BAB I
PENDAHULUAN
yang beraneka ragam dari masing-masing kelompok. Dari suatu variasi dan
Tunggal Ika.
Penetapan dan perilaku ini akan melahirkan suatu budaya atau tradisi yang
1
Siti Nadroh, dkk, Indonesia Selayang Pandang, (Jakarta: PT. Media Indoensia, 2003),
hlm. 1.
2
Pada umumnya tradisi biasa dikenal dengan hal yang statis, mistis,
dan mitologis. Tradisi bukan suatu objek yang tertutup namun merupakan
setempat.2
adalah Sedekah Bumi atau Sedekah Alam. Sedekah Bumi adalah adat yang
Tradisi ini dijumpai dengan adanya pesta rakyat yang dilaksanakan di balai
atau angker oleh penduduk setempat. Tradisi ini sudah berjalan turun-
Tradisi shedekah bumi tidak hanya sekedar kegiatan atau ritual yang bersifat
mendalam. Selain memberi rasa terima kasih, sedekah bumi juga memberi
pelajaran pada kita jikalau manusia harus bergandengan tangan dengan alam
semesta.4
2
Johanes Mardimin, Jangan Tangisi Tradisi: Transformasi Budaya Menuju Masyarakat
IndonesiaModern, (Yogyakarta: Kanisius, 1994), hlm. 13.
3
Wawancara Bapak Emis, Kuncen, 80 Tahun, Petani. Wawancara pada tanggan 20 Januari
2020.
4
Wawancara Ibu Lilis, selaku warga kampung Kranggan, 43 tahun, Ibu Rumah Tangga,
wawancara pada tanggan 7 Desember 2019 di Kampung Kranggan.
3
sangat kental dengan kehidupan budaya dan pada tradisi zaman dahulu.5
menghidupkan dan menjaga tradisi leluhur mereka. Nutur galur mapai asal,
silaturahmi, bisa untuk saling tukar pikiran, saling menjaga sesama warga.
5
Wawancara Ibu Lilis, warga kampung Kranggan, 43 tahun, Ibu Rumah Tangga,
wawancara pada tanggan 7 Desember 2019 di Kampung Kranggan.
6
Wawancara Bapak Sanun, mantan ketua RW 04, 68 tahun, Kuncen kampung Kranggan,
wawancara pada tanggan 7 Desember 2019 di Kampung Kranggan.
4
melihat sukunya apa, keyakinannya apa, yang jelas bersyukur kepada sang
kepercayaan.
para tetua dan sesepuh yang telah meninggal, dan sebagai ritual tolak bala.7
dilaksanakan pada bulan Apit diadakan dihari jum’at, namun tradisi ini
Kranggan berkumpul dan menggelar tikar dan daun pisang. Sebuah ancak,
yakni alas dari jalinan bambu berukuran 1,5 m x 1,5 m berisikan sesajen
berupa buah-buahan dan hasil bumi lainnya, kue, ikan, daging, serta nasi
lima warna, dan digantung di pohon. Upacara ini dipimpin sesepuh desa
7
Wawancara Bapak Amir, PNS, 47 Tahun. Wawancara pada tanggal 03 Juli 2020.
8
Wawancara Ibu Amah, warga kampung Kranggan, 54 tahun, Ibu Rumah tangga,
wawancara pada tanggan 7 Desember 2019 di Kampung Kranggan.
5
yang dikenal sebagai Bapak Kolot (kuncen) dengan melantunkan doa dan
pelaksanaan upacara.9
karena telah diberikan berkah dan keselamatan. Tradisi ini masih terus
percaya, konon katanya jikalau tradisi ini tidak dilaksanakan maka akan
B. Rumusan Masalah
2019. Dalam penelitian ini akan dikaji juga mengenai faktor apa saja yang
9
Wawancara Bapak Maman, selaku warga kampung Kranggan, 47 tahun, Wiraswasta,
wawancara pada tanggan 7 Desember 2019 di Kampung Kranggan.
