Anda di halaman 1dari 15

Tugas Individu Zubdi

Maaruf, M.Pd

UPACARA ADAT UPAH-UPAH MASYARAKAT MELAYU

DISUSUN OLEH:
Nama : Margaretha Taniria Sarumaha
NIM : 1605111443

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWarahmatullahiWabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi


sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Upacara Adat Upah-upah Masyarakat Melayu ”

Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pekanbaru, 04 November 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................2
1.4 Manfaat............................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN

2.1.1 Pengertian Upacara Adat Upah-upah.........................................................3


2.1.2 Asal-usul Upacara Adat Upah-upah...........................................................3
2.1.3 Alat-alat dan Bahan Dalam Upacara Adat Upah-upah...............................5
2.1.4 Tata Cara Upacara Adat Upah-upah...........................................................6
2.1.5 Doa yang di Ucapkan Dalam Upacara Adat Upah-upah............................7
2.1.6 Nilai-nilai yang Terkandung Dalam Upacara Adat Upah-upah.................9

BAB III. KESIMPULAN

3.1.Kesimpulan.....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya
itu dipelajari.
Pada hakikatnya setiap orang berbudaya dan memiliki kebudayaannya
sendiri. Di Indonesia sendiri seperti yang kita ketahui memiliki beragam
kebudayaan disetiap daerahnya. Setiap orang yang berbudaya pasti menunjukkan
siapa jati dirinya bahwa darimana ia berasal. Jelas bahwa budaya menunjukkan
siapa seseorang sebenarnya dihadapan orang lain, dan setiapnya memiliki ciri
khas masing-masing. Latar belakang disusunnya makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas yang telah diberikan oleh dosen mata kuliah Budaya Melayu
dalam makalah ini membahas tentang Upacara Adat Upah-upah masyarakat
Melayu

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas, yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai
berikut:
1.2.1 Apa pengertian dari upacara adat upah-upah ?
1.2.2 Bagaimana asal-usul upacara adat upah-upah ?
1.2.3 Apa saja alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam upacara adat
upah-upah ?
1.2.4 Bagaimana tata cara pelaksaan upacara adat upah-upah ?
1.2.5 Apa doa yang diucapkan dalam upacara adat upah-upah ?
1.2.6 Apa nilai-nilai yang terkandung dari upacara adat upah-upah ?

1
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :
1.3.1 Mengetahui pengertian dari upacara adat upah-upah
1.3.2 Mengetahui asal-usul upacara adat upah-upah
1.3.3 Mengetahui alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam upacara adat
upah-upah
1.3.4 Mengetahui tata cara pelaksaan upacara adat upah-upah
1.3.5 Mengetahui doa yang diucapkan dalam upacara adat upah-upah
1.3.6 Mengetahui nilai-nilai yang terkandung dari upacara adat upah-upah

1.4 Manfaat
1.4.1 Agar dapat memahami pengertian dari upacara adat upah-upah
1.4.2 Agar dapat memahami asal-usul upacara adat upah-upah
1.4.3 Agar dapat memahami alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam
upacara adat upah-upah
1.4.4 Agar dapat memahami tata cara pelaksaan upacara adat upah-upah
1.4.5 Agar dapat memahami doa yang diucapkan dalam upacara adat upah-upah
1.4.6 Agar dapat memahami nilai-nilai yang terkandung dari upacara adat upah-
upah

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Upaca Adat Upah-upah


Upah-upah adalah upacara tradisional di Limo Luhak Rokan (Kabupaten
Rokan Hulu). Upacara ini diselenggarakan untuk memulihkan kondisi seseorang
dan menguatkan semangat. Biasanya pada orang-orang yang baru sembuh dari
sakit keras, terlepas dari suatu bencana, akan menjalani kehidupan baru (menikah,
sunat rasul), atau berhasil mencapai keinginannya (menamatkan sekolah, khatam
Quran). Situasi peralihan, atau ambang, tidak di sini dan tidak di sana, dianggap
rawan, sehinggga memerlukan penguatan batin dan semangat dengan dukungan
kerabat dan handai taulan.
Upah-upah merupakan upacara adat masyarakat Rokan Hulu, Provinsi
Riau yang di percayai untuk mengembalikan tondi ke badan tondi itu di percai
masyarakat Rokan Hulu sebagai aspek kejiwaan yang mempengaruhi semangat
dan kematangan pisikologi seseorang .

