OLEH :
FRENKI
MICHAEL WILBERT
NORA AFRITA
TASYA NURUL FADILA
XI IPA 3
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 SIAK
2019
Daftar Isi
BAB I...................................................................................................................3
PENDAHULUAN...............................................................................................3
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................5
BAB II..................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................6
2.1 Full Day School.............................................................................................6
2.2 Manfaat Full Day School..........................................................................7
BAB III................................................................................................................9
METODE PENELITIAN...................................................................................9
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian.....................................................................9
3.2 Desain/Rancangan Penelitian...................................................................9
3.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling.................................................9
3.4 Variabel Penelitian....................................................................................9
3.5 Pengumpulan data dan Teknik analisi data..........................................10
3.6 Keterbatasan Penelitian..........................................................................10
JADWAL PENELITIAN..................................................................................10
BAB IV...............................................................................................................11
ISI DAN PEMBAHASAN................................................................................11
BAB V................................................................................................................15
PENUTUP.........................................................................................................15
5.1 Simpulan..................................................................................................15
5.2 Saran.........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................17
1
BAB I
PENDAHULUAN
Full Day School adalah sistem yang kini sedang di coba di Indonesia. Sistem
pendidikan ini juga diterapkan di kabupaten Siak . Istilah full day school berasal dari
kata day school (bahasa Inggris) yang artinya hari sekolah. Pengertian hari sekolah
adalah hari yang digunakan sebuah institusi untuk memberikan pendidikan kepada anak-
anak (atau usia sekolah). Dengan menambahkan istilah full pada day school maka
pendidikan dijalankan sehari penuh mulai dari pagi hari hingga menjelang sore.
Latar belakang munculnya Full Day School adalah: semakin banyaknya kaum ibu
yang memiliki anak berusia di bawah 6 tahun dan juga bekerja di luar rumah serta
berkembangnya kemajuan di segala aspek kehidupan, maka banyak orang tua berharap
memasukkan anak-anak ke full day school, orang tua berharap anak-anak lebih banyak
menghabiskan waktu belajar di lingkungan sekolah dari pada di rumah dan anak-anak
dapat berada kembali di rumah setelah menjelang sore untuk berkumpul dengan
keluarga.
2
1.2 Rumusan Masalah
5. Apa saja dampak full day school terhadap tingkat stressing siswa?
Dengan mengikuti full day school, orangtua dapat mencegah dan menetralisir
kemungkinan dari kegiatan-kegiatan anak yang menjurus pada kegiatan yang negatif.
Banyak alasan mengapa full day school menjadi pilihan, antara lain:
menuju ke masyarakat industri. Perubahan tersebut jelas berpengaruh pada pola pikir
3
c. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu cepat sehingga jika tiddak
dicermati, maka kita akan menjadi korban, terutama korban teknologi komunikasi.
Dari kondisi seperti itu, akhirnya para praktisi pendidikan berpikir keras untuk
waktu luang anak-anak agar lebih berguna, maka diterapkan sistem full day school
dengan tujuan: membentuk akhlak dan akidah dalam menanamkan nilai-nilai positif
1. Full Day School adalah cara efektif dalam membentuk karakter peserta didik.
2. Full Day School membuat siswa memiliki waktu lebih banyak untuk belajar
school
4. Full Day School akan membuat waktu peserta didik bersama keluarga lebih efisien
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Full Day School
Menurut etimologi, kata full day school berasal dari Bahasa Inggris. Terdiri dari kata
full mengandung arti penuh, dan day artinya hari. Maka full day mengandung arti sehari
penuh. Full day juga berarti hari sibuk. Sedangkan school artinya sekola. Jadi, arti dari full
day school jika dilihat dari segi etimologinya berarti sekolah atau kegiatan belajar yang
system pendidikan yang menerapkan pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar sehari
penuh dengan memadukan system pengajaran yang intensif yakni dengan menambah jam
kreatifitas. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah mulai pagi hingga sore
hari, secara rutin sesuai dengan program pada tiap jenjang pendidikannya. Dalam full day
school, lembaga bebas mengatur jadwal mata pelajaran sendiri dengan tetap mengacu pada
standar nasional alokasi waktu sebagai standar minimal dan sesuai bobot mata pelajaran,
ditambah dengan model-model pendalamannya. Jadi yang terpenting dalam full day school
adalah pengaturan jadwal mata pelajaran. Program ini banyak ditemukan pada sekolah
tingkat dasar SD/MI swasta yang berstatus unggulan. Biasanya, sekolah tersebut tarifnya
mahal dan FDS bagian dari program favorit yang “dijual” pihak sekolah.
