Anda di halaman 1dari 13

1.1.A.5.5.

RUANG KOLABORASI
FILOSOFI PENDIDIKAN
NASIONAL
KI HADJAR DEWANTARA

Kelompok A1 - CGP Angkatan 9


Karawang, Jawa Barat
1.1.A.5. RUANG KOLABORASI -
PRESENTASI
Menemukenali Nilai Luhur Sosio
Kultural dalam Pemikiran Ki Hadjar
Dewantara

Kelompok A1 - CGP Angkatan 9


Karawang Jawa Barat
KELOMPOK A1
CGP ANGKATAN 9

PP A1 Abdul Fikar

Indra Pratama Irma Haryani Nuraeni Tri Handayani Riyanto


Kabupaten Karawang adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Pusat kota di
Kabupaten Karawang terletak di Karawang Barat.
Karawang berbatasan dengan Kabupaten Bekasi di Barat, Kabupaten Bogor di Barat Daya, dan Selatan, Laut Jawa di
Utara, Kabupaten Subang di Timur, serta Kabupaten Purwakarta di Tenggara dan Selatan.
Karawang memiliki luas wilayah 1.652,00 Km2, dengan jumlah penduduk sebanyak 2.406.895 jiwa pada tahun 2021
dan kepadatan penduduk 1.457 jiwa per km2.
Meskipun dikenal sebagai kota industri, masyarakat Karawang masih kental dengan nilai-nilai tradisional dan memiliki
banyak budaya bercorak agraris yang berkembang diberbagai pelosok wilayahnya.
Terdapat cukup banyak budaya tradisional yang sekarang masih dapat kita saksikan di Karawang, yang biasa
ditampilkan pada saat-saat tertentu.
Tradisi-tradisi itu menjadi bagian dari kekayaan lokal yang di dalamnya terkandung banyak kearifan warisan leluhur.
Sedekah Bumii
Sedekah bumi adalah istilah yang berkaitan dengan praktik
memberikan sumbangan atau kontribusi kepada
masyarakat setempat atau pihak yang membutuhkan,
khususnya dalam konteks pertanian atau perkebunan.
Praktik ini umumnya dilakukan oleh pemilik lahan pertanian
atau perkebunan sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan
atas hasil panen yang diperoleh dari bumi. Sedekah bumi
biasanya diambil dari hasil panen pertama atau hasil
produksi pertanian yang pertama kali diperoleh dari suatu
lahan.

Nilai-nilai Luhur Sosio Kultural yang Terkandung


Religius, Gotong royong, Kreatif, Toleransi
KEKUATAN KONTEKS SOSIO KULTURAL Kreatif
4
SEJALAN DENGAN PEMIKIRAN
KI HADJAR DEWANTARA
(PROFIL PELAJAR PANCASILA) 5 Bergotong Royong
Beriman, Bertaqwa kepada
1
Tuhan YME dan Berahlak Mulia
6 Kebinekaan Global

2 Mandiri

3 Bernalar Kritis
KONTEKSTUALISASI PEMIKIRAN
KI HADJAR DEWANTARA

Kekuatan Konteks Sosio Kodrat Zaman Pemikiran


Kultural Karawang Ki Hadjar Dewantara

Pondasi kebudayaan sangatlah penting


dalam pendidikan yang bertujuan
mengembangkan manusia yang tidak
hanya pintar secara kognitif melainkan
juga memiliki budi pekerti (KHD)
PENERAPAN KEKUATAN
PEMIKIRAN KHD YANG SESUAI
DENGAN KONTEKS SOSIAL
BUDAYA KARAWANG

