Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 5

Kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya) di daerah Anda yang


sejalan dengan pemikiran KHD

No Budaya Nilai-nilai luhur budaya


1 Nilai-nilai luhur budaya di daerah saya yang sejalan dengan
pemikiran ki hadjar dewantara seperti diantaranya Siri'
merupakan nilai kejujuran dan integritas. Dalam pendidikan
Budaya Siri’ karakter Bugis, penting untuk mengajarkan siswa untuk selalu
(Makassar) berbicara jujur, mempertahankan prinsip moral, dan
bertindak sesuai dengan nilai-nilai kehormatan. Siri'na Pacce'
adalah nilai kemandirian. Pendidikan karakter bugis dapat
membimbing siswa untuk menjadi individu yang mandiri,
bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan mereka
sendiri

2 Daerah lingkungan tepat saya tinggal masih melestarikan


sosial kultural atau nilai-nilai budaya yang sejalan dengan
pemikiran Ki Hajar Dewantara. Salah satu nilai-nilai budaya
yang sejalan dengan pemikiran KHD ini adalah budaya
“Pamanca”. Pamanca’ diartikan sebagai pesilat dan
merupakan tradisi belajar seni beladiri yang dilakukan oleh
para anak-anak Sulawesi. Budaya ini merupakan tradisi
turun-temurun yang masih dilestarikan hingga saat ini.
Pamanca merupakan pertarungan antar kelompok pemuda
yang menggunakan dengan tangan kosong atau bersenjata.
Pertunjukan “pamanca” dilakukan saat ada acara pernikahan,
akikah anak, upacara adat, dan lain sebagainya.
Pamanca’ Nilai-nilai yang terkandung dalam budaya Pamanca:
(Selayar) 1. Keberanian: Peserta Pamanca’ menunjukan keberanian
mereka untuk tampil atau menghadapi lawan di depan
umum.
2. Ketangguhan: Para Pamanca’ harus memiliki fisik dan
mental yang kuat untuk menahan rasa sakit akibat
pukulan tidak disengaja saat tampil
3. Tekad pantang menyerah: Para Pamanca didik untuk
tidak menyerah dan harus berjuang sampai akhir.
4. Sportivitas: Para Pamanca’ dilatih dan diajarkan untuk
menjunjung tinggi nilai kejujuran dan menerima
kekalahan dengan lapang dada.
5. Persatuan dan kesatuan: Budaya Pamanca’
menumbuhkan rasa kebersamaan, kesatuan, dan
persatuan dengan orang lain.
Melihat hal ini, banyak nilai-nilai yang terkandung dalam
budaya Pamanca’ relevan dengan pemikiran Ki Hajar
Dewantara tentang pendidikan. Ki Hajar Dewantara
menekankan pentingnya pendidikan karakter dan budi
pekerti luhur. Melalui budaya Pamanca’ dapat menjadi salah
satu cara dan media untuk menanamkan nilai-nilai luhur
kepada peserta didik. Contoh penerapan nilai-nilai Pamanca’
dalam pendidikan adalah mendorong siswa untuk berani
berpendapat dan menunjukkan bakat mereka, membentuk
karakter pantang menyerah dan terus berusaha mencapai
cita-cita, pentingnya kejujuran dan kerjasama, dan pelestarian
kebudayaan

Kontekstualkan sesuaikan dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya daerah


asal
No Budaya Kontekstualisasi Budaya
1 Budaya Siri’ Pemikiran Ki Hadjar Dewantara , yang dikenal sebagai Bapak
(Makassar) Pendidikan Nasional di Indonesia, dapat dikontekstualkan
dengan nilai-nilai luhur kearifan budaya melalui pendekatan
yang menghargai dan memanfaatkan warisan budaya dalam
pembangunan Pendidikan. Menerapkan pendidikan karakter
yang berbasis pada nilai-nilai kearifan lokal Bugis, seperti
sopan santun, kejujuran, dan sikap hormat terhadap sesama,
dapat membentuk karakter peserta didik sebagai orang Bugis
yang memiliki nilai-nilai luhur.

