Anda di halaman 1dari 7

Scaffolding 4 (1) (2015)

Scaffolding

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/scaffolding

PEMANFAATAN SARANA PRASARANA RUANG PRAKTIK DENGAN


METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)PADA
MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK 1 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA
TEKNIK GAMBAR BANGUNAN (TGB) SMK N 2 SALATIGA

Susi Andariningsih 

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Project based Learning(PjBL) adalahsebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang
Diterima April 2015 menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks seperti memberi
Disetujui Mei 2015 kebebasan pada siswa untuk bereksplorasi merencanakan aktivitas belajar, melaksanakan proyek
Dipublikasikan Juni 2015 secara kolaboratif, dan pada akhirnya menghasilkan suatu hasil produk.Permasalahan yang dikaji
dalam penelitian ini adalah:1. Apakah penerapan PjBL melalui pendekatan scientific dapat
________________ meningkatkan keaktifan siswa dalam pemanfaatan sarana prasarana pada proses pembelajaran
Keywords: gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga; 2. Apakah dengan
Hasil belajar; Gambar menggunakan metode PjBL dapat memaksimalkan penggunaan sarana dan prasarana ruang praktik
Teknik 1; Project Based gambar bangunan pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri
Learning 2 Salatiga ; 3. Adakah peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode pembelajaran
berbasis proyek melalui pendekatan scientific pada mata diklat gambar teknik 1 kelas X Teknik
____________________
Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Salatiga.
Model penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dimana subjek pada penelitian ini
adalah siswa pada kelas X TGB A (kelas kontrol) dan X TGB B(kelas ekperimen), dengan hasil
belajar sebagai alat untuk mengukur tingkat pemahaman siswa selama proses pembelajaran. Hasil
penelitian ini adalah rata-rata nilai akhir yang terdiri dari nilai kognitif, afektif dan psikomotorik
pada kelas kontrol dan eksperimen.Rata-rata nilai akhir kelas kontrol adalah 69,61 dan pada kelas
eksperimen 79,92, dengan persentaseketuntasan kelas kontrol 52,78% dan kelas eksperimen 91,67%.
Hasil uji perbedaan rata-rata (uji t) didapatkan nilai thitung sebesar 5,49.Nilai tersebut lebih besar
dari nilai ttabel1,99.Peningkatan hasil belajar dari pre tes ke post tes adalah 88,40% untuk kelas
eksperimen dan 66,67% untuk kelas kontrol.Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai akhir kelas
eksperimen lebih baik dari nilai akhir kelas kontrol.
Penerapan metode pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan aktivitas siswa pada
proses pembelajaran. Hal ini ditandai dengan nilai afektif untuk kelas eksperimen yaitu 3,26 lebih
tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 3,01, sedangkan untuk nilai psikomotorik untuk kelas
eksperimen yaitu 84,31 lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yaitu 84,2. Peningkatan aktivitas
siswa secara tidak langsung memaksimalkan pemanfaatan sarana prasarana ruang praktik selam
proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran
Project Based Learning dapat meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dan
memaksimalkan pemanfaatan sarana prasaran ruang prakti, serta dapat meningkatkan hasil belajar
siswa.

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-682X
Gedung E3 Lantai 2 FT Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Email: tekniksipil@unnes.ac.id