Pendidikan adalah benih-benih kebudayaan yang dapat mengantarkan


murid pada budi pekerti (olah cipta, olah rasa, olah karsa, dan olahraga)
yang luhur. Kebijaksanaan budi pekerti dan karakter merupakan perpaduan
antara gerak pikiran, perasaan, dan kehendak/kemauan sehingga
menimbulkan suatu perilaku. Budi pekerti juga dapat diartikan sebagai
perpaduan antara Cipta (kognitif), Karsa (afektif), sehinggga menciptakan
Karya (psikomotor)
Kebudayaan daerah mampu menguatkan
karakter murid baik sebagai individu
maupun anggota masyarakat
TANTANGAN
& SOLUSI
Tantangan
Memudarnya nilai gotong royong
Hilangnya kebanggaan terhadap
budaya daerah
Meningkatnya rasa individualisme Solusi
Mengadakan kegiatan yang menumbuhkan rasa
gotong royong contoh pembiasaan piket kelas
Mengintegrasikan kebudayaan dengan mata
pelajaran di sekolah
Memibiasakan siswa berkolaborasi dalam kelompok
belajar
HASIL DISKUSI
1. Apa yang dimaksud dengan sedekah bumi dan mengapa mengambil tradisi tentang sedekah bumi?
Sedekah bumi adalah tradisi memberikan sebagian hasil pertanian atau alam kepada yang membutuhkan sabagai bentuk
syukur kepada Tuhan YME. Hal ini penting karena mengajarkan kita tentang berbagi, peduli terhadap sesama, dan
menghargai nikmat-nikmat yang telah diberikan. Sedekah Bumi kami jadikan materi di kelompok kami, karena kami merasa
bahwa tradisi sedekah bumi itu sudah hampir punah. Sudah banyak masyarakat yang melupakan tradisi ini. Padahal tradisi
tersebut mengandung banyak nilai-nilai budi pekerti seperti, nilai religi, gotong royong, kreatif, dan toleransi. Kami
berharap ketika kami mengenalkan kembali, tradisi ini tidak punah. Sehingga anak-anak dapat mengenal tradisi tersebut
sebagai warisan budaya yang penuh dengan nilai-nilai budi pekerti dan membawa nilai-nilai tersebut ke sekolah.

2. Bagaimana cara pelaksanaan sedekah bumi di sekolahmu pesan moral yang dapat dipetik dari
pelaksanaan sedekah bumi di sekolah??
Di sekolah kami, setiap tahun kami mengadakan acara sedekah bumi. Setiap siswa membawa hasil pertanian atau alam
dari rumah, seperti buah-buahan atau sayuran. Kemudian, hasil-hasil ini dikumpulkan dan dibagikan kepada mereka yang
membutuhkan di lingkungan sekitar sekolah. Pengalaman saya adalah ketika saya melihat senyum bahagia di wajah
penerima sedekah bumi, itu membuat saya merasa sangat senang dan bersyukur. Pelaksanaan sedekah bumi di sekolah
mengajarkan kita tentang kepedulian terhadap sesama, berbagi dengan sukacita, dan rasa syukur atas nikmat-nikmat
yang kita terima. Pesan moralnya adalah pentingnya sikap tolong-menolong dan kepedulian terhadap kebutuhan orang
lain di sekitar kita.
HASIL DISKUSI
4: Apakah sedekah bumi hanya melibatkan pemberian hasil pertanian? Jelaskan!
Tidak, sedekah bumi tidak hanya terbatas pada pemberian hasil pertanian. Meskipun dalam tradisi awal, sedekah bumi
berkaitan dengan hasil pertanian, namun saat ini kita juga bisa memberikan benda-benda lain yang kita miliki kepada
mereka yang membutuhkan, seperti pakaian, buku, atau makanan siap saji.

5: Bagaimana kamu berencana untuk terus mendukung nilai-nilai sedekah bumi dalam kehidupan sehari-
harimu?
Saya berencana untuk terus mendukung nilai-nilai sedekah bumi dengan terus berbagi dengan mereka yang
membutuhkan, baik dalam bentuk barang maupun waktu. Saya akan mencoba untuk lebih peka terhadap kebutuhan
orang di sekitar saya dan memberikan dukungan sebaik mungkin, sehingga semangat berbagi ini terus hidup dalam
kehidupan sehari-hari saya.
SIMPULAN
Menurut Ki Hadjar Dewantara "Pendidikan adalah tempat pesemaian benih-benih
kebudayaan dalam masyarakat"
Sosio kultural yang ada di masyarakat memiliki banyak nilai budi pekerti yang dapat di
ambil untuk pembentukan karakter siswa di sekolah agar mereka tidak tercabut dari
akar budayanya. Sebagai guru tugas kita menuntun mereka menemukan identitas
dirinya sehingga akan terbentuk karakter/budipekerti siswa.
Hasil analisis sosio kultural menyadarkan kita bahwa banyak sekali budaya yang ada di
sekitar kita yang dapat kita implementasikan dalam pembentukan karakter yang
tentunya disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman
Cara mengkonstektualkan nilai-nilai budaya dalam pendidikan di sekolah yaitu salah-
satunya dengan memasukan ke dalam mulok (muatan lokal), membuat program
mengenai kebiasaan baik di sekolah, membentuk ekstrakulikuler seperti Pramuka, PMR,
dll.
TERIMA KASIH

"Pendidikan itu mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan, serta


memperhalus perasaan" -Tan Malaka

Anda mungkin juga menyukai