Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL SEJARAH LOKAL GRESIK

Tradisi Upacara Sedekah Bumi Di Desa Balongpanggang

Kelas X-5

Kelompok 4:
Afrah Tsana P.P (02)
Erisa Ayu Artanti (12)
Keysha Aurelia W. (17)
Namira Safa A. (24)
Reva Khalista K. (30)
Zahwa Safira (36)

SMA NEGERI 1 CERME


2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat Indonesia terdiri atas berbagai macam suku bangsa dan
kebudayaan yang hidup tersebar disekitar 17.000 pulau, mulai dari Sabang sampai
Merauke. Letak geografis Indonesia yang berbagai pulau tersebutlah yang mendukung
adanya kebergaman kebudayaan di Indonesia. Keberagaman budaya itu terjadi
karena adat istiadat, yang dimana tradisi masyarakat itu masih di lakukan sampai
sekarang. Salah satu contohnya adalah upacara sedekah bumi yang masih dilakukan di
pedesaan-pedesaan yang kehidupannya di topang dari sektor pertanian.

Sedekah bumi adalah salah satu upacara adat yang dilakukan masyarakat Indonesia,
khususnya di daerah Jawa. Sedekah bumi dilaksanakan dalam rangka bersukur kepada
Allah SWT yang telah memberikan rezeki berupa hasil bumi yang melimpah.
Sedekah bumi sebenarnya budaya masyarakat Jawa kuno sebelum mengenal agama
Islam, dan masyarakat pada saat itu menyebutnya dengan sesaji bumi. Dalam upacra
sesaji bumi, masyarakat menyiapkan sesaji yang dipersembahkan untuk para dewa
dan roh-roh yang diletakkan di tempat-tempat tertentu seperti pohon besar dan tempat
yang dianggap wingit. Ada juga yang menyembelih kerbau lalu dikubur sebagai
bentuk terima kasih atas hasil bumi yang melimpah.

Upacara ini masih banyak kita jumpai pada masyarakat di daerah pedesaan tepatnya
di salah satu desa yang ada di kota Gresik, Desa Balongpanggang yang kehidupannya
ditopang dari sektor pertanian. Upacara Sedekah Bumi ini menjadi sarana ucapan
terima kasih warga Balongpanggang kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
karunia yang diberikan Tuhan. Seluruh penduduk desa Balongpanggang berkumpul
dengan penuh suka cita untuk mengungkapkan rasa terima kasih mereka melalui
berbagai kegiatan ritual keagamaan dan pesta rakyat. Bagi masyarakat Jawa
khususnya para kaum petani, tradisi sedekah bumi bukan sekedar rutinitas atau ritual
yang sifatnya tahunan. Akan tetapi, tradisi sedekah bumi mempunyai makna yang
mendalam. Selain mengajarkan rasa syukur, tradisi sedekah bumi juga mengajarkan
pada kita bahwa manusia harus hidup harmonis dengan alam semesta.
B. Alasan Memilih Topik

Alasan pemilihan topik sedekah bumi karena kegiatan ini merupakan sebuah acara
kebudayaan yang masih di lakukan oleh sekelompok masyarakat Balongpanggang
dengan tujuan untuk rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh tuhan yang
maha kuasa. Tradisi ini juga merupakan warisan lokal dari nenek moyang atau leluhur
yang masih harus di jaga dan di laksanakan agar tetap ada. Pada era modern ini suatu
budaya atau tradisi harus disesuaikan juga dengan arus global agar kelanggengan dari
suatu budaya atau tradisi tetap terjaga.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah dalam
artikel yang akan dibahas yaitu:
1. Bagaimana makna pelaksanaan kegiatan sedekah bumi di desa
Balongpanggang?
2. Bagaimana pandangan Islam mengenai upacara sedekah bumi?
3. Apa saja nilai-nilai religius yang terkandung dalam tradisi sedekah bumi?

D. Tujuan
Tujuan dari artikel yang ingin dilakukan penulis adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui makna sedekah bumi yang dilaksanakan masyarakat
Balongpanggang.
2. Mengetahui pandangan Islam mengenai upacara sedekah bumi yang ada di
desa Balongpanggang.
3. Mengetahui nilai-nilai religius yang terkandung dalam tradisi sedekah bumi.
E. Metode Penelitian
Dalam melakukan penulisan ini menggunakan metode sejarah yaitu:

1. Pemilihan Topik
Metode pemilihan topik merupakan tahapan saat seorang peneliti menentukan
suatu masalah, fenomena, atau peristiwa yang akan dijadikan sebagai objek
penelitian.
2. Heuristik
Metode heuristik merupakan pengumpulan sumber, baik sumber primer, sekunder,
tertulis atau, sumber benda.
3. Kritik dan Verifikasi
Verifikasi atau kritik dilakukan untuk menyeleksi sumber yang telah dikumpulkan
sebelumnya.
4. Interpretasi
Peneliti melakukan penafsiran makna atas sumber sejarah, penafsiran yang
dilakukan peneliti harus dilandasi sifat objektif.
5. Historiografi
Metode penelitian historiografi merupakan cara penulisan atau pelaporan
penelitian sejarah dengan merangkai fakta-fakta menjadi kisah sejarah
berdasarkan data-data yang telah dianalisis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Makna Upacara Sedekah Bumi
Umumnya upacara sedekah bumi merupakan salah satu upacara adat berupa
prosesi seserahan hasil bumi dari masyarakat kepada alam. Upacara sedekah bumi di
desa Balongpanggang ini juga memiliki makna yang mendalam, selain mengajarkan
rasa syukur tradisi ini juga mengajarkan kepads manusia harus hidup harmonis
dengan alam semesta. Jika mensyukuri hasil bumi dengan menguburnya ke bumi itu
merupakan sesuatu yang dianggap sia-sia, mubadzir dan tidak bermanfaat, maka
makna sedekah bumi yang benar itu seharusnya berkaitan dengan nilai sosial. Zaman
dahulu masih banyak masyarakat yang kelparan, maka dengan adanya sedekah bumi
ini masyarakat mensedekahkan hasil bumi untuk fakir dan miskin, sehingga
terwujudlah nilai kemanusiaan, nilai sosial, dan rasa syukur atas nikmat yang
diberikan Allah. Sebagai bentuk syukur yang bersifat ritual maka diadakan tahlilan,
pengajian, dzikir di malam harinya.