FDS memang menjanjikan banyak hal, diantaranya: kesempatan belajar siswa lebih
banyak, guru bebas menambah materi melebihi muatan kurikulum biasanya dan bahkan
mengatur waktu agar lebih kondusif, orang tua siswa terutama yang bapak-ibunya sibuk
berkarier di kantor dan baru bisa pulang menjelang maghrib mereka lebih tenang karena
anaknya ada di sekolah sepanjang hari dan berada dalam pengawasan guru. Dalam full day
5
school lamanya waktu belajar tidak dikhawatirkan menjadikan beban karena sebagian
memadukan ilmu umum dengan ilmu agama secara seimbang dan terpadu.
Secara utuh dapat dilihat bahwa pelaksanaan system pendidikan full day school dan
otak agar terjadi keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani sehingga terbentuk
agama dan kegiatan keagamaan sebagai dasar dalam bersikap dan berperilaku.
1. Full Day School adalah cara efektif dalam membentuk karakter peserta didik.
Kelebihan dengan diterapkannya full day school maka otomatis peserta didik akan
menghabiskan lebih banyak waktunya di sekolah hal ini akan memudahkan guru
pengaruh yang tidak baik dari lingkungan sekitar. mengingat usia-usia peserta didik
dalam jenjang pendidikan di SD dan SMP merupakan moment yang tepat dalam
memiliki lebih banyak waktu mendidik siswa untuk menjadi pribadi yang berkarakter.
2. Full Day School membuat siswa memiliki waktu lebih banyak untuk belajar
full day school adalah solusi dalam memaksimalkan potensi peserta didik baik dalam
ranah kognitif , afektif dan psikomotor karena siswa akan punya lebih banyak waktu
6
untuk belajar. namun kata belajar tidak hanya diidentikkan dengan interaksi antara
pendidik dan peserta didik dalam ruangan kelas namun mencakup segala aktifitas
3. Kegiatan ekstrakurikuler bisa lebih dimaksimalkan dengan penerapan full day school
Dampak positif full day school bagi peserta didik adalah peserta didik akan bisa
dengan waktu yang lebih banyak, hal ini akan membuat siswa bisa lebih
memaksimalkan bakat yang ada dalam dirinya serta kegiatan ekstrakurikuler juga bisa
4. Full Day School akan membuat waktu peserta didik bersama keluarga lebih efisien
Dampak positif sekolah full day sekaligus menjadi kabar gembira bagi siswa adalah
"siswa tak akan dibebani dengan tugas rumah atau PR". oleh karena itu waktu
bersama keluarga jauh lebih banyak dan bisa membuat siswa menikmati
5. Hari libur menjadi lebih banyak manfaat lain dari penerapan full day school adalah
waktu libur siswa yang biasanya 1 hari menjadi 2 hari, hal disebakan oleh kegiatan
pembelajaran hanya akan aktif pada hari senin sampai hari jumat. hal ini membuat
siswa lebih menikmati lebih banyak waktu untuk bermain dan mengespresikan dirinya
serta akan mengurangi kejenuhan siswa dalam proses menimba ilmu di sekolah.
BAB III
METODE PENELITIAN
7
Waktu pelaksanaan penelitian mulai tanggal 29 Januari sampai dengan 1 Februari
Penelitian akan dilakukan dengan penelitian dampak dari Full Day School
Populasi yang ada di SMA N 1 Siak +/- 500 jiwa dan sampel yang kita ambil 20
Variabel penelitian adalah data hasil penelitian tentang pendapat para siswa di
SMA N 1 Siak tentang “Pengaruh Full Day School terhadap tingkat stressing
siswa di kelas”.
