Anda di halaman 1dari 2

Anggota Kelompok 2:

1. Shidqi Rahmatullah
2. Yoyo Lukito
3. Elva Uziah
4. Ika Nur Aziza
5. Meka Sri Sukma Anjelika

1. Apa kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya) di daerah Anda


yang sejalan dengan pemikiran KHD?
Jawaban:
Gotong royong kami pilih sebagai salah satu kekuatan konteks sosio-kultural di daerah
kami yang sejalan dengan pemikiran KHD. Nilai-nilai budaya gotong royong adalah
nilai-nilai yang mengedepankan kerja sama dan saling membantu dalam masyarakat.
Dalam budaya gotong royong, orang-orang saling membantu dalam kegiatan seperti
membangun rumah, menyediakan makanan, dan membantu tetangga yang
membutuhkan. Nilai-nilai ini dapat membantu memperkuat ikatan sosial dan
membangun kepercayaan antara anggota masyarakat. Konsep pendidikan Ki Hajar
Dewantara juga menekankan pentingnya nilai-nilai sosial seperti gotong royong dan
kepedulian terhadap sesama. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa budaya gotong
royong sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam hal pentingnya membangun
masyarakat yang inklusif dan saling membantu.

2. Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai


luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter
peserta didik sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks
lokal sosial budaya di daerah Anda?
Jawaban:
Pemikiran KHD dapat dikontekstualisasikan sesuai dengan nilai-nilai luhur kearifan
budaya daerah asal masing-masing untuk memperkuat karakter peserta didik sebagai
individu dan anggota masyarakat dalam konteks budaya masyarakat lokal daerah tersebut
dengan menerapkan pemikiran tersebut (gotong royong) secara konsisten dan
berkesinambungan dalam kehidupan sehari-hari di sekolah dan di rumah, tentunya di
sekolah dengan nasehat guru dan dukungan orang tua ketika anak berada di rumah.
Gotong royong, merupakan budaya multikultural yang ada di daerah akan mendukung
berkembangnya nilai-nilai luhur yang memperkuat karakter peserta didik sebagai
individu dan anggota masyarakat. Sebagian besar warga daerah kami menunjukkan
penerapan nilai-nilai agama, toleransi, gotong royong, nasionalisme, dan kejujuran yang
sesungguhnya.

3. Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku peserta didik di
kelas atau sekolah Anda sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di daerah Anda
yang dapat diterapkan.
Jawaban:
Kami sepakat mengenai kekuatan pemikiran KHD yang memperkuat perilaku siswa di
kelas dan di sekolah yang sesuai dengan konteks lokal serta budaya daerah dan dapat
diterapkan, khususnya kesadaran gotong royong. kekuatan pemikiran Ki Hajar
Dewantara adalah bahwa pendidikan harus mencakup nilai-nilai sosial seperti gotong
royong. Dalam konteks pembelajaran di kelas atau sekolah, hal ini dapat diwujudkan
dengan mendorong peserta didik untuk bekerja sama dan saling membantu dalam belajar.
Dengan cara ini, peserta didik dapat membangun hubungan yang kuat dan saling
mendukung dalam mencapai tujuan pembelajaran mereka. Nilai gotong royong tersebut
dapat menguatkan karakter peserta didik sesuai dengan visi pelajar pancasila

Anda mungkin juga menyukai