Anda di halaman 1dari 16

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... 3


VISI DAN MISI ............................................................................................................4
SEJARAH DESA ...........................................................................................................5
DESA CARUBAN..........................................................................................................7
PETA DESA .................................................................................................................8
ANGKRINGAN BACA CARUBAN ................................................................................. 10
KEWIRAUSAHAAN DESA CARUBAN ........................................................................... 11
POTENSI DESA CARUBAN.......................................................................................... 13

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun buku profil Desa Caruban ,
Kecamatan Ringinarum, Kabupaten Kendal tahun 2017. Buku profil desa ini
disusun berdasarkan kondisi riil Desa Caruban dan dalam penyusunan buku ini
penyusun dibantu oleh aparatur desa.

Penyusun menyadari bahwa buku profil desa ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan buku profil desa ini. Penyusun berharap buku
profil desa ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang terkait.

Kendal, 27 November 2017

3
VISI DAN MISI
VISI
Visis Desa Caruban yaitu, “ Terwujudnya masyarakat Caruban yang lebih baik,
aman, sehat, dan cerdas serta berbudaya dan berakhlak mulia “

MISI
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk
mewujudkan visi desa. Guna mewujudkan visi tersebut maka misi Desa Caruban
adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan kualitas SDM ( Sumber Daya Manusia ) yang beriman dan


bertaqwa kepada Tuhan YME, berbudaya serta menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi
2. Mengembangkan produk unggulan berbasis potensi local ( pertanian dan
pariwisata) yang sinergi dan berdaya saing serta berwawasan lingkungan
untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan
3. Menciptakan pemerintahan yang katalistik dan dinamis dengan
mengedepankan prinsip good govermance didukung kelembagaan yang
efektif dan kinerja aparatur yang kompeten, serta pemanfaatan teknologi
informasi.

4
SEJARAH DESA CARUBAN

“DESA CARUBAN” terletak di kecamatan ringinarum kabupaten kendal


berdiri Pada massa akhir pemerintahan majapahit yang dipimpin oleh Prabu
Brawijaya V dari Bhre kertabhumi. Dimulai dari perjalanan pulang sang prabu dari
kadipaten batang sang prabu melewati sebuah hutan lebat. Ditengah perjalanan
pulang sang prabu berhenti sejenak untuk beristirahat duduklah sang prabu diatas
batu besar kemudian datanglah wangsit dari sang dewa agung yang memberitahu
bahwa prabu harus menetap beberapa hari dihutan itu kemudian belia mengutus
prajurit untuk membangun pemondokan kecil ditengah hutan tersebut.

Selang tiga hari setelah rombongan sang prabu mendengar terjadi


pertarungan para tumenggung dari berbagai wilayah yang memperebutkan
seorang putri cantik bernama putri Pandansari. Para tumenggung itu bertarung
cukup hebat dan menunjukan berbagai ajian ajian untuk bertarung satu sama lain.
Dan akhirnya mereka terbunuh semua akibat pertarungan tersebut,lalu prabu
Brawijaya V dan rombongan penasaran terjadi prahara apakah ditempat tersebut
lalu sang prabu melihat aliran darah dari kelima tumenggung tersebut yang
mengalir ke sebuah sendang petirtaan yang diberinama sendang carucuban

5
(yang pada jaman dahulu banyak diambil airnya untuk diminum juga untuk
mandi)dan berubah menjadi lima warna.

Akhirnya sang prabu memberikan titah agar menjadi pengingat


bahwasanya dahulu telah terjadi pertarungan kelima tumenggung dan tewas
disini. Dan akibat percampuran darah tersebut yang berubah menjadi lima warna
dipetirtaan tersebut prabu bersabda “untuk mengingat daerah ini sebagai tempat
bercampurnya darah dari lima tumenggung maka aku namakan daerah ini sebagai
desa CARUBAN” caruban sendiri berasal dari kata carub yang berarti bertemunya
orang orang dari wilayah yang berbeda dan an berarti tempat jika digabungkan
maka maksud sang prabu menamai wilayah tersebut dengan desa caruban yaitu
dikarenakan disitulah tempat pertemuan pertarungan kelima tumenggung dan
tewas. Namun ada juga yang mengatakan CARUBAN berasal dari kata carut ing
paseban yang berarti pertarungan diarena peperangan.

