DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 2
A.
B.
RUMUSAN MASALAH.....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................3
A.
BERSIH DESA............................................................................... 3
B.
C.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Bersih
Desa.
Ada
pula
yang
menamakan
Mejemukan.
Tradisi Bersih Desa ini dilaksanakan satu kali dalam setahun, yaitu pada waktu
penduduk tani selesai melaksanakan panen padi raya secara serentak. Bersih Desa atau
Mejemukan oleh para penduduk tani dimaksudkan untuk mengungkapkan rasa terima
kasih kepada Dewi Sri (Dewi Padi) sebagai penjaga keamanan para tani, sehingga
mereka berhasil panen padi yang telah ditanamnya, disamping itu sebagai ungkapan
rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah mengabulkan panen hasil
tanaman padi tersebut.
B.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, kami rumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan bersih desa ?
2. Bagaimanakah cara pelaksanaan tradisi bersih desa ?
3. Apakah makna yang terkandung dalam tradisi bersih desa?
BAB II
PEMBAHASAN
A. B ERSIH
DESA
Bersih Desa merupakan acara slametan atau upacara adat Jawa untuk memberikan
sesaji kepada danyang desa. Sesaji berasal dari kewajiban setiap keluarga untuk
menyumbangkan makanan. Bersih desa dilakukan oleh masyarakat dusun untuk
membersihkan desa dari roh-roh jahat yang mengganggu. Maka sesaji diberikan
kepada danyang, karena danyang dipercaya sebagai penjaga sebuah desa. Dengan
demikian, upacara bersih desa diadakan di makam danyang. Di desa yang mempunyai
pengaruh Islam yang kuat, upacara bersih desa diadakan dilaksanakan di Masjid dan
isinyapun doa-doa dalam ajaran Islam. Sementara, di beberapa desa yang tidak
memiliki makam danyang, upacara bersih desa diadakan di rumah kepala desa atau
tetua desa. Bersih desa juga dimaknai sebagai ungkapan syukur atas panen padi,
sehingga
upacaranya
dilakukan
setelah
panen
padi
berakhir.
Dahulu pada masa Hindu ritual bersih desa disebut sesaji bumi/ laut. Pada masa Islam,
terutama masa Wali songo (500 tahun yang lalu) ritual budaya sesaji bumi tidak
dihilangkan, namun digunakan sebagai sarana untuk mensyiarkan ajaran Allah yaitu
ajaran tentang Iman dan Takwa atau didalam bahasa jawa diistilahkan eling lan
waspodo yang artinya tidak mempersekutukan Allah dan selalu tunduk dan patuh
mengerjakan perintah dan menjauhi larangan AIIah. Untuk mensyiarkan dan
melestarikan ajaran Iman dan Takwa, maka para Wali menumpang ritual budaya sesaji
bumi/laut yang dulunya untuk alam diubah namanya menjadi Bersih Desa/Sedekah
Bumi yang diberikan kepada manusia khususnya anak yatim dan fakir miskin tanpa
membedakan
suku,
agama,
ras,
atau
golongan.
Sebelum agama islam masuk ke tanah air, sebagian penduduk berpegang pada
kepercayaan lama, yang dalam istilah ilmu agama (science of religion) disebut
animisme, dinamisme, fetisisme, dan politheisme. Sebagian yang lain memeluk agama
hindu dan budha. Mereka mempercayai adanya kekuatan supernatural yang mengusai
alam semesta, berupa dewa-dewa di antaranya ada dewa yang mengusai lautan
(varuna), dan menguasai bumi (pertiwi). Sebagai ungkapan rasa syukur dan pemujaan
kepada dewa-dewa tersebut, mereka mengadakan upacara-upacara (ritual), dengan
membaca mantra-mantra dan mempersembahkan sesaji. Tujuannya agar para dewa
memelihara keselamatan penduduk, menjauhkan mereka dari malapetaka, dan
melimpahkan kesejahteraan, berupa meningkatnya jumlah ikan di laut dan hasil
pertanian di darat.Kedatangan agama Islam ke Nusantara dibawa oleh para Ulama
yang dalam menyiarkan agamanya menggunakan metode persuasif. Mereka tidak
secara drastis mengadakan perubahan terhadap kepercayaan dan adat istiadat lama,
melainkan sampai batas-batas tertentu, memberikan toleransi, membiarkannya tetap
berlangsung dengan mengadakan modifikasi-modifikasi seperti mengganti mantramantra dalam upacara semacam ini dengan doa-doa menurut ajaran Islam.