79
Susi Andariningsih / Scaffolding 4 (1) (2015)

PENDAHULUAN diantaranya ruang praktik batu beton, ruang


praktik kayu, ruang praktik gambar manual dan
Kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan gambar autocad.Penggunaan ruang praktik pada
yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa. jurusan Bangunan digunakan untuk mata
Menurut Sardiman A.M. (2008:20) belajar pelajaran produktif yang mempunyai kaitan
adalah perubahan tingkah laku atau penampilan, materi terhadap fungsi ruang praktik itu sendiri,
dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan seperti penggunaan ruang praktik gambar
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, bangunan untuk mata pelajaran gambar teknik
dan lain sebagainya, sedangkan mengajar adalah Observasi awal yang didapatkam serta
suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau pendapat dari beberapa guru dan laboran,
sistem lingkungan yang mendukung dan penggunaan ruang praktik di SMK N 2 Salatiga
memungkinkan untuk proses belajar. Kegiatan masih kurang maksimal dibeberapa mata
beajar mengajar tidak dapat berjalan tanpa pelajaran.Salah satunya penggunaan ruang
adanya guru dan siswa.Unsur-unsur yang ada praktik pada saat mata pelajaran Gambar Teknik.
dalam kegiatan belajar mengajar selain guru dan Penggunaan ruang praktik secara maksimal
siswa juga diperlukan adanya kurikulum dan dimaksudkan agar siswa/siswi SMK N 2 Salatiga
sarana prasarana yang memadai. dapat memanfaatkan alat-alat gambar yang
Sarana dan prasarana merupakan salah tersedia untuk mengerjakan tugas-tugas gambar
satu faktor penunjang kegiatan belajar mengajar. teknik, sehingga guru dapat membimbing
Tanpa adanya sarana dan prasarana yang langsung siswa dalam proses pengerjaan tugas
memadai, kegiatan belajar mengajar tidak akan dan dapat diperoleh hasil yang maksimal, namun
berjalan dengan lancar. Sarana dan prasarana dalam pelaksanaannya ruang praktik hanya
pendidikan dapat berguna untuk menunjang digunakan dalam penyampaian mater ajar dan
penyelenggaraan proses belajar mengajar, baik pengerjaan tugas dilakukan dirumah, sehingga
secara langsung maupun tidak langsung dalam guru tidak dapat membimbing langsung pada
suatu lembaga pendidikan dalam rangka saat proses pengerjaan tugas, dan hasil yang
mencapai tujuan pendidikan. diperoleh tidak bisa maksimal.
Sarana dan prasarana pendidikan Masih kurangnya pemanfaatan sarana dan
merupakan dua unsur yang tidak dapat prasarana ruang praktik menjadi kendala dalam
dipisahkan. Adanya sarana pendidikan tanpa proses pembelajaran Gambar Teknik 1, dalam
adanya prasarana yang memadai akan penyampaian materi pembelajaran, diharapkan
menganggu kegiatan belajar mengajar, begitu guru sebagai fasilitator mampu memanfaatkan
pula sebaliknya. Sarana dan prasana pendidikan sarana dan prasarana yang ada di ruang praktik
akan mendukung kegiatan belajar mengajar. gambar bangunan secara maksimal agar siswa
Sarana dan prasarana pendidikan yang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.
dimanfaatkan secara optimal akan membuat Salah satu alternatif yang dapat digunakan
kegiatan belajar mengajar akan berjalan secara agar dapat memanfaatkan sarana dan prasarana
maksimal dan akan berpengaruh pada hasil pendidikan secara maksimal adalah dengan
kegiatan belajar mengajar itu sendiri. menggunakan metode pembelajaran Project Based
SMK Negeri 2 Salatiga adalah salah satu Learning (PjBL).Metode pembelajaran PjBL
SMK Negeri di kota Salatiga. Sarana dan adalah metode pembelajaran yang menggunakan
prasarana penunjang cukup memadai proyek atau kegiatan sebagai media.Peserta didik
diantaranya ruang kelas dan ruang praktik.Ruang melakukan eksplorasi, penilaian, interprestasi,
kelas biasanya digunakan untuk mata pelajaran sintesis, dan informasi untuk menghasilkan
normatif dan beberapa mata pelajaran produktif, berbagai hasil belajar.
sedangkan untuk ruang praktik digunakan untuk Guru dalam proses pembelajaran
mata pelajaran produktif saja. Jurusan Bangunan menggunakan metode pembelajaran berbasis
mempunyai ruang praktik yang memadai, proyek berperan sebagai fasilitator. Fasilitator

