Anda di halaman 1dari 2

Nama : yoan rindiarto

Kelas : IAT/3c
Makul : islam budaya borneo
Nim : 12109054
Tema yang di riview : upacara adat naik dango
Link : https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditkma/upacara-adat-naik-dango/

Upacara Naik Dango (padi) merupakan upacara syukuran atas panen padi yang
dilaksanakan setahun sekali tiap tanggal 27 april di rumah adat Suku Dayak (rumah betang). Naik
Dango merupakan ungkapan rasa syukur kepada Jubata (Sang pencipta) atas berkah yang
diberikan berupa hasil panen yang melimpah. Selain bersyukur Naik Dango juga menjadi ritual
doa agar panen pada tahun mendatang juga melimpah dan dibebaskan dari hama dan bencana.
“Upacara Naik Dango didasari mitos di kalangan orang Dayak Kanayatn tentang asal mula padi
yang berasal dari setangkai padi milik Jubata di gunung bawang yang dicuri seekor burung pipit
dan padi itu jatuh ke tangan Ne Jaek yang sedang mengayau. Dari sinilah manusia dalam bahasa
Dayak disebut Talino mulai mengenal padi sebagai makanan pokok mereka.”
Prosesi upacara adat Naik Dango ditandai dengan menyimpan seikat padi yang baru selesai
di panen di dalam lumbung padi (dango) oleh setiap kepala keluarga masyarakat dayak yang
bertani atau berladang. Dalam prosesi naik dango memiliki proses yaitu diawali dengan pertemuan
antar penduduk di kampong sehabis panen untuk merencanakan pelaksanaan Naik Dango. Setelah
diputuskan hari pelaksanaan, setiap keluarga sehari sebelumnya memasak beberapa makanan,
sebagai simbol hasil dari kebudayaan agraris masyarakat. Kegiatan ini disebut batutu’. Makanan
yang dimasak antara lain beras ketan yang dimasak di dalam bambu berukuran besar dan tumpi
(semacam roti cucur). Pada hari pelaksanaan Naik Dango dilakukan lagi
ritual nyangahatn sebanyak 3 kali ditempat yang berbeda.
Pertama nyangahatn lakukan di sami atau pelataran utama yang ada di
radank. Nyangahatn ini bertujuan untuk memanggil jiwa atau semangat padi yang belum datang
agar menuju ke rumah adat. Setelah itu nyangahatn dilakukan lagi di baluh atau langko atau
lumbung padi. Nyangahatn ini bertujuan mengumpulkan semangat padi yang tadinya telah
dipanggil agar berkumpul disebuah tempat yaitu lumbung padi atau
dango. Selanjutnya, nyangahatn dilakukan di pandarengan atau sejenis tempat penyimpanan beras
besar. Tujuan nyangahatn ini adalah memberkati padi agar dapat bertahan dalam waktu yang lama
serta tidak cepat habis.
Komentar : menurut saya upacara ini terhitung sebagai upacara agama yang terbungkus adat
istiadat yang mana prosesi di dalamnya pengampilkasian ungkapan rasa syukur kepada tuhan,
karena telah memberikan panen padi yang melimpah dan berharap panen selanjutnya akan
melimpah juga. Pada masa sekarang / kemasan upacara adat Naik Dango ini dilaksanakan dalam
berbagai bentuk acara adat, kesenian tradisional, dan pameran kerajinan tradisional dengan di
bungkus acara pesta rakyat.
Terlebih upacara ini tidak ada sisi negatif, dalam artian tidak ada membuang-buang makanan yang
berlebihan, semua di bagikan untuk masyarakat sekitar dalam ungkapan rasa syukur kepada tuhan.

Anda mungkin juga menyukai