Kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya) di daerah Anda yang
sejalan dengan pemikiran KHD
No Budaya Nilai-nilai luhur budaya
1 Nilai-nilai luhur budaya di daerah saya yang sejalan dengan pemikiran ki hadjar dewantara seperti diantaranya Siri' merupakan nilai kejujuran dan integritas. Dalam pendidikan Budaya Siri’ karakter Bugis, penting untuk mengajarkan siswa untuk selalu (Makassar) berbicara jujur, mempertahankan prinsip moral, dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai kehormatan. Siri'na Pacce' adalah nilai kemandirian. Pendidikan karakter bugis dapat membimbing siswa untuk menjadi individu yang mandiri, bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka sendiri
2 Daerah lingkungan tepat saya tinggal masih melestarikan
sosial kultural atau nilai-nilai budaya yang sejalan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Salah satu nilai-nilai budaya yang sejalan dengan pemikiran KHD ini adalah budaya “Pamanca”. Pamanca’ diartikan sebagai pesilat dan merupakan tradisi belajar seni beladiri yang dilakukan oleh para anak-anak Sulawesi. Budaya ini merupakan tradisi turun-temurun yang masih dilestarikan hingga saat ini. Pamanca merupakan pertarungan antar kelompok pemuda yang menggunakan dengan tangan kosong atau bersenjata. Pertunjukan “pamanca” dilakukan saat ada acara pernikahan, akikah anak, upacara adat, dan lain sebagainya. Pamanca’ Nilai-nilai yang terkandung dalam budaya Pamanca: (Selayar) 1. Keberanian: Peserta Pamanca’ menunjukan keberanian mereka untuk tampil atau menghadapi lawan di depan umum. 2. Ketangguhan: Para Pamanca’ harus memiliki fisik dan mental yang kuat untuk menahan rasa sakit akibat pukulan tidak disengaja saat tampil 3. Tekad pantang menyerah: Para Pamanca didik untuk tidak menyerah dan harus berjuang sampai akhir. 4. Sportivitas: Para Pamanca’ dilatih dan diajarkan untuk menjunjung tinggi nilai kejujuran dan menerima kekalahan dengan lapang dada. 5. Persatuan dan kesatuan: Budaya Pamanca’ menumbuhkan rasa kebersamaan, kesatuan, dan persatuan dengan orang lain. Melihat hal ini, banyak nilai-nilai yang terkandung dalam budaya Pamanca’ relevan dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan. Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan karakter dan budi pekerti luhur. Melalui budaya Pamanca’ dapat menjadi salah satu cara dan media untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada peserta didik. Contoh penerapan nilai-nilai Pamanca’ dalam pendidikan adalah mendorong siswa untuk berani berpendapat dan menunjukkan bakat mereka, membentuk karakter pantang menyerah dan terus berusaha mencapai cita-cita, pentingnya kejujuran dan kerjasama, dan pelestarian kebudayaan
Kontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah
asal No Budaya Kontekstualisasi Budaya 1 Budaya Siri’ Pemikiran Ki Hadjar Dewantara , yang dikenal sebagai Bapak (Makassar) Pendidikan Nasional di Indonesia, dapat dikontekstualkan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya melalui pendekatan yang menghargai dan memanfaatkan warisan budaya dalam pembangunan Pendidikan. Menerapkan pendidikan karakter yang berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal Bugis, seperti sopan santun, kejujuran, dan sikap hormat terhadap sesama, dapat membentuk karakter peserta didik sebagai orang Bugis yang memiliki nilai-nilai luhur.
2 Pamanca’ Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan dengan nilai-nilai
(Selayar) luhur kearifan budaya Selayar yaitu Pamanca’. Melalui budaya Pamanca’ dapat menjadi salah satu cara dan media untuk menanamkan karakter nilai-nilai luhur (keberanian, tekad, kejujuran, dan persatuan) kepada peserta didik. Hal ini bisa diterapkan dengan mengintegrasikan budaya Pamanca’ dalam pembelajaran di sekolah, yang akan melatih murisduntuk hidup harmonis dengan orang lain, serta akan menjaga dan melestarikan budaya lokal. Dengan menerapkan kontekstualisasi pemikiran KHD dengan kearifan budaya lokal, diharapkan dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan karakter yang kuat, bermoral, dan berbudi pekerti luhur, serta siap untuk membangun bangsa dan negara. Kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku peserta didik di kelas atau sekolah Anda sesuai dengan konteks lokal sosial budaya Budaya Penerapan Budaya Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang "pembelajaran budaya" menekankan pentingnya pendidikan yang berakar pada budaya lokal. Hal ini bertujuan untuk: Memperkuat identitas dan karakter bangsa: Budaya lokal mengandung nilai-nilai luhur yang dapat membentuk karakter dan identitas bangsa yang kuat. Meningkatkan rasa cinta tanah air: Dengan mempelajari budaya lokal, siswa akan lebih memahami dan mencintai tanah airnya. Mengembangkan potensi daerah: Budaya lokal dapat menjadi sumber daya yang potensial untuk Kearifan lokal pengembangan daerah. (pembelajaran Mempromosikan toleransi dan budaya) keragaman: Pembelajaran budaya dapat membantu siswa memahami dan menghargai keragaman budaya di Indonesia.
Beberapa cara penerapan pembelajaran budaya di sekolah:
Mengintegrasikan budaya lokal dalam kurikulum: Budaya lokal dapat diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran, seperti bahasa Indonesia, sejarah, seni budaya, dan pendidikan kewarganegaraan. Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler budaya: Sekolah dapat mengadakan kegiatan ekstrakurikuler budaya, seperti tari tradisional, musik tradisional, dan bahasa daerah. Mengundang budayawan lokal: Sekolah dapat mengundang budayawan lokal untuk memberikan ceramah atau workshop tentang budaya lokal. Melakukan kunjungan ke tempat-tempat budaya: Sekolah dapat mengadakan kunjungan ke tempat-tempat budaya, seperti museum, situs sejarah, dan tempat ibadah. Menerapkan budaya lokal dalam kehidupan sehari- hari: Sekolah dapat menerapkan budaya lokal dalam kehidupan sehari-hari, seperti penggunaan bahasa daerah, pakaian adat, dan makanan tradisional.
Penerapan pembelajaran budaya di sekolah memiliki banyak
manfaat, di antaranya: Meningkatkan prestasi belajar siswa: Siswa yang belajar budaya lokal akan lebih termotivasi dan bersemangat dalam belajar. Membentuk karakter siswa: Budaya lokal dapat membantu membentuk karakter siswa yang berbudi luhur. Meningkatkan rasa cinta tanah air: Siswa yang mempelajari budaya lokal akan lebih memahami dan mencintai tanah airnya. Mengembangkan potensi daerah: Budaya lokal dapat menjadi sumber daya yang potensial untuk pengembangan daerah. Mempromosikan toleransi dan keragaman: Pembelajaran budaya dapat membantu siswa memahami dan menghargai keragaman budaya di Indonesia.
Pembelajaran budaya di sekolah merupakan hal yang penting
untuk dilakukan. Hal ini dapat membantu siswa memahami dan menghargai budaya lokal, serta membentuk karakter dan identitas bangsa yang kuat.