80
Susi Andariningsih / Scaffolding 4 (1) (2015)

yang dimaksud dalam metode pembelajaran ini METODE PENELITIAN


adalah, guru berperan sebagai narasumber atau
sumber pembelajaran untuk informasi yang tidak Pada penelitian ini akan digunakan
ditemukan dalam sumber pembelajaran bahan penelitian Eksperimental-Semu (Quasi
cetak atau eletronik, memantau atau Experimental Designs). Menurut Arief Furchan
memonitoring proses berjalannya dan (2007:394) penelitian ekperimental-semu adalah
berkembangnya proyek yang diberikan, lalu disain penelitian yang dapat memberikan
mengevaluasi hasil proyek tersebut. pengendalian sebanyak mungkin dalam situasi
Modifikasi dengan metode pembelajaran yang ada.Peneliti menggunakan disain penelitian
PjBL dengan pendekatan ilmiah ini akan ini karena mengingat situasi tempat penelitian
menghasilkan kompetensi peserta didik yang yang tidak memungkinkan untuk dikendalikan
diharapkan pada kurikulum 2013. Kompetensi secara penuh selama peneltian.Sampel yang
yang diharapkan pada kurikulum 2013 ini diambil dalam penelitian ini adalah siswa Teknik
mencakup tiga ranah yaitu aspek kognitif, Gambar Bangunan kelas X SMK Negeri 2
psikomotorik, dan afektif.Salah satu materi Salatiga.
gambar teknik SMK kelas X semester 2 menurut Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
kurikulum 2013 adalah materi identifikasi siswa kelas X TGB semester 2 yang berjumlah 72
proyeksi orthogonal dan persyaratan proyeksi siswa yang terdiri dari dari 36 siswa kelas X TGB
orthogonal (2D) berdasarkan aturan proyeksi. A dan 36 siswa kelas X TGB B. Berdasarkan
Pada materi identifkasi proyeksi orthogonal dan analisis populasi maka sampel yang dipilih pada
persyaratan proyeksi orthogonal (2D) penelitian adalah seluruh siswa kelas X TGB
berdasarkan aturan proyeksi, siswa dituntut semester 2 yang berjumlah 72 siswa yang terdiri
mampu memahami pengertian dan jenis gambar dari dari 36 siswa kelas X TGB A dan 36 siswa
proyeksi orthogonal, serta mampu menyajikan kelas X TGB B. Dari sampel tersebut, maka akan
gambar proyeksi orthogonal sesuai persyaratan dipilih salah satu sampel sebagai kelompok
gambar proyeksi orthogonal. eksperimen dan lainnya sebagai kelompok
Metode pembelajaran PjBL diharapkan kontrol. Penentuan kelompok ini dengan
dapat memaksimalkan sarana dan prasarana menggunakan data nilai hasil belajar Gambar
pembelajaran serta dapat menarik perhatian Teknik 1 semester ganjil. Data ini akan di uji
siswa, sehingga siswa mudah menerima dan homogenitas, apabila data dinyatakan homogen,
mengingat materi pelajaran yang akan maka pengambilan kelompok eksperimen dan
disampaikan oleh guru sehingga siswa dapat kontrol dapat dilakukan secara acak.
meningkatkan hasil belajarnya sesuai dengan Variabel yang digunakan dalam penelitian
nilai kriteria ketuntasan minimal. ini adalah hasil belajar siswa, Hasil belajar dalam
Berlatar belakang dari uraian diatas, dan penelitian ini yang diteliti adalah hasil tes pada
untuk mengetahui pemanfaatan sarana dan mata diklat Gambar Teknik 1 pada kompetensi
prasarana ruang praktik gambar bangunan, dasar Proyeksi Orthogonal pada siswa kelas X
keaktifan siswa, dan peningkatan hasil belajar Teknik Gambar Bangunan A dan X Teknik
maka penulis tertarik untuk mengadakan Gambar BangunanB semester genap tahun
penelitian “Pemanfaatan Sarana Prasarana ajaran 2014-2015. Sehingga dapat disimpulkan
Ruang Praktik dengan Metode Pembelajaran dalam penelitian ini adalah satu variabel yaitu
Project Based Learning pada Mata Diklat Gambar hasil belajar siswa program keahlian Teknik
Teknik 1 terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Gambar Bangunan di kelas X di SMK Negeri 2
Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK N 2 Salatiga pada mata pelajaran gambar teknik 1..
Salatiga”. Prosedur pengumpulan data pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:

