Anda di halaman 1dari 21

PENUGASAN KELOMPOK

PPGP MODUL 1.1

Kelompok B.2
Fasilitator Anung Margono
Pengajar Praktik Sugiyarto
Anggota
Amri Muji Hastuti ; Iis Nuryati;
Nur Hayati;Tri Hartini;Umi Sholikhah
Tujuan Pembelajaran
PPGP MODUL 1.1
Yang manakah
relevan menjadi
penguatan
karakter murid

Guru Penggerak
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan

Tempat Tuntunan Menuntun segala kodrat Suatu cara


menaburkan dalam hidup yang ada pada murid, menyampaikan
benih-benih tumbuhnya agar mereka dapat ilmu atau manfaat
kebudayaan murid mencapai keselamatan bagi hidup anak-
yang hidup di dan kebahagiaan setinggi- anak secara lahir
masyarakat tingginya baik itu sebagai maupun batin
manusia maupun anggota
masyarakat
Mengapa Kembali pada Pemikiran
KHD?
Pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang Pendidikan
sesuai dengan budaya bangsa Indonesia dan
dibutuhkan bahkan pada zaman sekarang untuk
menumbuhkan kembali karakter anak didik agar
sesuai jati diri bangsa Indonesia
01

kekuatan
konteks sosio-kultural di daerah kami yang
sejalan dengan pemikiran KHD
Sosio kultural berarti
berkenaan dengan sosial
dan budaya masyarakat
Sumber: https://kbbi.web.id/sosiokultural
Menurut Ki Hadjar Dewantara
Penguasaan diri merupakan langkah
yang harus dituju untuk tercapainya
pendidikan yang mamanusiawikan
manusia. setiap manusia mampu
menguasai dirinya, mereka akan mampu
juga menentukan sikapnya. Maka akan
tumbuh sikap yang mandiri dan dewasa.
Karakter inilah yang kita inginkan dari
peserta didik kita.
Kekuatan Sosio-Kultural
Jawa Tengah

01 Unggah-Ungguh.
02 Gotong Royong
03 Peduli sesama
/Kemanusiaan
04 Toleransi/Tepa Selira
02
Mengontekstualisasikan
pemikiran KHD sesuai dengan nilai-nilai luhur kearifan
budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan
karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota
masyarakat pada konteks lokal sosial budaya kami
Cara Kontekstualisasi Nilai Luhur untuk
Penguatan Karakter Siswa
1. Dimasukkan dalam visi dan misi sekolah
untuk mencapai profil pelajar Pancasila
2. Menjadikannya sebagai budaya sekolah
3. Diintegrasikan dalam kurikulum
(intrakurikuler, kokurikuler,
ekstrakurikuler :BTA,Pramuka,UKS)
4. Dimasukkan dalam proses
pembelajaran
Tantangan dalam mengontekstualisasikan
pemikiran KHD sesuai nilai luhur kearifan budaya
▪ Tidak semua guru dan tenaga kependidikan di sekolah
memiliki persepsi yang sama untuk menerapkan Pendidikan
menyeluruh termasuk budi pekerti bagi peserta didik
▪ Keterlibatan orang tua yang rendah dalam proses belajar
anak di sekolah maupun pendampingan pendidikan budi
pekerti di rumah
▪ Adanya pengaruh luar yang tidak sesuai dengan nilai luhur
kearifan budaya bangsa
Solusi Mengatasi Tantangan

▪ Menyamakan persepsi seluruh guru dan tenaga Pendidikan


melalui rapat sekolah dan kajian intern guru mengenai
tujuan Pendidikan yang ingin dicapai sekolah
▪ Menjalin komunikasi efektif dengan wali murid melalui
pertemuan wali murid untuk membangun keterlibatan orang
tua dalam pendidikan siswa di sekolah maupun di rumah
▪ Adanya pengaruh luar diatasi dengan penerapan asas
Trikon KHD dalam mendidik siswa.
Kontinuitas: guru harus greteh/tidak bosan mengingatkan
siswa untuk membudayakan dan melanjutkan nilai luhur dan
kearifan lokal budaya bangsa sendiri seperti mandiri, jujur,
sopan, ramah; Konvergen: guru menuntun siswa supaya dapat
memfilter budaya yang masuk melalui teladan dari guru dan
menuntun siswa mampu membedakan antara yang baik dan
yang buruk menuju arah kesatuan budaya dunia yaitu sifat
kemanusiaan; dan Konsentris: guru tetap membimbing siswa
untuk mempunyai karakteristik dan sifat kepribadian sendiri di
tengah-tengah budaya dunia dengan cara melatih sikap
nasionalisme dan patriotisme.
03

Satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan


laku murid di kelas atau sekolah sesuai dengan
konteks lokal sosial budaya di daerah kami yang
dapat diterapkan.
Kekuatan sosio-kultural menjadi proses
‘menebalkan’ kekuatan kodrat anak yang masih
samar-samar sesuai aliran pendidikan
konvergensi. Aliran ini berpendapat pendidikan
bertujuan untuk menuntun
(memfasilitasi/membantu) anak menebalkan garis
samar-samar agar dapat memperbaiki lakunya
menjadi manusia seutuhnya. Jadi, anak bukan
kertas kosong yang bisa digambar sesuai keinginan
orang dewasa. Oleh karena itu, KHD berpendapat
bahwa pendidikan perlu memperhatikan kodrat
keadaan anak yaitu kodrat alam dan kodrat zaman.
Pendidikan umumnya berarti
daya upaya untuk memajukan
perkembangan
budi pekerti (kekuatan batin),
fikiran (intelek), dan jasmani
anak-anak. Maksudnya
ialah supaya kita dapat
memajukan kesempurnaan
hidup, yakni kehidupan dan
penghidupan anak-anak,
selaras dengan alamnya
(kodrat alam) dan
masyarakatnya (kodrat zaman)
(Ki Hadjar Dewantara, 1956)
Satu kekuatan pemikiran KHD yang sesuai dengan
konteks lokal sosial yaitu pendidikan tata krama sesuai
kultur masyarakat Jawa yang bisa diaplikasikan
sepanjang zaman
Karakteristik masyarakat Jawa menjunjung tinggi tata
krama.
▪ Penerapan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun)
di sekolah
▪ Penerapan sehari dalam sepekan Program Memakai
Bahasa Jawa Krama untuk semua warga sekolah
▪ Mengadakan Kesepakatan Kelas : Mengangkat
tangan Ketika ingin bertanya/berpendapat, meminta
izin kepada guru saat keluar kelas, membudayakan
kata tolong, maaf, dan terima kasih kepada guru
maupun temannya.
Penguatan Karakter Murid Sebagai Anggota Masyarakat
dalam Mendidik Tata Krama dengan pelibatan orang tua
bahkan masyarakat di sekitar lingkungan tumbuh
kembang anak sebab Pendidikan merupakan tanggung
jawab tiga pilar pendidikan yaitu keluarga, masyarakat,
dan sekolah
▪ Penerapan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) di masyarakat
▪ Penerapan sehari dalam sepekan Program Memakai Bahasa Jawa Krama di
keluarga dan menggunakan bahasa krama dengan orang yang lebih tua di
rumah/masyarakat
▪ Mengadakan Kesepakatan di rumah berpamitan kepada orang tua, meminta
izin kepada orang tua saat keluar rumah, membudayakan kata tolong, maaf,
dan terima kasih antara anggota keluarga di rumah dan lingkungan masyarakat
▪ Penggunaan jurnal kegiatan di rumah untuk membantu guru memantau
perkembangan anak berdasarkan laporan orang tua
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai