MK : Filosofi Pendidikan Argumentasi Kritis Ki Hadjar Dewantara, atau Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, adalah tokoh yang memainkan peran kunci dalam transformasi pendidikan Indonesia sebelum dan sesudah kemerdekaan. Gagasan dan tindakan-tindakannya telah memberikan dampak yang signifikan dalam mengubah pandangan dan sistem pendidikan Indonesia. Ki Hadjar Dewantara berbicara tentang pentingnya pendidikan yang demokratis dan hak semua individu untuk mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa memandang suku, bangsa, atau agama. Meskipun konsep ini sangat mulia, kenyataannya dalam sejarah pendidikan Indonesia tidak selalu mencerminkan pendidikan yang benar-benar demokratis. Masih ada tantangan besar dalam memastikan akses pendidikan yang setara bagi semua warga Indonesia. Diskriminasi berbasis agama, etnis, dan ekonomi masih ada di beberapa daerah, dan perlu upaya lebih lanjut untuk mewujudkan visi pendidikan yang sesungguhnya demokratis. Ki Hadjar Dewantara menekankan peran universitas sebagai pusat kebudayaan, pemikiran, dan penelitian yang akan membantu memajukan bangsa. Namun, meskipun peran universitas sangat penting, dalam praktiknya, beberapa universitas mungkin menghadapi keterbatasan sumber daya, terutama dalam hal dana dan fasilitas. Pembiayaan yang cukup dan upaya untuk meningkatkan kualitas pengajaran dan penelitian mungkin masih menjadi tantangan di beberapa universitas. Pernyataan Ki Hadjar Dewantara bahwa pendidikan adalah sarana pembebasan adalah sangat relevan, tetapi realitas sosial-ekonomi di Indonesia menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan besar dalam akses pendidikan. Kelompok-kelompok masyarakat yang kurang mampu masih menghadapi hambatan ekonomi dan sosial yang serius dalam mendapatkan pendidikan berkualitas. Pemerintah perlu bekerja lebih keras untuk mengatasi kesenjangan ini dan memastikan bahwa pendidikan benar-benar menjadi sarana pembebasan bagi semua warga. Ki Hadjar Dewantara berbicara tentang pentingnya pendidikan dalam membentuk pemimpin yang bertanggung jawab dan adil. Namun, dalam praktiknya, tantangan dalam kepemimpinan di Indonesia, seperti korupsi dan kurangnya etika dalam pemerintahan dan sektor swasta, menunjukkan bahwa pendidikan mungkin belum sepenuhnya berhasil dalam membentuk pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh Ki Hadjar Dewantara. Perlu ada upaya yang lebih besar untuk mendidik pemimpin yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan etika. Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya melestarikan kearifan budaya lokal dalam pendidikan. Namun, dalam era globalisasi, banyak elemen budaya lokal terancam punah atau tergerus oleh budaya global. Bagaimana pendidikan Indonesia dapat seimbang antara melestarikan budaya lokal dan menghadapi tantangan globalisasi adalah pertanyaan penting yang perlu dijawab. Referensi Fathimatuz Zahroh. (2020). Ki Hajar Dewantara. In Www.Merdeka.Com. https://www.merdeka.com/ki-hadjar-dewantoro/profil/ Keraf, G. (2008). Ki Hajar Dewantara dan Pemikirannya. Grasindo. Pidato Sambutan Ki Hadjar Dewantara. Dewan Senat Universitas Gadjah Mada, 7 November 1956. Purwadi. (2010). Pendidikan dan Pembelajaran Bermakna. PT Raja Grafindo Persada.