Disusun Oleh:
Reni Dwi Wulandari 1702110002/4A
PENDAHULUAN
2
sebuah desa. Dengan demikian, upacara bersih desa diadakan di makam danyang.
Di desa yang mempunyai pengaruh muslim kuat, upacara bersih desa diadakan
dilaksanakan di Masjid. Adapun isinya adalah doa-doa dalam Muslim. Sementara,
di beberapa desa yang tidak memiliki makam danyang, upacara bersih desa
diadakan di rumah kepala desa. Bersih desa juga dimaknai sebagai ungkapan
syukur atas panen padi, maka upacaranya dilakukan setelah panen padi berakhir.
KAJIAN PUSTAKA
METODE PENELITIAN
3
1. Bapak Budiono(Kepala Desa), sebagai orang yang dituakan sekaligus
menjabat kepala desa di Desa Tulungrejo.
2. Ibu Iin Yuliani (Perangkat Desa), sebagai orang yang dipercaya membuat
rangkaian acara Upacara Bersih Desa di Desa Tulungrejo.
3. Mbah Suti (Sesepuh), sebagai orang yang di sepuhkan di desa.
Wawancara berlangsung pada tanggal 20 Maret 2019 hingga 19 April
2019 di kediaman masing-masing informan.
HASIL PENGAMATAN
1. Bersih Desa/Slametan
Gambar 1 Gambar 2
Bersih desa merupakan slametan untuk wujud rasa syukur atas rejeki
yang di berikan Tuhan Yang Maha Esa. Dan diadakan di punden Desa
Tulungrejo terlihat banyak warga desa yang berkumpul melaksanakan
slametan/ Bersih Desa.
2. Tumpeng di tata berjajar menuju punden
Hanya sebagai simbol dari kerukunan antar warga dan antusias warga
dalam mengikuti Upacara Bersih Desa.
3. Alas dan tutp daun pisang
Alas dan tutup daun pisang berfilosofi mengayomi. Mengayomi
bermaksud mengayomi warga desa dari kasta bawah maupun kasta tinggi.
4. Doa bersama
Untuk memanjatkan puji syukur terhadap Tuhan Yang Esa atas selaga
nikmat dan rezekinya untuk desa.
5. Menyanyikan lagu Indonesia Raya
Untuk meningkatkan kembali rasa nasionalisme terhadap warga desa.
6. Membagikan tumpeng secara merata
Berfilosofi menyamaratakan atau adil dalam membagi berkat atau
tumpeng yang di bawa dari rumah.
7. Penutupan
Untuk berterimakasih atas kerukunan dan antusias warga yang telah
mengikuti Upacara Bersih Desa.
4
Gambar 3
8. Tumpeng
Tumpeng yang diartikan bahwa manusia dalam kehidupannya didunia
diwajibkan melalui jalan yang lurus (lempeng) dan juga jalan yang benar,
seperti yang diajarkan oleh agama. Selain itu, tumpeng yang berbentuk
seperti gunung juga merupakan gambaran dari bidang-bidang kehidupan
manusia dan puncak dari tumpeng merupakan gambaran dari kekuasaan
Tuhan.
9. Sayur Urap
Bumbu urap berfilosofi urip atau hidup yang bermakna dan sejahtera.
Sayur bayam berfilosofi sumber kehidupan, Taoge berfilosofi terus
berkembang tanpa ada batas,
10. Mie goreng
Mie goreng atau mie panjang berfilosofi rezeki yang tidakan akan terputus
seperti mie yang panjang.
11. Kering Tempe Basah
Kering tempe basah berfilosofi agar tidak memberikan kekeringan pada
tanah yang ditempati.
12. Krupuk
Krupuk berfilosofi ketergantungan atau makhluk social. Jika tidak ada
krupuk pendamping makanan maka akan terasa kurang.
13. Ingkung
Ingkung berarti ke khusukan ibadah terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
terikat dengan aturan-aturan yang telah ada.
5
Gambar 4
14. Jajan Pasar
Jajan pasar merupakan lambang agar masyarakat mendapat
keberkahan yang melimpah. Dengan berbagai jenis jajanan yang berada di
besek tersebut.
15. Jenang
Jenang bermakna untuk menghalangi mala petaka.
16. Wajik dan Ketan
Wajik dan Ketan berfilosofi kerukunan dan melambangkan kerekatan
warga di desa agar seperti wajik dan ketan yang lengket.
17. Rengginang
Rengginang berfilosofi tentang perjuangan untuk membangun desa
menuju yang lebih baik lagi.
18. Pisang
Pisang melambangkan pengharapan agar mendapat kemuliaan dalam
masa kehidupan yang akan datang maupun sekarang.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan saya pada Upacara Bersih Desa di Desa
Tulungrejo termasuk pengamatan yang menarik di karenakan setelah sekian lama
Desa Tulungrejo mengadakan kembali Upacara Bersih Desa yang sempat tidak di
adakan 5 tahun lalu. Kemudian di adakan kembali Upacara Bersih Desa pada
tahun 2018. Tetapi tidak semua warga di Desa Tulungrejo yang mengikutinya
dikarenakan kendaraan pengangkut tumpeng disetiap rumah kurang.
6
Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, berdasarkan pengamatan menyarankan
kepada para warga Desa Tulungrejo lebih antusias kembali. Karena melestarikan
budaya atau adat upacra Bersih Desa yang sempat tidak diadakan beberapa tahun
lalu.
DAFTAR PUSTAKA
Walujo, Herman j., 2002. Penghantar Filsafat Ilmu. Surakarta: Widya Sari
Press Salatiga.