Lalu diutuslah para prajurit majapahit untuk membuka hutan disitu dan
menjadikannya sebagai desa yang saat ini dikenal dengan desa caruban. Sebagai
petilasan Brawijaya V terletak disebelah selatan masjid al-jihad yang tepat
disamping jalan disebuah gardu namun sekarang sudah hilang petilasan tersebut
berupa batu besar dibawah pohon asem namun sekarang sudah tidak ada lagi
dikarenakan didihancurkan oleh warga desa dan akibat pembuatan jalan. Didesa
caruban juga terdapat sumur yang tidak pernah kering sama sekali walaupun pada
musim kemarau sumur tersebut sudah ada sejak jaman mataraman islam dan
sumur itu diberinama sumur begawan/sumur suci/sumber air suci namun sumur
tersebut sudah tertimbun tanah dan belum ditemukan keberadaannya

6
DESA CARUBAN
Caruban adalah desa di kecamatan Ringinarum, Kendal, Jawa Tengah,
Indonesia. Sebelumnya, Desa Caruban merupakan salah satu bagian dari
Kecamatan Gemuh. Per tahun 2014, jumlah penduduk sekitar 4.840 orang dengan
luas wilayah 233.171 hektare. Wilayah administratif

1. Dukuh Pandaksari
2. Dukuh Krajan
3. Dukuh Gentungsari
4. Dukuh Tegalsari

1. Sektor Pertanian
Dengan luas lahan persawahan di Desa Caruban yang masih luas, hal ini
menjadi pengaruh signifikan terhadap mata pencaharian masyarakat Caruban,
yaitu sebagai petani, baik tembakau, jagung, kedelai, ataupun kacang-kacangan.
Letak persawahan di Desa Caruban dibagi menjadi beberapa blok yang berbatasan
langsung dengan desa-desa di sekitarnya, yakni:

 Siberuk (luas 19.901 Ha), Serut 1 (luas 10.465 Ha), Serut 2 (luas 3.510
Ha): terletak di sisi barat Dukuh Pandaksari
 Pilang Ayu (luas 32.225 Ha): terletak di sisi timur Dukuh Pandaksari
 Jumbangan Lor (luas 5.709 Ha): terletak di sisi timur Dukuh Krajan
 Jumbangan Kidul: terletak di sisi timur Dukuh Gentungsari
 Sasem (luas 5.350Ha): terletak di sisi selatan Dukun Gentungsari
 Silanjar Timur (luas 19.910 Ha) dan Silanjar Barat (luas 12.380 Ha):
terletak di sisi barat Dukuh Gentungsari.

2. Sektor Pendidikan
Lembaga pendidikan yang ada di desa ini terdiri dari tingkat TK,
SD/sederajat, dan SMP/sederajat, antara lain:

 TK Aisyiyah Tegalsari
 TK ABA Caruban
 SD Negeri 1 Caruban
 MI Muhammadiyah Caruban
 SMP Muhammadiyah 09 Gemuh/Ponpes Darul Arqom

7
PETA DESA CARUBAN

Kondisi Geografis
Desa Caruban termasuk salah satu Desa dalam Kecamatan Ringinarum
dengan luas wilayah 233,171 ha. Jumlah penduduk sudah mencapai 5.107
jiwa yang merupakan penduduk tetap, dengan jumlah penduduk laki-laki
2.543 jiwa dan perempuan 2564 jiwa. Keluasan wilayah yang begitu potensial
saat ini sudah dikembangkan dengan baik oleh masyarakat masyarakat Desa
Caruban. Keseharian masyarakat Desa Caruban adalah bertani karena
memiliki kesuburan dan tanah yang luas.. Oleh karena itu, hampir sebagian
besar penduduk di Desa Caruban bermata pencaharian sebagai petani karena
letak geografis yang sangat mendukung.
1. Batas Wilayah/Batas Desa
Dengan luas lahan persawahan di Desa Caruban yang masih luas,
hal ini menjadi pengaruh signifikan terhadap mata pencaharian