2.2 Asal-usul Upacara Adat Upah-upah


Upacara upah-upah merupakan salah satu upacara adat yang berasal dari
Rokan Hulu, Provinsi Riau dilihat dari tujuan pelaksanaan upah-upah upacara
adat tersebut bermakna mengembalikan tondi ke badan seseorang melalui
lantunan kata pemberi semangat dan nasehat. Pada dasar nya upacara upah-upah
merupakan akulturasi budaya Tapanuli Selatan dan Riau letak geografis Rokan
Hulu yang cukup berdekatan dengan wilayah Sumatra Utara hal ini memicu
perpindahan masyarakat Tapanuli Selatan ke wilayah Pasir Pangaraian untuk
bermukim di sana selama beberapa tahun terakhir dengan perpindahan tersebut
menyebabkan akulturasi budaya yang menarik.
Budaya upacara upah-upah yang maih di laksanakan masyarakat
pendatang dari Tapanuli Selatan dan berbaur dengan penduduk setempat yang
mengakibatkan penerapan budaya upah-upah tetap lestari dan mengalami
perubahan-perubahan yang unik, baik dari sisi tata laksana maupun bahan-bahan
yang di gunakan. Namun, tujuan upah-upah yang saat ini sudah menjadi bagian
dari budaya Riau masih sama dengan upacara upah-upah di Tapanuli Selatan yaitu

3
mengembalikan tondi kebadan seseorang atau sekelompok orang yang di berikan
upah-upah inilah salah satu bukti keterbukaan penduduk melayu Riau khususnya
masyarakat Rokan Hulu .
Istilah tondi berrasal dari bahasa Tapanuli Selatan, Sumut di mana
perpaduan makna dalam istilah bahasa Indonesia yang mencangkup kata
semangat, tenaga dan kekuatan yang bersifat pisiologis ada beberapa pakar yang
mengatakan tondi itu merupakan kekuatan yang memberi hidup kepada bayi tondi
merupakan kekuatan, tenaga, semangat jiwa yang memelihara ketegaran rohani
dan jasmani agar tetap seimbang (persadaan marga harahap dohot boruna,1993).
Menurut effendi et al(2008) upacara upah-upah biasanya di iringi dengan kenduri
kecil maupun besar yang di iringi dengan doa selamat upah-upah hanya terdapat
di beberapa daerah Provinsi Riau dan Sumatra Utara pada sebagian besar etnis
batak di wilayah tersebut .
Berdasarkan fugsi dn tujuannya upah-upah di bagi menjadi empat jenis yaitu :
1. Upah-upah sembuh sakit, yaitu upah-upah yang di lakukan sebagai rasa
syukur karena harapan sembuh dari sakit telah tercapai upah-upah ini biasa
nya dilaksana kara sembuh dari sakit yang sangat parah.
2. Upah-upah hajat tercapai, yaitu upah-upah yang di lakukan sebagai rasa
syukur karena sesuatu atau keinginanya telah tercapai missalnya upah-
upah karena lulus dari sekolah.
3. Upah-upah selamat, yaitu upah-upah yang di laksanakan sebagai bentuk
rasa syukur karena selamat dari musibah alam misalnya upah-upah bagi
seseorang yang selamat dari bncana banjir .
4. Upah-upah khusus, yaitu upah-upah yang di laksanakan saat seseorang
melaui fase kehidupan tertentu misalnya upah-upah naik jabatan,
pernikahan dll.
Pada tahap pelaksanaan upah-upah di perlukan tata laksana, bahan-bahan dan
peralatan tertentu yang memiliki symbol tertentu semua upah-upah dilaksanakan
dengan menggunakan tata cara yang sama, peralatan dan bahan-bahan yang sama
juga.

