Anda di halaman 1dari 28

ADAT KESEHARIAN

MASYARAKAT MELAYU RIAU


A. KERAGAMAN MATA PENCAHARIAN
MASYARAKAT MELAYU RIAU

MATA pencaharian
Unsur kesenian melekat pada
masyarakat melayu Riau memiliki
mata pencaharian di Melau Riau
corak yang sederhana, biasanya
yaitu dari legenda, syair, pantun,
berhubungan dengan
randai, dan ritual atau upacar
pemanfaatan lahan dan sumber
adat. Alam menjadi sesuatu yang
daya alam. Mata pencaharian
sangat berarti bagi sistem mata
tersebut berupa; beternak,
pencaharian, sistem teknologidan
menangkap ikan, benira
sistem ppencaharian seperti
(mengolah enau dan kelapa),
pengambil madu dan peladang.
mengambil & mengumpulkan hasil
Unsur kesenian yang melekat
hutan atau laut serta berkebun
misalnya syair-syair dan mantra-
tanaman keras atau tanaman
mantra pada siklus pekerjaaan
tahunan. Mata pencaharian
ikut menghilan, karena tiadak
penduduk yang sudah bercorak
lagi menjadi mata pencaharian
modern yaitu diantaranya
dan dipraktekkan oleh
berniaga bertukang dan industri
masyarakat Melayu Riau.
pengolahan hasil pertanian.
B. ADAT ISTIADAT
Urutan pekerjaan ladang ialah sebagai
BERTANI DAN berikut :
BERKEBUN 1. Tebas tebang, memerlukan waktu 1
bulan.
2. Dibiarkan kering, kira-kira 3 bulan.
3. Membakar 1 hari. Jika tidak habis
dibakar, sisanya dibakar kemudian.
4. Menanam benih.
Bertani dan berkebun selain 5. Mengubah, khusus padi becah yang
dilakukan dengan cara tadinya ditaburkan, setelah anak
menetap, juga dilakukan padinya tumbuh setinggi 30 cm, lalu
dengan cara berpindah-pindah dicabut kembali dan setela
yang disebut dengan dibersihkan akarnya, ditanam kembali
perladangan. Berladang ialah secara teratur seperti sawah.
usaha pengolahan tanah untuk 6. Menyiang , membersihkan rumput
padi dari rumput atau tumbuhan liar.
membudidayakan tanaman
7. Menuai panen.
pangan dengan cara berpindah- 8. Mengirik, melepaskan padi dari
pindah ataupun menetap. tangkainya dengan cara digesek-gesek
Selain berpindah-pindah sistem dengan kaki dan langsung
perladangan belum mengenal “mengangin” yaitu memisahkan padi
irigasi, pengolahan tanah dan yang berisi dengan padi yang hmapa
pemupukan. dengn pertolongan angin.
TATA CARA
BERCOCOK TANAM
DALAM
MASYARAKAT
MELAYU

Bercocok tanam dilakukan dengan sitem berladang


asang, yaitu cara berladang dengan menebang hutan
kemudian dibakar, dibersihkan lalu ditanami tanaman
tua atau muda.
Tahapan bercocok tanam
1) Memilih tempat berdasarkan kondisi, seperti kesuburan
tanahnya dan hak milik.
2) Membershkan sekeliling tempat yang akan dibakar dari
daun-daun kering supaya api tidak menjalar ke hutan
sekitarnya.
3) Menebas dilakukan dengan mematikan tumbuhan-tumbuhan
kecil sehingga memudahkan pekerjaan selanjutnya.
4) Menebang dilakukan dengan cara menebang pohon-pohon
yang besar dengan beliung dan parang agar dapat sinar matahri.
5) Membakar hutan dilakukan sebulan atau lebih setelah selesai
menebas dan menebang hutan. Jika pembakaran dilkukan pada
musim kemarau, maka keliling ladang ditebas dan dibersihkan
dari kayu dan daun kering agar tidak merambat ke semak
belukar.
6) Menanam tanaman tua yang hasilnya agak lama di panen
dan tanaman muda yang hasilnya cepat di panen. Proses
penyemaian bibit biasanya dilakukan pada hari kedua atau
ketiga setelah dibakar.
7) Pengolahan dilakukan dengan cara membalikkan lapisan
tanah dengan cangkul.
8) Menjaga tanaman dilakukan dengan cara menjaganya
dari gangguan binatang seperti babi hutan.
9) Memelihara atau merawat tanaman yang dalam proses
tumbuh dilakukan dengan dengan membersihkan tanaman-
tanaman yang bisa mengganggu tanaman utama.
10) Ladang yang digunakan dibiarkan dalam jangka waktu
yang cukup lama sekitar 10-15 tahun sehingga sebagian
kembali seperti hutan.
11) Ladang yang telah menjadi hutan jika akan digunakan
lagi maka dibuka seperti cara semula.
Ritual Dalam Bercocok Tanam
Masyarakat Melayu Riau
1.Upacara menentukan tempat berkebun