8
masyarakat Caruban, yaitu sebagai petani, baik tembakau, jagung,
kedelai, ataupun kacang-kacangan.
Letak persawahan di Desa Caruban dibagi menjadi beberapa blok
yang berbatasan langsung dengan desa-desa di sekitarnya, yakni:
a. Siberuk (luas 19.901 Ha), Serut 1 (luas 10.465 Ha), Serut 2 (luas 3.510
Ha): terletak di sisi barat Dukuh Pandaksari
b. Pilang Ayu (luas 32.225 Ha): terletak di sisi timur Dukuh Pandaksari
c. Jumbangan Lor (luas 5.709 Ha): terletak di sisi timur Dukuh Krajan
d. Jumbangan Kidul: terletak di sisi timur Dukuh Gentungsari
e. Sasem (luas 5.350Ha): terletak di sisi selatan Dukun Gentungsari
f. Silanjar Timur (luas 19.910 Ha) dan Silanjar Barat (luas 12.380 Ha):
terletak di sisi barat Dukuh Gentungsari
2. Kondisi Geografis
a. Ketinggian tanah dari permukaan laut : ± 23 m dpl
b. Banyak curah hujan : 179 mm/thn
c. Topografi : Rendah
d. Suhu udara rata-rata : 25 – 30oC
3. Orbitrasi (Jarak dan Pusat Pemerintahan)
a. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan : 4.5 km
b. Jarak dari kabupaten Kendal : 13 km
c. Jarak dari Provinsi Jawa Tengah : 45 km
4. Pertanahan
a. Tanah kering : 82. 26 Ha
b. Tanah pekarangan : 82.26 Ha
c. Tanah tegalan : 0.00 Ha
d. Perkebunan : 0.00 Ha
e. Hutan rakyat : 0.00 Ha

9
ABC (ANGKRINGAN BACA CARUBAN)

Angkringan baca Caruban terletak di dukuh Pandaksari tepatnya di Masjid


Pandaksari desa Caruban. Taman baca ini merupakan salah satu program kerja
mahasiswa kkn di bidang Pendidikan.Nama Angkringan Baca Caruban diambil
dari nama lokasi KKN Unnes yaitu desa Caruban. Pengadaan Taman Baca ini
dilatarbelakangi oleh terbatasnya buku yang ada di perpustakaan sekolah. Secara
geografispun desa caruban di dominasi oleh area persawahan yang mayoritas
penduduknya adalah petani sehingga kesadaran mereka tentang pentingnya
membaca masih kurang. Pengadaan taman baca ini bertujuan untuk
memfasilitasi mereka sekaligus memotivasi agar banyak membaca dan
memperluas pengetahuan. Taman baca ini terbentuk atas kerja sama dengan
berbagai pihak seperti perpusatakaan daerah maupun donasi dari masyarakat
secara personal. Donasi buku yang telah terkumpul sebanyak ± 350 eksemplar.

10
KEWIRAUSAHAAN DESA CARUBAN
Kerajinan Klobot Jagung
Jagung adalah tanaman palawija yang ditanam oleh petani pada musim kemarau.
Ketika musim panen tiba biasanya hasil panen langsung dibawa pulang oleh
pemiliknya. Selanjutnya jagung-jagung tersebut dikupas bersama-sama oleh
orang-orang yang dipekerjakan. Bagi warga yang tinggal di pedesaan pastinya
tidak asing lagi dengan istilah oncek jagung yaitu bekerja mengupas kulit jagung.
Pada umumnya orang menganggap kulit jagung atau klobot adalah sampah yang
tidak berguna meskipun ada juga yang memanfaatkannya untuk pakan sapi. Tidak
hanya di halaman rumah petani, kulit jagung yang kelihatannya tidak berharga ini
juga sering kita jumpai di pasar-pasar atau pada penjual jagung bakar.

Manfaat Klobot atau Kulit Jagung


Berbicara mengenai kulit jagung, mungkin hanya sebagian kecil saja orang yang
tahu, kalau ternyata lembaran-lembaran pembungkus tongkol jagung ini bisa
disulap menjadi bunga-bunga cantik yang menghasilkan omzet puluhan juta.
Melalui progam kerajinan klobot jagung yang diperkenalka tim kkn unnes 2017
sebagai salah satu program konservasi, pelatihan pembuatan bunga dari klobot
jagung diperkenalkan kepada kelompok pkk desa caruban.Adanya pelatihan ini
diharapkan akan terus berjalan sebagai salah satu progam unggulan dalam
kegiatan pkk desa caruban sendiri.

