Anda di halaman 1dari 11

1.1.a.5.

Ruang
Kolaborasi Modul 1.1
Kelompok 1

ADE IFANA LESTIANI AMAL MIRKHATUN JANAH FARKHAH


CAKUPAN MATERI DISKUSI

Kekuatan konteks sosio-kultural di daerah kita


01 yang sejalan dengan pemikiran KHD

Pemikiran KHD yang dapat dikontekstualkan


02 sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan
budaya daerah asal yang relevan menjadi
penguatan karakter murid sebagai individu
sekaligus sebagai anggota masyarakat pada
konteks local social budaya di daerah kita.

Kekuatan pemikiran KHD yang dapat


03 diterapkan untuk menebalkan laku murid
di kelas atau sekolah yang sesuai dengan
konteks local social budaya di daerah
yang dapat diterapkan.
Kekuatan konteks sosio-kultural

Kekuatan sosio-kultural menjadi proses menebalkan kekuatan


kodrat anak yang masih samar-samar. Pendidikan bertujuan untuk
menuntun ,membantu anak untuk menebalkan garis samar-samar
agar dapat memperbaiki laku untuk menjadi manusia seutuhnya.
Dalam menuntun murid, guru perlu mempertimbangkan kodrat alam
dan kodrat zaman.
1. Kekuatan konteks sosio-kultural di daerah kita yang sejalan
dengan pemikiran KHD
Kegiatan yang bersifat kekerabatan
Nilai Keagamaan
1. Memberi bantuan kepada tetangga yang sakit, Menghormati leluhur
1. Tradisi merayakan Isra meninggal dan menengok bayi (Temongan)
2. Tradisi minum teh yang mengandung nilai 1. Tradisi mengunjungi
Miraj ( Rajaban
silaturahmi ( Moci) makam leluhur (Kliwonan)
2. Tradisi untuk
3. Membantu mempersiapkan penyembelihan 2. Tradisi peringatan
memperingati perayaan
hewan kurban dan mendistribusikannya kematian sesepuh, ulama,
Maulid Nabi Muhammad
kepada tetangga. atau habaib yang diadakan
( Rolasan)
setiap tahun (Haul)

Nilai gotong royong Bekerja sama dan saling memberi


1. Membantu persiapan acara hajatan 1. Tradisi saling memberi kepada tetangga menjelang puasa Ramadhan
(Sinoman) (Unggah-unggahan)
2. Gotong royong pembuatan apotik hidup 2. Tradisi saling member saat hari raya Idul Fitri (Nyadran)
di setiap RW ( Rumah Toga) 3. Tradisi syawalan saling member makanan kepada tetangga satu minggu
3. Gotong royong pengumpulan sampah setelah lebaran (Bada Kupat)
(Bank Sampah) 4. Tradisi berbagi makanan di hari Rabu minggu terakhir di bulan Safar (Rebo
Wekasan)
5. Tradisi berbagi kepada anak yatim/piatu (Muharaman)
2. Pemikiran KHD yang dapat dikontekstualkan sesuaikan
dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang
relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu
sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks local
social budaya di daerah kita.

KEJUJURAN

KEDISIPLINAN

KERJASAMA

TOLERANSI

GOTONG ROYONG
SINOMAN
TANGGUNG JAWAB
SINOMAN

Tradisi sinoman berasal dari Jawa dan


telah bermula sejak abad ke-14. Tradisi
sinoman dilaksanakan saat adanya
hajatan, hari besar, acara keagamaan,
bahkan upacara kematian. Mereka
yang membantu itu disebut sinoman,
dan aktivitasnya disebut nyinom.
3. Kekuatan pemikiran KHD yang dapat diterapkan untuk menebalkan
laku murid di kelas atau sekolah yang sesuai dengan konteks local social
budaya di daerah yang dapat diterapkan.

KEJUJURAN: KEDISIPLINAN: KERJASAMA:


MENTAATI PERATURAN
KOPERASI KEJUJURAN TUGAS KELOMPOK
SEKOLAH

TOLERANSI: GOTONG ROYONG: TANGGUNG JAWAB:


MENYELESAIKAN TUGAS
KEGIATAN BAKTI SOSIAL JUM’AT BERSIH
SEKOLAH
Kekuatan pemikiran KHD yang dapat
diterapkan untuk menebalkan laku murid
di kelas atau sekolah yang sesuai
dengan konteks local social budaya di
daerah yang dapat diterapkan pada nilai
kejujuran, kedisiplinan, Kerjasama,
toleransi, gotong royong, dan tanggung
jawab.
KODRAT ALAM DAN KODRAT ZAMAN

Kodrat alam yaitu terkait dengan


potensi atau bakat yang mereka miliki,
ras dan atau suku tempat mereka
berasal, hingga karakteristik
lingkungan budaya daerah mereka
Kodrat Zaman adalah kekuatan,
potensi, atau keadaan diri yang
berubah sesuai dengan kondisi
sosial, budaya masyarakat, atau
perkembangan zaman.
Kesimpulan
KHD mengingatkan para pendidik untuk tetap terbuka dan mengikuti perkembangan
zaman yang ada namun tidak semua yang baru itu baik, jadi perlu diselaraskan dulu.
Indonesia memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber
belajar. KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan
kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk
lingkungan di mana anak berada, sedangkan kodrat zaman berkaitan dengan isi dan
irama. Artinya bahwa setiap anak sudah membawa sifat atau karakternya masing-
masing, jadi sebagai guru kita tidak bisa menghapus sifat dasar tadi, yang bisa
dilakukan adalah menunjukan dan membimbing mereka agar muncul sifat-sifat
baiknya sehingga menutupi/mengaburkan sifat-sifat jeleknya.Kodrat zaman bisa
diartikan bahwa kita sebagai guru harus membekali keterampilan kepada siswa
sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri. Dalam
konteks pembelajaran sekarang, ya kita harus bekali siswa dengan kecakapan Abad
21. Budi pekerti juga harus menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan dan
pengajaran yang kita lakukan sebagai guru. Guru harus senantiasa memberikan
teladan yang baik bagi siswa-siswanya dalam mengembangkan budi pekerti.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai