1. Apa kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya ) di
daerah Anda yang sejalan dengan pemikiran KHD. Jawaban : • Adanya sistem gotong royong yang masih diterapkan ketika mengerjakan kegiatan yang harus dilakukan oleh banyak orang yang disebut sambatan misalnya, gotong royong dalam membersihkan lingkungan setempat dan adanya tolong menolong dalam kehidupan sehari-hari yang sesuai dengan pemikiran KHD bahwa setiap individu itu merupakan manusia sosial yang saling berkaitan. • Perlombaan ketika hari besar Nasional seperti adanya lomba panjat pinang, karnaval yang dilakukan pada saat 17 Agustus dan pawai drumblek memperingati HUT Salatiga, hal tersebut sesuai dengan pemikiran KHD bahwa setiap individu harus memiliki jiwa Nasionalisme. • Acara-acara kemasyarakatan seperti saat nyadran atau hari jadi desa, ketika acara tersebut dilaksanakan biasanya ditampilkan tarian-tarian yang berasal dari berbagai desa seperti tari kuda lumping, warokan, topeng ireng dan soreng. Gamelan dan lainnya yang berhubungan denga pemikiran KHD bahwa setiap individu harus berbudaya dalam Pendidikan maupun kehidupan bermasyarakat. 2. Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter peserta didik sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah Anda? Jawaban : Pemikiran KHD dikontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya di daerah kami yang relevan menjadi penguatan karakter peserta didik sebagal individu sekaligus anggota masyarakat adalah menghormati adat istiadat yang ada di daerah kami dengan memberikan respon positif ketika ada kegiatan adat yang sedang berlangsung. Selain itu, dalam proses pembelajaran. 3. Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku peserta didik di kelas atau sekolah Anda sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di daerah Anda yang dapat diterapkan. Jawaban : Konteks lokal sosial budaya yang ada di daerah kami yang diterapkan di kelas atau sekolah sesuai pemikiran KHD antara lain adanya perlombaan fasion menggunakan pakaian adat dan tarian-tarian daerah sehingga hal tersebut sesual dengan pemikiran KHD bahwa setiap individu harus berbudaya. Selain itu, di kelas juga diterapkan nilai-nilal karakter seperti harus menjaga sopan santun baik dalam berbicara atau melakukan sesuatu, saling menghormati dan menghargai sesama, bekerja sama, dimana hal tersebut sesuai dengan pemikiran KHD bahwa setiap individu harus ber budi luhur.