memimpin masih mengetahuinya walaupun entah pada generasi
kepemimpinan yang keberapa. Ucapan terima kasih saya haturkan
kepada para narasumber yang telah bersedia meluangkan waktu untuk
memberikan cerita-cerita tentang siapa saja para pendiri desa, siapa saja
para tokoh atau sesepuh yang berpengaruh dalam terbentuknya desa
serta para pemimpin pemerintahan desa dari masa ke masa pada waktu
itu.

i
DAFTAR ISI

PENDAHULUAN i

Daftar isi ii

BAGIAN I RIWAYAT DESA KRUWISAN

Bab 1 Posisi Desa Kruwisan 1

Bab 2 Kehidupan Masyarakat Kruwisan 3

Bab 3 Asal Usul Nama Desa Kruwisan

Ki Bricik Bubak Desa 5

Kisah Kedatangan Ki Kruwis 6

· Mbah Kasan Mardi sebagai Pelindung Desa 7

BAGIAN II PEMERINTAHAN DI DESA KRUWISAN

Bab 4 Pemerintah Desa Kruwisan dari Masa ke Masa 9

Daftar Pustaka 10

ii
Posisi Desa Kruwisan

Dalam susunan pemerintahan nasional, Desa merupakan satu kesatuan


administratif terkecil dibawah pemerintahan kecamatan. Desa adalah
kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
setempat berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan NKRI. Desa Kruwisan
merupakan salah satu desa dari 13 desa yang ada dibawah pemerintahan
Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung. Desa Kruwisan merupakan
salah satu desa yang wilayah pemerintahannya cukup luas yaitu 359.125
ha.. Berada di kaki gunung Sumbing, Desa Kruwisan Memiliki batas-batas
wilayah yaitu berada di Sebelah Selatan Desa Kwadungan Gunung,
Sebelah Barat Desa Petarangan,Sebelah timur Desa Canggal dan
Hamparan Perhutani di Sebelah Selatan dari Desa. Posisi desa kruwisan
yang berada di ketinggian 1.200 mdpl membuat Kruwisan sebagai Desa
Tertinggi di wilayah kecamatan Kledung, Desa di lereng gunung Sumbing
dengan kontur tanah Vulkanis membuat hampir segala jenis tanaman
Holtikultura bisa tumbuh subur di Desa yang yang mempunyai luas lahan
pertanian kurang lebih 359.125 ha. Tembakau,Bawang Putih,Bawang
merah,Kopi dan Cabe menjadi komoditas unggulan Desa Kruwisan yang
sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai Petani.

Penduduk Kruwisan yang menempati setidaknya 15,30 ha luas wilayah


pemukiman dari total luas wilayah desa Kruwisan kurang lebih 384,125 Ha
termasuk sebagai desa dengan berpenduduk padat. Dengan jumlah laki-
laki 1315 jiwa dan perempuan 1267 jiwa dengan total 913 Kepala
Keluarga. Dalam menjalankan pemerintahan, desa Kruwisan dipimpin
oleh seorang Kepala Desa. Kepala desa dipilih langsung oleh masyarakat
desa yang memenuhi persyaratan, masa jabatan Kepala Desa yang
terpilih yaitu enam (6) tahun dan dapat dipilih kembali untuk dua kali masa
jabatan berikutnya. Kepala desa mempunyai tugas menyelenggarakan

1
urusan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Kepala desa
dibantu oleh seorang Sekretaris Desa. Bersama Kepala Desa juga
terdapat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang berfungsi
menetapkan peraturan desa, menampung dan menyalurkan aspirasi
masyarakat dan disamping itu BPD mempunyai fungsi mengawasi
pelaksanaan peraturan desa dalam rangka pemantapan pelaksanaan
kinerja pemerintah desa. Dalam menjalankan pembangunan desa
dibentuk suatu lembaga kemasyarakatan seperi PKK, Karang Taruna dan
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Lembaga kemasyarakatan
bertugas membantu pemerintah desa dan merupakan mitra dalam
memberdayakan masyarakat. Lembaga masyarakat berfungsi sebagai
wadah partisipasi dalam pengelolaan pembangunan agar terwujud
demokratisasi dan transparansi pembangunan pada tingkat masyarakat
serta untuk mendorong, memotivasi, menciptakan akses agar masyarakat
lebih berperan aktif dalam kegiatan pembangunan.