B. Pandangan Islam Tentang Upacara Sedekah Bumi


Ustadz Fadlan Fahamsyah mengatakan bahwa istilah orang zaman dahulu
sedekah bumi itu juga dikatakan sebagai tasyakuran. Tasyakur merupakan sebuah
kegiatan bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT yang biasanya dilakukan
dengan di isi pengajian, yasinan, doa bersaa sampai makan bersama-sama keluarga
dan tetangga. Jika sedekah bumi yang dimaksudkan seperti tasyakuran, maka
hukumnya boleh dilaksanakan. Akan tetapi, jika sampai menyembelih hewan lalu
diletakkan di pohon besar, maka hukumnya haram.

C. Nilai-nilai Religius Dalam Upacara Sedekah Bumi


Dalam upacara sedekah bumi di desa Balongpanggang juga terdapat nilai-nilai
religius atau nilai-nilai keagamaan sebagai berikut:

1. Nilai Syukur
Bersedekah adalah hal yang sangat dianjurkan, selain sebagai bentuk dari
ucapan syukur atas segala nikmat yang telah diberikan Allah, bersedekah juga
dapat menjauhkan diri dari sifat kikir dan dapat pula menjauhkan musibah.
Sedekah bumi ini juga sebagai bentuk apresiasi masyarakat karena panen
mereka diberi hasil yang bagus. Maka dari itu mereka ingin menyedekahkan
sebagian beras mereka dengan membuat nasi tumpeng atau nasi putih biasa
yang di beri lauk pauk dalam upcara sedekah bumi. Pada dasarnya sedekah
bumi itu hanya sebagai simbol untuk mengucapkan rasa syukur terhadap sang
pencipta.
2. Nilai Silahturahmi
Upacara Sedekah bumi banyak terdapat nilai-nilai agama yang terkandung di
dalamnya, termasuk sebagai tempat silahturahmi dan berkumpulnya warga.
Tidak setiap wakti bahkan diri kita mampu untuk berinteraksi terhadap seluruh
warga desa baik karena kesibukan ataupun karena keterbatasan waktu dan
tempat. Melalui acara sedekah bumi ini menjadi ajang silahturahmi, berbagi
cerita dan pengalaman serta dapat menambah harmonisasi tatanan hidup
kehidupan masyarakat.

3. Nilai Ta’awun
Ta’awun dalam dalam bahasa Indonesia adalah tolong menolong, bisa disebut
juga gotong royong. Gotong royong merupakan ciri dari kehidupan sosial
bermasyarakat, manusia tidak akan bisa hidup sendiri teteapi memerluan
bantuan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Kegiatan gotong royong
itu secara jelas tercermin dalam seluruh rangkaian upacara sedekah bumi.
Dalam upacara sedekah bumi baik sebelum ataupun sesedahnya, semua warga
bekerja secara gotong royong dan membaur tanpa ada sekat pembeda status
sosial mulai dari yg kecil, menengah, hingga kalangan atas. Selurh warga desa
Balongpanggang bergotong royong demi satu tujuan bersama.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Tradisi sedekah bumi di desa Balongpanggang mempunyai makna
ungkapan syukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT dan sebagai
sarana untuk selamatan dari marabahaya.
2. Tradisi sedekah bumi yang dilaksanakan di desa Balongpanggang yang
diadakan satu tahun sekali dengan tujuan mempersatukan warga desa
Balongpanggang sekaligus melestarikan kebudayaan yang sudah
diwariskan secara turun temurun.
3. Kaitan tradisi upacara sedekah bumi dengan Islam dapat dilihat dalam
pelaksanaan ritual tersebut yang tidak terlepas dari unsur Islam yaitu
berupa yasinan, pengajian, dan doa bersama sampaimakan bersama
keluarga atau tetangga yang semuanya mempunyai nilai syukur,
silahturahmi, dan ta’awun.
DAFTAR PUSAKA
Berdasarkan sumber yang kalian kutip:
 https://petabudaya.belajar.kemdikbud.go.id/Repositorys/sedekah_bumi/
 https://www.hmjpaiuinwalisongo.or.id/2021/07/memahami-makna-sedekah-
bumi.html?m=1
 https://adoc.pub/queue/bab-iv-analisis-nilai-nilai-keagamaan-dalam-upacara-
sedekah-.html
 http://eprints.walisongo.ac.id/5827/6/BAB%20V.pdf

Anda mungkin juga menyukai