4
2.3 Alat-alat dan Bahan-bahan Upacara Adat Upah-upah
Bahan yang digunakan untuk menyusun perayaan upah-upah relative
beragam, tergantung faktor daerah, budaya, dan orang yang menyusun dan
menyampaikan hajat tersebut. Kadang-kadang upah-upah yang dilaksanakan pada
waktu yang sama dan kampung yang sama memiliki bahan penyhajian yang
berbeda(Efendy et.al, 2008) Efendy mengatakan bahwa berdasarkan bahan yang
digunakan dalam upacra upah-upah penyajian hidangan tersebut dapat dibagi
menjadi tiga tingkatan, yaitu upah-upah biasa, upah-upah lengkap, dan upah-upah
sangat lengkap. Tingkatan ini berkaitan dengan niat atau nazar yang telah
diucapkan dan kemampuan yang mempunyai hajat, bukan didasarkan pada tujuan
dan manfaatnya karena setiap upah-upah memiliki tujuan mengembalikan tondi ke
badan.
Berdasarkan bahan yang di gunakan dalam upacara upah-upah penyajian
hidangan dapat di bagi menjadi 3 tingkat yaitu upah-upah biasa, lengkap, dan
sangat lengkap .tingkatan tersebut berkaitan dengan nazar yang di ucapkan proses
memanggil tondi tersebut bias di peroleh meskipun dengan penyajian upah-upah
biasa.
Bahan yang di gunakan untuk upah-upah berikut ini adalah pemaparanya :
1. Upah-upah biasa bahan –bahanya sebagai berikut.
a. Ayam panggang
b. Hati ayam yang di panggang
c. Telur ayam rebus yang sudah di kupas
d. Udang yang sudah direbus/di goreng
e. Beras kunyit
f. Nasi pulut kunyit
g. Sayur mayor
2. Upah-upah lengkap bahan bahanya sebagai berikut :
a. Ayam panggang
b. Hati ayam yang di panggang
c. Telur ayam rebus yang sudah di kupas
d. Udang yang sudah direbus/di goreng
e. Beras kunyit

5
f. Nasi pulut kunyit
g. Sayur mayor
h. Gulai kepala kambing Bagian tubuh kambing yang dapat di makan
selain kepala
3. Upah-upah sangat lengkap bahan-bahannya sebagai berikut:
a. Ayam panggang
b. Hati ayam yang di panggang
c. Telur ayam rebus yang sudah di kupas
d. Udang yang sudah direbus/di goreng
e. Beras kunyit
f. Nasi pulut kunyit
g. Sayur mayor
h. Gulai kepala kambing
i. Bagian tubuh kambing yang dapat di makan selain kepala
j. Gulai kepala kerbau
k. Bagian tubuh lainya yang bias dimakan

2.4 Tata Cara Pelaksanaan Upacara Adat Upah-upah


Efendy et al. (2008) menjelaskan tentang tata laksana upacara upah-upah
mencakup rangkaian kegiatan berikut ini.
1. Semua hadirin, termasuk pelantun upah-upah yang lazim disebut si
pengupah memasuki tempat pelaksanaan kegiatan. Umumnya mereka
duduk membentuk lingkaran atau persegi panjang. Upacara biasanya
diadakan di dalam ruangan atau dibalai-balai.
2. Kemudian orang yang akan di upah diminta duduk bersila ditengah-
tengah lingkaran atau mengambil bagian lingkaran dengan menghadap
para hadirin.
3. Bahan upah-upah yang telah dipersiapkan diletakan di depan orang
yang aka di upah-upah dengan ditutup kain selendang.
4. Bila upah-upah masuk dalam perhelatan besar maka prosesinya
dipimpin oleh seorang protocol. Namun apabila upacara ini dalam
kategori kecil maka upacara akan dipimpin oleh si pelantun upah-upah.

6
5. Acara dibuka oleh protokol, kemudian orang yang punya rumah
memberikan kata sambutan mengenai maksud diadakannya upah-upah
ini.
6. Berikutnya adalah acara inti, yaitu penyampaian kalimat upah-upah. Si
pengupah mengambil posisi duduk atau berdiri berhadapan dengan
orang yang akan di upah, dan bahan upah-upah ada diantara mereka.
Sambil berdiri si pengupah mengangkat talam atau wadah tempat
upah-upah keatas kepala atau di depan orang yang akan di upah-upah.
Namun apabila berupa upah-upah lengkap atau sangat lengkap
cukupdibuka saja karena terlalu gelap untuk diangkat.
7. Terakhir, si pengupah melantunkan kata-kata upahannya.

