CILACAP
Zuyinatul Latifah
Pendidikan Kimia B
Universitas Negeri Yogyakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk
melakukan kegiatan-kegiatan ritualistic seperti sholat, puasa,
haji, dan selamatan. Biasanya selamatan sering terwujud dalam
sebuah upacara terentu. Hal ini selaras dengan apa yang
dilakukan oleh masyarakat pesisir Cilacap di pantai teluk penyu.
Setiap tahun sekali, masyarakat di daerah pesisir melakukan
upacara sedekah laut. Seiring dengan perkembangan agama
islam di Cilacap, upacara sedekah laut mengalamai akulturasi
antara islam dan budaya local yang masih tetap ada sampai
sekarang.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian tradisi sedekah laut? (Landasan Ontologi).
2. Bagaimana tata cara pelaksanaan tradisi sedekah laut? (Landasan
Epistimologi)
3. Untuk apakah (tujuan) tradisi sedekah laut dilakukan? (Landasan
Aksiologi)
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian tradisi sedekah laut (Landasan Ontologi).
2. Mengetahui proses pelaksanaan tradisi sedekah laut (Landasan
Epistimologi)
3. Mengetahui tujuan dari sedekah laut (Landasan Aksiologi)
BAB II
PEMBAHASAN
Sesaji meliputi, kepala kerbau, pisang sanggan, pisang raja pulut, jenang
palang, jenang merah putih, jenang hitam, nasi ameng, nasi rasulan atau
uduk ayam ingkung, air tawar, lalapan, lauk pauk, alat-alat kecantikan
wanita, bunga.
Rangkaian sedekah laut diawali dengan melakukan prosesi nyekar atau
ziarah ke pantai karang bandung pulau majethi. Kedua, pada malam
hari akan diadakan tirakakatan sekaligus menjaga jolen (rumah joglo)
yang yang berisi sesaji. Ketiga, melarung sesaji yang diawali dengan
membawa sesaji dari dalam pendopo Kabupaten Cilacap menuju
perkampungan nelayan hingga sampai ke pantai teluk penyu. Sebelum
dibawa ke pantai teluk penyu untuk dilarung, sesaji tersebut diberi
doa oleh seorang kiai. Selanjutnya proses melarung diiringi oleh para
nelayan yang berpakaian adat tradisional nelayan Kabupaten Cilacap
zaman dulu. Setelah sampai di pantai teluk penyu, sesaji dipindahkan
ke kapan nelayan yang telah dihias dengan hiasan warna-warni untuk
dibuang ke tengah lautan di sekitar kawasan pulau majethi. Setelah
dilarung, ratusan nelayan dan masyarakat sekitar berlomba
memperebutkan aneka persembahan dan mengambil air laut yang
disiramkan ke tubuh. Berebut sesaji dan mengambil air laut dianggap
sebagai sesuatu yang dapat mendatangkan keberkahan. Setelah proses
melarung selesai, malam harinya dilanjutkan dengan hiburan
pergelaran wayang kulit
Tujuan sedekah laut adalah memberikan persembahan dan
penghormatan yang berupa sesaji kepada roh-roh para leluhur dan
penguasa laut. Penduduk sekitar pesisir merasa yakin bahwa para roh-
roh leluhur dan penguasa laut telah menjaga mereka dan bumi pertiwi
yang ditempati dalam keadaan aman, tentram, sejahtera dan jauh dari
segala macam masalah