11
Adapun langkah-langkah pembuatan bunga dari klobot jagung sebagai berikut :
Alat dan Bahan
 Kulit jagung yang telah di rebus dan dikeringkan. Perebusan dapat
ditambahkan pewarna untuk mendapatkan variasi warna dan detergen
supaya kulit jagung tidak
 Gunting untuk membentuk bagian-bagian bunga mawar yang akan dibuat
 Kawat ukuran sedang untuk tangkai bunga
 Lem tembak yang kuat daya rekatnya
 Tang untuk memotong kawat tangkai bunga
 Bonggol jagung untuk vas bunga

Cara membuat
 Ambil beberapa kulit jagung yang telah di rebus dan dikeringkan
 Gunting dengan Panjang 6 cm dan lebar 2 cm.
 Bentuk helaian kulit jagung menjadi kelopak bunga mawar dengan
menggunting dan menempelkan dengan lem tembak
 Siapkan kawat yang sudah dipotong berukuran 20 cm. Gunakan tang untuk
mempermudah pekerjaan ini
 Selanjutnya susun helaian kulit jagung pada tangkai.

12
PARIWISATA
Kesenian Singo Barong
Kesenian Barongan atau lebih dikenal dengan kesenian singo barong
merupakan kesenian khas Jawa Tengah. Akan tetapi dari beberapa daerah yang
ada di Jawa Tengah Kabupaten Kendal dan Blora lah yang secara kuantitas,
keberadaannya lebih banyak bila dibandingkan dengan Kabupaten lainnya.
Seni Barongan merupakan salah satu kesenian rakyat yang amat populer
dikalangan masyarakat Kendal, terutama masyarakat pedesaan. Didalam seni
Barong tercermin sifat masyarakat kendal, seperti sifat : spontanitas,
kekeluargaan, kesederhanaan,, keras, kompak, dan keberanian yang dilandasi
kebenaran. Barongan dalam kesenian barongan adalah suatu pelengkapan yang
dibuat menyerupai Singo Barong atau Singa besar sebagai penguasa hutan angker
dan sangat buas.
Adapun tokoh Singobarong dalam cerita barongan disebut juga GEMBONG
AMIJOYO yang berarti harimau besar yang berkuasa.Kesenian Barongan
berbentuk tarian kelompok, yang menirukan keperkasaan gerak seekor Singa
Raksasa. Peranan Singo Barong secara totalitas didalam penyajian merupakan
tokoh yang sangat dominan, disamping ada beberapa tokoh yang tidak dapat
dipisahkan yaitu : Bujangganong / Pujonggo Anom Joko Lodro / Gendruwo
Pasukan berkuda / reog Noyontoko Untub.
Selain tokoh tersebut diatas pementasan kesenian barongan juga
dilengkapi beberapa perlengkapan yang berfungsi sebagai instrumen musik antara
lain : Kendang,Gedhuk, Bonang, Saron, Demung dan Kempul. Seiring dengan
perkembangan jaman ada beberapa penambahan instrumen modern yaitu berupa
Drum, Terompet, Kendang besar dan Keyboards. Adakalanya dalam beberapa
pementasan sering dipadukan dengan kesenian campur sari.
Kesenian barongan bersumber dari hikayat Panji, yaitu suatu cerita yang
diawali dari iring-iringan prajurit berkuda mengawal Raden Panji Asmarabangun /
Pujonggo Anom dan Singo Barong. Adapun secara singkat dapat diceritakan
sebagai berikut :

13
Prabu Klana Sawandana dari Kabupaten Bantarangin jatuh cinta kepada
Dewi Sekartaji putri dari Raja Kediri, maka diperintahlah Patih Bujangganong /
Pujonggo Anom untuk meminangnya. Keberangkatannya disertai 144 prajurit
berkuda yang dipimpin oleh empat orang perwira diantaranya : Kuda Larean, Kuda
Panagar, Kuda Panyisih dan Kuda sangsangan. Sampai di hutan Wengkar
rombongan Prajurit Bantarangin dihadang oleh Singo Barong sebagai penjelmaan
dari Adipati Gembong Amijoyo yang ditugasi menjaga keamanan di perbatasan.
Terjadilah perselisihan yang memuncak menjadi peperangan yang sengit. Semua
Prajurit dari Bantarangin dapat ditaklukkan oleh Singo Barong, akan tetapi
keempat perwiranya dapat lolos dan melapor kepada Sang Adipati Klana
Sawandana. Pada saat itu juga ada dua orang Puno Kawan Raden Panji Asmara
Bangun dari Jenggala bernama Lurah