81
Susi Andariningsih / Scaffolding 4 (1) (2015)

1. Mengambil data nilai akhir semester Gambar 7. Menganalisis data hasil uji coba instrumen tes
Teknik 1 semester 1 kelas X TGB SMK uji coba pada kelas uji coba untuk mengetahui
Negeri 2 Salatiga tahun ajaran 2014-2015 taraf kesukaran, daya pembeda, validitas dan
2. Berdasarkan data (a) dapat ditentukan sampel reliabilitas.
penelitian yaitu kelas eksperimen dan kelas 8. Menentukan soal-soal yang memenuhi syarat
kontrol dengan menggunakan Total berdasarkan pola.
Sampling 9. Melaksanakan tes awal (pre test) pada kelas
3. Menganalisis data nilai tes awal pada sampel eksperimen dan kelas kontrol
penelitian untuk di uji normalitas dan 10. Melaksanakan pembelajaran dengan
homogenitas. menggunakan model pembelajaran
4. Menyusun kisi-kisi yang telah dibuat PjBLuntuk kelas X TGB B SMK Negeri 2
5. Menyusun instrumen tes uji coba berdasarkan Salatiga dan melaksanakan pembelajaran
kisi-kisi yang telah dibuat. dengan menggunakan metode ceramah pada
6. Menguji cobakan instrumen tes uji coba pada kelas X TGB A SMK Negeri 2 Salatiga.
kelas uji coba yaitu kelas XI TKBB 11. Melaksanakan tes hasil belajar (post test) pada
(sebelumnya sudah mendapatkan materi kelas eksperimen dan kelas kontrol.
menggambar proyeksi orthogonal dengan 12. Menganalisis data hasil tes
metode ceramah) 13. Menyususn hasil penelitian.
Berikut ini adalah rancangan penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran PjBL
serta metode konvensional
Tabel. 3.1.Kegiatan Pembelajaran Pada Saat Penelitian
Tanggal Kegiatan dengan Metode Tanggal Kegiatan dengan Metode
Konvensional PjBL
2-3-2015 Pelaksanaan tes uji coba ini, 9-3-2015 Pelaksanaan Pre-test pada
uji coba instrumen kelas eksperimen di kelas X
dilakukan pada kelas TGB B
XITKBB sebagai uji coba
instrument
10-3-2015 Memberikan pre-test di kelas 9-3-2015 Pengenalan tentang metode
kontrol X TGB A PjBL pada siswa pada kelas
dilanjutkan memberikan eksperimen XI TGB B
materi awal tentang Gambar dilanjutkan dengan
Teknik 1 pada materi pemberian materi awal
Proyeksi Orthogonal. tentang Gambar Teknik 1
pada materi Proyeksi
Orthogonal.
17-3-2015 Melanjutkan penjelasan 16-3-2015 Melanjutkan penjelasan
materi lalu memberikan materi lalu memberikan
latihan gambar kepada siswa proyek yang harus dikerjakan
untuk dikerjakan. siswa beserta dengan jadwal
pengumpulan proyek.
24-3-2015 Meminta siswa 23-3-2015 Memonitor proyek yang
mengumpulkan tugas yang sudah diberikan serta
telah diberikan lalu memberikan kesempatan
mengevaluasi tugas siswa kepada siswa untuk
untuk diberikan kembali. memperbaiki tugasnya.

82
Susi Andariningsih / Scaffolding 4 (1) (2015)

7-4-2015 Post-test. 6-4-2015 Evaluasi proyek dlanjutkan


dengan post-test.