Siswa maupun siswi di SMA N 1 Siak. Analisis data dengan cara mengkonfirmasi
tentang dampak positif dan negative dari full day school terhadap stressing siswa.
8
3.6 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian kami adalah susahnya mencari sampel. Dan juga cukup
JADWAL PENELITIAN
Jadwal
Kegiatan Penulisan Hasil Penelitian Pengaruh Full Day School
terhadap tingkat stressing siswa di kelas
BAB IV
ISI DAN PEMBAHASAN
Menurut etimologi, kata full day school berasal dari Bahasa Inggris. Terdiri dari kata
full mengandung arti penuh, dan day artinya hari. Maka full day mengandung arti sehari
9
penuh. Full day juga berarti hari sibuk. Sedangkan school artinya sekola. Jadi, arti dari full
day school jika dilihat dari segi etimologinya berarti sekolah atau kegiatan belajar yang
system pendidikan yang menerapkan pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar sehari
penuh dengan memadukan system pengajaran yang intensif yakni dengan menambah jam
kreatifitas. Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah mulai pagi hingga sore
hari, secara rutin sesuai dengan program pada tiap jenjang pendidikannya. Dalam full day
school, lembaga bebas mengatur jadwal mata pelajaran sendiri dengan tetap mengacu pada
standar nasional alokasi waktu sebagai standar minimal dan sesuai bobot mata pelajaran,
ditambah dengan model-model pendalamannya. Jadi yang terpenting dalam full day school
adalah pengaturan jadwal mata pelajaran. Program ini banyak ditemukan pada sekolah
tingkat dasar SD/MI swasta yang berstatus unggulan. Biasanya, sekolah tersebut tarifnya
mahal dan FDS bagian dari program favorit yang “dijual” pihak sekolah.
FDS memang menjanjikan banyak hal, diantaranya: kesempatan belajar siswa lebih
banyak, guru bebas menambah materi melebihi muatan kurikulum biasanya dan bahkan
mengatur waktu agar lebih kondusif, orang tua siswa terutama yang bapak-ibunya sibuk
berkarier di kantor dan baru bisa pulang menjelang maghrib mereka lebih tenang karena
anaknya ada di sekolah sepanjang hari dan berada dalam pengawasan guru. Dalam full day
school lamanya waktu belajar tidak dikhawatirkan menjadikan beban karena sebagian
memadukan ilmu umum dengan ilmu agama secara seimbang dan terpadu.
Secara utuh dapat dilihat bahwa pelaksanaan system pendidikan full day school dan
10
Memberikan pengayaan pengalaman melalui pembiasaan-pembiasaan hidup yang
otak agar terjadi keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani sehingga terbentuk
agama dan kegiatan keagamaan sebagai dasar dalam bersikap dan berperilaku.
Berikut adalah dampak-dampak full day school terhadap beberapa siswa.
mengurangi risiko siswa tidak naik kelas atau tertinggal dalam memahami materi.
2. Kemampuan siswa untuk mata pelajaran Matematika dan Bahasa menjadi lebih baik
dan stabil.
3. Siswa memiliki banyak waktu untuk menggali bakat dan kemampuannya melalui
pelajaran praktek.
5. Mengurangi kecemasan orang tua yang (karena berbagai hal) tidak bisa mengawasi
6. Anak/siswa bisa lebih dekat dan akrab dengan teman-teman sekolahnya, baik yang
beberapa sekolah) cenderung dipandang sebelah mata, berpeluang akan lebih aktif
dan berfungsi maksimal sebagai ajang penyaluran bakat dan ekspresi siswa.
11
8. Jalinan emosional antara guru dan siswa akan lebih dekat dan personal, karena
9. Menjelang akhir semester para guru tidak perlu terburu-buru menyampaikan materi
sesuai tuntutan silabus, karena waktu belajar di sekolah yang lebih lama
10. Siswa dapat mengerjakan PR di sekolah dan tersedia waktu untuk berkonsultasi pada
1. Sekolah akan mengeluarkan lebih banyak biaya. Ada biaya kompensasi untuk tenaga
tambahan untuk praktek siswa, juga bertambahnya biaya untuk membayar tagihan listrik.
