NAMA KELOMPOK
MARDANA
BADRATUL NAFIS
2021/2022
KATA PENGANTAR
Assalammualaikum puji syukur dengan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
nikmat kesehatan dan juga nikmat yang lain-lainnya sehingga kita bisa berkumpul dan
bertemu ditempat ini. Shalawat beriringkan salam kepada Nabi Allah,Nabi akhir zaman yang
mana membawa ummat nya dari zaman yang tidak punya menjadi manusia yang beradap
ialah Nabi Muhammad SAW.
Alhamdulillah berkat usaha kami dan atas izin Allah kami membuat makalah tugas
dari dosen pembimbing Bapak Mukhsin. Dengan ini makalah kami pun selesai menyusun dan
merangkum dalam satu makalah dan terima kasih bagi kawan-kawan kami yang telah
membantu membuat makalah ini sehingga makalah ini dapat ditampilkan.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................
Daftar isi...............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan Masalah..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana Pola Kebudayaan Masyarakat Dayak
2. Untuk mengetahui bagaimana pola kebudayaan suku Dani
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pola kebudayaan masyarakat Dayak
2. Untuk mengetahui Pola Kebudayaan Suku Dani
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pola Kebudayaan Masyarakat Dayak
Masyarakat Dayak di Kalimantan dalam hidupnya sangat bergantungdengan
hasil hutan yang berada di sekeliling mereka, dan tidak dapat dipisahkan dengan
hutan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Arkanudin,2001:56). Selain itu, hutan
telah menjadi habitat utama mereka secara turuntemurun serta dari sanalah mereka
mendapat sumber kehidupan yang pokok(Sapardi, 1994:45).
Dalam memulai bertani, mereka menebang sebagian kecil pohon dihutan guna
mencari tanah garapan membuka lahan. Namun, tidaksembarang hutan boleh
ditebang. Ada beberapa proses yang harus dilalui.Suku Dayak pada umumnya
memiliki ketentuan sendiri untuk berladang.Diantaranya adalah :
1. Meminta izin kepada kepala adat
2. Pencarian lahan hutan menggunakan beberapa faktor. Misalnya dilihatdari aspek
alam maupun kepercayaan akan lahan yang digaraptersebut mendatangkan
keberuntungan atau sebaliknya.
3. Upacara pembukaan hutan dan penggarapan lahan dengan caramenebang,
membakar, kemudian membersihkan hutan.
4. Penanaman padi dengan siste ‘Manugal’. Yaitu dengan caramelubangi tanah
menggunakan tongkat kayu guna menebar benih.Mereka selalu melaksanakan
dengan cara gotong royong dan bergiliran di setiap dalang.
5. Suasana ketika proses ‘Manugal’ identik dengan kebahagiaansehingga senantiasa
diiringi dengan tari-tari dan nyanyian.
6. Upacara Nabakng
Merupakan upacara menebang pohon yang bertujuan
agardiperbolehkan memakai lahan pertanian tersebut. Bila pohon tersebut
besar, maka mereka hanya memotong cabang-cabangnya saja.
Karenamereka percaya bahwa pohon besar dihinggapi burung tinangkok
yangdapat menjaga tanaman sehingga pada waktu panen mendapat
hasilyang baik dan melimpah.
Bahasa suku Dani termasuk keluarga bahasa Melansia dan bahasa Papua tengah
(secara umum).
Mata pencaharian pokok suku bangsa Dani adalah bercocok tanam dan beternak
babi. Umbi manis merupakan jenis tanaman yang diutamakan untuk dibudidayakan,
artinya mata pencaharian umumnya mereka adalah berkebun. Tanaman-tanaman
mereka yang lain adalah pisang, tebu, dan tembakau. Kebun-kebun milik suku Dani
ada tiga jenis, yaitu:
1. Kebun-kebun di daerah rendah dan datar yang diusahakan secara menetap
2. Kebun-kebun di lereng gunung
3. Kebun-kebun yang berada di antara dua uma
Selain berkebun, mata pencaharian suku Dani adalah beternak babi. Babi
dipelihara dalam kandang yang bernama wamai (wam = babi; ai = rumah). Kandang
babi berupa bangunan berbentuk empat persegi panjang yang bentuknya hampir sama
dengan hunu. Bagian dalam kandang ini terdiri dari petak-petak yang memiliki
ketinggian sekitar 1,25 m dan ditutupi bilah-bilah papan. Bagian atas kandang
berfungsi sebagai tempat penyimpanan kayu bakar dan alat-alat berkebun. Bagi suku
Dani, babi berguna untuk:
1. dimakan dagingnya
2. darahnya dipakai dalam upacara magis
3. tulang-tulang dan ekornya untuk hiasan
4. tulang rusuknya digunakan untuk pisau pengupas ubi
5. sebagai alat pertukaran/barter
6. menciptakan perdamaian bila ada perselisihan
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indonesia terkenal akan masyarakatnya yang agraris dan kehidupannya
bergantung pada sektor pertanian. Pertanian sendiri dibagi menjadi 2 yakni, pertanian
sawah dan pertanian ladang. Dan salah satu pertanian ladang diindonesia adalah yang
dilakukan oleh masyarakat suku dayak dan Dani memiliki kearifan lokal tersendiri
dalam sistem pertanian dengan berbagai proses adat dan serangkaian upacara .
Diawali dengan meminta izin dari tetua untuk pembukaan lahan dihutan, pencarian
lokasi penanaman, merawat tanaman, hingga memanen.
Pola kebudayaan masyarakat agraris suku dayak dan suku Dani ini memiliki
dampak yang sangat menguntungkan sekali bagi masyarakat karena dari keuntungan
hasil pertanian ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dayak dan suku
Dani, dapat memaksimalkan hasil alam yang ada di daerahnya dan dapat
mensejahterakan masyarakat suku dayak dan suku dani sehingga diharapkan dengan
adanya sistem ini mampu menjadikan masyarakat dayak dan suku dani lebih bisa
memaksimalkan lagi hasil pertanian didaerahnya tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Ember, R. Carol, dan Melvin Ember. (1981). "Konsep Kebudayaan", dalam T.O. Ihromi.
Pokok-Pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
http://gempitanews.com/detailpost/mengenal-tradisi-pertanian-suku-dayak
http://gempitanews.com/detailpost/mengenal-tradisi-pertanian-suku-dayak