2.5 Doa yang Diucapkan Dalam Upacara Adat Upah-upah


Doa dalam memberikan hidangan upah-upah berbentuk sajak atau bait-bait
yang bermakna dan nilai sastra berupa metafora, pantun, dan nilai moral. Berikut
ini adalah contoh bait doa dari pengupah yang dibacakan kepada orang yang di
upah-upah(Efendy et al, 2008).
Bismilahhirohmannirohim kami ucapkan
Rahmad allah senantiasa kita pintahkan
Menyampikan niat serta hajad di dalam
Itulah niat mengupah-upah anak, mantu dambaan

Sudah terselip di dalam hati ibu dan ayah


Menyampaikan niat melaksanakan upah-upah
Niat terkandung lamanya sudah
Baru sekarang beroleh izin allah

Maka pada saat ini ada hajad di dalam hati


Ada niat yang belum terlaksanai
Untuk mengupah-upah anak menantu kita ini
Akan kita lepas kelautan hidup tiada bertepi

7
Supaya mereka tidak melanggar pantang
Supaya mereka tidak terlanda adat
Supaya mereka tidak di sia-siakan orang
Upah-upah di lantunkan bakal tak tersukat

Rumpunanya rindang si pohon tebu


Rumpun dedap di tumbuhi benalu
Kaum family yang duduk bersimpu
Ampun dan maaf mereka pinta selalu

Batang nipah rapi di tanam kan


Nipah di tanam tambatan perahu
Kata pengupah yang di sampaikan
Mengupah-upah anak serta menantu

Nipah di tanam tambatan perahu


Kerabat datang menyepu bersih perunggu
Mengupah anak serta menantu
Selamat lah nian menempu hidup baru.

Nipah di tanam di hari selasa


Itulah hari yang tepat kata orang tua-tua
Upah-upah di laksanakan penyambung doa
Itu lah doa ayah ibu dan keluarga semua

Nipah di tanam tambatan perahu


Menghadap keutara arah haluan
Mengupah anak serta menantu
Mengharap tuah dalam penghidupan

Di tambatkan ikat simpul


Tak terbelah Tangga di pasang penghindar air bah
Kembalikan semangat pulangkan tuah
Keluarga mawadah aklakul kharimah

8
Jadi beginilah adik kami, anak kami
Putri, menantu, serta cucu kami
Beginilah caranya ayah dan bunda
Menyampaikan hasrat kebesaran jiwa

Memperlihatkan hati dan kebesaran jiwa


Syukur dan terima kasih tiada berhingga
Harapkan berkah allah wajaila
Mengupah anak menantu yang baru berumah tangga

Auzubilllahi minasyaitanni rajim


Bismillahhirrahmannirahim
La hula wala quwwata illah bil azim
Rukun lah nian seperti rumah tangga nabi
Ibrahim Ikatan kasih bak nabi yusup dan zulaikha
Ikatan cinta Muhammad dan siti aisyah
Turun matondi …..turun matondi ……

Pragmen diatas merupakan kata upah-upah dari si pengupah yang


berisikan, doa, harapan, dan nasihat aspek-aspek tersebut juga menjadi nilai
penting dari upacara upah-upah terhadap anak yang memasuki hidup baru atau
berkeluarga

2.6 Nilai-nilai yang Terkandung Dari Upacara Adat Upah-upah


Ada banyak nilai yang terkandung didalam upacara adat upah-upah berikut
ini adalah pemaparan setiap nilai dan manfaat dari upacara adat upah-upah.
1. Nilai nasihat : nasihat secara khusus di berikan kepada orang yang di
upah-upah selain itu para undangan yang ada di upacara upah-upah
yang mendengar nasihat juga merasakan dampak nasihat dari kata-kata
upah-upah
2. Nilai doa : Kata dalam upah-upah serat dengan doa kepada Allah SWT
doa tersebut berisi permohonan kesehatan, keselamatan, kebahagiaan,
dan kejayaan bagi orang yang di upah-upah keluarga dan kepada tamu
undangan.

