Maaruf, M.Pd
DISUSUN OLEH:
Nama : Margaretha Taniria Sarumaha
NIM : 1605111443
Assalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
3.1.Kesimpulan.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya
itu dipelajari.
Pada hakikatnya setiap orang berbudaya dan memiliki kebudayaannya
sendiri. Di Indonesia sendiri seperti yang kita ketahui memiliki beragam
kebudayaan disetiap daerahnya. Setiap orang yang berbudaya pasti menunjukkan
siapa jati dirinya bahwa darimana ia berasal. Jelas bahwa budaya menunjukkan
siapa seseorang sebenarnya dihadapan orang lain, dan setiapnya memiliki ciri
khas masing-masing. Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen mata kuliah Budaya Melayu
dalam makalah ini membahas tentang Upacara Adat Upah-upah masyarakat
Melayu
1
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :
1.3.1 Mengetahui pengertian dari upacara adat upah-upah
1.3.2 Mengetahui asal-usul upacara adat upah-upah
1.3.3 Mengetahui alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam upacara adat
upah-upah
1.3.4 Mengetahui tata cara pelaksaan upacara adat upah-upah
1.3.5 Mengetahui doa yang diucapkan dalam upacara adat upah-upah
1.3.6 Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dari upacara adat upah-upah
1.4 Manfaat
1.4.1 Agar dapat memahami pengertian dari upacara adat upah-upah
1.4.2 Agar dapat memahami asal-usul upacara adat upah-upah
1.4.3 Agar dapat memahami alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam
upacara adat upah-upah
1.4.4 Agar dapat memahami tata cara pelaksaan upacara adat upah-upah
1.4.5 Agar dapat memahami doa yang diucapkan dalam upacara adat upah-upah
1.4.6 Agar dapat memahami nilai-nilai yang terkandung dari upacara adat upah-
upah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mengembalikan tondi kebadan seseorang atau sekelompok orang yang di berikan
upah-upah inilah salah satu bukti keterbukaan penduduk melayu Riau khususnya
masyarakat Rokan Hulu .
Istilah tondi berrasal dari bahasa Tapanuli Selatan, Sumut di mana
perpaduan makna dalam istilah bahasa Indonesia yang mencangkup kata
semangat, tenaga dan kekuatan yang bersifat pisiologis ada beberapa pakar yang
mengatakan tondi itu merupakan kekuatan yang memberi hidup kepada bayi tondi
merupakan kekuatan, tenaga, semangat jiwa yang memelihara ketegaran rohani
dan jasmani agar tetap seimbang (persadaan marga harahap dohot boruna,1993).
Menurut effendi et al(2008) upacara upah-upah biasanya di iringi dengan kenduri
kecil maupun besar yang di iringi dengan doa selamat upah-upah hanya terdapat
di beberapa daerah Provinsi Riau dan Sumatra Utara pada sebagian besar etnis
batak di wilayah tersebut .
Berdasarkan fugsi dn tujuannya upah-upah di bagi menjadi empat jenis yaitu :
1. Upah-upah sembuh sakit, yaitu upah-upah yang di lakukan sebagai rasa
syukur karena harapan sembuh dari sakit telah tercapai upah-upah ini biasa
nya dilaksana kara sembuh dari sakit yang sangat parah.
2. Upah-upah hajat tercapai, yaitu upah-upah yang di lakukan sebagai rasa
syukur karena sesuatu atau keinginanya telah tercapai missalnya upah-
upah karena lulus dari sekolah.
3. Upah-upah selamat, yaitu upah-upah yang di laksanakan sebagai bentuk
rasa syukur karena selamat dari musibah alam misalnya upah-upah bagi
seseorang yang selamat dari bncana banjir .
4. Upah-upah khusus, yaitu upah-upah yang di laksanakan saat seseorang
melaui fase kehidupan tertentu misalnya upah-upah naik jabatan,
pernikahan dll.
Pada tahap pelaksanaan upah-upah di perlukan tata laksana, bahan-bahan dan
peralatan tertentu yang memiliki symbol tertentu semua upah-upah dilaksanakan
dengan menggunakan tata cara yang sama, peralatan dan bahan-bahan yang sama
juga.
4
2.3 Alat-alat dan Bahan-bahan Upacara Adat Upah-upah
Bahan yang digunakan untuk menyusun perayaan upah-upah relative
beragam, tergantung faktor daerah, budaya, dan orang yang menyusun dan
menyampaikan hajat tersebut. Kadang-kadang upah-upah yang dilaksanakan pada
waktu yang sama dan kampung yang sama memiliki bahan penyhajian yang
berbeda(Efendy et.al, 2008) Efendy mengatakan bahwa berdasarkan bahan yang
digunakan dalam upacra upah-upah penyajian hidangan tersebut dapat dibagi
menjadi tiga tingkatan, yaitu upah-upah biasa, upah-upah lengkap, dan upah-upah
sangat lengkap. Tingkatan ini berkaitan dengan niat atau nazar yang telah
diucapkan dan kemampuan yang mempunyai hajat, bukan didasarkan pada tujuan
dan manfaatnya karena setiap upah-upah memiliki tujuan mengembalikan tondi ke
badan.