Metode pengumpulan data yang HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


digunakan dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi, metode tes, dan metode observasi. Pemanfaatan sarana prasarana
Menurut Suharsimi, metode dokumentasi adalah diantaranya meliputi segala sesuatu yang berada
metode yang digunakan untuk mencari data di dalam ruang praktik tersebut. Ruang praktik
mengenai hal-hal atau variabel yang berupa data- yang digunakan pada mata diklat Gambar
data masing kelas X TGB SMK Negeri 2 Teknik 1 pada kompetensi dasar proyeksi
Salatiga. orthogonal ini adalah ruang praktik gambar
Metode ini digunakan untuk memberikan bangunan atau bengkel gambar. Pemanfaatan
gambaran perilaku siwa ketika pembelajaran sarana prasarana ini dilakukan pada kelompok
berlangsung.Dokumentasi dapat berupa foto. eksperimen maupun kelompok kontrol. Indikator
Pengambilan data dalam bentuk dokumentasi yang digunakan dalam mengukur pemanfaatan
foto dilakukan saat proses pembelajaran sarana prasarana ini adalah menggunakan
berlangsung dan merupakan tanda yang penting lembar observasi penilaian psikomotorik dan
sebagai tanda bukti sudah terjadi suatu afektif. Lembar penilaian psikomotorik dan
penelitian. afektif ini berisi tentang indikato-indikator
Observasi atau pengamatan yaitu penilaian sikap siswa dan ketrampilan siswa yang
mengamati perhatian dan sikap siswa, keaktifan diamati selama proses pembelajaran oleh
siswa dalam menggunakan sarana prasarana observer.
ruang praktik Gambar Bangunan. Metode ini Hasil belajar afektif yang didapatkan pada
digunakan untuk mengetahui penerapan metode kelas eksperimen mendapatkan nilai dengan rata-
PjBL melalui pendekatan Scientificyang terlihat rata hasil belajar 3,23 dari rentang nilai 1-4 atau
pada siswa. Metode observasi digunakan untuk 80,75% , sedangkan untuk kelas kontrol rata-rata
mendapatkan data perhatian dan sikap siswa hasil belajarnya adalah 3,01atau 75,25%. Kelas
selama proses pembelajaran, sehingga akan eksperimen maupun kelas kontrol mendapatkan
didapatkan data berupa nilai psikomotorik dan rata-rata hasil belajar afektif yang sama-sama
afektif. Observasi dilakukan oleh pengamat pada memuaskan. Hasil belajar nilai afektif dapat
setiap pembelajaran. dilihat pada tabel 4.9 dibawah ini.
Tes digunakan untuk mengetahui hasil Tabel 4.1. Hasil Belajar Afektif
belajar setelah dilakukan penelitian. Tes yang Kelas Kelas
diberikan pada siswa ada dua macam yaitu pre- Eksperimen Kontrol
test sebelum penerapan metode pembelajaran
PjBL dan post-test yang dilakukan setelah Nilai 2,96 2,52
penerapan metode pembelajaran PjBL. Pada minimal
kelompok eksperimen menerapkan pembelajaran Nilai 3,92 3,31
PjBL, sedangkan pada kelompok kontrol maksimal
menerapkan metode ceramah. Sedangkan post Rata-rata 3,23 3,01
test adalahdigunakan untuk mengetahui hasil Dari rata-rata hasil belajar yang
belajar sesudah diadakan pembelajaran baik didapatkan, dapat disimpulkan bahwa siswa
pembelajaran PjBL dan pembelajaran pada kelompok kelas eksperimen lebih aktif
konvesional. dibandingkan dengan siswa pada kelompok
kontrol.
Nilai hasil belajar psikomotorik digunakan
untuk mengukur ketrampilan siswa dalam
menggunakan sarana prasarana ruang praktik