2
Kehidupan Masyarakat Kruwisan
Berdasarkan data yang terhimpun,Penduduk desa Kruwisan berjumlah
2.582 jiwa yang terdiri dari 1.315 laki-laki dan perempuan berjumlah 1.267
jiwa. Mereka terbagi dalam lingkup RT (Rukun Tetangga) yang berjumlah
10 Rukun Tetangga yang berada dalam 2 dusun yaitu Dusun Kruwisan 1
(satu) dan Kruwisan 2 (dua). Di desa Kruwisan, di bidang pendidikan
terdapat satu Sekolah Dasar Negeri, dan dua sarana pendidikan untuk
anak-anak yaitu TK Tunas Bangsa dan RA Masyitoh. Penduduk di desa
Kruwisan sebagian besar lulusan sekolah menegah pertama juga terdapat
Taman Pendidikan Al-Quran yang berada di dua Masjid.

Masjid Al-Hidayah dan Masjid Nurul Falah yang dibangun Pada tahun
1999-2000. juga terdapat dua Surau/Mushola di desa Kruwisan. Mushola
Al-Mubarok dan Mushola Al-Hikmah yang juga biasa disebut dengan
Langgar Gantung sebagai sarana peribadatan umat muslim didesa
Kruwisan yang mayoritas penduduk desa Kruwisan memang pemeluk
Islam. Sesuai data yang ada, 2.551 jiwa beragama Islam, 26 Jiwa
beragama Kristen dan pemeluk agama Katholik 5 orang.

dalam keseharian mereka, bertani masih menjadi mata pencaharian


pokok masyarakat desa Kruwisan. Tembakau menjadi produk unggulan
petani karena memang sudah menjadi tradisi turun temurun dan juga
sebagai tanaman warisan. Dari narasumber yang kami temui, awal mula
masyarakat desa mulai menanam tembakau adalah berawal dari adanya
nenek moyang yang dahulu memang bekerja sebagai petani. Ketika
beliau sedang mencari rumput untuk pakan ternak,tiba-tiba gaman/alat
yang digunakan mengenai tangan yang mengakibatkan luka. Darah yang
keluar dari kulit yang tersayat itu tak henti mengalir. Sehingga sang petani
harus mencari cara untuk menutup luka tersebut. Diambilah beberapa
lembar daun,kemudian ditumbuk lalu dibalurkanya dedaunan itu untuk
sekedar menutup luka sayatannya. Setelah tertutup luka sayatan tersebut,
pulanglah sang petani. Berharap hanya untuk sekedar menghentikan

3
aliran darah,ternyata daun tersebut malah mempercepat proses
pengeringan dan penyembuhan luka sayatanya. Berawal dari sinilah, sang
petani memberi nama daun tersebut Daun TAMBAKU,. Yang bisa
diartikan tamba/tombo/obat ku, dan sampai sekarang daun itu disebut
dengan Daun Tembakau. Sebuah warisan leluhur yang disimbolkan
sebagai Tombo/obat segalanya. karena,dari hasil tembakau inilah
masyarakat bisa membeli “obat” untuk mereka. Obat pemenuhan
kebutuhan pokok yang bisa diartikan sebagai SOLUSI masalah
perekonomian mereka. Walaupun dalam beberapa tahun belakangan ini,
hasil dari panen tembakau kurang baik dari segi harga namun masyarakat
tetap menjadikan tembakau sebagai produk andalan mereka. Disamping
tembakau, masyarakat desa Kruwisan mempunyai produk unggulan
lainya. Bawang putih juga menjadi produk unggulan masyarakat desa
kruwisan. Varietas Lumbu Hijau dan Lumbu Kuning adalah jenis bawang
putih yang masih dipertahankan dan tetap dibudidayakan oleh
masyarakat. Selain itu, bawang putih juga menjadi sasaran Swasembada
pemerintah guna memenuhi kebutuhan nasional. Rasa pedas dan aroma
wangi bawang putih yang dihasilkan menjadi nilai lebih bila dibandingkan
dengan bawang putih dari daerah lainya.

Kehidupan masyarakat yang masih menjunjung tinggi adat budaya leluhur


masih terasa lekat. Selepas masa panen raya tembakau, masyarakat
menyelenggarakan acara Sadranan (Merti Dusun) atau Selamatan Desa
sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan hasil panen dan
sekaligus permohonan doa agar masa tanam berikutnya diberi hasil yang
bisa mencukupi kebutuh masyarakat. Perwujudan syukur dengan simbol
Tumpeng dan Ingkung,prosesi yang dilaksanakan dalam satu tempat
sehingga mempererat hubungan antar masyarakat. dan juga antara
Hamba dengan Tuhannya.

