Anda di halaman 1dari 1

 RADIASI BINTANG

Kuantitas yang pertama kali langsung dapat ditentukan dari pengamatan sebuah bintang
adalah fluks pancarannya, yaitu jumlah cahaya atau tenaga yang diterima permukaan kolektor
(mata atau teleskop) per satuan luas per satuan waktu . Biasanya dinyatakan dalam satuan
watt per cm2 (SI)atau energi per detik per cm2 (satuan cgs).
Luminositas
Di dalam astronomi, luminositas adalah jumlah cahaya atau energi yang dipancarkan oleh
sebuah bintang ke segala arah per satuan waktu. Biasanya satuan luminositas dinyatakan
dalam watt (SI), erg per detik (satuan cgs) atau luminositas matahari. Dengan menganggap
bahwa bintang adalah sebuah benda hitam sempurna, maka luminositasnya adalah :

dimana L adalah luminositas, σ adalah Konstanta stefan Boltzman seber 8,67 x 10-
11, R adalah jari jari bintang dan Te adalah temperatur bintang.

Jika jarak bintang dapat diketahui, misalnya dengan menggunakan metode paralaks,
luminositas sebuah bintang dapat ditentukan melalui hubungan

Magnitudo

Secara tradisi kecerahan bintang dinyatakan dalam satuan magnitudo. Kecerahan bintang
yang kita amati, baik menggunakan mata bugil maupun teleskop, dinyatakan oleh(m) atau
magnitudo semu. Secara tradisi magnitudo semu bintang yang dapat dilihat oleh mata bugil
dibagi dari 1 hingga 6, di mana satu ialah bintang paling cerah, dan 6 sebagai bintang paling
redup. Terdapat juga kecerahan yang diukur secara mutlak, yang menyatakan kecerahan
bintang sebenarnya. Kecerahan ini dikenal sebagai magnitudo mutlak(M), dan terentang
antara +26.0 sampai -26.5. Magnitudo adalah besaran lain dalam menyatakan fluks pancaran,
yang terhubungkan melalui persamaan,

Anda mungkin juga menyukai