83
Susi Andariningsih / Scaffolding 4 (1) (2015)

gambar bangunan, sepeti meja gambar, Setelah itu dilakukan uji hipotesis yaitu uji
penggaris, alat-alat gambar, dan sarana prasarana T. Hasil yang didapatkan dari uji T adalah:
lain yang ada di ruang praktik tersebut. Penilaian Tabel4.4. Uji Perbedaan Rata-rata Post test (Uji t).
hasil belajar psikomotorik menggunakan lembar Rata- Krit
Kelas Dk thitung ttabel
observasi yang diisi oleh observer. Rata-rata hasil rata eria
belajar pada ranah psikomotorik yang Eksperi ada
79.92 60
didapatkan adalah 84,31 untuk kelas eksperimen, men 1,9 per
5,49
dan 84,2 untuk kelas konntrol. Hasil penilaian 9 bed
Kontrol 70 60
pada aspek psikomotorik bisa dilihat pada tabel aan
4.10. Sumber : Analisis data penelitian
Tabel 4.2. Hasil Belajar Psikomotorik Berdasarkan output uji t di atas diperoleh
Kelas Kelas kriteria perbedaan rata-rata juga bisa dilakukan
Eksperimen Kontrol dengan membandingkan nilai t pada output
Nilai 75 75 (𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ) dengan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . Nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 5,49>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
minimal = 1,99 berarti 𝐻𝑎 ditolak. Jadi dapat disimpulkan
Nilai 90 95 bahwa kelompok eksperimen lebih
maksimal baikdibandingkan kelas control.
Rata-rata 84,31 84,2 Penggunaan metode pembelajaran PjBL
dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu
Dilihat dari hasil nilai rata-rata dari kedua terjadi peningkatan 88,40% untuk kelompok
kelas, baik kelas eksperimen maupun kelas eksperimen. Sedangkan untuk kelas kontrol juga
kontrol, tidak terjadi perbedaan rata-rata hasil terjadi peningkatan yaitu sebesar 66,67%.
belajar yang signifikan sehingga dapat Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada
disimpulkan bahwa kedua kelompok kelas lampiran 23 dan 24. Dari hasil perhitungan kedua
memiliki kemampuan dalam menggunakan kelompok terjadi peningkatan hasil belajar seteah
sarana prasarana ruang praktik gambar bangunan proses pembelajaran, tetapi dapat dilihat bahwa
yang sama peningkatan hasil belajar pada kelompok
Setelah pelaksanaan penelitian di SMK eksperimen lebih besar dibandingkan kelompok
Negeri 2 Salatiga pada mata diklat Gambar kontrol (88,40%>66,67%). Penerapan metode
Teknik 1 kelas X TGB. Adapun hasil belajar kelas pembelajaran PjBL dapat meningkatkan hasil
eksperimen dan kelas kontrol dapat di lihat nilai belajar siswa.
rata-rata prestasi belajar setelah diadakan
perlakuan pembelajaran dengan metode KESIMPULAN DAN SARAN
pembelajaran PjBL dan metode pembelajaran
konvensional dan dapat dilihat pada tabel 4.5. Berdasarkan hasil penelitian dan
Hasil Post Test Kelompok Eksperimen dan pembahasan dapat disimpulkan yaitu :
Kontrol. 1. Hasilbelajaryang
Tabel4.3. Hasil Post Test Kelompok menerapkanmetodepembelajaranProject Based
Eksperimen dan Kontrol. Learning lebih baik dibandingkan dengan hasil
Kriteria n Min Maks Mean belajar siswa yang menerapkan metode
Nilai 3 68 96 79,92 pembelajaran
Kelompok 6 52 86 70,00 konvensional,halinidapatdilihatpadanilai
Eksperimen 3 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 5,49>𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,99.
Nilai 6 2. Penggunaan metode pembelajaran Project
Kelompok Based Learning (PjBL) dapat memaksimalkan
Kontrol pemanfaatan sarana prasarana ruang praktik.
Sumber : Analisis data penelitian Pemanfaatan sarana prasarana ruang praktik
dikatakan meningkat ditandai dengan nilai