9
3. Mempererat silahturahmi : Persiapan dan prosesi pelaksanaan upacara
upah-upah serat dengan makna silahturahmi kepada anggota keluarga
dan masyarakat pertemuan, gotong royong, doa bersama, makan
bersama, dan saling bercengkrama tertentu akan memupuk rasa
persaudaraan yang tinggi di tengah-tengah masyarakat.
4. Memupuk rasa syukur : Umat islam di anjurkan untuk selalu
mengingat Allah SWT dan bersyukur atas nikmatnya yang telah di
limpahkan kepada kita terkandung pula makna pemupukan rasa
syukur, ingat, dan tawakal kepada Allah SWT.
5. Pengembalian dan elaborasi spirit : Upah-upah bermanfaat dan dapat
di pahami sebagai sugesti atau dorongan spiritual terhadap moral
seseorang atau sekelompok orang dampak nya akan terlihat apabila
peserta benar-benar mengeri, menghayati, merasakan bagian dari upah-
upah tersebut sehingga melahirkan semangat dalam meraung hidup.

BAB III
PENUTUP

10
3.1. Kesimpulan
Upacara adat upah-upah merupakan salah satu upacara adat di Rokan
Hulu, Provinsi Riau upacara upah-upah bertujuan untuk mengembalikan atau
memanggil tondi ke badan sekaligus mengandung ungkapan-ungkapan metafora
yang mengandung doa, harapan dan nasihat kepada orang atau sekelompok orang
yang di upah-upah menurut kepercayaan orang Rokan Hulu Riau dan sebagian
etnis batak dan Tapanuli Selatan di Sumatra Utara tondi merupakan bagian dari
jiwa yang bisa meninggalkan si pemilik tondi tersebut upacara upah-upah
merupakan salah satu cata untuk mengembalikan tondi kebadan sekaligus
meningkatkan potensi tondi itu bagi orang yang di upah-upah

Pelaksanaan upacara adat upah-upah memiliki banyak jenis namun upah-


upah memasuki hidup baru(di berikan kepada pasangan pernikahan) di laksanakan
untuk membangun rasa syukur, mempertahankan nilai social dan spiritual yang
tinggi setiap orang tua di Rokan Hulu selalu bercita-cita, berniat, bernazar untuk
melaksanakan upacara adat upah-upah ini sejak sang anak masih kecil boleh jadi
orang tua yang mampu melaksanakan upah-upah dengan menggunakan bahan
utama berupa hewan kerbau dan upah-upah sangat lengkap. Namun, bagi orang
tua yang kurang mampu sebutir telur dalm upah-upah biasa sangat memadai untuk
melaksanakan hajat yang penuh kesakralan, tata tertib, nasihat kepada pasangan
pernikahan, dan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tentu saja semua itu
dilaksanakan sebagai rasa syukur orang tua karna pihak keluarga laki-laki
memperoleh menantu perempuan yang akan menemani anak laki-laki nya
harapanya, sejak pernikahan hingga masa tua mereka bias menghadapi
kesempitan dan kesusahan dan berbahagia di dalam kelapangan yang Tuhan
ujikan kepada mereka .

DAFTAR PUSTAKA

11
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpnbkepri/upah-upah-tradisi-di-rokan-hulu/.
di unduh pada tanggal 04 November 2018

Irwan Effendi ,Baron lubis ,Muslim nasution ,2008 , upah-upah ,membangkit


semangat dalam masyarakat melayu .Yogyakarta : Penerbit Balai Kajian dan
Pengembangan Budaya Melayu Bekerja sama dengan Penerbit Adicita Karya
Nusa.

wikipedia .Kabupaten Rokan Hulu .http://id.wikipedia.org. di unduh pada tanggal


04 November 2018

Situs Resmi Pemerintah Provinsi Riau :Profil Kabupaten Rokan Hulu


.http://www.riau.go.id. di unduh pada tanggal 04 November 2018

12

Anda mungkin juga menyukai