Berdasarkan bahan yang di gunakan dalam upacara upah-upah penyajian
hidangan dapat di bagi menjadi 3 tingkat yaitu upah-upah biasa, lengkap, dan
sangat lengkap .tingkatan tersebut berkaitan dengan nazar yang di ucapkan proses
memanggil tondi tersebut bias di peroleh meskipun dengan penyajian upah-upah
biasa.
Bahan yang di gunakan untuk upah-upah berikut ini adalah pemaparanya :
1. Upah-upah biasa bahan –bahanya sebagai berikut.
a. Ayam panggang
b. Hati ayam yang di panggang
c. Telur ayam rebus yang sudah di kupas
d. Udang yang sudah direbus/di goreng
e. Beras kunyit
f. Nasi pulut kunyit
g. Sayur mayor
2. Upah-upah lengkap bahan bahanya sebagai berikut :
a. Ayam panggang
b. Hati ayam yang di panggang
c. Telur ayam rebus yang sudah di kupas
d. Udang yang sudah direbus/di goreng
e. Beras kunyit
5
f. Nasi pulut kunyit
g. Sayur mayor
h. Gulai kepala kambing Bagian tubuh kambing yang dapat di makan
selain kepala
3. Upah-upah sangat lengkap bahan-bahannya sebagai berikut:
a. Ayam panggang
b. Hati ayam yang di panggang
c. Telur ayam rebus yang sudah di kupas
d. Udang yang sudah direbus/di goreng
e. Beras kunyit
f. Nasi pulut kunyit
g. Sayur mayor
h. Gulai kepala kambing
i. Bagian tubuh kambing yang dapat di makan selain kepala
j. Gulai kepala kerbau
k. Bagian tubuh lainya yang bias dimakan
6
5. Acara dibuka oleh protokol, kemudian orang yang punya rumah
memberikan kata sambutan mengenai maksud diadakannya upah-upah
ini.
6. Berikutnya adalah acara inti, yaitu penyampaian kalimat upah-upah. Si
pengupah mengambil posisi duduk atau berdiri berhadapan dengan
orang yang akan di upah, dan bahan upah-upah ada diantara mereka.
Sambil berdiri si pengupah mengangkat talam atau wadah tempat
upah-upah keatas kepala atau di depan orang yang akan di upah-upah.
Namun apabila berupa upah-upah lengkap atau sangat lengkap
cukupdibuka saja karena terlalu gelap untuk diangkat.
7. Terakhir, si pengupah melantunkan kata-kata upahannya.
7
Supaya mereka tidak melanggar pantang
Supaya mereka tidak terlanda adat
Supaya mereka tidak di sia-siakan orang
Upah-upah di lantunkan bakal tak tersukat
8
Jadi beginilah adik kami, anak kami
Putri, menantu, serta cucu kami
Beginilah caranya ayah dan bunda
Menyampaikan hasrat kebesaran jiwa
9
3. Mempererat silahturahmi : Persiapan dan prosesi pelaksanaan upacara
upah-upah serat dengan makna silahturahmi kepada anggota keluarga
dan masyarakat pertemuan, gotong royong, doa bersama, makan
bersama, dan saling bercengkrama tertentu akan memupuk rasa
persaudaraan yang tinggi di tengah-tengah masyarakat.
4. Memupuk rasa syukur : Umat islam di anjurkan untuk selalu
mengingat Allah SWT dan bersyukur atas nikmatnya yang telah di
limpahkan kepada kita terkandung pula makna pemupukan rasa
syukur, ingat, dan tawakal kepada Allah SWT.
5. Pengembalian dan elaborasi spirit : Upah-upah bermanfaat dan dapat
di pahami sebagai sugesti atau dorongan spiritual terhadap moral
seseorang atau sekelompok orang dampak nya akan terlihat apabila
peserta benar-benar mengeri, menghayati, merasakan bagian dari upah-
upah tersebut sehingga melahirkan semangat dalam meraung hidup.
BAB III
PENUTUP
10
3.1. Kesimpulan
Upacara adat upah-upah merupakan salah satu upacara adat di Rokan
Hulu, Provinsi Riau upacara upah-upah bertujuan untuk mengembalikan atau
memanggil tondi ke badan sekaligus mengandung ungkapan-ungkapan metafora
yang mengandung doa, harapan dan nasihat kepada orang atau sekelompok orang
yang di upah-upah menurut kepercayaan orang Rokan Hulu Riau dan sebagian
etnis batak dan Tapanuli Selatan di Sumatra Utara tondi merupakan bagian dari
jiwa yang bisa meninggalkan si pemilik tondi tersebut upacara upah-upah
merupakan salah satu cata untuk mengembalikan tondi kebadan sekaligus
meningkatkan potensi tondi itu bagi orang yang di upah-upah
DAFTAR PUSTAKA
11
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/upah-upah-tradisi-di-rokan-hulu/.
di unduh pada tanggal 04 November 2018
12