14
Noyontoko dan Untub juga mempunyai tujuan yang sama yaitu diutus R.
Panji untuk melamar Dewi Sekar Taji. Namun setelah sampai dihutan Wengker,
Noyontoko dan Untub mendapatkan rintangan dari Singo Barong yang melarang
keduanya utuk melanjutkan perjalanan, namun keduanya saling ngotot sehingga
terjadilah peperangan. Namun Noyontoko dan Untub merasa kewalahan sehingga
mendatangkan saudara sepeguruannya yaitu Joko Lodro dari Kedung Srengenge.
Akhirnya Singo Barong dapat ditaklukkan dan dibunuh. Akan tetapi Singo Barong
memiliki kesaktian. Meskipun sudah mati asal disumbari ia dapat hidup kembali.
Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke R. Panji, kemudian berangkatlah R. Panji
dengan rasa marah ingin menghadapi Singo Barong. Pada saat yang hampir
bersamaan Adipati Klana Sawendono juga menerima laporan dari Bujangganong (
Pujang Anom ) yang dikalahkan oleh Singo Barong. Dengan rasa amarah Adipati
Klana Sawendada mencabut pusaka andalannya, yaitu berupa Pecut Samandiman
dan berangkat menuju hutan Wengker untuk membunuh Singo Barong. Setelah
sampai di Hutan Wengker dan ketemu dengan Singo Barong, maka tak
terhindarkan pertempuran yang sengit antara Adipati Klana Sawendana melawan
Singo Barong. Dengan senjata andalannya Adipati Klana Sawendana dapat
menaklukkan Singo Barong dengan senjata andalannya yang berupa Pecut
Samandiman. Singo Barong kena Pecut Samandiman menjadi lumpuh tak berdaya.
Akan tetapi berkat kesaktian Adipati Klana Sawendana kekuatan Singo
Barong dapat dipulihkan kembali, dengan syarat Singo Barong mau mengantarkan
ke Kediri untuk melamar Dewi Sekartaji. Setelah sampai di alun-alun Kediri
pasukan tersebut bertemu dengan rombongan Raden Panji yang juga bermaksud
untuk meminang Dewi Sekartaji. Perselisihanpun tak terhindarkan, akhirnya
terjadilah perang tanding antara Raden Panji dengan Adipati Klana Sawendano,
yang akhirnya dimenangkan oleh Raden Panji. Adipati Klana Sawendana berhasil
dibunuh sedangkan Singo Barong yang bermaksud membela Adipati Klana
Sawendana dikutuk oleh Raden Panji dan tidak dapat berubah wujud lagi menjadi
manusia ( Gembong Amijoyo ) lagi. Akhrnya Singo Barong Takhluk dan
mengabdikan diri kepada Raden Panji, termasuk prajurit berkuda dan
Bujangganong dari Kerajaan Bantarangin.
Kemudian rombongan yang dipimpin Raden Panji melanjutkan perjalanan
guna melamar Dewi Sekartaji. Suasana arak-arakan yang dipimpin oleh Singo
Barong dan Bujangganong inilah yang menjadi latar belakang keberadaan
kesenian Barongan.

15
OLEH:
KKN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
DESA CARUBAN
TAHUN 2017

1. RENNY SULISTIYONINGRUM 1301414082


2. DESI IRKHAM ALFIYANI 1401414362
3. ZAFIROH ALFIYANI 2101414095
4. NOVIA ANDRIYASTUTI 2302414001
5. IZZAM BAYU ASHAR 2501414067
6. RIZKI NUR SETIAMI 2601414104
7. MILA MELIANASARI 4001414003
8. BERLIAN ANNISA`LA RAHMA 5101414042
9. DONNY KURNIAWAN PUTRA 5202414067
10. MINCHOIRIL CHOTIMAH 7101414048

16

Anda mungkin juga menyukai