2. Orang tua akan mengeluarkan biaya lebih besar untuk pendidikan anak. Misalnya
3. Anak bisa merasa lelah, sehingga sulit konsentrasi atau bahkan tertidur saat jam belajar
4. Jam belajar lebih lama tidak selalu membuahkan pencapaian akademik lebih baik.
Kemampuan individu siswa tetap berperan menentukan nilai mereka di akhir semester.
5. Guru juga akan lelah karena mereka harus tinggal lebih lama di sekolah untuk
mengajar. Mereka tiba di sekolah lebih awal untuk menyiapkan materi, mencatat nilai,
12
Beberapa orang tua dan pihak lain yang kontra dengan full day school mengungkapkan
6. Tidak semua sekolah di semua daerah di Tanah Air layak memberlakukan sekolah
penuh hari. Penyebab utamanya adalah tidak seragamnya kualitas bangunan fisik sekolah
7. Besar kemungkinan anak tidak punya waktu untuk mengenal lingkungan sekitarnya
dan tidak punya waktu untuk berinteraksi dengan golongan selain keluarga dan teman-
teman sekolah.
8. Anak-anak tidak punya waktu untuk mengikuti kegiatan di luar sekolah, misalnya:
Karang Taruna, klub olah raga (renang, bulu tangkis, dll), sanggar seni untuk anak, dan
mengaji.
9. Para orang tua (terutama para ibu) harus bangun lebih pagi untuk menyiapkan makanan
untuk bekal makan siang anak, karena sekolah tidak menanggung makan siang siswa.
10. Berkurangnya komunikasi antara anak dan orang tua. Di sore hari anak sudah lelah
dan mereka cenderung ingin tidur. Libur dua hari di akhir pekan cenderung digunakan
anak untuk diri mereka sendiri, sehingga tidak ada waktu untuk berbicara dengan orang
tua.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
13
Full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang
dilakukan mulai pukul 06.45-15.00. sehingga sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran
dengan leluasa, disesuaikan dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan
pendalaman materi. Dari makna dan pelaksanaannya, full day school sebagian waktunya
menyenangkan bagi siswa dan membutuhkan kreatifitas dan inovasi dari guru.
Sistem pembelajaran full day school bukanlah hal yang baru. Sistem ini telah lama
diterapkan dalam tradisi pesantren melalui sistem asrama atau pondok, meskipun dalam
bentuknya yang sangat sederhana. Bahkan jika ditarik kebelakang, sistem asrama telah
5.2 Saran
Dengan sistem ini diharapkan anak didik memiliki produktifitas yang tinggi sehingga
mampu meminimalisir hal-hal negatif yang dimungkinkan dilakukan oleh anak sebagai
1. Kepada lembaga yang menerapkan sistem pembelajaran full day school di Indonesia
supaya lebih meningkatkan kualitas dalam sistem pembelajaran yang lebih kondusif
2. Kepada lembaga yang menerapkan sistem pembelajaran half day school di Indonesia
untuk lebih meningkatkan kualitas sistem pembelajaran tidak hanya penekanan dalam
bidang akademik namun juga dalam proses pembelajaran lebih menyenangkan bagi
anak dalam rangka supaya perkembangan kognitif anak menjadi lebih optimal lagi.
14
3. Kepada orang tua untuk lebih memilih, mempertimbangkan dan memasukkananak ke
dalam sekolah yang lebih mendukung pada perkembangan kognitif anak supaya
menjadi lebih optimal dan mencapai keberhasilan seperti yang diharapkan orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
15
Azizy, A. Qadri. Islam dan Permasalahan Sosial: Mencari Jalan Keluar. Yogyakarta:
LkiS. 2000.
Basuki, Salim. Full Day School harus Proporsional Sesuai dangan jenis waktu dan
E. Mulyasa. Kepala Sekolah Profesional dalam Konteks Menyukseskan MBS dan KBK.
Echols, Jhon M. & Hassan Shadily. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: Gramedia. t. th.
Hasan, Nor. Full day School (Model Alternatif Pembelajaran bahasa Asing). Jurnal
http://penatintamerah.blogspot.com/2013/01/pendidikan-berbasis-full-day-school.html,
https://id.theasianparent.com/kelebihan-dan-kekurangan-full-day-school/
16