Lebak
Ruang Kolaborasi
1.
Kelas A Kelompok 2
IIN HENDRASAH Fasilitator :
2. MUHAMAD RIDWAN DWI YOGA PENY HADYANTI
3. ENDI JULIYANA
4. TINA ERIANA Pengajar Praktik :
5. FADILAH HEVIANSYAH ROSDIANA
1.Sosio
kutural = gagasan atau sistem yang
4. Kearifan lokal = gagasan-gagasan setempat
mengukur tingkah laku manusia
yang bersifat bijaksana, penuh kearifan,
bernilai baik,dan tertanam serta diikuti
2.Masyarakat hukum adat = masyarakat oleh anggota masyarakatnya
yang masih menjaga aturan-aturan adat 5. Tatali paranti karuhun = ujaran-ujaran tidak
dalam mempertahannkan hidup dan tertulis yang menjadi bagian dari kehidupan
kehidupan sesui adat leluhur. keseharian dikomunitas adat kesepuhana,
dipercaya untuk mawas diri dalam menjalani
3.Masyarakat adat kasepuhan = sebuah kehidupan, kebaikan dan ketertiban.
model sistem kepemimpinan dari suatu 6. Permain tradisional = sondah, bebentengan,
komunitas yang berazaskan adat susumputan.
kebiasaan para orang tua (sepuh atau 7. Budaya Gotong Royong.
kolot).
Masyarakat Adat Kasepuhan
• Keturunan Prabu Siliwangi yang mendiami wilayah kaki Gunung Halimun
• Dalam kesehariannya menjalankan pola perilaku sosio-budaya tradisional yang
mengacu pada karakteristik Sunda pada abad ke-18
• Masyarakat Kasepuhan tersebar di beberapa Kecamatan di Kabupaten Lebak-
Banten.
• Jumlah Kasepuhan terbanyak terdapat di wilayah Kecamatan Cibeber-Lebak,
yaitu:
1. Kasepuhan Cisungsang
2. Kasepuhan Cicarucub
3. Kasepuhan Citorek.
4. Kasepuhan Cisitu,
5. Kasepuhan Cibadak, dan
6. Kasepuhan Ciherang.
2. Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan
sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan
budaya daerah asal yang relevan menjadi
penguatan karakter murid sebagai individu
sekaligus sebagai anggota masyarakat pada
konteks lokal sosial budaya di daerah Anda ?
Masyarakat Adat Kesepuhan Hubungan Kontekstual
Tatali Paranti karuhun
• Teori Pendidikan KHD : Seorang anak dilahirkan bagaikan selembar kertas putih yang sudah tertulis
penuh, tetapi tulisan-tulisannya masih suram. Pendidikan berperan menebalkan segala tulisan yang suram
berisi baik sehingga menjadi budi pekerti yang baik, dan menghapus tulisan jahat sehingga menjadi hilang
dan tidak tampak.
• Salah satu karakteristis yang melekat pada masyarakat adat kesepuhan adalah kesederhaan, baik dalam
berpikir, bersikap, dan bertindak. Ini sesuai dengan filosofis hidup mereka yaitu hirup sacukuna (hidup
secukupnya)
• Peserta didik yang berasal dari masyarakat kesepuhan, jika diibaratkan kertas yang berisi tulisan, maka
tulisan berisi baik lebih banyak dari tulisan berisi jelek. Potensi-potensi baik sudah melekat pada diri
merekaHal ini dikarenakan mereka terlahir dan hidup dari lingkungan yang sarat dengan ajaran moral dan
etika. Nilai-nilai luhur yang diterapkan oleh mayarakat adat menjadi pedoman dalam keseharian. Sehingga
dalam mendidiknya pun lebih mudah, lebih nurut, tidak neko-neko.
Contoh : Saat diaadakan kegaiatan kerja bakti di sekolah, peserta didik yang berasal dari mayarakat
kesepuhan lebih antusias terhadap kegiatan, dibandingan siswa non masyarakat keseuhan. Dari mulai
persiapan membawa perkakas kebersihan dan keterlibatan dalam kerja bakti lebih aktif.
Guru Bergerak
Indonesia Maju
Haturnuhun….