Nama Kelompok:
1. Afridho Ispriandika
2. Ayu Rahma Putri
3. Dea Ananda Sulistiawati
4. Fidela Nurkhansa
5. Hegel Desta
6. Laila Salsabila Hanifa
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa kesempatan
dan ilmu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
KELOMPOK 1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................ ii
Bab 1 Pendahuluan....................................................................... 1
1.1.LatarBelakang.......................................................................... 1
1.2.Rumusan Masalah................................................................... 1
1.3.Tujuan...................................................................................... 1
Bab 2 Pembahasan....................................................................... 2
2.1.Pengertian Nyalin…................................................................. 2
2.2.Makna Nyalin........................................................................... 2
2.3.Pelaku Nyalin........................................................................... 3
2.4.Tata Cara Nyalin...................................................................... 3
Bab 3 Panutup................................................................................ 5
3.1.Kesimpulan............................................................................... 5
3.2.Saran........................................................................................ 5
Daftar Pustaka................................................................................ 6
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Upacara adat adalah salah satu tradisi masyarakat tradisional yang
masih dianggap memiliki nilai-nilai yang masih cukup relevan bagi
kebutuhan masyarakat pendukungnya. Selain sebagai usaha manusia
untuk dapat berhubungan dengan arwah para leluhur, juga merupakan
perwujudan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri secara aktif
terhadap alam atau lingkungannya dalam arti luas.
Upacara adat adalah salah satu tradisi masyarakat tradisional
yang masih dianggap memiliki nilai-nilai yang masih cukup relevan bagi
kebutuhan masyarakat pendukungnya. Selain sebagai usaha manusia
untuk dapat berhubungan dengan arwah para leluhur, juga merupakan
perwujudan kemampuan manusia untuk menyesuaikan diri secara aktif
terhadap alam atau lingkungannya dalam arti luas.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian nyalin?
b. Apa makna dari nyalin?
c. Siapa saja yang melakukan upacara nyalin?
d. Bagaimana pelaksanaan upacara nyalin?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini umumnya dilakukan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Kebudayaan Sunda dan memberikan informasi yang
bermanfaat bagi masyarakat Indonesia mengenaisalah satu upacara
adat di Indonesia.
BAB 2
PEMBAHASAN
c. Sanduk-sanduk
Sanduk-sanduk adalah kegiatan mendatangkan Dewi Sri atau Nyi Pohaci
Sanghyang berikut dengan meminta ijin kepada Tuhan dan makhluk lain
yang berkaitan dengan Nyi Pohaci
d. Mipit Pare
Mitembeyan mipit paré adalah kegiatan menuai padi dengan etem.
Padi yang dipotong hanya sedikit dan harus yang sedang kawin
(merunduknya berhadap-hadapan). Nantinya padi tersebut akan
dijadikan indung pare atau benih untuk menanam padi selanjutnya.
e. Ngaarwahan
Kegiatan terahir adalah ngaarwahan, yaitu membuka bekal (timbel
sapuratina) yang dibawa oleh petani. Sebelum memakan perbekalan
atau sarapan semua pelaku panén padi, terlebih dahulu berdoa kepada
keluarga petani yang sudah meninggal. Karuhun lembur dan wilayah
lain yang dianggap berperan penting dalam upacara nyalin.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Upacara adat nyalin merupakan wujud penghormatan pada tanaman
padi dan ᴡujud rasa syukur atas nikmat dan kesempatan yang
diberikan oleh Tuhan. Makna nyalin berarti menyiapkan segala
keperluan Deᴡi Sri karena telah diundang melalui sebuah upacara.
Yang terlibat dalam berlangsungnya kegiatan adalah wali puhun dan
panyawah dan yang terlibat sebelum acara adalah sesepuh, juru
kukumpul, aparat desa, dan masyarakat. urutan kegiatan upacara
nyalin terdiri dari tatahar, ngukusan, sanduk-sanduk, mitembeyan mipit
paré, dan ngaarwahan.
3.2 Saran
Demikianlah pokok bahasan makalah ini yang dapat kami paparkan,
Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan
banyak. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu saran
dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar makalah ini dapat
disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Nyalin#Makna_nyalin
Retty; Sudaryat, Yayat; Yanuariska, Yogi Yogaswara (2017). "TRADISI
NYALIN DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT SUNDA (Kajian Struktur dan
Etnopedagogik)”