Upacara ini dilakukan untuk mencari tempat


yang cocok untuk dibuat ladang dan tidak
menggangu kelestarian lingkungan sekitar,baik
makhluk hidup maupun makhluk gaib. Upacara ini
dipimpin oleh tok bomo atau tok pawang yaitu orang
yang mempunyai pengetahuan tentang tradisi ini
2.Upacara Menebang Kayu Besar
Upacara ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan
terhadap lingkungan sebagai permohonan izin untuk
menebang pohon besar. Jika tradisi ini tidak dilakukan
maka mengakibatkan malapetaka berupa serangan
hama pada hutan yang akan dibuka untuk berladang
Peralatan yang digunakan dalam upacara ini:
a.Kapak
b.Parang
c.Korek api
d.Tali
e.Minyak
3.Upacara Menyemah Tanah

Upacara ini adalah upacara untuk


meminta izin kepada penunggu tanah untuk
melaksanakan hajat ditempat itu. Pada
upacara utuk mendirikan rumah perlu di
buat lubang terdahulu untuk menancapkan
tiang seri yaitu tiang pertama bangunan.
4.Upacara doa padang
Upacara ini dilakukan dengan berdoa di
ladang atau sawah ketika akan turun
berladang atau bersawah yang di sertai
dengan pemotongan sapi atau kambing.
Upacara ini di iringi kesenian rarak dan
puncaknya mengadakan zikir laillah haillah
dan doa sambil meniupkannya kesegara
penjuru agar kampung terhindar dari segala
gangguan.
5.

6.
1. Upacara Penyembaan Nelayan Terubuk

Tujuannya adalah
1. Meningkatkan pendapatan nelayan
2. Untuk menciptakan kerja sama
yang erat antar pemimpin dan
masyarakat
2. Upacara Penyembahan Laut
Bertujuan untuk memberi persembahan
kepada makhluk halus yang bernama Raja
Nuh yang berkuasa di tengah laut, Tuk
putih yang berkuasa di sekitar pantai dan
Tuk Jatin Kecik pembantu Raja Nuh dan Tuk
Putih
3. Tradis Menangkap ikan
Tradisi in banyak di laksanakan di negeri
Kuantan. Tradisi ini dilakukan ketika keadaan air
sungai mendukung untuk dilakukan
penangkapan
4. Pesta Pantai
sebagai penyemangat kebersamaan untuk
mengangkat harkat hidup nelayan.

Tujuan dari pesta ini adalah sebagai hiburan


dan penyadaran masyarakat untuk
melestarikan budaya dan mendukung
proram wisata
D. Adat Istiadat Beternak
 Hampir tiap tiap rumah tangga ada yang
memelihara hewan ternak seperti contoh nya
ayam, sapi, kambing, dan kerbau. Meski
terkadang hanya beberapa ekor saja.
 Banyak nya masyarakat Melayu beternak sapi,
kambing, dan kerbau di karenakan masih banyak
nya tanah atau padang di bumi Melayu yang
ditumbuhi rumput rumputan hijau sebagai
makan utama sapi, kambing, dan kerbau. Cara
memelihara pun sangat mudah
Pagi di lepaskan dair kandangnya untuk
mencari makan sendiri atau ditunggui
oleh yang punya(pengembala) dan sore
hari ternak akan pulang sendiri
kekandangnya
E. Adat Istiadat Berniaga
• Kondisi geografis Riau yang terdiri dari daratan
yang berhutan lebat, bersunai sungai dan
berawa rawa serta daerah pesisir dengan
lautan luas, berpengaruh besar pada sisitem
perniagaan dan usaha usaha tradisional
lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sebagian besar perniagaan masyarakat Melau
riau tergantun pada:
1. Kekayaan alam
2. Kekayaan rawa rawa dan danau danau
3. Kekayaan laut
ADAT ISTIADAT MENUMBAI

