Anda di halaman 1dari 13

CGP ANGKATAN 9 KAB.

PRINGSEWU
RUANG KOLABORASSI MODUL 1.1
MENEMUKENALI NILAI PP : ENY SETYAWATI
KELOMPOK B 2 :
LUHUR SOSIAL BUDAYA 1. Apri Fajarwati, S.Pd., S.S.T.Gr
DALAM MENEBALKAN 2. Arina Silfiyati Rohimah, S.Pd
LAKU MURID 3. Hari Hartoyo, S.Pd
4. Novia Purnamasari, S.Pd
5. Nurhandayani, S.Pd., M.Pd
6. Siti Zubaidah, S.Pd
Kekuatan konteks sosio-kultural di
daerah kami yang sejalan dengan
pemikitan Kihajar Dewantara

Semboyan Kihajar Dewantara


Ing ngarsa sung tuladha,
Ing madya mangun karsa
Tut wuri handayani
Ing ngarsa sung tuladha
Semboyan ini memiliki makna bila berada di depan

1. hendaklah memberikan teladan yang baik, maka dari itu


seorang pendidik harus senantiasa memberi contoh yang
baik kepada peserta didiknya

Membungkukkan badan, mengucapkan salam dan berjabat


Nilai tangan serta mengucapkan permisi ketika kita akan
luhur di berjalan melewati orang yang lebih tua. Hal tersebut
daerah merupakan salah satu contohbentuk etika dalam
menghormati dan menghargai orang lain
Ing madya mangun karsa
Semboyan ini memiliki arti, bila di tengah hendaklah

2. memberikan dorongan atau inisiatif. Intinya, seorang


pendidik harus mampu menumbuhkan semangat para
siswanya untuk terus menorehkan karya.

Tradisi kondangan atau nyumbang yakni pemberian sukarela


Nilai massyarakat kepada anggota keluarga, sahabat, tetangga
luhur di yang sedang mengalami musibah atau hajatan dengan tujuan
daerah memberi semangat untuk meringankan beban masyarakat
yang sedang melaksanakan hajatan atau musibah
Tut wuri handayani
Semboyan ini memiliki pengertian bila di belakang

3. hendaklah memberikan dukungan. Intinya, seorang pendidik


harus bisa memberikan dukungan, bimbingan, atau arahan
kepada seluruh siswanya.

Sambatan bangun rumah adalah tradisi gotong royong


Nilai masyarakat Jawa di pedesaan yang dilakukan secara sukarela.
luhur di Dengan keikhlasan, tradisi ini dilakukan untuk memudahkan
daerah urusan tetangga dalam berbagai hal. bapak-bapak bertugas
mendirikan rumah dan ibu-ibu menyiapkan suguhan makanan
Teori konvergensi yang merupakan gabungan dari teori
tabularsa (kertas kosong) dan teori negatif. (Kertas berisi
coretan dimana kita sebagai peserta didik harus bisa
mengarahkan hal-hal positif agar watak dan karakter
positif anak lebih kuat muncul dari watak negatifnya

Konteks sosio-kultural di daerah, kami mengangkat moto


pringsewu yakni "Bumi Jejama Secancanan" yang dapat diartikan
masyarakat bersama berpegangan tangan. Yang dimaksudkan
dengan bumi disini adalah penduduk yang tinggal disuatu tempat
atau wilayah tertentu, yaitu Kabupaten Pringsewu. Jejama artinya
bersama atau semangat kebersamaan. Sedang secancanan
artinya saling berpegangan tangan.
Bagaimana Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan
sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah
asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid
sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat
pada konteks lokal sosial budaya di daerah anda?

KEKUATAN KODRAT ALAM DAN KEADAAN KABUPATEN PRINGSEWU


Kodrat keadaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari dasar pendidikan murid. Kodrat keadaan terdiri dari dua
hal yaitu Kodrat Alam dan yang kedua adalah kodrat Zaman.
Ki Hadjar Dewantara mengatakan bahwa segala perubahan
yang terjadi pada murid dihubungkan pada kodrat keadaan
baik zaman maupun alam
Kekuatan kodrat keadaan dan alam di kabupaten pringsewu :

Kodrat alam : persawahan, perkebunan, Sungai, bendungan,


Kodrat keadaan : pertanian, budidaya ikan, Pendidikan( akademin dan non
akademik), industry (genting ,batu bata, anyaman), perdagangan
Kodrat keadaan berdasarkan social kultural yaitu suku-suku di kabupaten
pringsewu yang terdiri dari ( suku jawa, lampung, sunda, batak, dll)
Konteks budaya dalam bidang seni ( jaran kepang, seni bela diri,dll)
Dari segi kebiasaan di Masyarakat ada rewang

Sehingga pemikiran Ki Hajar Dewantara dapat dikontekstualkan sesuai


dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi
penguatankarakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota
Masyarakat pada konteks local social budaya di daerah adalam budaya
santun, gotong royong, religious.
Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan
laku murid di kelas atau sekolah Anda sesuai dengan konteks
lokal sosial budaya di daerah Anda yang dapat diterapkan

Menumbuhkan budi pekerti atau karakter yang baik pada


peserta didik dan memerdekakan peserta didik dalam
belajar dengan cara melakukan pembelajaran yang menarik
dan menyenangkan. Menggunakan program pendidikan
karakter yang terstruktur untuk membantu peserta didik
dalam mengembangkan karakter mereka. Selain itu, Kita juga
dapat mengintegrasikan nilai-nilai budi pekerti dalam
pelajaran sehari-hari.
Budi pekerti yang baik sesuai konteks lokal sosial
budaya di daerah Kami yang dapat diterapkan

Membiasakan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun),


Pembiasaan Jum'at Religi dengan melaksanakan shalat dhuha
bersama, menampilkan dakwah, dan shalawat bersama,
Pembiasaan Jum'at bersih yang menunjukkan sikap gotong
royong dan menjalin kebersamaan,
Pembiasaan membaca ayat suci al-Qur`an sebelum memulai
kegiatan pembelajaran pada pagi hari dan
menyanyikan lagu kebangsaan : Indonesia raya, kemerdekaan,
garuda pancasila, dll.
Jum'at bersih
Jum'at berbagi

Jum'at Religi 5S

Anda mungkin juga menyukai