2. Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya
daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu sekaligus sebagai anggota
masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah anda?
Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai luhur, kearifan budaya daerah asal
yang relevan menjadi penguatan karakter siswa sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat
pada konteks local social budaya di daerah saya adalah gotonhg-royong dan peduli terhadap sesama.
Praktek penerapan nilai luhur gotong royong dan peduli terhadap sesame pada siswa sebagai individu
dan anggota masyarakat akan membentuk sikap perilaku, kepribadian dan karakter siswa menjadi lebih
aktif, kreatif dalam bekerjasama baik pada proses pembelajaran maupun dalam kesehariannya di
lingkungan masyarakat. Ketika di sekolah praktik pembiasaan bergotong royong dapat berupa
membersihkan lingkungan sekolah, membersihkan lingkungan sekolah serta mempersiapkan upacara
bendera pada hari senin. Sedangkan untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama dapat
dilakukan dengan menjenguk teman yang sakit, menolong teman yang membutuhkan serta infaq
seikhlasnya setiap jumat pagi.
Ketika dalam lingkungan rumah ataupun masyarakat, anak dapat membantu orangtua misalnya ibu
memasak, ayah mencuci motor dan sang anak menyapu, jika hal tersebut dilakukan bersama-sama
maka pekerjaan akan cepat selesai. Anak juga dapat aktif turut serta bergotong royong di lingkungan
masyarakat tentu saja sesuai dengan tahap perkembangan anak tersebut, misalnya saja bekerjasama
membersihkan got atau parit apalagi jika musim penghujan datang karena dapat menjadi sarang
nyamuk dan penyakit. Sedangkan untuk menanamkan rasa peduli terhadap sesame dapat dilakukan
dengan menjenguk tetangga yang sedang sakit dan menolong orang yang membutuhkan.
3. sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di kelas/sekolah anda sesuai
dengan konteks lokal sosial budaya di daerah anda yang dapat diterapkan
KHD adalah teladan yang menghubungkan kearifan budaya local dengan perkembangan karakter siswa
dan masyarakat. Menurut kami kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di
kelas/sekolah sesuai dengan konteks social budaya di daerah kami yang dapat diterapkan adalah gotong
royong. Gotong royong merupakan kebiasaan yang mendarah daging, sudah berakar, menjadi identitas
bangsa dan menjadi adat budaya dengan nilai-nilai luhur yang didapat turun temurun dari nenek
moyang. Contoh kegiatan gotong royong yang dapat dilakukan di kelas/sekolah antara lain
membersihkan musola, menghias kelas dalam rangka menyambut HUT RI, serta aktif dalam kegiatan
kelompok selama pembelajaran di kelas.