4
Asal Usul Nama Desa Kruwisan

Ki Bricik Bubak Desa

Minimnya pengetahuan sejarah tentang desa ini dan berkurangnya


sesepuh yang mengetahui kapan tahun berdirinya desa Kruwisan
membuat kami merasa kesulitan dalam menggali informasi untuk
dituangkan dalam sejarah desa. Namun,ada beberapa nama orang yang
masih mengetahuinya walaupun entah pada generasi keturunan yang
keberapa. Kisah ini berawal ketika pada jaman dahulu, yang masih dalam
masa kerajaan-kerajaan kuno, Ki Bricik adalah seorang pengembara,
seseorang yang sakti yang berasal bukan dari tanah Jawa*). Ki Bricik
singgah di sebuah daerah yang masih belantara di daerah pegunungan.
Hamparan tanah pegunungan indah yang terhias oleh suburnya tanaman
liar. Melihat keadaan tanah yang subur, beliau singgah dan membangun
gubug/rumah sebagai tempat beristirahat. Sejak saat itu menetaplah
beliau. Berjalanya waktu,mulailah berdatangan para perantau yang
kemudian singgah dan menetap. karena memang di daerah itu bisa untuk
dijadikan tempat mencari penghidupan. Seiring berjalannya waktu mereka
yang bermukim ditempat itu semakin lama semakin bertambah, akhirnya
mulailah terbentuk suatu perkampungan. Lambat laun jumlah
penduduknya semakin banyak yang akhirnya membuat tempat bermukim
mereka tidak lagi mencukupi sebagai tempat tinggal. maka sebagian
penduduk merombak hutan di pegunungan tersebut untuk dijadikan
tempat tinggal. Umumnya perkampungan yang sudah mulai bertambah
penduduknya serta berjalanya roda perekonomian,maka harus ada
pemimpin yang bisa mengatur keseimbangan pola kehidupan
bermasyarakat agar tidak terjadi masalah sosial yang ditimbulkan. Dan Ki
Bricik lah yang menjadi pemimpin pertama pada saat itu karena beliaulah
yang pertama Bubak/mengawali perkampungan tersebut. Namun,karena
keterbatasan informasi kami tidak mengetahui nama perkampungan yang
saat itu dipimpin oleh Ki Bricik.

5
*)berdasarkan keterangan Narasumber, Ki Bricik itu berasal dari tanah
Borneo (sekarang Kalimantan)

Kisah Kedatangan Ki Kruwis

Dalam alur cerita awal terbentuknya perkampungan,memang tidak


diketahui apakah ketika mulai menetap di daerah tersebut Ki Bricik sudah
beristri atau belum. Namun dari informasi yang kami dapat dari
narasumber diketahui bahwa Ki bricik mempunyai seorang Putri yang
cantik sekali yang diberi nama Putri Menari. Karena kecantikanya, banyak
sekali laki-laki yang tertarik untuk meminangnya. Hingga suatu ketika
datanglah seseorang sesuai keterangan narasumber kesaktianya setara
dengan Ki Bricik berniat meminang putri Menari. dan yang kami ketahui,
pinangan lelaki tersebut diterima oleh Ki Bricik. Seiring berjalanya waktu
kehidupan keluarga putri menari berjalan layaknya keluarga pada
umumnya hingga dikaruniai putra. Hingga suatu ketika tongkat
kepemimpinan berpindah ke tangan menantunya. Seorang penerus
kepemimpinan yang tugasnya adalah sebagai pembimbing bagi
masyarakat perkampungan yang didirikan oleh sang ayah. Dari sinilah
awal mula cerita terjadi. Layaknya kehidupan bermasyarakat umumnya,
pasti ada suatu kejadian yang menjadi topik pembicaraan .dan dari mulut
ke mulut sampailah berita kejadian itu ke telinga masyarakat.
Namun,setiap kejadian apapun yang terjadi di desa lain jika sampai ke
telinga masyarakat yang dipimpin oleh menantu ki Bricik ini maka akan
berhentilah kejadian tersebut. Awal penamaan desa Kruwisan. Cerita
bahwa setiap kabar kejadian apapun yang ramai didaerah lain jika sudah
sampai ketelinga masyarakat di desa ini akan Uwis atau berhenti sampai
saat itu juga. desa KRUWISAN, Yang berati Kru untuk krungu
(terdengar=Jawa) dan Wisan atau Uwis-wisan (sudah=Jawa). Dan yang
sampai saat ini mitos tersebut masih berlaku karena jika ada kejadian

6
yang ramai di daerah manapaun jika kabar itu sampai terdengar ketelinga
masyarakat Kruwisan maka dalam waktu singkat kejadian itu akan
terhenti. Dan akan terus bergulir dengan kejadian-kejadian lainya. Entah
awal penamaan Desa Kruwisan karena kesaktian ki Kruwis yang bisa
menghentikan kejadian yang sedang ramai dilakukan di daerah lain atau
karena alasan lainya kami kekurangan informasi tentang hal tersebut. Ki
Kruwis dan Nyi Kruwis adalah Putra Menantu dan Putri dari Ki Bricik.
Nama Kruwis sendiri tidak diketahui asal muasalnya. Apakah memang
nama asli menantu dari Ki Bricik ataukah nama Putra dari putri Menari
tersebut kami tidak mengetahui kepastianya. dan kami masih percaya dan
akan terus percaya bahwa Kruwisan adalah “Jika kami Krungu maka
akan segera Uwis-wisan”. Mitos yang sampai saat ini masih kami percaya
turun temurun.