84
Susi Andariningsih / Scaffolding 4 (1) (2015)

afektif dan psikomotorik pada kelompok DAFTAR PUSTAKA


eksperimen. Nilai afektif pada kelas
eksperimen adalah 3,26 dan nilai Arikunto, Suharsimi.2009.Dasar-dasar Evaluasi
psikomotoriknya sebesar 84,31, sedangkan Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara.
pada kelompok kontrol nilai afektifnya adalah Arikunto,Suharsimi.2010.Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik.Jakarta:Rineka Cipta.
3,01 dan nilai psikomotoriknya 84,2. Karena
Faiq, Muhammad. 2013. Pendekatan scientific dalam
nilai afektif dan psikomotorik pada kelompok
implementasi kurikulum 2013.
eksperimen lebih tinggi dibandingkan http://penelitiantindakankelas.blogspot.com/
kelompok kontrol, maka dapat dikatakan 2013/07/pendekatan-scientific-dalam-
bahwa metode pembelajaran PjBL dapat implementasi-kurikulum-2013.html. Diunduh
memaksimalkan penggunaan sarana 20 Januari 2015 pukul 05 : 13
prasarana ruang praktik dibandingkan pada Furchan, Arief.2005.Pengantar Penelitian dalam
kelompok kontrol. Pendidikan.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
3. Rata-rata hasil belajar pre test pada kelompok Hamalik, Oemar. 2012. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta: Bumi Aksara
kontrol adalah 42 sedangkan pada kelompok
Kurniadi, Didi.2013.Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
eksperimen adalah 42,42. Rata-rata hasil
Siswa SMA N 1 Bawang Banjarnegara Kelas XI
belajar post tes pada kelompok kontrol adalah IPA 1 dengan Pendekatan PjBL (Project Based
70 sedangkan pada kelompok eksperimen Learning) berbasis Bahan Sekitar. Jurnal Skripsi
adalah 79,92, sehingga dapat dikatakan UNNES..
bahwa terjadi peningkatan pembelajaran pada Mardiyani, Anif Dwi.2012.Penagruh Penerapan Metode
kedua kelompok. Setelah dilakukan Jigsaw Terhadap Tingkat Pemahaman Siswa Pada
perhitungan, peningkatan pada kelas kontrol Mata Pelajaran Menggambar Konstruksi Rangka
sebesar 66,67%, sedangkan pada kelompok Atap Di SMK NEGERI 5 Semarang Tahun Ajaran
2012-2013.Jurnal Skripsi UNNES.
eksperimen adalah 88,40%.
Peraturan Menteri.2008.Lampiran Peraturan Menteri
Saran yang dapat diberikan dalam
Pendidikan Nasional bo. 40 Tahun 2008 tanggal 31
penelitian ini adalah : Juli 2008 Standar Sarana dan Prasarana Sekolah
1. Guru dapat melakukan variasi dalam Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan.
pembelajaran salah satunya dengan Putri, Marinda Ditya.2013.Keefektifan Project Based
menggunakan metode pembelajaranProject Learning pada Pencapaian Pemecahan Masalah
Based Learning pada mata diklat Gambar Peserta Didik Kelas X SMK Materi Progam Linier.
Teknik 1 atau pada mata diklat lain yang Jurnal Skripsi UNNES.
memiliki karakteristik sama. Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
2. Penerapan metode pembelajaran
Soetjipto, Raflis Kosasi. 2009. Profesi Keguruan.
inovatifmemerlukan kemampuan guru dalam Jakarta: Rineka Cipta.
mengontrol kelas dan mengatur waktu Sudjana, Nana.1995. Penilaian Hasil Proses Belajar
pembelajaran, karena penggunaan metode Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
pembelajaran inovatif dalam pembelajaran, Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
salah satunya metode Project Based Learning, Trianto.2014.Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
keadaan kelas cenderung ramai dan waktu Progresif, dan Kontekstual.Jakarta:Pranemedia
yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran Group.
menggunakan metode pembelajaran inovatif Warsito. 2008. Pembelajaran Sains Berbasis Proyek
(Project Based Learning) sebagai Usaha untuk
cenderung tidak cukup.
Meningkatkan Aktivitas dan Academic Skill Siswa
3. Guru hendaknya dapat mendayagunakan
Kelas VII C SMP Muhammadiyah 3 Depok. Jurnal
lingkungan sekitar seperti sarana prasarana Skripsi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
yang ada di dalam ruang kelas sehingga
pembelajaran akan lebih berkesan dan
bermakna bagi peserta didik.

85

Anda mungkin juga menyukai