Dalam puncak acara ritual sedekah bumi di akhiri dengan melantunkan doa bersamasama oleh masyarakat setempat yang umumnya dipimpin oleh tetua adat atau sesepuh
kampung yang sudah terbiasa memimpin jalannya ritual tersebut. Yang menarik dalam
lantunan doa tersebut adalah kolaborasi antara lantunan kalimat-kalimat Jawa dan
yang dipadukan dengan khazanah-khazanah doa yang bernuansa Islami.
Ritual sedekah bumi yang sudah menjadi rutinitas bagi masyarakat jawa ini
merupakan salah satu jalan dan sebagai simbol penghormatan manusia terhadap tanah
yang menjadi sumber kehidupan. Selain itu, Sedekah bumi dalam tradisi masyarakat
jawa juga merupakan salah satu bentuk untuk mencurahkan rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa atas nikmat dan berkah yang telah diberikan-Nya.
B.
warga desa. Seluruh makanan yang ada dalam upacara bersih desa merupakan hasil
sumbangan keluarga-keluarga di desa. Upacara bersih desa wajib diikuti oleh orang
yang sudah dewasa.
Dalam acara adat Bersih Desa para tani mengadakan beberapa kegiatan:
1. Menyimpan Padi atau Hasil Bumi Lain.
Hasil bumi akan disimpan secara rapi ke dalam suatu tempat yang aman, yang
dinamakan lumbung padi. Lumbung tersebut selain diisi padi hasil panen, juga
beberapa perlengkapan sesaji yang ditaruh di atas tumpukan padi di daam
lumbung tersebut. Alat perlengkapan sesaji tersebut antara lain;
a) Air putih dalam kendi yang terbuat dari tanah
Ini mempunyai maksud selain untuk memberikan minuman kepada Dewi
Sri pada suatu saat jika berkunjung, juga berarti membersihkan/keweningan
agar seseorang berbuat bersih.
b) Daun keluwih
Hal ini mengandung maksud biar petani tersebut setiap panen padi diberi
kelebihan (luwih)
c) Daun sirih
Dimaksudkan untuk menyirih jika Dewi Sri berkunjung
d) Dupa atau kemenyan
Dupa atau kemenyanmerupakan perlengkapan sesaji. Dengan sesajian
tersebut para petani bermaksud selain untuk menghargai dan menghormati
Dewi Sri (Dewi Padi) agar menjaga keselamatan para petani terutama
dalam pelaksanaan menanam padi, merawat dan memanen padi.
2. Kegiatan pembersihan
akan
kegiatan
dan
melakukan
masak-memasak
saling
kunjung
halaman/lapangan
yang
luas
tertentu.
Para
penduduk
membawa
yang
masing-masing
mempunyai
fungsi
Gurih,
b) Ingkung, sebagai lambang manusia ketika masih bayi dan sebagai lambang
kepasrahan pada Tuhan Yang Maha Esa.
tersebut.
Selanjutnya diadakan doa bersama yang dipimpin oleh seorang yang disebut
Modin. Dalam acara ini diadakan pemberian nasi kepada fakir miskin dan para
peminta-minta.
5.
Mengadakan hiburan.
Ini
adalah
puncak
acara
Bersih
Desa
yang
biasanya
dilaksanakan
malam
hari,
antara
lain
mengadakan pergelaran wayang kulit, ketoprak dan uyon-uyon. Semua ini untuk
memberikan hiburan pada masyarakat agar para penduduk gembira setelah kerja
membanting tulang di sawah. Ini juga sebagai tanda telah menikmati keberhasilan
para tani dalam menggarap sawah
C.
BAB III
PENUTUP
Jika kita lihat kenyataan dalam perkembangan zaman teknologi yang berpangkal pada kehidupan
modern, maka adat istiadat bangsa Indonesia ini akan menghadapi tantangan berupa pergeseran
nilai. Tidak mustahil pergeseran nilai dapat mendangkalkan adat istiadat leluhur, terlebih pada
generasi muda yang masih belum kuat dan belum mampu mengantisipasi kedatangan budaya asing
yang serba modern yang mendasarkan pada kemampuan teknologi dan melupakan sumber nilainilai luhur yang mengakar pada adat istiadat kebudayaan bangsa kita. Kalau pergeseran nilai
dibiarkan berlarut-larut, maka tidak mustahil adat Bersih Desa akan dilupakan dan bahkan tidak
dikenal oleh generasi muda dan akhirnya akan hilang sama sekali. Kalau hal itu terjadi sangat
disayangkan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Tim Koordinasi Siaran Direktorat Jenderal Kebudayaan. 1993. Aneka Ragam Khasanah
Budaya Nusantara V. Jakarta: Depdikbud
2. Depdiknas (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia. p. 181.
3. Suwardi (2006). "Mistisime dalam Seni Spiritual Bersih Desa di Kalangan Penghayat
Kepercayaan". Universitas Negeri Yogyakarta.
4. Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas