Anda di halaman 1dari 9

Nama : Vega Chindiana

Nim : 3601418015
Rombel :1
Prodi : Pendidikan IPS
Matkul : Pendidikan konservasi
Tradisi Lokal
(Boja, Kabupaten Kendal) ‘’Kirab Nyai Dapu’’

• . Tradisi Kirab Nyai Dapu adalah sebuah tradisi yang kegiatannya dilakukan dengan
pengarakan seorang putri atau gadis yang menunggang kuda yang disimbolkan sebagai
Nyai Dapu dengan diiringi oleh barisan pengawal berpakaian putih-putih,dan prajurit
perempuan serta dibelakangnya ada kepala desa sekecamatan boja beserta jajarannya , tokoh
jatilan ,dan gunungan hasil bumi Tradisi kirab ini sudah dilakukan bertahun-tahun silam,dan
selalu dilaksanakan setiap tahun.Kirab Nyai Dapu ini merupakan tradisi yang ada di
Boja,Kabupaten Kendal. Tradisi ini diselenggarakan tepat 7 hari setelah hari raya Idul Fitri.
Tradisi ini tak lain untuk mengenang tokoh wanita yang ‘mbubak alas’ Desa Boja sekaligus
penyebar agama islam,yaitu Nyai Pandansari atau yang lebih dikenal dengan Nyai Dapu.
njutan
Arak –arakan dimulai dari depan kantor kelurahan Desa Boja,berjalan ke
selatan sampai pasar boja kemudian ke arah timur hingga finish di depan
makam Nyai Dapu yang terletak di komplek makam pahlawan,Desa Pilang.
Selanjutnya , tradisi Kirab Nyai Dapu diakhiri dengan ziarah ke makam Nyai
Dapu tak terkecuali yang menjadi tokoh simbolis Nyai Dapu
yang dikirab.

Antusias warga untuk menyaksikan kirab sangat tinggi,ini terlihat dari warga
yang memadati pinggir jalan yang dilalui kirab,untuk menyaksikan langsung
kemeriahan kirab. Selain itu juga warga ber antusias untuk menanti berebut
gunungan hasil bumi,karena dipercaya yang mendapat hasil gunungan itu
akan mendapat keberkahan.
Pelaksanaan Tradisi saat ini
Tradisi kirab di Boja ini masih dilaksanakan oleh masyarakat
desa. Antusias warga masih sangat besar dengan penyelanggaraan
tradisi tersebut, baik warga yang ikut serta dalam kirab ataupun
warga yang berpastisipasi dengan menonton kirab tersebut. Setiap
menjelang kirab, dilaksanakan pemilihan Putri Pandansari sebagai
perwakilan dalam acara kirab sebagai simbol tokoh Nyai Dapu
yang bertempat di Balai Desa Boja . Dan para remaja ikut serta
dalam ajang pemilihan tersebut.
Upaya Konservasi
Dalam sebuah tradisi harus diperlukan konservasi agar tradisi tersebut
tetap ada dan dilakukan. Meskipun tradisi Kirab Nyai Dapu ini masih
eksis dan berjalan ,namun tetap diperlukan adanya konservasi. Upaya-
upaya yang dapat dilakukan sbb:
• Melestarikan dengan tetap melakukan tradisi tersebut setiap
tahunnya
• Mengenalkan kepada anak tentang tradisi dengan cara
mengajaknya menonton kirab budaya tersebut
• Menulis cerita atau memamerkan foto atau video kirab
budaya tersebut di sebuah blog ataupun sosial media agar
tradisi tersebut dikenal oleh banyak orang baik didalam
daerah ataupun diluar daerah kita.
“Tradisi Nyadran”

Tradisi nyadran adalah tradisi ziarah ke sebuah


makam dengan membawa sebuah makanan untuk
dibuat bancaan atau makan bersama. Rangkaian
acara tradisi ini biasanya dengan melakukan
pembersihan makam-makam keluarga dari kotoran
dan rumput-rumput yang ada disekitar makam
tersebut. Setelah selesai membersihkan
makam,kemudian dilakukan pembacaan
doa,zikir,tahlil,dan kemudian ditutup dengan
makan bersama keluarga,sanak saudara dan
seluruh warga.
Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan,selain itu Tradisi Nyadran ini juga bisa dipahami sebagai bentuk hubungan
antara keluarga yang sudah meninggal dengan sesama manusia dan Tuhan. Selain itu tradisi ini juga bermafaat bagi orang yang masih
hidup didunia untuk mengingatkannya tentang kematian yang bisa datang kapan saja. Tradisi Nyadran atau Nyekar ini biasanya dilakukan
seminggu sebelum bulan Ramadhan dimulai.
Pelaksanaan Tradisi saat ini

Tradisi Nyadran yang turun temurun di Jawa Tengah ini masih


dilakukan di desa saya. Dimana saat hari Nyadran ini tiba,warga
berbondong datang ke makam untuk melakukan tradisi tersebut.
Sekian
TerimaKasih

Anda mungkin juga menyukai