2 Pamanca’ Pemikiran KHD dapat dikontekstualkan dengan nilai-nilai


(Selayar) luhur kearifan budaya Selayar yaitu Pamanca’. Melalui budaya
Pamanca’ dapat menjadi salah satu cara dan media untuk
menanamkan karakter nilai-nilai luhur (keberanian, tekad,
kejujuran, dan persatuan) kepada peserta didik. Hal ini bisa
diterapkan dengan mengintegrasikan budaya Pamanca’ dalam
pembelajaran di sekolah, yang akan melatih murisduntuk
hidup harmonis dengan orang lain, serta akan menjaga dan
melestarikan budaya lokal. Dengan menerapkan
kontekstualisasi pemikiran KHD dengan kearifan budaya lokal,
diharapkan dapat membantu peserta didik untuk
mengembangkan karakter yang kuat, bermoral, dan berbudi
pekerti luhur, serta siap untuk membangun bangsa dan
negara.
Kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku peserta didik di kelas atau sekolah
Anda sesuai dengan konteks lokal sosial budaya
Budaya Penerapan Budaya
Pemikiran Ki Hajar Dewantara tentang "pembelajaran budaya"
menekankan pentingnya pendidikan yang berakar pada
budaya lokal. Hal ini bertujuan untuk:
 Memperkuat identitas dan karakter bangsa: Budaya
lokal mengandung nilai-nilai luhur yang dapat
membentuk karakter dan identitas bangsa yang kuat.
 Meningkatkan rasa cinta tanah air: Dengan
mempelajari budaya lokal, siswa akan lebih memahami
dan mencintai tanah airnya.
 Mengembangkan potensi daerah: Budaya lokal dapat
menjadi sumber daya yang potensial untuk
Kearifan lokal pengembangan daerah.
(pembelajaran  Mempromosikan toleransi dan
budaya) keragaman: Pembelajaran budaya dapat membantu
siswa memahami dan menghargai keragaman budaya
di Indonesia.

Beberapa cara penerapan pembelajaran budaya di sekolah:


 Mengintegrasikan budaya lokal dalam
kurikulum: Budaya lokal dapat diintegrasikan ke dalam
berbagai mata pelajaran, seperti bahasa
Indonesia, sejarah, seni budaya, dan pendidikan
kewarganegaraan.
 Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler budaya: Sekolah
dapat mengadakan kegiatan ekstrakurikuler
budaya, seperti tari tradisional, musik tradisional, dan
bahasa daerah.
 Mengundang budayawan lokal: Sekolah dapat
mengundang budayawan lokal untuk memberikan
ceramah atau workshop tentang budaya lokal.
 Melakukan kunjungan ke tempat-tempat
budaya: Sekolah dapat mengadakan kunjungan ke
tempat-tempat budaya, seperti museum, situs
sejarah, dan tempat ibadah.
 Menerapkan budaya lokal dalam kehidupan sehari-
hari: Sekolah dapat menerapkan budaya lokal dalam
kehidupan sehari-hari, seperti penggunaan bahasa
daerah, pakaian adat, dan makanan tradisional.

Penerapan pembelajaran budaya di sekolah memiliki banyak


manfaat, di antaranya:
 Meningkatkan prestasi belajar siswa: Siswa yang
belajar budaya lokal akan lebih termotivasi dan
bersemangat dalam belajar.
 Membentuk karakter siswa: Budaya lokal dapat
membantu membentuk karakter siswa yang berbudi
luhur.
 Meningkatkan rasa cinta tanah air: Siswa yang
mempelajari budaya lokal akan lebih memahami dan
mencintai tanah airnya.
 Mengembangkan potensi daerah: Budaya lokal dapat
menjadi sumber daya yang potensial untuk
pengembangan daerah.
 Mempromosikan toleransi dan
keragaman: Pembelajaran budaya dapat membantu
siswa memahami dan menghargai keragaman budaya
di Indonesia.

Pembelajaran budaya di sekolah merupakan hal yang penting


untuk dilakukan. Hal ini dapat membantu siswa memahami
dan menghargai budaya lokal, serta membentuk karakter dan
identitas bangsa yang kuat.

Anda mungkin juga menyukai