10
Wawancara Bapak Emis, Kuncen, 80 Tahun, Petani. Wawancara pada tanggan 20 Januari
2020
6
tahun 1998-2019?
C. Tujuan
kota Bekasi.
D. Kajian Pustaka
11
Helius Sjamsuddin, Metodologi Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2007), hlm. 72.
12
Nina Herlina Lubis, Metode Sejarah, (Jawa Barat: YMSI, 2007), hlm. 83.
7
perlu untuk dilakukan. Untuk itu seorang peneliti sejarah perlu mengerjakan
kajian pustaka dalam penelitian baik berupa buku, jurnal, dan skripsi yang
penelitian yang saat itu sedang disusun oleh penulis terletak pada
2. Penelitian yang dilakukan oleh Jajang Hera Ridwan, tahun (2004) yang
disusun oleh penulis terletak pada metode serta objek kajian penelitian.
yang disusun oleh Azka Miftahudin pada tahun 2016 yang isinya
E. Langkah-langkah Penelitian
apa yang telah terjadi di masa lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan
serta memahami peristiwa yang terjadi pada masa lalu. Penulisan peristiwa
masa lampau dalam bentuk peristiwa atau kisah sejarah yang dapat di
kerja sejarah.
sebuah fakta atau keterangan yang otentik yang berhubungan dengan terna
tersebut hendaknya ditulis dengan gaya penulisan yang baik dan objektif.13
13
Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (vol.1), (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2007), hlm. 6.
9
masa lalu yang terdiri empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan
historiografi.14
1. Heuristik
sumber untuk menemukan data dan fakta atau materi sejarah, atau bahan
catatan-catatan.16
hubungan tibal balik dengan judul penelitian. Pada tahapan ini, aktivitas
akan dibahas.
14
Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah (vol.1), (Jakarta: Universitas Indonesia (UI Press),
1985), hlm. 32.
15
Sulasman, Metodologi Penelitian Sejarah, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), hlm. 93
16
Abdurrahman, Metode Penelitian Sejarah, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm. 11.
10
data dan sumber dari buku, media cetak seperti berupa disertasi, skripsi,
atau tulisan dalam arsip, dokumentasi, kabar yang terdapat dalam berita-
dari orang yang mengalami atau orang yang bersangkutan pada kejadian
17
A. Daliman, Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2012) hlm. 55.
18
Hugiono, Pengantar Ilmu Sejarah, (Jakarta: Rineka Cipta, 1992), hlm. 31.
11
a. Sumber Primer
di dapatkan.20
1) Sumber Lisan
Kota Bekasi
19
A. Daliman, Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Ombak, 2012) hlm. 55.
20
Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, (Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press), 1985),
hlm. 35.
12
2) Sumber Dokumentasi
c) Sumber Sekunder
Tulisan/Buku:
1. Kritik
21
Sulasman, Metodologi Penelitian Sejarah, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), hlm. 93.
22
Sulasman, Metodologi Sejarah, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), hlm. 93
14
a) Kritik Eksternal
waktu yang sudah ada sejak mulanya sumber itu telah diganti
berikut :
23
E. Kosim, Metode Sejarah Asas dan Proses, (Bandung: Universitas Padjajaran, 1984),
hlm. 36.
15
b) Kritik Internal
yaitu :
24
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Bandung: Yogyakarta, 1995), hlm. 101.
18
yang jelas.
yang jelas.
2. Interpretasi
bersamaan dengan ide dan teori untuk menyusun fakta itu dalam
25
Sulasman, Metodologi Penelitian Sejarah, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), hlm. 107.
26
A. Daliman, Metode Penelitian Sejarah, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2012), hlm. 82.
21
kampung Kranggan.
3. Historiografi
berikut:
27
Nina Herlina Lubis, Metode Sejarah, (Jawa Barat: YMSI, 2007), hlm. 55.
24
sistematika penulisan.
1998-2019.
yang tercermin dalam pembahasan bab I, bab II, dan bab III,