Mbah Kasan Mardi sebagai Pelindung Desa

Dalam masa penjajahan,desa Kruwisan juga mempunyai sosok pejuang


yang melindungi desa ini dari serangan penjajah. Beliau bernama Kasan
Mardi. Kesaktianya luar biasa. Banyak yang menjadi saksi hidup dari
kesaktian beliau. Diceritakan bahwa pada masa itu perang memang
berlangsung di daerah yang saat ini disebut dengan sebutan Kabupaten
temanggung. Banyak pejuang yang turun ke medan pertempuran demi
membela tanah kelahiran mereka agar tidak direbut oleh para penjajah. Di
satu sisi, mbah Kasan Mardi ikut membantu perjuangan dengan cara
melindungi dari dalam, perlindungan dengan doa. Doa “Cendek Cupet
Dowo Kliwat” adalah Doa yang masih diingat oleh para sesepuh desa
yang saat ini mereka masih hidup. Doa yang melindungi mereka ketika
pada saat terjadi perang. Ketika Kanon (Cannon=Meriam) yang ada di
daerah TANAH TUGEL (penyebutan daerah Rel Kereta Api yang berada
di Bulu) menembakkan bola meriam itu kearah desa-desa. Ketika meriam

7
ditembakkan, bola itu tidak akan sampai ke desa kruwisan atau bahkan
terlewat dari desa kruwisan. Dan ada yang jatuh tepat di kruwisan tapi
bola meriam itu tidak meledak. Itulah mengapa doa tersebut masih
diingat-ingat oleh penduduk Kruwisan. Doa Cendek Cupet Dowo Kliwat
dari mbah Kasan Mardi. Doa yang berarti Pendek Tak Sampai panjang
Terlewat. Dan karena kesaktianya, sampai masa perang berakhirpun
mbah Kasan Mardi masih banyak dimintai pertolongan oleh orang-orang
dari luar Kruwisan.

8
Pemerintah Desa Kruwisan dari Masa ke Masa
Desa Kruwisan dibentuk menjadi 2 Dusun yaitu Dusun Kruwisan I dan
Dusun Kruwisan II, dengan 2 Rukun Warga (RW) dan 9 Rukun Tetangga
(RT). Namun, pada tahun 2000 terjadi pemekaran kecamatan yang dahulu
desa kruwisan masuk dalam wilayah adminstratif kecamatan Parakan
menjadi wilayah administratif kecamatan Kledung. Begitu juga wilayah
administratif Rukun Tetanggapun harus berubah lagi dari yang
sebelumnya hanya terdiri dari 9 RT menjadi 10 RT karena terlalu
banyaknya jumlah Kepala Keluarga dalam satu RT ketika masih dalam
wilayah kecamatan Parakan. lebih jelasnya susunan kepemimpinan Desa
Kruwisan adalah sebagai berikut :
1. Bapak/mbah Cowek (tidak diketahui masa jabatanya)
2. Bapak/mbah Kapar (tidak diketahui masa jabatanya)
3. Bapak Mangkudiharjo (1941 – 1974)
4. Bapak Hadi Sumarno Tahun 1974 - 1998 (Kruwisan, kecamatan Parakan)
5. Bapak Ahmad Sumitro dari 1999-2007
6. Bapak Tunardi dari 2007 hingga sekarang
Desa Kruwisan terus mengalami pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan
pembangunan dari masa ke masa kepemimpinan kepala desa
sebelumnya. Sebagaimana pendahulunya banyak keberhasilan-
keberhasilan hingga saat ini bisa dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
Yang diantaranya :
1. Jembatan dan jalan
2. Jalan Desa
3. TPT atau Talud Jalan Desa
4. Jalan Usaha Tani
5. Jalan Gang dan Jalan Antar Pemukiman
6. Rabat Beton Jalan Antar Desa
7. Lokasi wisata jleper pass
8. Bangunan Sarana dan Prasarana Lainnya

9
DAFTAR PUSTAKA

Aplikasi Pemutakhiran Data Kependudukan. 2020


Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa Kruwisan. 2016
Profil Desa Kruwisan. 2020

10
Pemerintahan dari Masa ke masa

Bapak Mangkudiharjo ( Masa Jabatan tahun1941 – 1974)

iii
Bapak Hadi Sumarno ( Masa jabatan Tahun 1974 - 1998 )
Bapak Tunardi dari tahun 2007 hingga sekarang
Makam-makam Sesepuh Desa

Makam Ki Bricik dan Nyi Bricik

iv
Makam Ki Kruwis dan Nyi Kruwis
Makam Mbah Kasan Mardi

Anda mungkin juga menyukai