Pengertian
• Upacara menumbai, adalah upacara untuk
mengambil madu Lebah di pohon sialang.
Pohon sialang yaitu pohon tinggi besar dan
tempat yang disenangi lebah hutan untuk
bersarang. Jenis pohon ada 3 jenis, sulur
batang, rumah keluang, dan cempedak air
• Menumbai hanya bisa dilakukan 2 hingga 3 kali
dapam setahun. Prosesnya dilakukan dengan
ritual dan dikerjakan menggunakan peralatan
tradisional. Diantaranya tunam, terbuat dari
sabut kelapa lalu dibungkus dengan kayu yang
sudah kering. Timbo, berfungsi untuk
menampung dan menurunkan madu lebah dari
pohon sialang. Untuk memanjat pohon sialang
digunakan semangkat, semacam sigai atau anak
tangga. Terbuat dari kayu kayu kecil lalu diikat
pada pohon sialang tersebut.
• Kegiatan menumbai dipimpin oleh orang yang
dituakan, disebut dengan juragan tuo (Juru panjat).
Juragan tuo dibantu oleh beberapa juragan mudo.
Tugasnya membantu juragan tuo untuk menyapu
lebah, dan dibawah dibantu beberapa orang Sebagai
pengumpul timbo. Upacara menumbai ini dilaksanakan
saat malam gelap. Masyarakat melayu percaya bahwa
pohon sialang dihuni oleh makhluk halus. Maka untuk
setiap tahapan memanjat selalu diiringi mantra atau
nyanyian panjang. Selain untuk melindungi dari hal hal
gaib, Juga berarti memberi saran pada lebah agar
tertidur pulas.
G. ADAT ISTIADAT BERBURU

1. Kebiasaan Berburu

Dilakukan oleh suku Sakai di


sekitar Minas dan Duri dan suku
Talang Mamak Siambul
di Kec.Seberida Kab.Inhul.

Binatang buruannya babi hutan,


nangoi, rusa, kijang, kancil, napuh
landak, umai dll
Menangkap Burung Quaran

Upacara ini dilakukan pada musim


turunnya Burung Quaran. Penangkapan
dilakukan dipadang yang ditumbuhi kayu kasik
yang rimbun dan memiliki daya Tarik bagi
Burung Quaran. Pada kayu kosik ditaruh bamboo
dan kayu yang dilapisi getah dan Burung Quaran
sebagai pemikat. Burung Quaran pemikat
digelitik sampai berbunyi dan diikuti Burung
Quaran yang lain sehingga berbondong-bonding
mendekat dan terperangkap pada getah yang
dililit. Burung yang terlilit getah akan berjatuhan
sehingga mudah untuk dikumpulkan.
Menangkap Burung Punai

Burung Punai merupakan burung


yang bulunya sangat cantik dan
enak di makan, sehingga burung ini
sering jadi buruan.

Burung punai biasanya ditangkap


dengan cara dijaring. Dimana jaring
dipasang pada malam hari dilokasi
dimana datangnya burung. Biasanya
hasilnya dimakan atau dijual.
Adat Istiadat
Batobo
BATOBO adalah sebutan untuk kegiatan
bergotong royong dalam mengerjakan
sawah, ladang, dan sebagainya yang biasa
dilakukan oleh Suku Ocu (Bangkinang).

Keunikan Batobo :
Didirikan dalam dalam sebuah sering diadakan
kelompok, yang mempunya
seorang ketua yang mengatur acara Mangonji,
jadwal anggotanya. diringi dengan
rarak godang

Anda mungkin juga menyukai